Halo blog and readers, jumpa lagi dengan saya, author blog ini.
Kali ini, karena perkuliahan sudah (lama) dimulai, maka saya telah kembali mendapatkan tugas softskill. Maka, kali ini yang akan saya posting adalah tugas softskill saya.
Judul tugas saya sesuai judul yang tertera di atas ya. Jadi untuk yang tidak berkepentingan, saya rasa tidak perlu membahas pembahasan ini haha....
***
Sejarah Internet, Aspek Demografis dan Aspek Psikologis Pengguna Internet, serta Dampak Positif dan Negatif Internet di lingkungan Mahasiswa
1. Sejarah Internet
Internet
berasal dari kata interconnection
networking yang mempunyai arti hubungan berbagai komputer dan berbagai platform (tipe) computer yang membentuk
sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia dengan melalui jalur telekomunikasi
seperti telpon, wireless, bahkan satelit.
Pada tahun
1969, lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika atau DARPA (Defence Advance Research Project Agency)
mendanai sebuah proyek untuk mengembangkan jaringan komunikasi data
antarbeberapa komputer. Pengembangan jaringan tersebut sukses dan melahirkan
ARPNet. Pada tahun 1972 organisasi ini kemudian mendemonstrasikan di depan
peserta The First International
Conference on Computer Communication dengan jaringan yang terpasang
sebanyak 40 titik (node).
Sebenarnya,
tujuan awal dibangunnya proyek tersebut adalah untuk keperluan militer.
Departemen Pertahanan Amerika menggunakannya untuk menghubungkan daerah-daerah
yang vital agar bisa terhubung untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
nuklir dan gangguan lainnya.
Aplikasi
internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP (File Transport Protocol) yang merupakan sebuah cara yang digunakan
untuk mengirimkan atau mentransfer file. Pada tahun 1984 jumlah host di
internet lebih dari 1000 buah. Pada tahun itu pula diperkenalkannya DNS (Domain Name System) yang digunakan untuk
mengganti atau mendefinisikan suatu IP (Internet
Protocol) agar lebih mudah diingat.
Tahun 1986
lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika Serikat, US NSF (National Science Foundation) mendukung pembuatan jaringan TCP/IP
yang didanai oleh organisasi NSFNet. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan
beberapa komputer dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di
Amerika Serikat dengan kecepatan sebesar 56 Kbps. Jaringan ini menjadi embrio
berkembangnya internet sampai saat ini.
Pada tahun 1987
berdirilah sebuah ISP (Internet Service
Provider) yang diberi nama UUNet yang pada saat itu merupakan provider
utama Internet. Pada tahun 1995 perkembangan internet semakin meluas, hal ini
ditandai dengan hadirnya penyedian jasa internet (ISP). NSFnet yang telah lama
menjadi tulang punggung internet kembali menjadi jaringan untuk keperluan riset.
Karena perubahan ini, lalu lintas data yang melalui Amerika dialihkan ke
jaringan tulang punggung penyedia jasa internet. Sementara itu NSFnet
mengembangkan jaringan berkecepatan sangat tinggi yang menghubungkan lima pusat
komputer super. Jaringan tersebut diberi nama VBNS (Very High Speed Backbone Network Service) dengan kecepatan 622
Mbps (OC-12).
Seiring
berjalannya waktu, aplikasi internet semakin bertambah dengan diciptakannya
WAIS (Wide Area Information Servers),
Gopher, dan WWW (World Wide Web).
2. Aspek Demografis dan Aspek Psikologis Pengguna Internet
A.
Aspek Psikologis dari Individu Pengguna Internet
1.
Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Kehadiran
komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari tekanan pada kerja otot
ke kerja otak.. Implikasinya adalah perbedaan perilaku pria dan wanita semakin
mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum
wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita
yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun
dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
Data
yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang
ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa
peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang
memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri,
dan berbagai jabatan penting lainnya. Selain itu semakin banyak wanita yang
menjadi pimpinan perusahaan dan sekaligus menjadi pemilik perusahaan.
Di
Indonesia selama 54 tahun merdeka belum pernah ada wakil presiden wanita, kini
di tahun 1999 Indonesia sudah memilikinya. Peran wanita dalam pengambilan
keputusan dalam kehidupan keluarga semakin besar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa di Amerika Serikat 75 persen dari keputusan yang menyangkut kesehatan
dalam keluarga diputuskan oleh wanita. Wanita membeli 50 persen dari mobil yang
terjual di Amerika. Bahkan Toyota melaporkan bahwa 60 persen pembeli mobil
mereka adalah kaum wanita. Sekitar 80 persen dari belanja keperluan konsumen
sehari-hari dibelanjakan oleh kaum wanita.
Hal
yang tidak kalah menariknya adalah semakin banyak wanita yang melakukan
pekerjaan yang tadinya pekerjaan yang dominan dilakukan kaum pria. Kalau semula
pekerjaan membeli ban baru untuk mobil umumnya dilakukan pria, kini ban mobil
yang terjual di USA sekitar 45 persen dibeli oleh kaum wanita. Peralatan sport
yang laku di USA 40 persen berasal dari pembeli wanita. Hal lain yang menonjol
adalah 75 persen pakaian pria dibeli oleh wanita, dan seperempat dari mobil
truk yang laku di USA dibeli oleh wanita (Aburdene & Naisbitt, 1993).
Tampaknya wanita semakin dominan perannya dalam kehidupan masa kini.
Sayang
sekali data perilaku wanita yang rinci seperti itu tidak dimiliki oleh kita di
Indonesia.. Namun rasanya kecenderungan seperti itu juga muncul di Indonesia
walaupun tidak sepantastis wanita di Amerika Serikat. Diduga kecenderungan
perilaku wanita seperti yang dikemukakan di atas akan semakin dominan di
milenium baru ini.
Selain
internet ada permainan komputer yang diduga akan mempersempit perbedaan
kepribadian pria dan wanita. Banyak permainan elektronik Play Station yang
sangat populer di Indonesia. Permainan dalam PS sangat banyak yang menonjolkan
kekerasan. Permainan ini sangat digemari oleh anak laki-laki maupun anak
perempuan. Kini berbagai permainan tersebut dapat diakses dan dimainkan melalui
internet. Internet sudah menjadi pusat hiburan.
2.
Perkembangan kognitif
Berbeda
dengan menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan
permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga internet dan permainan
elektronik dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak-anak dan orang dewasa.
Sejauah
ini belum ada pemantauan untuk melihat perkembangan inteligensi anak-anak
Indonesia. Apakah anak-anak semakin tinggi IQnya dibandingkan dengan generasi
sebelumnya? Apakah anak-anak pengguna internet lebih tinggi kecerdasannya jika
dibandingkan dengan yang bukan pengguna internet?. Di dalam komponen
inteligensi, apakah terjadi perbedaan yang mencolok antara komponen perceptual
speed dan spatial orientation dibandingkan dengan komponen verbal ability?
3.
Perkembangan seksualitas
Selain
dapat digunakan untuk berpacaran melalui progam internet relay chatting (IRC),
internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar dan filem porno. Walaupun
gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, kehadiran
internet semakin menyemarakkan perolehan pronografi tersebut.
Banyak
pakar yang berpendapat bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak akan
mempercepat proses kematangan seksual (lihat Conger, 1975). Sejauh ini belum
penulis ketahui apakah ada percepatan dalam kehadiran menstruasi pertama pada
anak gadis, dan mimpi basah pertama pada anak laki-laki.Selain itu belum ada
pula informasi yang sistimatik tentang dampak internet pada keterlibatan seks
di luar nikah di kalangan remaja.
4.
Kecemasan teknologi
Menjelang
pergantian tahun 2000 banyak sekali manusia yang dilanda kecemasan dan
ketakutan menghadapi kutu Y2K (year two kilo). Ketakutan akan listrik mati,
pesawat akan tabrakan, uang di bank hilang, senjata nuklir menembakkan peluru
tanpa terkendali. Itu adalah beberapa contoh ketakutan di awal millenium ini.
Selain
itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer
karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah
beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet
karena disambar petir. Smart products yang dikontrol oleh sistim komputer
seperti mobil, rumah, kartu dll. Akan menjadi sumber stres yang besar bila
terjadi gangguan dalam sisitim komputernya. Fenomena stres seperti ini yang
disebut dengan technostress (Hanson, 1989). Stres karena teknologi adalah salah
satu sumber stres dalam kehidupan manusia. Tentu saja banyaknya informasi yang
masuk melalui e-mail atau internet dapat pula menyebabkan information overload,
dan ini menjadi sumber stres yang lain. Berapa besar dampak stres teknologi ini
pada kehidupan manusia, sepengetahuan penulis belum pernah ada studi yang
mengidentifikasinya.
5.
Pola interaksi antar manusia
Kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan tilpon telah membuka
peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet
relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui
internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
6. Isu Privasi Keamanan Diri
Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai
facebook memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan
terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan
oleh pengguna facebook, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka
tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi, Gross dan Acquisti
mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri
mereka di dunia nyata (offline) sekaligus di dunia maya (online).
Isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs
jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas.
Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi
serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring
social. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer
yang dianggap rentan menyebabkan dampak negative di internet, yaitu anonimitas.
Anonimitas ini mendorong kea rah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang
tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan
oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat
sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.
B.
Aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet
Situs jejaring social memiliki beragam fitus teknis.
Namun pada umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta
daftar teman yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil
disusun berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender, lokasi, dan
“tentang saya”. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain
berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan
untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang
dirinya.
Berangkat dari studi mengenai komunikasi interpersonal
dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi untuk berbagai motif
dalam penggunaan internet, yaitu:
1. Kegunaan interpersonal
2. Mengisi waktu luang
3. Pencarian informasi
4. Kemudahan/kenyamanan
5. Hiburan
2. Mengisi waktu luang
3. Pencarian informasi
4. Kemudahan/kenyamanan
5. Hiburan
Diseluruh
di dunia, terutama di Indonesia, usia muda adalah usia yang banyak menggunkana
internet dan banyak menghabiskan waktu didunia maya dan bersosialisaisi
dijejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun jaringan sosial yang lain.
Pemasar yang ingin memasarkan barang produksi untuk kaula muda dapat memanfaatkan
social media sebagai sarana promosi yang sangat ampuh. Contohnnya situs http://www.tokobagus.com/ yang dimana pemasar dapat mempromosikan barang
produksinya disitu tersebut.Berikut beberapa faktor aspek Demografis dari
Individu Pengguna Internet.
•
Pengaruh Gender
Gender
dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan
jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial atau
identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai “seperangkat
peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan
perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat. Pengaruh
gender di internet pada umumnya wanita yang sering bermain dengan internet,
misalnya facebook, twitter dan lain-lain. Wanita selalu memposting lebih banyak
daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa yang sedang terjadi dan
sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum atau game online. Pria juga
senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria
terpengaruh oleh fashion jaman sekarang.
Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.
Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.
• Pengaruh Usia
Internet
juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh karena itu,
tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi anak-anak juga,
bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung.
Sebenarnya internet memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi anak-anak karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain terdapat dampak negatifnya.
Sebenarnya internet memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi anak-anak karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain terdapat dampak negatifnya.
Jika dilihat dari sisi positif,dunia internet sangat
berarti bagi anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu
pengetahuan atau informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa
ada batasan jarak dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah
anak-anak bisa berlatih surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang
atau berkomunikasi dengan yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai
belahan dunia, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada
anak misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak
tersebut menjadi tergugah.
Disamping
lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan dari anak-anak memiliki
rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa yang baru mereka
kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang anak membuka sebuah situs
orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya itu dapat berakibat buruk
pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi perkembangannya. Selain itu dampak
negatif lain adalah, anak bisa kecanduan internet atau game online yang akan
membuat anak tersebut menjadi malas dan tidak mengenal waktu. Jadi seharusnya
anak-anak diberikan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan internet,
sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih positif dan dapat terhindar
dari dampak negatif.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.
• USIA 4 S/D 7 TAHUN Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak.
• USIA 7 S/D 10 TAHUN Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
• USIA 10 S/D 12 TAHUN Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
• USIA 12 S/D 14 TAHUN Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
• USIA 14 S/D 17 TAHUN Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.
•
Pengaruh Budaya
Keluar masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui
media massa sebenarnya dapat membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan
akhirnya membuat identitas kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak
masyarakat sehingga dapat memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun
demikian proses pembetukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang
sudah selesai pada titik tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus
berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari
identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan
dilestarikan, dan pada akhirnya mengakibatkan identitas global menguasai nilai
– nilai identitas nasional itu sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
3. Dampak Positif dan Negatif Internet di Lingkungan Mahasiswa
a.
Dampak
Positif dan Negatif Internet Secara Umum
-
Dampak Positif Internet
Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek
kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial.
Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet
yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Media pertukaran data,
dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan
situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet
yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan
akurat. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia
tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
-
Dampak Negatif Internet
1. Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
Cracking – Usaha memasuki secara
illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file
yang di simpan padap jaringan tersebut.
2. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,
memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para
produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih
jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat gambar-gambar
pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang
untuk bertindak kriminal.
3. Violence And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena
segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
4. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun
tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan
hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia
informasi tersebut.
5. Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
6. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan
yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya
situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari
pengunjungnya.
7. Mengurangi sifat sosial manusia
Karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada
bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat
mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti
menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut
berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
parnografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut.
b.
Dampak
Penggunaan Internet di Lingkungan Mahasiswa
- - Dampak
Positif
Menurut saya, ini beberapa dampak
positif dari pemanfaatan internet di lingkungan mahasiswa:
1)
Internet
sebagai Sumber Pembelajaran Tambahan
Internet
menyediakan berbagai informasi yang bisa dijadikan bahan tambahan untuk pembelajaran
mahasiswa. Selain itu, karena adanya internet, kemudian diciptakan pula e-book atau
buku elektronik, yang semakin memudahkan mahasiswa dalam belajar atau mencari sumber
ilmu karena tidak harus terlalu repot untuk mencari buku yang sulit ditemukan
dan juga tidak perlu repot membawa banyak buku. Buku elektronik bisa diunduh di
gadget dengan mudah. Bahkan cukup banyak buku elektronik yang bisa diunduh
gratis, sehingga hal tersebut akan menguntungkan mahasiswa dari sisi ekonomi.
2)
Download
Software dan Aplikasi Bermanfaat Jadi Mudah
Untuk
mempermudah pengerjaan dan pengelolaan tugas-tugas manusia, diciptakanlah
software. Nah, dengan adanya internet, banyak software dan aplikasi bermanfaat
yang gratis dan bisa di download kemudian di install untuk mempermudah
pengerjaan tugas.
3)
Media
Sosial Membantu Komunikasi Jarak Jauh
Ada
banyak mahasiswa yang merantau dari kampung halamannya menuju kampusnya saat
ini. Tentunya, para mahasiswa tersebut butuh fasilitas untuk mempertahankan komunikasi
dengan keluarganya yang jauh di mata namun dekat di hati (udah kayak lagu ya)
tersebut. Internet bisa menjawab kebutuhan itu.
Pada masa
yang agak lama, sekitar 10 tahun yang lalu, fasilitas e-mail yang melayani
pengiriman pesan elektronik menjadi pilihan komunikasi via internet. Namun
kini, pilihannya sudah sangat beragam. Sudah sangat banyak media sosial
bertebaran saat ini. Apalagi gadget yang makin canggih, semakin memudahkan
dalam mengakses media sosial. Fitur dalam media sosial pun kini beragam. Bukan
hanya untuk berkirim pesan dan dokumen saja seperti e-mail di masa lampau,
namun media sosial masa kini memungkinkan untuk berbagi foto, video, pesan suara,
melakukan telpon via internet bahkan video-call, sehingga komunikasi makin
terasa “nyata” dan jarak yang ada semakin tidak terasa.
Komunikasi
via internet juga dirasa lebih murah dan praktis, maka itu menjadi pilihan di
masa kini. Saya rasa, hal seperti ini cukup menguntungkan mahasiswa dan
dampaknya positif. Mahasiswa bisa mempertahankan hubungan dengan keluarga dan
juga relasi lamanya.
4)
Media
Sosial Membantu Tugas Kelompok
Sepertinya
bukan hanya di kalangan mahasiswa, di kalangan pelajar atau karyawan juga
sepertinya sama. Melalui media sosial, kita bisa membuat grup untuk diskusi
kelompok. Bisa juga saling berbagi informasi atau tukar data yang diperlukan.
5)
Media
Sosial Membantu Terlibat dalam Forum atau Komunitas yang Bermanfaat
Karena tren media sosial, maka banyak
bermunculan forum dan komunitas di dalam media sosial. Hal ini cukup bermanfaat
bagi mahasiswa/i. Mereka bisa mencari forum atau komunitas sesuai minat atau
bidang yang ditekuni saat ini untuk menambah wawasan dan jaringan.
6)
Memudahkan
Bisnis dan Endorse
Demi
menambah pundi-pundi rupiah di kantong untuk sekedar jajan atau bahkan sebagai
penghasilan utama, cukup banyak mahasiswa yang berbisnis. Salah satunya
berbisnis online. Atau jika bisnisnya bukan bisnis online, promosi dari
usahanya tersebut dilakukan via media sosial. Jadi, disini internet berperan
membantu mahasiswa untuk memajukan bisnisnya, ini bisa dibilang dampak positif.
Selain sebagai
pelaku bisnis, ada juga mahasiswa/i yang biasanya berpenampilan rupawan, atau
minimal dia menarik dan terkenal, yang melakukan “endorse” pada berbagai produk
yang ditawarkan padanya. Endorse semakin mudah dilakukan karena adanya media
sosial. Produk tersebut akan terkenal jika si model endorse dikenal banyak
orang. Dan semakin banyak yang mempercayakan produknya untuk di-endorse oleh si
model, maka akan makin terkenal si model tersebut. Endorse ini sepertinya cukup
membantu segi finansial mahasiswa/i tersebut, minimal mendapatkan barang cuma-cuma.
7)
Hiburan
Setiap
manusia butuh hiburan, termasuk mahasiswa/i. Dari internet yang menyediakan
beragam informasi dan aplikasi, bisa ditemukan berbagai hiburan menarik.
Misalnya video lucu, komik online, situs meme, streaming film dan sebagainya.
Selain itu, karena via internet, jadi lebih praktis dan murah.
- - Dampak
Negatif
Sedangkan dampak negative internet
menurut saya, antara lain:
1)
Terlalu
Sering Membuka Media Sosial atau Mencari Hiburan Membuat Kurang Produktif
Mahasiswa/i
jika membuka media sosial terkadang terlalu lama, sampai lupa waktu. Hal ini
bisa mengganggu produktivitas. Demikian pula jika mahasiswa/i hanya berselancar
di internet untuk mencari hiburan.
2)
Media
Sosial dan Situs Hiburan Membuat Malas dan Kecanduan
Media sosial ini memang menarik dan
membuat orang betah berlama-lama berkecimpung di dalamnya, sehingga bisa
membuat kecanduan. Jika sudah nyaman bahkan sampai kecanduan dapat menimbulkan
rasa malas untuk melakukan hal lain. Akhirnya,
kembali ke poin satu.
3)
Boros
Ada tipe orang yang rela menghabiskan
banyak kuota data internetnya hanya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Jika
sudah habis, beli lagi. Nah, hal ini menimbulkan pemborosan. Saya rasa ada tipe
mahasiswa/i yang seperti ini.
Selain boros kuota, bisa juga ada
orang yang boros karena rajin melihat media sosial dan melihat berbagai promo
menarik, misalnya orang tersebut melihat barang yang baru di endorse oleh artis
atau selebgram favoritnya. Akibatnya, orang tersebut ingin membeli barang yang
sama, walaupun mungkin ia tidak terlalu butuh. Jika hal seperti ini sering
terjadi, itu namanya juga pemborosan.
4)
Budaya
Copy-Paste dan Plagiarisme
Karena informasi yang ada di internet
sangat melimpah, mudah saja bagi kita untuk menemukan suatu informasi tentang
suatu hal atau topik. Namun, terkadang informasi yang kita temukan tidak
mencantumkan sumber asli, padahal sumber informasi yang valid membutuhkan sumber
asli yang jelas. Dan banyak sekali informasi yang sama persis bertebaran di blog
atau website yang berbeda. Hal tersebut adalah efek dari budaya plagiarisme
copy-paste.
Copy-paste sangat mudah dilakukan. Namun
seharusnya, jika ingin melakukan copy-paste, orang tersebut menyertakan sumber
aslinya. Jika tidak maka sebenarnya orang itu telah melakukan plagiarisme. Sebenarnya
copy-paste itu bagus, kita bisa menggabungkan atau menambahi informasi yang
diperlukan dengan informasi lain, sehingga informasi tersebut semakin lengkap
dan detail. Asalkan kita menaati tata-cara mengcopy-paste yang benar, tidak
asal comot tanpa mencantumkan sumber.
Copy paste dalam beberapa hal membuat
orang jadi cenderung meremehkan sesuatu dan malas berpikir. Hal ini karena
orang berpikir “Ah, gampang, kan tinggal copy-paste saja.” Sedangkan budaya plagiarisme
biasanya menimbulkan kebingungan mengenai orisinalitas suatu informasi atau
karya.
5)
Pornografi
Bisa saja mahasiswa/i terpengaruh oleh
pornografi, apalagi dari segi usia memang sudah sepantasnya mengenal hal-hal
seperti itu. Namun jika informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang
salah, maka hal tersebut tidak baik.
6)
Hacking,
Cracking, Cybercrime
Tidak selalu, namun ada kemungkinan
mahasiswa/i melakukan salah satu dari tiga hal tersebut.
***
Saya rasa cukup sekian dari saya, jika
ada kekurangan atau kesalahan, saya mohon maaf. Oh iya, bisa ditambahkan di
kolom komentar jika ada kekurangan atau kesalahan.
Sampai jumpa di post berikutnya yaa... ^^
***
sumber:
Juju,
Dominikus dan MataMaya Studio.2008.Teknik
Mempercepat Koneksi Internet.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.)
https://novelaayu.wordpress.com/2014/11/24/aspek-psikologi-dan-demografis-pengguna-internet/.” Aspek Psikologi dan Demografis Pengguna Internet”
https://rofifahmalihah.wordpress.com/2014/11/05/311/.” Aspek Psikologis Individu Pengguna Internet.”
http://duniabaca.com/pengaruh-internet-manfaat-internet-serta-dampak-positif-dan-negatif-internet-bagi-penggunanya.html