Senin, 24 Oktober 2016

Sejarah Internet, Aspek Demografis dan Aspek Psikologis Pengguna Internet, serta Dampak Positif dan Negatif Internet di Lingkungan Mahasiswa


Halo blog and readers, jumpa lagi dengan saya, author blog ini.

Kali ini, karena perkuliahan sudah (lama) dimulai, maka saya telah kembali mendapatkan tugas softskill. Maka, kali ini yang akan saya posting adalah tugas softskill saya.

Judul tugas saya sesuai judul yang tertera di atas ya. Jadi untuk yang tidak berkepentingan, saya rasa tidak perlu membahas pembahasan ini haha....

***

Sejarah Internet, Aspek Demografis dan Aspek Psikologis Pengguna Internet, serta Dampak Positif dan Negatif Internet di lingkungan Mahasiswa


1.   Sejarah Internet

Internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti hubungan berbagai komputer dan berbagai platform (tipe) computer yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telpon, wireless, bahkan satelit.


Hasil gambar untuk dampak internet pada mahasiswa


Pada tahun 1969, lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika atau DARPA (Defence Advance Research Project Agency) mendanai sebuah proyek untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antarbeberapa komputer. Pengembangan jaringan tersebut sukses dan melahirkan ARPNet. Pada tahun 1972 organisasi ini kemudian mendemonstrasikan di depan peserta The First International Conference on Computer Communication dengan jaringan yang terpasang sebanyak 40 titik (node).

Sebenarnya, tujuan awal dibangunnya proyek tersebut adalah untuk keperluan militer. Departemen Pertahanan Amerika menggunakannya untuk menghubungkan daerah-daerah yang vital agar bisa terhubung untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan gangguan lainnya.
Aplikasi internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP (File Transport Protocol) yang merupakan sebuah cara yang digunakan untuk mengirimkan atau mentransfer file. Pada tahun 1984 jumlah host di internet lebih dari 1000 buah. Pada tahun itu pula diperkenalkannya DNS (Domain Name System) yang digunakan untuk mengganti atau mendefinisikan suatu IP (Internet Protocol) agar lebih mudah diingat.

Tahun 1986 lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika Serikat, US NSF (National Science Foundation) mendukung pembuatan jaringan TCP/IP yang didanai oleh organisasi NSFNet. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan sebesar 56 Kbps. Jaringan ini menjadi embrio berkembangnya internet sampai saat ini.

Pada tahun 1987 berdirilah sebuah ISP (Internet Service Provider) yang diberi nama UUNet yang pada saat itu merupakan provider utama Internet. Pada tahun 1995 perkembangan internet semakin meluas, hal ini ditandai dengan hadirnya penyedian jasa internet (ISP). NSFnet yang telah lama menjadi tulang punggung internet kembali menjadi jaringan untuk keperluan riset. Karena perubahan ini, lalu lintas data yang melalui Amerika dialihkan ke jaringan tulang punggung penyedia jasa internet. Sementara itu NSFnet mengembangkan jaringan berkecepatan sangat tinggi yang menghubungkan lima pusat komputer super. Jaringan tersebut diberi nama VBNS (Very High Speed Backbone Network Service) dengan kecepatan 622 Mbps (OC-12).


Seiring berjalannya waktu, aplikasi internet semakin bertambah dengan diciptakannya WAIS (Wide Area Information Servers), Gopher, dan WWW (World Wide Web).



2. Aspek Demografis dan Aspek Psikologis Pengguna Internet


A. Aspek Psikologis dari Individu Pengguna Internet

1.      Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari tekanan pada kerja otot ke kerja otak.. Implikasinya adalah perbedaan perilaku pria dan wanita semakin mengecil. Kini semakin banyak pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya. Selain itu semakin banyak wanita yang menjadi pimpinan perusahaan dan sekaligus menjadi pemilik perusahaan.
Di Indonesia selama 54 tahun merdeka belum pernah ada wakil presiden wanita, kini di tahun 1999 Indonesia sudah memilikinya. Peran wanita dalam pengambilan keputusan dalam kehidupan keluarga semakin besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Amerika Serikat 75 persen dari keputusan yang menyangkut kesehatan dalam keluarga diputuskan oleh wanita. Wanita membeli 50 persen dari mobil yang terjual di Amerika. Bahkan Toyota melaporkan bahwa 60 persen pembeli mobil mereka adalah kaum wanita. Sekitar 80 persen dari belanja keperluan konsumen sehari-hari dibelanjakan oleh kaum wanita.
Hal yang tidak kalah menariknya adalah semakin banyak wanita yang melakukan pekerjaan yang tadinya pekerjaan yang dominan dilakukan kaum pria. Kalau semula pekerjaan membeli ban baru untuk mobil umumnya dilakukan pria, kini ban mobil yang terjual di USA sekitar 45 persen dibeli oleh kaum wanita. Peralatan sport yang laku di USA 40 persen berasal dari pembeli wanita. Hal lain yang menonjol adalah 75 persen pakaian pria dibeli oleh wanita, dan seperempat dari mobil truk yang laku di USA dibeli oleh wanita (Aburdene & Naisbitt, 1993). Tampaknya wanita semakin dominan perannya dalam kehidupan masa kini.
Sayang sekali data perilaku wanita yang rinci seperti itu tidak dimiliki oleh kita di Indonesia.. Namun rasanya kecenderungan seperti itu juga muncul di Indonesia walaupun tidak sepantastis wanita di Amerika Serikat. Diduga kecenderungan perilaku wanita seperti yang dikemukakan di atas akan semakin dominan di milenium baru ini.
Selain internet ada permainan komputer yang diduga akan mempersempit perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak permainan elektronik Play Station yang sangat populer di Indonesia. Permainan dalam PS sangat banyak yang menonjolkan kekerasan. Permainan ini sangat digemari oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Kini berbagai permainan tersebut dapat diakses dan dimainkan melalui internet. Internet sudah menjadi pusat hiburan.
2.      Perkembangan kognitif
Berbeda dengan menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga internet dan permainan elektronik dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak-anak dan orang dewasa.
Sejauah ini belum ada pemantauan untuk melihat perkembangan inteligensi anak-anak Indonesia. Apakah anak-anak semakin tinggi IQnya dibandingkan dengan generasi sebelumnya? Apakah anak-anak pengguna internet lebih tinggi kecerdasannya jika dibandingkan dengan yang bukan pengguna internet?. Di dalam komponen inteligensi, apakah terjadi perbedaan yang mencolok antara komponen perceptual speed dan spatial orientation dibandingkan dengan komponen verbal ability?
3.      Perkembangan seksualitas
Selain dapat digunakan untuk berpacaran melalui progam internet relay chatting (IRC), internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar dan filem porno. Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, kehadiran internet semakin menyemarakkan perolehan pronografi tersebut.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak akan mempercepat proses kematangan seksual (lihat Conger, 1975). Sejauh ini belum penulis ketahui apakah ada percepatan dalam kehadiran menstruasi pertama pada anak gadis, dan mimpi basah pertama pada anak laki-laki.Selain itu belum ada pula informasi yang sistimatik tentang dampak internet pada keterlibatan seks di luar nikah di kalangan remaja.
4.  Kecemasan teknologi
Menjelang pergantian tahun 2000 banyak sekali manusia yang dilanda kecemasan dan ketakutan menghadapi kutu Y2K (year two kilo). Ketakutan akan listrik mati, pesawat akan tabrakan, uang di bank hilang, senjata nuklir menembakkan peluru tanpa terkendali. Itu adalah beberapa contoh ketakutan di awal millenium ini.
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir. Smart products yang dikontrol oleh sistim komputer seperti mobil, rumah, kartu dll. Akan menjadi sumber stres yang besar bila terjadi gangguan dalam sisitim komputernya. Fenomena stres seperti ini yang disebut dengan technostress (Hanson, 1989). Stres karena teknologi adalah salah satu sumber stres dalam kehidupan manusia. Tentu saja banyaknya informasi yang masuk melalui e-mail atau internet dapat pula menyebabkan information overload, dan ini menjadi sumber stres yang lain. Berapa besar dampak stres teknologi ini pada kehidupan manusia, sepengetahuan penulis belum pernah ada studi yang mengidentifikasinya.
5.   Pola interaksi antar manusia
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan tilpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
6. Isu Privasi Keamanan Diri
Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai facebook memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan oleh pengguna facebook, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi, Gross dan Acquisti mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri mereka di dunia nyata (offline) sekaligus di dunia maya (online).
Isu privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak terdefinisikan atau tidak disadari secara luas. Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring social. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer yang dianggap rentan menyebabkan dampak negative di internet, yaitu anonimitas. Anonimitas ini mendorong kea rah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.

B. Aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet

Situs jejaring social memiliki beragam fitus teknis. Namun pada umunya, mereka memuat dan memperlihatkan profil penggunanya serta daftar teman yang juga merupakan pengguna dalam system tersebut. Umumnya profil disusun berdasarkan pernyataan yang mengacu pada usia, gender, lokasi, dan “tentang saya”. Biasanya pengguna dapat mengetahui gender pengguna lain berdasarkan nama atau foto profil yang diunggah pengguna lain. Ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada dunia maya tentang siapa dan bagaimana tentang dirinya.
Berangkat dari studi mengenai komunikasi interpersonal dan media, para peneliti telah mengembangkan tipologi untuk berbagai motif dalam penggunaan internet, yaitu:
1. Kegunaan interpersonal
2. Mengisi waktu luang
3. Pencarian informasi
4. Kemudahan/kenyamanan
5. Hiburan
Diseluruh di dunia, terutama di Indonesia, usia muda adalah usia yang banyak menggunkana internet dan banyak menghabiskan waktu didunia maya dan bersosialisaisi dijejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun jaringan sosial yang lain. Pemasar yang ingin memasarkan barang produksi untuk kaula muda dapat memanfaatkan social media sebagai sarana promosi yang sangat ampuh. Contohnnya situs http://www.tokobagus.com/ yang dimana pemasar dapat mempromosikan barang produksinya disitu tersebut.Berikut beberapa faktor aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet.

• Pengaruh Gender

Gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat. Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang sering bermain dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain. Wanita selalu memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh fashion jaman sekarang.
Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.

• Pengaruh Usia

Internet juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh karena itu, tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi anak-anak juga, bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung.
Sebenarnya internet memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi anak-anak karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain terdapat dampak negatifnya.
Jika dilihat dari sisi positif,dunia internet sangat berarti bagi anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu pengetahuan atau informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa ada batasan jarak dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah anak-anak bisa berlatih surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang atau berkomunikasi dengan yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada anak misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak tersebut menjadi tergugah.
Disamping lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan dari anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa yang baru mereka kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang anak membuka sebuah situs orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya itu dapat berakibat buruk pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi perkembangannya. Selain itu dampak negatif lain adalah, anak bisa kecanduan internet atau game online yang akan membuat anak tersebut menjadi malas dan tidak mengenal waktu. Jadi seharusnya anak-anak diberikan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih positif dan dapat terhindar dari dampak negatif.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.

• USIA 4 S/D 7 TAHUN Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak.

• USIA 7 S/D 10 TAHUN Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.

• USIA 10 S/D 12 TAHUN Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.

• USIA 12 S/D 14 TAHUN Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.

• USIA 14 S/D 17 TAHUN Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.

• Pengaruh Budaya
Keluar masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa sebenarnya dapat membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya membuat identitas kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat sehingga dapat memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses pembetukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada titik tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya mengakibatkan identitas global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.

3. Dampak Positif dan Negatif Internet di Lingkungan Mahasiswa

Hasil gambar untuk dampak internet pada mahasiswa

a.       Dampak Positif dan Negatif Internet Secara Umum

-          Dampak Positif Internet

Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.

Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

-          Dampak Negatif Internet

1. Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hukum

Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
Cracking – Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut.

2. Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

3. Violence And Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

4. Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

5. Carding

Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

6. Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

7. Mengurangi sifat sosial manusia

Karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut parnografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

b.       Dampak Penggunaan Internet di Lingkungan Mahasiswa

-          - Dampak Positif

Menurut saya, ini beberapa dampak positif dari pemanfaatan internet di lingkungan mahasiswa:

1)      Internet sebagai Sumber Pembelajaran Tambahan

Internet menyediakan berbagai informasi yang bisa dijadikan bahan tambahan untuk pembelajaran mahasiswa. Selain itu, karena adanya internet, kemudian diciptakan pula e-book atau buku elektronik, yang semakin memudahkan mahasiswa dalam belajar atau mencari sumber ilmu karena tidak harus terlalu repot untuk mencari buku yang sulit ditemukan dan juga tidak perlu repot membawa banyak buku. Buku elektronik bisa diunduh di gadget dengan mudah. Bahkan cukup banyak buku elektronik yang bisa diunduh gratis, sehingga hal tersebut akan menguntungkan mahasiswa dari sisi ekonomi.

2)      Download Software dan Aplikasi Bermanfaat Jadi Mudah

Untuk mempermudah pengerjaan dan pengelolaan tugas-tugas manusia, diciptakanlah software. Nah, dengan adanya internet, banyak software dan aplikasi bermanfaat yang gratis dan bisa di download kemudian di install untuk mempermudah pengerjaan tugas.

3)      Media Sosial Membantu Komunikasi Jarak Jauh

Ada banyak mahasiswa yang merantau dari kampung halamannya menuju kampusnya saat ini. Tentunya, para mahasiswa tersebut butuh fasilitas untuk mempertahankan komunikasi dengan keluarganya yang jauh di mata namun dekat di hati (udah kayak lagu ya) tersebut. Internet bisa menjawab kebutuhan itu.

Pada masa yang agak lama, sekitar 10 tahun yang lalu, fasilitas e-mail yang melayani pengiriman pesan elektronik menjadi pilihan komunikasi via internet. Namun kini, pilihannya sudah sangat beragam. Sudah sangat banyak media sosial bertebaran saat ini. Apalagi gadget yang makin canggih, semakin memudahkan dalam mengakses media sosial. Fitur dalam media sosial pun kini beragam. Bukan hanya untuk berkirim pesan dan dokumen saja seperti e-mail di masa lampau, namun media sosial masa kini memungkinkan untuk berbagi foto, video, pesan suara, melakukan telpon via internet bahkan video-call, sehingga komunikasi makin terasa “nyata” dan jarak yang ada semakin tidak terasa.

Komunikasi via internet juga dirasa lebih murah dan praktis, maka itu menjadi pilihan di masa kini. Saya rasa, hal seperti ini cukup menguntungkan mahasiswa dan dampaknya positif. Mahasiswa bisa mempertahankan hubungan dengan keluarga dan juga relasi lamanya.


Hasil gambar untuk dampak internet pada mahasiswa


4)      Media Sosial Membantu Tugas Kelompok

Sepertinya bukan hanya di kalangan mahasiswa, di kalangan pelajar atau karyawan juga sepertinya sama. Melalui media sosial, kita bisa membuat grup untuk diskusi kelompok. Bisa juga saling berbagi informasi atau tukar data yang diperlukan.

5)      Media Sosial Membantu Terlibat dalam Forum atau Komunitas yang Bermanfaat
Karena tren media sosial, maka banyak bermunculan forum dan komunitas di dalam media sosial. Hal ini cukup bermanfaat bagi mahasiswa/i. Mereka bisa mencari forum atau komunitas sesuai minat atau bidang yang ditekuni saat ini untuk menambah wawasan dan jaringan.

6)      Memudahkan Bisnis dan Endorse

Demi menambah pundi-pundi rupiah di kantong untuk sekedar jajan atau bahkan sebagai penghasilan utama, cukup banyak mahasiswa yang berbisnis. Salah satunya berbisnis online. Atau jika bisnisnya bukan bisnis online, promosi dari usahanya tersebut dilakukan via media sosial. Jadi, disini internet berperan membantu mahasiswa untuk memajukan bisnisnya, ini bisa dibilang dampak positif.

Selain sebagai pelaku bisnis, ada juga mahasiswa/i yang biasanya berpenampilan rupawan, atau minimal dia menarik dan terkenal, yang melakukan “endorse” pada berbagai produk yang ditawarkan padanya. Endorse semakin mudah dilakukan karena adanya media sosial. Produk tersebut akan terkenal jika si model endorse dikenal banyak orang. Dan semakin banyak yang mempercayakan produknya untuk di-endorse oleh si model, maka akan makin terkenal si model tersebut. Endorse ini sepertinya cukup membantu segi finansial mahasiswa/i tersebut, minimal mendapatkan barang cuma-cuma.


7)      Hiburan

Setiap manusia butuh hiburan, termasuk mahasiswa/i. Dari internet yang menyediakan beragam informasi dan aplikasi, bisa ditemukan berbagai hiburan menarik. Misalnya video lucu, komik online, situs meme, streaming film dan sebagainya. Selain itu, karena via internet, jadi lebih praktis dan murah.


-          - Dampak Negatif

Sedangkan dampak negative internet menurut saya, antara lain:

1)      Terlalu Sering Membuka Media Sosial atau Mencari Hiburan Membuat Kurang Produktif

Mahasiswa/i jika membuka media sosial terkadang terlalu lama, sampai lupa waktu. Hal ini bisa mengganggu produktivitas. Demikian pula jika mahasiswa/i hanya berselancar di internet untuk mencari hiburan.


Hasil gambar untuk dampak internet pada mahasiswa



2)      Media Sosial dan Situs Hiburan Membuat Malas dan Kecanduan

Media sosial ini memang menarik dan membuat orang betah berlama-lama berkecimpung di dalamnya, sehingga bisa membuat kecanduan. Jika sudah nyaman bahkan sampai kecanduan dapat menimbulkan rasa malas untuk melakukan  hal lain. Akhirnya, kembali ke poin satu.

3)      Boros

Ada tipe orang yang rela menghabiskan banyak kuota data internetnya hanya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Jika sudah habis, beli lagi. Nah, hal ini menimbulkan pemborosan. Saya rasa ada tipe mahasiswa/i yang seperti ini.

Selain boros kuota, bisa juga ada orang yang boros karena rajin melihat media sosial dan melihat berbagai promo menarik, misalnya orang tersebut melihat barang yang baru di endorse oleh artis atau selebgram favoritnya. Akibatnya, orang tersebut ingin membeli barang yang sama, walaupun mungkin ia tidak terlalu butuh. Jika hal seperti ini sering terjadi, itu namanya juga pemborosan.

4)      Budaya Copy-Paste dan Plagiarisme

Karena informasi yang ada di internet sangat melimpah, mudah saja bagi kita untuk menemukan suatu informasi tentang suatu hal atau topik. Namun, terkadang informasi yang kita temukan tidak mencantumkan sumber asli, padahal sumber informasi yang valid membutuhkan sumber asli yang jelas. Dan banyak sekali informasi yang sama persis bertebaran di blog atau website yang berbeda. Hal tersebut adalah efek dari budaya plagiarisme copy-paste.

Copy-paste sangat mudah dilakukan. Namun seharusnya, jika ingin melakukan copy-paste, orang tersebut menyertakan sumber aslinya. Jika tidak maka sebenarnya orang itu telah melakukan plagiarisme. Sebenarnya copy-paste itu bagus, kita bisa menggabungkan atau menambahi informasi yang diperlukan dengan informasi lain, sehingga informasi tersebut semakin lengkap dan detail. Asalkan kita menaati tata-cara mengcopy-paste yang benar, tidak asal comot tanpa mencantumkan sumber.

Copy paste dalam beberapa hal membuat orang jadi cenderung meremehkan sesuatu dan malas berpikir. Hal ini karena orang berpikir “Ah, gampang, kan tinggal copy-paste saja.” Sedangkan budaya plagiarisme biasanya menimbulkan kebingungan mengenai orisinalitas suatu informasi atau karya.

5)      Pornografi

Bisa saja mahasiswa/i terpengaruh oleh pornografi, apalagi dari segi usia memang sudah sepantasnya mengenal hal-hal seperti itu. Namun jika informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang salah, maka hal tersebut tidak baik.

6)      Hacking, Cracking, Cybercrime
Tidak selalu, namun ada kemungkinan mahasiswa/i melakukan salah satu dari tiga hal tersebut.


***

Saya rasa cukup sekian dari saya, jika ada kekurangan atau kesalahan, saya mohon maaf. Oh iya, bisa ditambahkan di kolom komentar jika ada kekurangan atau kesalahan.

Sampai jumpa di post berikutnya yaa... ^^


***

sumber:

Juju, Dominikus dan MataMaya Studio.2008.Teknik Mempercepat Koneksi Internet.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.)

https://novelaayu.wordpress.com/2014/11/24/aspek-psikologi-dan-demografis-pengguna-internet/.” Aspek Psikologi dan Demografis Pengguna Internet”

https://rofifahmalihah.wordpress.com/2014/11/05/311/.” Aspek Psikologis Individu Pengguna Internet.”

http://duniabaca.com/pengaruh-internet-manfaat-internet-serta-dampak-positif-dan-negatif-internet-bagi-penggunanya.html