Rabu, 26 Desember 2018

Perbedaan Karakter Penyuka Batagor vs Penyuka Siomay (By: Alfrida)


Note: tulisan ini bersifat SUBJEKTIF, karena hanya berasal dari pengamatan dan penilaian saya. Berawal dari peristiwa kelaparan di tengah hujan deras yang terjadi disela-sela perkuliahan, akhirnya saya iseng mengumpulkan data (?) dan membuat penilaian dari 24 orang kawan saya.

Hasilnya, 14 orang lebih menyukai batagor (kelompok 1), dan 10 orang lebih menyukai siomay (kelompok 2). Selanjutnya, saya mencari persamaan di antara orang-orang dalam kelompok yang sama. Begitulah cara saya hingga mendapatkan hasil ini. Jadi jika ada ketidaksesuaian dengan diri anda (yang kebetulan membaca ini), saya harap dimaklumi. Lagipula, pos ini dimaksudkan hanya sebagai HIBURAN semata. 😁 Selamat membaca. 😊

Penyuka Batagor:

▪Up to date dan rata-rata anaknya (terlihat) gaul.
▪Berminat pada relasi/menjalin hubungan dengan orang lain.
▪Kebanyakan orangnya "talkative" atau suka bicara.
▪Terkadang ada saat-saat di mana penyuka batagor ingin tampil dan dilihat orang lain (tentu saja, namanya juga manusia).
▪Biasanya menjadi orang yang berinisiatif dalam kelompok. Jika pun tidak, sering menjadi anggota kelompok yang terlihat antusias terhadap ide-ide maupun perilaku dari anggota lain (lebih antusias daripada penyuka siomay).
▪Berminat pada hal-hal mengenai dunia dalam lingkup yang luas.

Penyuka Siomay:

▪Punya sisi cuek atau sisi individual.
▪Mementingkan kenyamanan, khususnya untuk diri sendiri.
▪Biasanya punya cara tersendiri untuk melakukan sesuatu.
▪Tidak terlalu tergantung dengan orang lain (karena cuek/individual).
▪Bisa jadi memiliki selera yang unik.
▪Tidak terlalu ingin menonjol dan menampilkan diri, kecuali memang ada keharusan melakukan itu.
▪Biasanya lebih memilih menjadi pengikut dalam suatu kelompok, karena agak cuek, nggak mau ribet kalo nggak perlu-perlu amat untuk ribet.
▪Terkadang terlihat kurang antusias ketika menghadapi sesuatu jika dibandingkan dengan penyuka batagor. Hal ini nggak buruk sih sebenarnya, cuma lebih datar aja wkwkwk.
▪Tertarik pada hal-hal yang terjadi di dunia, namun lebih kepada hal-hal yang akan berdampak (baik secara langsung maupun tidak langsung) kepada kehidupan pribadinya daripada hal-hal yang meluas/lebih umum.

Senin, 05 November 2018

"Badut"

Badut. Badut yang akan kubahas kali ini bukanlah badut sungguhan, melainkan badut sebagai kiasan.

Aku mengenal seorang "badut" di antara berbagai "badut" yang ada di dunia. Mengapa kusebut ia "badut"? Karena ia terlihat santai, konyol dan menghibur.

Ketika badut sedang bahagia, ia akan menularkan canda-tawa kepada orang di sekitarnya. Ia akan membagikan kebahagiaannya kepada orang lain.

Ketika sedang marah atau kesal, ada kemungkinan badut akan menyampaikan kemarahan atau kekesalannya dengan cara yang jenaka. Ia bisa saja mengeluarkan majas-majas ironi, yang lucu tapi menyindir.

Ketika sedang bersedih, badut bisa saja tetap terlihat bahagia. Malah ia akan menghibur lebih banyak. Karena ia adalah badut yang sedang bersedih. Ia tak mau orang lain turut merasakan kesedihan. Ia mengalihkan kesedihannya untuk menghibur.

Itulah tugasnya, menghibur.

Namun, tahukah kamu? "Badut" yang seringkali terlihat santai dan menghibur sebenarnya tak sesantai itu.

Dibalik topeng keceriaan dan canda-tawanya, badut bisa saja menyimpan berbagai pemikiran yang serius. Hanya saja ia tak bisa membagikannya, karena tak tahu siapa yang bisa ia ajak berbagi.

Kalaulah berbagi, ujung-ujungnya ia sering menelan kekecewaan. Karena pada akhirnya, hanya ia lah yang memahami semuanya. Ada banyak telinga di dunia, namun pemikiran hanya datang dari satu otak, otaknya.

Kini "badut" sedang jatuh cinta. Bagaimana "badut" ketika jatuh cinta? Apakah ia makin membahagiakan orang lain?

Jatuh cinta tak pernah peduli pada siapa yang merasakannya. Ia bisa datang dengan tiba-tiba, pergi pun bisa tiba-tiba. Ia tak peduli pada dampak dari kehadiran dan kepergiannya.

Jadi, mau "badut" sekalipun, ada kemungkinan bisa merasakan kesedihan, kekecewaan dan sakitnya cinta.

Ya, badut tersakiti. Kisah cinta badut nyatanya tak seceria kehidupannya selama ini. Padahal kisah cinta biasanya menyenangkan, namun badut malah tak merasakannya.

Selama ini, badut menelan kesedihan dan kekecewaan diam-diam atas berbagai pengalamannya. Bahkan ia berubah menjadi "badut" karena alasan itu. Ia tak ingin orang lain merasakan apa yang ia rasakan. Ia ingin orang lain terhibur karena kehadirannya, bukan sedih dan tersakiti.

Hingga sekarang, saat ini, badut sedang merasa bahwa ia serius jatuh cinta. Sayangnya, lagi-lagi ia harus kecewa.

Kecewa karena cintanya tak diinginkan oleh seseorang yang sebenarnya sempat merasakan hal yang sama padanya.

Kecewa karena orang lain tak ada yang memahami betapa seriusnya cinta dan sakit yang ia rasakan. Karena ia adalah badut.

Ia memang memasang topeng santai selama ini, seolah-olah tak ada beban. Cinta memang terlihat seperti hanya untuk bermain dan bersenang-senang jika dirasakan oleh seorang badut. Karena ia ceria.

Namun, tak adakah yang bisa memahami bahwa cinta seorang badut sekalipun bisa mendalam dan tulus?

Kemudian, badut harus kecewa pula karena masalahnya dianggap sepele. Karena jatuh cinta dan patah hati memang perkara biasa, hampir semua manusia merasakannya.

Kecewa karena tak ada yang mendukungnya untuk membuktikan cintanya.

Kecewa karena semua orang menyuruhnya untuk menyerah.

Dan kecewa karena ia sendiri sangat menyadari bahwa ia tak pantas mempertahankan orang itu, namun di hatinya tetap ada setitik harapan yang tak bisa dihapuskan, dan tak jelas kapan bisa membesar atau menghilang.

Badut ingin sekali ada yang bisa memahaminya, tidak meremehkan masalahnya meski memang sepele, dan menemaninya agar bisa menyerah. Bukan hanya menyuruhnya untuk menyerah.

Jika bisa, badut ingin dipeluk. Dan berharap orang yang memeluknya akan berkata:

"Kelak kamu akan baik-baik saja, saat ini memang berat. Tapi aku akan menemanimu melalui semuanya, hingga kamu baik-baik saja."

Namun karena tak ada orang yang bisa melakukan itu di sekelilingnya, pada akhirnya badut hanya memendam keinginannya itu sendirian.

***

Untukmu wahai "Badut", aku ingin memelukmu, namun tak bisa. Tapi ingatlah, dunia kecilmu menantimu untuk kembali menghibur dan menyinarinya dengan canda-tawa. :")

Senin, 22 Oktober 2018

Kerisauan Hati Sang Penyelamat

Hello blog and readers. Jumpa lagi dengan saya, pemilik blog ini.

Saya sudah lamaaa tidak muncul. Ya, karena saya bingung mau muncul dengan apa. Hahahahaha...

Akhir-akhir ini saya banyak mengalami masalah, pergolakan batin dan pikiran mungkin.

Kali ini, saya pun hanya ingin mencurahkan perasaan saya. Jadi mohon maaf, silakan berpindah halaman jika merasa ini tidak bermanfaat. Hehehe...

***

Semua berawal dari sebuah ironi. Ada seseorang yang menganggap seseorang yang lain adalah penyelamatnya, namun di sisi lain orang yang dianggap penyelamat malah menganggapnya sebagai penghancur kehidupannya. Ironis bukan?

Tanpa disadari, si penghancur telah meruntuhkan hampir semua pertahanan milik sang penyelamat. Sekaligus membuka banyak pikiran baru di benak sang penyelamat. Memang bukan salah si penghancur, itu hanyalah hal yang tak disengaja dan tak diketahui olehnya. Dan mungkin itu adalah bagian dari takdir mereka. Namun fakta tetap tak bisa dibantah. Biar bagaimanapun, sang penyelamat merasa hancur. Dan harus menyusun ulang semua pertahanannya dari awal. Itu adalah hal yang sangat sulit dan melelahkan.

Tapi, sang penyelamat tak meninggalkan begitu saja si penghancur. Lebih tepatnya tidak bisa. Tentu saja, karena ia adalah sang penyelamat. Tugasnya adalah menyelamatkan orang lain. Macam badut yang bertugas menghibur orang lain. Atau penyembuh yang bertugas menyembuhkan orang lain. Apalagi, si penghancur adalah orang yang terlihat benar-benar butuh diselamatkan. Walau ia sendiri mengelak.

Sayangnya, menyelamatkan orang lain terkadang taruhannya adalah diri sendiri. Itulah yang dirasakan sang penyelamat.

Apakah sang penyelamat akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari kehancuran yang dibawa oleh si penghancur? Ia yakin, ia bisa. Ia hanya butuh waktu.

Dan kebebasan.

Atau, orang lain lagi. Sang penerima, yang bisa membantunya menerima semua kenyataan dengan hati yang lapang. Dan bisa menerima keadaan sang penyelamat dengan hati yang lapang pula.

Masalahnya adalah, sang penyelamat tak mendapatkan itu semua. Kungkungan lingkungan membuatnya tak bisa mendapat kebebasan untuk berpikir dan merasa. Dan, orang lain itu pun tak nampak batang hidungnya.

Kini, sang penyelamat lelah. Apalagi tingkah si penghancur makin lama membuatnya makin merasa aneh. Terkadang, sang penyelamat merasa si penghancur sengaja bermain uji coba. Terkadang terlihat ingin membantu penyelamat agar selamat, terkadang malah menghancurkan.

Namun sang penyelamat tak mungkin mengatakan semuanya pada si penghancur. Karena sang penyelamat yakin, si penghancur akan pergi setelah ia mengatakan semuanya. Dan misi rahasia sang penyelamat akan hancur.

Sebenarnya, si penghancur sendiri punya misi rahasia. Yang entah apa. Sang penyelamat bukanlah orang yang perlu tahu itu. Sama seperti si penghancur tak perlu tahu misi rahasia sang penyelamat untuk menyelamatkannya.

Suatu hari, sang penyelamat mulai merasa bisa menerima kenyataan. Kini ia menganggap si penghancur bukanlah penghancur. Dan mulai menyusun lagi pertahanan barunya.

Namun, malah muncul fakta baru lain yang membuat sang penyelamat tercengang sendiri. Hal-hal yang ia pendam dan tahan selama ini, yang bahkan ia anggap sudah tidak ada, satu persatu mulai muncul di benaknya berkat pertemuan dengan si penghancur.

Pertemuan dengan si penghancur benar-benar membuat sang penyelamat berpikir ulang tentang dirinya sendiri. Ketenangan dari sisi-sisi terpendam milik sang penyelamat menjadi terusik, minta kesempatan untuk keluar dan diperhatikan. Sang penyelamat mulai sering bertanya: diri seperti apakah sebenarnya yang seharusnya ia lakoni?

Sang penyelamat pernah mendengar sebuah kalimat:

"Yang namanya menyusun atau merapikan, awalnya pasti akan berantakan. Namun hasil akhirnya adalah adalah susunan yang baik dan rapi."

Menurut kalian, apakah sang penyelamat sedang melalui fase berantakan dalam hidupnya?

Sampai saat ini, sang penyelamat tak tahu pasti mengapa ia harus bertemu dengan si penghancur. Dan mengapa si penghancur harus menghancurkan hidupnya. Ada hal yang bisa ia pelajari dari si penghancur dan kehancuran dirinya sendiri, ia menyadarinya. Namun banyak juga hal yang hanya membuatnya sakit kepala.

Semoga suatu saat rasa penasaran sang penyelamat akan terjawab. Karena rasa penasaran yang pada akhirnya tidak akan terjawab, benar-benar sangat menyebalkan.

Dan suatu hari, sebagai tanda sedang lelah pada dunia, sang penyelamat membuat sebuah syair yang janggal.

Kemampuan Manusia

Diantara banyak kemampuan
Ada satu kemampuan manusia
Berjuluk adaptasi
Salah satu bentuk adaptasi
Ketika semua makhluk sespesies menuntutmu
Untuk selalu baik-baik saja
Dan kau sangat sanggup
Padahal kau tak pernah baik
Entah sejak kapan
Namun bumi selalu berputar
Bulan selalu berputar
Seperti hidupmu yang selalu berputar
Hingga akhir durasinya
Ini adalah kekuatan
Sekaligus kelemahan
Umat manusia

Ia memang sedang lelah. Semoga lelah sang penyelamat segera usai. Agar ia bisa kembali menyelamatkan orang-orang yang butuh diselamatkan. Termasuk si penghancur, jika ia tak menipunya.

Minggu, 12 Agustus 2018

Dampak Bullying Serius Pada Kesehatan Saat Dewasa

Dampak Serius Bullying Pada Kesehatan Saat Anak Dewasa

Oleh Ajeng Quamila

(Source: https://googleweblight.com/i?u=https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/dampak-bullying-pada-kesehatan-mental-dan-fisik-anak/&hl=id-ID #only_repost)

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: Hello Sehat Medical Review Team.

Dikutip dari Kompas, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah laporan anak yang menjadi korban kekerasan di sekolah sepanjang tahun 2015 mencapai 147 kasus, dengan total di tahun 2014 sebanyak 159 kasus.

Suka atau tidak, bullying masih menjadi norma budaya di hampir setiap sekolah di Indonesia.

Bullying adalah bentuk intimidasi atau penindasan dari satu individu atau kelompok yang lebih kuat. Bullying berbeda dengan konflik atau pertengkaran pada umumnya, karena dilihat dari tingkat pengulangan dan adanya kekuatan yang tidak seimbang antar kedua belah pihak yang terlibat. Dalam bullying, ada niat untuk menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi korban, secara fisik maupun emosional.

Cakupan aksi penindasan sangat luas, mulai dari menendang, menampar, tawuran, menjambak, memukul, membentak, meneriaki, memaki, menghina, mempermalukan, menolak, mencela, merendahkan, menghujat, mencibir, mengisolasi, hingga tindakan yang bernada pelecehan seksual.

Gangguan kesehatan jangka panjang yang terjadi pada korban

Seolah dipukuli, diejek, dan diremehkan tidak cukup, beberapa anak korban bully membayar harga pelecehan konstan dengan kesehatan mereka. Ketika seseorang merasa stres dengan ancaman konstan dari bullying, respon “fight or flight” mereka akan bekerja. Ketika ini terjadi, otot-otot menegang, jantung berdebar kencang, dan tubuh melepaskan adrenalin dan kortisol. Seiring waktu, reaksi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana bullying bisa mempengaruhi seseorang:

Kecemasan (anxiety attack)

Depresi

Sakit punggung

Sakit perut

Cedera fisik (patah tulang, luka sobek, dst)

Pusing dan kepala berkunang-kunang

Mudah marah

Dari sakit kepala hingga mengompol

Anak korban bully memiliki tiga kali lipat peluang untuk mengalami sakit kepala, sulit tidur, sakit perut, dan mengompol, serta dua kali lebih mungkin untuk memiliki nafsu makan rendah. Bullying juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kepercayaan diri dan harga diri.

Lebih lanjut, anak-anak yang menjadi pelaku sekaligus korban bully memiliki enam kali lipat peluang untuk mengompol, hampir empat kali lipat untuk mengalami nafsu makan buruk, dan tiga kali lipat peluang mengidap sakit perut.

Anak dan remaja dengan masalah kesehatan kronis seperti asma, kesulitan pendengaran, penglihatan, berbicara, atau gangguan pencernaan berada pada risiko yang lebih besar terhadap aksi penindasan, dan masalah kesehatan yang mereka miliki dapat diperburuk oleh aksi tersebut.

Tidak hanya berpotensi menderita luka fisik dari tindakan penganiayaan itu sendiri, tetapi mereka mungkin juga mengalami kesulitan kesehatan fisik yang bertahan lama bahkan setelah aksi penindasan sudah lama berhenti.

Bullying bisa memicu gangguan jiwa

Penelitian NICHD menunjukkan, walaupun pelaku dan korban sama-sama bisa menunjukkan peluang risiko depresi dan kecemasan, namun anak korban bully (termasuk bullyinhg di dunia maya) berada pada risiko yang lebih tinggi dan lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan jiwa yang membutuhkan penanganan intensif saat mereka dewasa nanti, jika dibandingkan dengan anak yang tidak menjadi korban penindasan.

Ada beberapa dugaan bahwa penindasan bullying adalah bentuk dari “stres beracun” yang bisa memiliki dampak pada respon fisiologis terhadap kesulitan yang dialami oleh anak, yang kemudian bisa bermanifestasi pada masalah fisik dan mental yang berlanjut di usia dewasa.

Saat dibully, tubuh bereaksi seperti sedang melawan infeksi

Masih belum jelas bagaimana pengalaman bullying di masa kecil diterjemahkan ke dalam masalah kesehatan jangka panjang. Dikutip dari The Conversation, sebuah studi menemukan bahwa korban bullying memiliki tingkat protein dalam aliran darah (protein C-reaktif/CRP) mereka yang berhubungan dengan melawan infeksi — bahkan sampai usia dewasa muda.

Tingginya kadar CRP merupakan respon umum yang menunjukkan bahwa tubuh sedang bekerja baik melawan infeksi, bereaksi terhadap cedera, atau menanggapi kondisi kronis seperti arthritis.

Penelitian ini menunjukkan bahwa CRP juga dapat meningkat pada kelompok orang yang mengalami penganiayaan oleh orang dewasa di masa kecil mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh bereaksi dalam cara yang mirip dengan “stres beracun” seperti halnya terhadap infeksi.

Pelaku bully juga terkena dampaknya

Sebuah studi lain melihat tingkat CRP pada anak-anak yang terlibat dalam bullying sebagai korban, pelaku, dan pelaku-korban (peserta yang membully orang lain tapi ia juga dibully), di usia sekolah dan selanjutnya, di usia dewasa.

Pada usia sekolah, peserta yang mengalami beberapa jenis bullying memiliki kadar CRP yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak lain yang sama sekali tidak terlibat dalam bullying. Kemudian, di usia dewasa, peneliti menemukan pola yang sama dari temuan tersebut: korban bullying saat dewasa memiliki kadar CRP lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlibat dalam bullying. Peserta yang berulang kali dibully menunjukkan tingkat CRP tertinggi.

Sementara itu, walaupun pelaku bully juga menunjukkan gangguan kesehatan dari aksi penindasan yang mereka lakukan, tingkat CRP mereka saat usia dewasa berada pada tingkat terendah dibandingkan dengan kelompok partisipan lainnya. Peneliti berspekulasi, rendahnya tingkat CRP pada mantan pelaku bully saat dewasa ini dapat melindungi mereka terhadap gejala peradangan di kemudian hari.

Kini, kita sudah mengetahui efek nyata dari bullying yang ternyata juga berdampak pada mekanisme tubuh lainnya yang terkait dengan respons fisiologis terhadap stress, seperti poros  hypothalamic-pituitary-adrenal. Contohnya, anak korban bully menunjukkan respon kortisol yang tumpul saat diuji ketahanan terhadap stres di dalam laboratorium. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan saat tubuh menerima stress.

Perhatikan tanda-tandanya sekecil mungkin, dan jangan remehkan bully

Dalam banyak kasus, orangtua dan guru mengabaikan gejala seperti sakit perut dan sakit kepala pada anak-anak dan menganggap bahwa mereka berpura-pura demi menghindari pergi ke sekolah atau berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Namun studi menekankan bahwa gejala-gejala ini harus ditangani secara serius, karena mereka bisa menuntun anak terhadap masalah lain yang lebih serius. Selain itu, bertanya pada anak tentang gejala fisik mereka dapat membantu oran tua dan dokter mengetahui apakah ia sedang ditindas di sekolah, sebagai cara lain agar anak bisa lebih terbuka mengenai pengalamannya. Tidak jarang korban bull menyembunyikan penderitaan mereka di sekolah dari orangtua.

Kita perlu meninggalkan persepsi bahwa tindakan bullying tidak berbahaya dan menjadi bagian alami dari proses tumbuh kembang anak. Intimidasi dan penganiayaan harus dianggap sebagai bentuk lain dari stres beracun yang efeknya memiliki potensi besar pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Efek ini telah berulang kali diamati oleh ratusan studi di luar sana, baik pada masa kanak-kanak dan juga dewasa muda.

Rabu, 08 Agustus 2018

Aku dan Lomba Menulis Cerpen

Hello blog & readers, jumpa lagi dengan saya author blog ini.

Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman pribadi saya (lagi). Sebelumnya, mohon maaf jika penulisan saya tidak sistematis, karena saya (sebenarnya) menulis untuk kepuasan saya saja, jadi suka-suka saya gitu. Hehehe...

Karena saya suka menulis-nulis, walaupun nggak selalu jelas, suatu hari saya putuskan mengikuti lomba cerpen. Awalnya saya dapat info dari teman saya yang mendapat syarat harus 'tag' beberapa teman sebagai syarat mengikuti lomba tersebut. Saya termasuk salah seorang yang ia tag. Akhirnya saya putuskan untuk ikut lombanya juga. Dan Alhamdulillah, cerpen saya masuk 20 besar cerpen terpilih, meski bukan juara.

Dan sejak saat itu, saya jadi suka ikutan lomba-lomba menulis cerpen. Ya, cerpen saja, karena artikel apalagi essai ilmiah membutuhkan keseriusan dan kesannya baku. Saya lebih suka yang terkesan santai meski kontennya tidak melulu ringan. Sedangkan untuk lomba novel, saya masih kesulitan memikirkan alur yang panjang dan deskripsi yang detail. Jadi untuk saat ini, cerpen saja dulu. Hihihi...

Alhamdulillah, sudah beberapa kali saya menjadi kontributor dalam suatu lomba, meski belum pernah juara. Dan baru beberapa kali sih, sebagian perlombaan lainnya gagal. Ya, nggak apa-apa lah. Daripada juara, sebenarnya saya lebih suka tulisan saya (terutama jika ada manfaatnya) dibaca oleh orang lain dan bisa membuat terhibur. Tapi jika menjadi juara, tulisan kita akan sekaligus terbaca oleh banyak orang kan? Hihihi...

Padahal, waktu SMP, saya pernah punya 'trauma' dengan lomba menulis. Jadi, saya yang dulu masih remaja labil, pernah iseng ikut lomba menulis yang diadakan oleh sebuah majalah. Lombanya adalah melengkapi cerpen. Jadi, sudah ada sebagian isi cerpen, dan peserta diminta melanjutkan ceritanya dan memberikan ending. Saya bersemangat membuat cerpen ala saya, hingga akhirnya jadi sebuah cerpen. Sayangnya, sebenarnya saya tahu sih, cerpen saya tidak memenuhi aturan formatnya. Tulisannya kelebihan banyak kata dari batas kata yang diperkenankan. Namun, merasa sudah lelah dan mencurahkan segenap tenaga untuk menulisnya, saya nekat mengirimkan cerpen saya itu. Karena menurut saya, walaupun tidak menang (iyalah, nggak sesuai ketentuan mana bisa menang? Didiskualifikasi bisa jadi), yang penting hasil usaha saya tidak sia-sia.

Setelah itu, apa yang terjadi? Cerpen saya tidak menang, tentu saja. Tetapi, ada peristiwa yang menurut saya lebih 'menyakitkan', hingga saya 'trauma'.

Jadi, majalah yang saya sebutkan sebelumnya punya akun fanpage, dan saya memfollow akun tersebut. Saya tau info-info lomba yang diselenggarakan dari akun itu. Selain membagikan info lomba, biasanya akun tersebut juga membagikan tips-tips menulis atau berbagi artikel-artikel menarik lainnya.

Nah, yang membuat saya 'sakit' adalah, tepat sehari setelah saya mengirim naskah saya (yang tidak sesuai ketentuan), fanpage tersebut membuat postingan yang seolah-olah menyindir saya. Mereka tiba-tiba membahas mengenai aturan dalam penulisan cerpen dan pemformatan. Kemudian, entah perasaan saya yang terlalu sensitif atau memang benar yang saya rasakan, mereka membahas mengenai kekesalan mereka karena masih saja ada naskah yang tidak mengikuti kaidah pemformatan tersebut.

Merasa disindir, saya jadi sangat kesal. Saya merasa... bagaimana ya? Rasanya sebal, walaupun memang salah saya, tapi tetap sebal, karena mereka 'Sombong banget, orang mau belajar nulis aja gaboleh ngirim ke mereka. Kalo mau jelasin, ya jelasin kek baik-baik, nggak usah nyindir segala di postingan fanpage. Kalo karya orang jelek biarin aja sih, diemin, nggak usah dihina di depan umum kayak gitu.' . Kira-kira begitulah perasaan saya saat itu.

Sejak saat itu, saya samasekali nggak tertarik lagi dengan dunia kepenulisan. Saya merasa 'Saya samasekali nggak berbakat sampai disindir kayak gitu'.

Itulah pengalaman saya yang membuat saya trauma. Padahal ketika saya pikirkan lagi sekarang, ketika sudah lebih dewasa, yang dilakukan pihak majalah tersebut sebenarnya bagus lho. Mereka memberi feedback pada karya yang dikirim oleh pembaca. Artinya mereka melihat naskah-naskah tersebut kan? Berarti saya dulu di-notice kan? Justru jika mereka diam saja, bisa saja itu karena mereka memang tidak melirik naskah pembaca samasekali.

Dan saya juga pernah dengar wejangan senior yang pernah saya jumpa beberapa kali dalam suatu grup kepenulisan, bahwa 'Membuat dan mengirimkan suatu karya itu butuh kesiapan mental untuk diberi kritik dan saran'.

Hahaha... karena sudah merasakannya sendiri, akhirnya saya bisa sangat memahami maksud dari perkataan senior tersebut.

Untungnya, melalui 'tag' dari teman saya, akhirnya saya bisa kembali lagi ke dalam dunia kepenulisan, meski belum serius sih. Saya baru menikmatinya untuk bersenang-senang, dan saat ini saya sudah tidak kesal lagi seperti dulu. Saya juga tak peduli soal berbakat atau tidak. Karena setelah kuliah, akhirnya saya tahu bahwa suatu kemampuan disebut bakat jika telah diasah dan mulai ada perkembangan. Jika belum diasah, namanya baru potensi. Jadi, saya menangkap bahwa potensi tiap orang bisa berbeda-beda dan itu bawaan, namun bakat bisa saja sama ketika sama-sama dilatih.

Nah, setelah menceritakan asal muasal saya mengikuti lomba menulis, sekarang saya ingin meneritakan sumber motivasi saya dalam mengikuti lomba menulis. Saya pernah membaca sebuah komik berjudul "Sparkling Gingachou".

Dalam komik tersebut ada bab yang menceritakan seorang gadis, namanya Sato. Dia menyukai sahabatnya, namanya Kuro. Si Kuro karakternya memang sangat keren, selain tentu saja penampilannya juga keren.

Sato sedang galau karena ia bercita-cita menjadi komikus suatu saat nanti. Namun sampai saat itu, ia belum pernah berhasil membuat sebuah komik sampai tamat. Jadi, ditengah jalan cerita komiknya, ia tiba-tiba berhenti. Begitu terus. Sato jadi pesimis, bagaimana mau jadi komikus jika begitu terus?

Akhirnya, untuk menghilangkan kegundahan hatinya, Sato memutuskan jalan-jalan ke lapangan, dan ia bertemu Kuro. Kuro sedang latihan menendang bola. Ternyata, Kuro baru saja selesai bertanding, ia menjadi pemain cadangan membantu grup adik kelasnya bertanding. Tadinya, grup adik kelasnya Kuro hampir menang. Tapi, ketika tendangan penalti, si Kuro yang kebagian menendang bola gagal mencetak gol. Dan dia merasa sangat menyesaaall...

Akhirnya, pulang dari pertandingan, Kuro langsung mengevaluasi kemampuannya. Setelah itu, ia langsung latihan bola di lapangan -_- Gila sih, dia niat banget, padahal dia cuma pemain cadangan. Adik kelasnya saja yang kalah tidak melakukan apa-apa. Teman-teman gengnya yang mengajak Kuro nongkrong bareng, diabaikan karena Kuro mau latihan. Alasannya: siapa tau lain kali dia dijadikan pemain cadangan lagi. Sungguh terlalu niat kau Kuro-kun!

Ketika Sato bertemu Kuro, dia bertanya pada Kuro mengenai latihan yang dilakukan Kuro. Lalu Kuro menceritakan kejadian yang terjadi sebelumnya. Nah, si Sato yang sama herannya seperti orang lain bertanya lagi: "Emangnya kamu harus latian sekarang?"

Ditanya begitu, Kuro pun menjawab: "Terus aku harus latihan kapan? Nanti? Yang namanya nanti itu ga bakal pernah datang kalo kita nggak memulainya."

Mendengar itu, Sato menangis karena merasa tertohok dengan kata-katanya Kuro. Dia jadi curhat ke Kuro soal masalahnya. Lalu Sato dimotivasi oleh Kuro. Kata Kuro: "Udah, yang penting tamatin dulu komiknya, terus kirim ke penerbit. Gausah pikirin hasilnya, yang penting lakuin itu dulu. Setidaknya kamu sudah pernah mencoba."

Gara-gara Kuro ngomong begitu, akhirnya Sato berhasil menamatkan sebuah komik dan langsung dia kirim ke penerbit (walaupun tidak diceritakan hasilnya gimana).

Itu salah 1 cerita yg bisa memotivasi saya untuk mengikuti lomba-lomba cerpen. Sayangnya, cara tersebut belum berhasil untuk memotivasi saya mengerjakan PI #cry (T_T) mungkin saya butuh Kuro nya kali ya untuk memotivasi saya secara langsung (?) #eehh hahaha *canda

Baik, jadi begitulah cerita yang saya bagikan kali ini. Semoga ada manfaatnya walaupun sangat sedikit. Sekian dari saya, sampai jumpa di pos berikutnya. Dadaahh~

*nb: pengen post foto bukti saya pernah jadi kontributor tapi gabisa. Mungkin emang nggak boleh dipamerkan XD

Musik Instrumental | Akhirnya Setelah Sekian Lamaaa~

Halo blog & readers, jumpa lagi dengan saya, pemilik blog ini. Hihihi...

Kali ini, saya cuma mau menumpahkan uneg-uneg saya setelah sekian lama penasaran mengenai suatu hal. Jadi, ini merupakan curahan hati saya. Yang merasa tidak berkepentingan dengan isi pos ini, silakan pindah dari halaman ini, karena ini memang nggak penting.

Baiklah, saya langsung tulis saja biar lega hehehe...

***

Awalnya saya samasekali nggak ngerti musik. Dan nggak mau tau juga soal musik, soalnya emang nggak terlalu tertarik sama musik (padahal saya mantan anak ekskul musik waktu SD & paduan suara waktu SMA *konyol) . Saya juga nggak terlalu suka dengerin musik. Ribet juga mendefinsikan jenis-jenis musik (kalo menurut saya). Kalo cuma bedain nada gitu sih saya bisa ngerti lah, apalagi kalo emang belajar. Tapi ya gitu, saya biasa aja, nggak terlalu tertarik wkwkwk. Apalagi semenjak tau sebagian ulama mengharamkan musik, makin nggak tertarik sama musik.

Dan tiap ada orang nanya ke saya, "Lo sukanya (jenis) musik apa?" Saya cuma bisa bilang, "Gue ga begitu suka musik." Terus saya harus melihat raut muka kecewanya orang itu. Ya emang nggak bohong sih, saya emang nggak suka musik. Benci juga nggak.

Tapi sebenarnya, ada 1 jenis musik yg saya suka dari dulu, cuma saya gatau itu masuknya ke jenis musik apaan. Malahan saya kira itu cuma produk sampingan dari lagu doang. Ternyata ada namanya, musik instrumental wkwkwk. Baru sadar kalo itu jenis musik juga. Jadinsaya emang dari dulu, dari bocah kali, suka musik yang musik doang, nggak ada liriknya. Kayak soundtrack-soundtrack anime atau drama, kan sering ada yg instrumental walaupun ada yang berlirik juga. Nah, saya biasanya suka yang nggak ada liriknya itu. Walaupun kadang yang berlirik juga saya bisa suka, tapi pasti lebih suka dan gampang inget yang nggak ada liriknya. Wkwkwk.

Katanya contoh terbaik dari musik instrumental adalah musik klasik. Tapi kayaknya saya nggak suka-suka amat sama musik klasik deh, cuma suka sedikit lagu gara-gara game piano, dan bahkan saya lupa judulnya lagunya apa. Tapi itu emang bagus, jadi saya suka. Intinya, saya suka musik instrumental, tapi lebih suka soundtrack aja, musik klasik terlalu 'berat' hihihi...

Akhirnya saya akan bisa menjawab pertanyaan orang, walaupun setelah saya cari info lebih lanjut, ternyata yang suka musik instrumental terutama musik klasik nggak banyak. Jadi yaa... pada akhirnya lagi-lagi selera saya antimainstream wkwkwk #curcol hahaha... saya udah biasa sih punya selera yang tidak seperti kebanyakan orang hahaha...

Apa di antara kalian (yang kebetulan membaca ini) ada yg suka musik instrumental juga? Hehehe....

Selasa, 24 Juli 2018

Manusia Berencana, Tuhan yang Menentukan, Kalau Sudah Rezeki Takkan Kemana

Hello blog and readers, lama tak jumpa yaa~ udah lama banget rasanya saya nggak nulis di sini.

Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman saya yang ada kaitannya dengan judul di atas. Pengalamannya udah agak lama sih, dan sebenarnya sudah dari dulu saya ingin menulisnya. Tapi entah kenapa saya malah lupa :(

Pengalaman ini menurut saya cukup menarik, makanya saya ingin berbagi di blog ini.

Yak, langsung saja, beginilah pengalaman saya:

***

Pagi itu, kalau tidak salah hari Jumat, saya yang tidak ada jadwal kuliah memutuskan untuk mengantar ibu saya pergi dengan motor. Saya lupa ibu saya mau ke mana, yang jelas ibu saya pergi.

Karena perginya agak jauh, saya harus membawa surat-surat kelengkapan berkendara + memakai helm. Saya yang malas harus membawa-bawa tas milik sendiri (yang isinya dompet dan surat-surat tersebut) karena ukurannya agak besar, memutuskan untuk menitipkan dompet dan surat-surat itu di tas ibu saya.

Singkat cerita, setelah semua siap, kami berangkat (entah ke mana, saya lupa). Setelah urusan selesai, kami pulang (oh yeah, tentu saja).

Sekilas jika dibaca normal-normal saja kan? Tentu saja, karena masalah baru dimulai setelahnya.

Sorenya, saya ada rapat barcode jam 4. Saya sudah merencanakan sejak kemarin, saya akan berangkat naik motor jam 3 lewat (setelah sholat ashar). Lebih cepat lebih baik agar saya dapat parkiran yang pas. Saya juga sudah menyiapkan recehan segala untuk bayar parkiran motor. Izin pun sudah saya dapatkan dari orangtua saya. Jadi, semua sudah beres.

Saya merasa tidak akan ada masalah sejak pagi, hari itu akan berlalu seperti biasa. Jadi saya bersikap biasa saja, termasuk ketika di sore hari, sekitar jam 2 lewat, ibu saya mendadak pergi dengan tetangga saya, menjenguk orang sakit katanya (entah siapa dan orang mana, saya nggak kenal T_T ). Sepertinya rumah orang tersebut agak jauh, karena ibu harus menebeng motor tetangga saya segala.

Yang jadi masalah adalah, ketika sudah jam setengah 3, ibu saya belum pulang, dan kamar beliau dikunci. Apa masalahnya? Masalahnya adalah, saya baru ingat jika dompet dan berkas-berkas kelengkapan berkendara saya masih ada di dalam tas ibu saya. Nah, tas ibu saya itu ada di dalam kamarnya. Jadilah saya bingung harus bagaimana.

Saya mencoba menghubungi hp ibu saya, menanyakan dimana kunci kamarnya. Ternyata oh ternyata, ibu saya tidak membawa hp -_- sepertinya karena tadi buru-buru. Ah, nasib. Terus saya harus bagaimana?? Mana dompet tertinggal pula di tas itu.

Sebenarnya saya bisa saja naik kereta atau ojek online, saya tau itu. Karena saya masih ada cadangan uang selain di dompet itu. Cuma, yang saya nggak suka adalah, rencana saya hancur, huhuhu T_T berangkatnya sih bakal enak aja naik ojek online atau naik kereta. Tapi pulangnya yang nggak enak. Saya kurang suka pulang naik ojek online malam-malam, enakan pakai motor sendiri. Naik kereta barengan orang pulang kerja juga nggak begitu enak :(

Selain itu, tentunya bakal lebih boros kan naik kendaraan umum? :( #savemoney

Tapi apa boleh buat, mau tak mau saya harus membuat pilihan, naik kereta atau ojek online. Akhirnya saya memutuskan: berangkat naik ojek online, pulang naik kereta.

Setelah selesai persiapan untuk berangkat rapat, saya memesan ojek. Beberapa menit kemudian, ojeknya tiba. Saya naik dan akhirnya kami menuju kampus.

Sepanjang perjalanan, saya merenungkan kejadian itu. Akhirnya saya menyadari bahwa kejadian itu mungkin rezekinya driver ojek online yang membonceng saya.

Begini lebih jelasnya:
▪ Saya sudah mempersiapkan matang-matang rencana saya untuk ikut rapat. Saya berniat ke kampus naik motor sendiri.
▪Pagi-pagi saya (tanpa direncanakan) ingin mengantar ibu saya sehingga jadi menitipkan dompet dan surat saya di tas ibu saya.
▪Tas ibu saya diletakkan di kamar dan saya lupa mengambil dompet dan surat saya.
▪Ibu saya (tanpa direncanakan) menjenguk orang sakit, sehingga mengunci kamarnya.
▪Ibu saya tidak pulang-pulang dan tidak bawa hp.
▪Akibatnya, saya harus memesan ojek online di hari itu untuk berangkat rapat.

Intinya yang saya tebalkan di atas: Saya berniat ke kampus naik motor sendiri, namun saya malah harus memesan ojek online di hari itu untuk berangkat rapat.

Sesuatu yang tidak saya rencanakan sama sekali malah terjadi ya. Hehehe... Jadi begitulah, manusia bisa berencana, tapi Tuhan (Allah) yang menentukan apakah akan terjadi atau tidak. Sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin atau tidak terpikir sama sekali, bisa saja terjadi. Sebaliknya, sesuatu yang terlihat sangat mungkin untuk terjadi, bisa saja tidak akan terjadi, jika memang dikehendaki demikian oleh Tuhan.

Dan saya rasa, jika sudah rezeki memang tak kemana. Jika sudah ditakdirkan bahwa abang driver itu akan mendapat rezekinya melalui saya, mau setidakmungkin apapun, mau setidak nyambung apapun rencana saya sebelumnya dengan kejadian yang akan terjadi, tetap saja ujung-ujungnya ia akan mendapatkan rezeki yang memang ditakdirkan untuknya. Saya bakal tetap pesan layanan dia.

Begitulah yang bisa saya simpulkan dari peristiwa yang saya alami :)

Maka, kita harus yakin bahwa semua orang telah memiliki takdir dan rezekinya masing-masing. Asalkan mau berusaha, pasti akan ada saja jalan untuk mendapatkan rezeki dan mewujudkan takdirnya itu. :) semangaatt!

Kamis, 22 Februari 2018

Keunikan dan "Keajaiban" Iklan Bukalapak

"HAPPY BIRTHDAY!"

Dikasih kue ulangtahun, angkanya 25.

"Itu angkanya nggak bisa kurang dikit?"

:( Diganti jadi 22.

"Turun lagi bisa?"

"Cincailah, kasih dia 20," tiba2 orangtuanya nyeletuk.

"16."

"19."

"17 bungkus!"

"Deal!"

"Deal!"

"YEEEEYYY!" Semua setuju terus yhaa gitu joget-joget ghithu.

Kalo ga salah iklan terbarunya bukalapak kayak gitu ya? Kalo ga salah, belum hafal-hafal banget sih. Tapi mungkin nanti bakalan hafal.

Menurut saya, iklan bukalapak selalu menarik. Entah karena emang keren atau ada yang malah saking absurdnya. Absurd tapi iklannya berani heboh, rame, jadi ujung-ujungnya ya menarik perhatian (saya).

Contohnya yang terbaru, itu rada aneh sih kalo menurut saya, absurd. Awalnya saya ga ngerti-ngerti amat maksud iklannya, tapi kocak, kocaknya karena absurd sih bukan karena lucu. Lama-lama merhatiin akhirnya ngeh juga kalo ternyata itu ngegambarin soal "nego". Aneh sih kenapa cerita iklannya kayak gitu. Tapi gapapa, yang penting saya (dan mungkin orang lain) tetep hafal itu iklan bukalapak wkwkwk. Iklannya cukup berhasil bikin saya inget. Ingetnya:

"Oh itu kan iklannya bukalapak yang 17 17  itu yang ada orang ulangtahun."

Ada lagi iklannya bukalapak yang sebelumnya, yang cewek kebanyakan teriak "Aaaakkk... aaakkkk" gitu. Itu absurd juga sih menurut saya, tapi yaudahlah gapapa. Yang penting rame iklannya wkwkwk

Ada yang jadul tentang paket itu juga heboh tingkah orangnya, tapi lumayan natural sih ceritanya. Ceritanya ga absurd maksudnya, bisa dipahami lah.

Kalo yg pake lagu "Payung Teduh" sih lumayan bagus ya, lucu juga visualisasinya :3 saya lumayan suka.

Tapi yang paling menghibur menurut saya adalah yang:

Bukalapak emang cincaii...
Harga santai kagak lebaayy...
Dinego aje say..
Pasti bisa say...
Dinego sampai okaayy...

Wkwkwk itu favorit dan nggak terlupakan sih hahaha... yang ibu-ibu berwajah oriental pake cheongsam terus nyanyi-nyanyi wkwkwk. Gara-gara itu di minset saya jadi kebentuk: cincai = bukalapak

WKWKWK. Ibu-ibunya dabest pokoknya hahaha...

Saya ga hafal semua iklan bukalapak, tapi menurut saya iklan bukalapak itu rata-rata menarik, unik, absurd atau heboh. Cincailah pokoknya wkwkwk.

*note: ini murni tulisan pribadi nggak disponsori apapun sama bukalapak. Murni keisengan saya aja abis liat iklan terbarunya itu XD

Rabu, 21 Februari 2018

Mendingan Pakai Jilbab tapi Kelakuan Bobrok atau Baik dan Rajin Ibadah tapi Nggak Pakai Jilbab?

Well, kalo saya ditanya begini saya pribadi bakal bilang: "Dua-duanya sama-sama mendingan."

Kok???

Karena yang ditanya mendingan kan? ;)

Yang berjilbab tapi kelakuan buruk (yang sering disebut KERDUS-kerudung dusta) masih mendingan daripada yang kelakuannya buruk dan nggak berjilbab.

Yang perilakunya baik dan rajin ibadah tapi nggak berjilbab juga mendingan lah daripada yang nggak baik dan nggak rajin ibadah, udah gitu nggak berjilbab.

Sebenarnya menutup aurat, beribadah kepada Allah SWT dan berperilaku baik adalah 3 perkara yang berbeda. Jadi dosanya sendiri-sendiri gitu.

Kita misalkan saja, ini cuma permisalan ya (karena dosa itu kan nggak ada yang tahu takaran pastinya kecuali Allah SWT) :
-dosa nggak ibadah 1 poin
-dosa nggak berperilaku baik 1 poin
-dan dosa nggak menutup aurat itu 1 poin.

Jadi kalo ditotal seseorang maksimal dapat 3 poin dosa karena ada 3 perbuatan yang nggak boleh dilanggar (misalnya). Maka yang akan terjadi adalah:

1. Seorang wanita yang telah baligh, malas ibadah, namun ia berperilaku baik dan berhijab maka ia dapat dosa 1.
2. Seorang wanita yang telah baligh, rajin ibadah dan berperilaku baik namun tidak berhijab, dapat dosa 1.
3. Seorang wanita yang telah baligh, rajin ibadah dan menutup aurat tapi perilakunya nggak baik, dapat dosa 1.
4. Seorang wanita telah baligh, malas ibadah dan nggak menutup aurat tapi perilakunya baik malahan baik banget, dapat dosa 2.
5. Seorang wanita yang rajin ibadah tapi perilakunya kurang baik dan nggak menutup aurat, dapat dosa 2.
6. Seorang wanita yang malas ibadah, perilaku kurang baik tapi menutup aurat, dapat 2 dosa.
7. Wanita yang nggak melakukan tiga dosa tersebut poin dosanya 0.
8. Sebaliknya, orang yang melakukan semua: malas sholat, perilaku kurang baik, nggak menutup aurat, dapat dosa 3.

Kira-kira kayak gitu, kenapa? Karena memang itu adalah 3 perkara yang berbeda.

Coba periksa poin-poinnya kemudian balik ke alasan saya yg di atas. Yang dapat poin dosa cuma 2 mendingan daripada yang dapat 3 poin dosa kan?

Kalo pertanyaan mendingan sih jawaban saya gitu. Tapi kalo pertanyaannya: "Baik nggak sih mereka kayak gitu?"

Maka jawaban saya: "Mereka udah baik cuma belum maksimal. Karena kalo bener-bener baik berarti mereka bakal ada di poin 7 (rajin ibadah, berperilaku baik, berhijab)."

Orang yang benar-benar baik dan taat akan mencari tahu dan akhirnya akan mengetahui pengetahuan agama, sehingga mereka tahu apa yang dianjurkan dan dilarang agama, kemudian jadi tahu tentang masalah ibadah, perilaku (akhlak) serta kewajiban menutup aurat (bagi wanita).

Poin 7 adalah poin yang didambakan semua orang (kecuali yang nggak sepaham ya-kan ada yang bilang hijab tidak wajib) sekaligus paling susah untuk dicapai. Karena godaannya besar, jelas. Semoga kita para muslimah bisa mencapai poin 7 yaa. Aamiin. (Saya juga baru berusaha kok)

*karena ibadah bukan hanya sholat dan mengaji, makna menutup aurat bukan sekedar membungkus bagian tubuh dengan kain, dan berbuat baik itu sangat luas maknanya

Dan buat yang lihat kasus-kasus kayak gini, jangan nyinyir yaa, mending doain mereka supaya dapat hidayah biar jadi lebih baik. :)

Selasa, 20 Februari 2018

Kenapa sih Kebanyakan yang Pakai Jilbab itu Orangnya Gendut atau Jelek, Bukan yang Cantik, Mau Nutupin Jeleknya Ya?

Mungkin banyak dari kalian yang mengamati hal ini dan menanyakan hal yang sama ya. Kalo saya pribadi, saya nggak pernah bertanya-tanya sih, karena saya justru pelakunya. Saya gendut, saya jelek dan dari dulu saya pakai jilbab atau saya lebih suka sebut kerudung.

Saya pribadi nggak pernah ditanyain orang soal itu, tapi ternyata dulu saudara saya pernah ditanya seperti itu oleh temannya, dan dia bingung mau jawab apa. Dia lalu tanya ke saya, dan dulu saya bingung mau jawab apa.

Tapi akhirnya sekarang saya sadar setelah hijrah berusaha memakai hijab sesuai syariat.

Salah satu fungsi berhijab adalah menyembunyikan kecantikan (fisik) seorang wanita agar tidak menimbulkan fitnah/godaan bagi lelaki. Jika para wanita memakai hijab syar'i dalam aktivitasnya sehari-hari, memang sebagian wanita, terutama yang cantik fisiknya, kecantikannya akan tertutupi, contoh: bentuk kaki yang ramping dan indah, lekuk tubuh yang aduhai, perut ramping, payudara yang bentuknya indah, kulit yang halus bersih dll. Jadi yang kelihatan hanya wajahnya saja dan kedua telapak tangan.

Namun, tidak semua wanita terlahir cantik secara fisik. Ada yang biasa-biasa saja, atau cantik di suatu bagian tapi bagian lainnya kurang indah, misalnya (maaf): wanita yang tubuhnya langsing tapi kakinya besar, wanita yg cantik wajahnya tapi tambun, atau wanita yang kulitnya tidak mulus. Nah, untuk orang-orang seperti ini, jika memakai hijab syar'i seolah-olah menutupi kekurangannya ya? Iya memang benar.

Tapi sebenernya yang lebih tepat adalah: "Bukan mereka yang menutupi kekurangan fisik mereka, tapi Allah SWT yang memerintahkan demikian. Kenapa?"

Menurut saya, ini karena Allah SWT Maha Adil. Allah Maha Adil, tidak ada manusia yang diciptakan sempurna, semua diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada yang diciptakan dengan keindahan rupanya, ada yang diciptakan dengan kecerdasan tinggi, ada yang diciptakan dengan karakter yang mempesona orang lain dsb. Tapi pasti mereka punya kekurangan juga.

Karena itu Allah tidak menilai makhluk-Nya berdasarkan rupa, harta, dan kedudukan, namun berdasarkan imannya. Yaiyalah, orang yang ngasih rupa, harta dan kedudukan itu Allah kok. Tapi kalo perkara iman, manusia yang menentukan dan mengusahakan imannya sendiri. Mau beriman atau nggak, itu pilihan. Walaupun kadangkala Allah menurunkan rahmat-Nya dengan memberikan hidayah bagi sebagian orang.

Manusia diperintahkan untuk beribadah kepada Allah semasa hidupnya. Itu adalah tujuan penciptaan manusia, tujuan hidup manusia. Tapi hal ini banyak sekali terganggu dengan masalah-masalah lain, baik yang berat maupun masalah ringan. Salah satunya adalah masalah penampilan.

Karena itu menurut saya, Allah memerintahkan wanita berhijab salah satunya adalah untuk mempermudah manusia mengatasi masalah penampilan, sehingga daripada hanya fokus pada penampilan, lebih baik fokus pada kualitas ibadah kepada Allah dan juga hubungan kepada sesama. Kenapa dibilang mempermudah? Beberapa alasan saya antara lain:
1. Kalo laki-laki (dari dulu, maksudnya dari zaman dulu banget gitu) terbiasa melihat wanita hanya wajahnya saja, atau bahkan jika wanita bercadar hanya matanya saja, paling-paling ia hanya akan terpesona pada wajah wanita, sehingga tidak sampai sibuk "berpikiran yang aneh-aneh" (karena inspirasi fantasinya tidak ada). Apalagi kalo laki-laki menundukkan pandangan, Insya Allah lebih aman lagi. Laki-laki tersebut akan lebih bisa fokus menyibukkan diri beribadah dan berbuat baik, nggak mikirin cewek cantik muluuu gitu.
2. Perempuan nggak perlu terlalu was-was pada kejahatan seksual jika berpakaian syar'i, Insya Allah. Jadi jika wanita sedang bepergian untuk menuntut ilmu misalnya, ia bisa pergi dengan (cukup) tenang. Yaa walaupun zaman sekarang siapa aja musti hati-hati sih.
3. Dengan berpakaian syar'i jika bepergian keluar rumah, wanita nggak perlu ribet dengan urusan "dandan-dandanan". Bisa lebih cepat, ringkas, waktu untuk dandan bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik.
4. Bayangkan semua wanita berpakaian syar'i. Dari artis sampai orang biasa. Dari orang paling cantik sedunia sampai orang paling jelek sedunia. Dan anggaplah kita nggak tau bagaimana bentuk tubuh mereka semua saat memakai pakaian yang lebih terbuka. Nah kalo mereka berjejer, orang paling bisa menilai penampilan mereka hanya dari wajahnya, tinggi badan, suara, postur yang tidak terlalu jelas. Jadi nggak bakal ada lah keluhan-keluhan nggak terlalu penting kayak:

"Ih bete banget, aku gendutan ya, perut aku jadi buncit karena kemarin kebanyakan makan!"

"Gue gendut! Yang lain pada kurus-kurus banget, heran."

"Kaki aku gede banget ya, nggak kayak si A tuh kakinya langsing banget!"

"Pantat gue tepos amat deh, nggak seksi kayak si B."

"Kulit gue item banget kalo dibandingin sama dia."

"Kulit gue ada bekas tanda lahirnya." :(

"Pinggang gue gede amat sih, hadeehh... pinggangnya si C ramping bener udah kayak gitar spanyol."

"Udah pake bra busa masih aja tepos :( pengen punya payudara besar kayak si D."

Dll.

Pokoknya keluhan-keluhan kayak gitu bakal banyak berkurang, karena kan kita nggak tau siapa yang lebih cantik dari siapa dan siapa yang kebih jelek dari siapa. Paling cuma bisa menilai muka: "Oh dia lebih cantik dari gue, hidungnya mancung, kulitnya bersih banget, matanya belo."

Wajarlah ya kalo kayak gitu, berarti Allah emang menciptakan dia dengan kelebihan pada fisiknya.

Tapi Allah Maha Adil karena dengan menyuruh para wanita (anggap aja kita dengan si cantik) menutup aurat dengan sempurna (dan misalnya ditaati), kita nggak perlu merasa terlalu minder dengan si cantik karena beda penampilan yang terlalu "jauh". Selain itu juga biar si cantik nggak merasa "terlalu cantik" dan menganggap kita "terlalu jelek" dibanding dia sehingga jadi sombong.

Melalui perintah berhijab, Allah seolah-olah ingin menyampaikan:

"Cantik atau nggak itu nggak penting (karena Aku yang menciptakannya), kalian sama saja. Lebih baik fokus beribadah kepada-Ku. Karena itulah tujuan-Ku menciptakan kalian."

Lagian, jelek dan cantik itu dua-duanya bisa jadi anugerah bisa juga jadi musibah. Jelek bisa buat orang yang mengalaminya jadi banyak mengeluh dan tidak bersyukur pada Allah (musibah) bisa juga membuat orang bersyukur karena: "Alhamdulillah karena aku jelek jadi aku tidak perlu merasa sombong karena kecantikanku. Aku juga terhindar dari godaan para lelaki." (anugerah)

Cantik juga sama. Jika dengan cantik seseorang menjadi sombong atau terkena gangguan lelaki jahat, bisa dikatakan itu musibah. Jika ia tetap rendah hati pada sesama dan berakhlak baik, maka itu adalah anugerah buatnya.

Emang yang terlihat beda, tapi sama-sama ada baik buruknya. Adil kan? Dan Allah Maha Baik karena berusaha membantu kita agar tidak berfokus pada hal yang tidak terlalu penting (bila dibandingkan dengan tujuan hidup manusia) tapi bisa sangat menganggu tersebut.

Terus kalo menanggapi pertanyaan yang di judul, kenapa perempuan jelek atau gendut kebanyakan pakai jilbab daripada yang cantik, apa mau menyembunyikan jeleknya?

Bisa dibilang iya tapi bisa nggak juga. Ada kok perempuan cantik yang pakai jilbab, ada juga perempuan jelek yang nggak pakai jilbab. Itu sih bukan karena cantik atau jeleknya, tapi karena kesadaran diri aja mau patuh pada perintah Allah SWT atau nggak.

Cuma saya mau kasih tau, terutama buat laki-laki... memakai jilbab, apalagi yang syar'i, itu nggak mudah. Makanya banyak perempuan beragama Islam yang masih belum pakai. Kenapa?

Beberapa alasan yang bisa saya beri tahu:

1. Walaupun jilbab/kerudung/hijab adalah kewajiban, masih banyak yang belum tahu bahwa itu kewajiban. Karena memang sudah turun-temurun kewajiban berhijab seolah-olah dihilangkan dari tradisi. :( Jadi masih ada stigma juga bahwa hijab adalah pakaian takwa, orang yang memakainya berarti harus jadi orang baik, mengerti agama, akhlaknya baik dan rajin ibadah. Sementara banyak orang yang tidak/belum seperti itu dan juga tidak mau/belum mau berusaha menjadi orang seperti itu. Makanya banyak yang memutuskan nggak pakai hijab. :(

2. Emang ada golongan tertentu yang bilang hijab tidak wajib, entah apa alasannya, saya pribadi nggak mau tau sih. Tapi saya biarkan saja mereka yang bertahan dengan keyakinan itu setelah diberitahu, toh itu urusan masing-masing.

3. Berhijab itu menutupi/mengurangi kecantikan. Minimal menutupi rambut deh, iya kan? "Padahal rambut udah cakep-cakep hasil perawatan, udah bergelombang, smooth dan bervolume ini, masa ditutup sih? Entar kalo lepek gimana?"

Kalo berhijab syar'i yang memang sesuai syariat bukan trend hijab syar'i malah lebih parah lagi karena:
▪Diusahakan tidak bermake-up samasekali. Pakai pelembab bibir dan tabir surya saja ada yang menganggap termasuk berhias.
▪Boro-boro make up, baju berwarna terang atau baju berenda/bermotif dikit aja dianggap tabarruj/berhias menurut sebagian kalangan.
▪Baju gelap tidak mencolok.
▪Bahkan sebagian wanitanya bercadar, mukanya nggak keliatan dong.

Btw itu penampilan kalo keluar rumah atau bertemu laki-laki non-mahram yaa... kalo yang udah punya suami dan di depan suami mah beda lagi, boleh dandan secantik-cantiknya, tapi cuma di depan suami.

(*mahram: orang yang haram dinikahi, jadi non-mahram = orang yang bisa dinikahi)

Balik lagi, pokoknya berhijab itu mengurangi kecantikan. Padahal para wanita pada dasarnya ingin tampil cantik. Ketika wanita-wanita lain sedang berlomba-lomba tampil cantik, para wanita yang berhijab karena ketaatan pada Allah harus menahan hasrat untuk ikutan juga karena mereka lebih memilih taat. "Pengen ikutan tapi gabisa, soalnya kalo ikutan nanti dosaaaa..."

Berat kan?

4. Ribet. Iya, kalo mau dipikir-pikir emang ribet, walaupun kalo udah terbiasa lama-lama enak-enak aja, malahan enak banget.

Ya coba aja pikir: Cewek biasa yang ga berhijab keluar cuma pake atasan kaos/blus/kemeja terus bawahannya rok/celana terus udah. Tinggal pake aksesoris lain yang dibutuhkan, terus pergi deh keluar.

Cewek berhijab, minimal kalo yang belum syar'i, harus tetep pakai penutup kepala kan? Jadi nambah item yang wajib dipake lah.

Yang berpakaian syar'i lebih berat karena syarat pakaiannya lebih ketat lagi, contohnya, mereka nggak mungkin pake celana. Padahal pake celana itu dalam beberapa situasi lebih ringkes (walaupun pas saya udah pake rok mulu kemana-mana ternyata nggak juga sih, sama aja pake rok juga bisa-bisa aja buat ngapa-ngapain). Belum lagi kerudungnya harus dipastikan tidak tersingkap lah, apa lah.

Terus kan baju orang berhijab itu lebih panjang daripada yang gapake kan? Nah, coba bayangin kalo lagi panas-panasnya. Kalo dipikir secara logika, perempuan yang berhijab bakal lebih kegerahan dong? Padahal nggak juga sih. Ada orang kayak saya yang ga terlalu gampang gerah, tapi ada juga yang rewel banget kalo udah gerah dikit aja. Dan hijab harusnya tuh gabisa dibuka-buka sembarangan. Jadi makin gerah kan?

(Kesannya pakai hijab ga nyaman ya, tapi ini cuma kesan padahal belum tentu. Kalo mau tau pastinya, mending coba sendiri. Yang rutin ya, misalnya 2 minggu berturut-turut, baru komentar deh)

5. Susah ditaksir cowok. Nanti nggak ada cowok yang perhatian lagi. Nah ini juga salah satu alasan banyak cewek yang nggak mau berhijab. Karena emang banyak cowok yang suka ceweknya pakai baju biasa aja. Ngefansnya sama cewek-cewek cantik yang nggak pake kerudung. Mungkin biar bisa dinikmati kecantikannya dengan mata setiap saat, atau biar nggak beban moral/agama (ini cewek "baik-baik" masa gue pacarin?) atau dia nggak mau dikira cowok religius karena pacarnya berjilbab, atau nggak mau dikira pacaran sama ibu-ibu, nggak mau dikira "nggak toleransi", atau entah gimana, saya gatau pasti sih wkwkwk. Pokoknya tujuan cowok itu tidak disesuaikan dengan aturan agama Islam deh. Iyalah, dia aja sukanya cuci-cuci mata dan pacaran, mana sesuai sama agama? Mendingan sih cowok-cowok kayak gitu kalo bisa dihindari, jangan dijadikan pilihan utama. Tapi yaa... hak masing-masing sih.

Masalahnya, perempuan adalah makhluk yang suka diperhatikan, salah satunya adalah mendapatkan perhatian dari laki-laki yang naksir dia. Dan mungkin sebagian cewek nggak mau kehilangan perhatian kayak gitu, jadi dia pilih nggak berhijab untuk saat ini.

6. Mau jadi pusat perhatian. Nah ini juga mirip poin 5 sih. Dia mau jadi pusat perhatian, jadi perempuan yang paling cantik di antara perempuan-perempuan lain, dan jadi perempuan yang paling diidolakan dikalangan laki-laki. Makanya memilih tidak berhijab agar kecantikannya makin jelas terlihat.

Gitu deh kira-kira beberapa alasannya. Maaf kalo ada yang salah. Atau ada yang kurang?

Terus hubungannya apa? Hubungan yang saya tangkap adalah:

"Semakin cantik seorang wanita, dan semakin terbiasa wanita itu dengan kecantikannya, maka akan semakin sulit baginya untuk meninggalkan hal tersebut, karena jika ia meninggalkannya maka akan banyak kehilangan yang ia alami."

Yah walaupun nggak semua wanita begini, tapi rata-rata sih begini. Karena sepengalaman saya, tiap ada wanita yang baru mulai hijrah pakai kerudung ataupun wanita berhijab yang hijrah ke hijab syar'i, pasti pada nanya ke saya: "Aku cantik nggak pakai kerudung ini?"

Masih bingung? Gini deh, kan tadi saya tulis alasan wanita tidak berhijab, poinnya kira-kira:
1. Nggak mau/belum mau jadi wanita alim yang dekat dengan agama.
2. Nggak wajib kok berhijab.
Menurut saya, poin 1 dan 2 ini supaya bisa jadi pembenaran melakukan poin-poin lain, kayak:
3. Berdandan dan berlomba-lomba tampil cantik.
4. Nggak mau ribet.
5. Pacaran dan tebar pesona ke laki-laki.
6. Jadi pusat perhatian.

Poin 3, 5, dan 6 biasanya dimenangkan oleh wanita yang fisiknya cantik. Fisiknya cantik.

Dan kalo si wanita cantik itu memutuskan berhijab, maka ada resiko ia bisa kehilangan itu semua. Apakah ia sanggup kehilangan semuanya demi taat kepada perintah Allah SWT?

Sedangkan pada wanita yang fisiknya tidak cantik, belum tentu ia merasakan kehilangan, bahkan mungkin tidak ada kehilangan yang akan ia rasakan, karena mungkin ia tidak pernah merasakan kesenangan dari: berlomba-lomba tampil cantik, indahnya pacaran, rasanya jadi pusat perhatian.

Jadi, lebih mudah bagi wanita yang tidak cantik untuk taat pada perintah berhijab. Makanya lebih banyak wanita tidak cantik yang berhijab daripada wanita yang cantik. :)

Walaupun tetap ada wanita cantik yang berhijab dan wanita tidak cantik yang berhijab. Karena ada wanita cantik yang dia sangat bersyukur diberi kecantikan, makanya ia jaga kecantikan tersebut dengan cara yang diridhai Allah. Ada juga wanita yang tidak cantik namun berpikir ia ingin mempercantik diri dengan cara-cara yang tidak diridhai Allah.  Ini semua tergantung mindset orangnya, dan keikhlasan dirinya dalam menerima perintah Allah SWT.

Apakah cantik membuatmu lebih mudah taat atau justru lebih sulit?

Apakah tidak cantik membuatmu lebih mudah taat atau justru lebih sulit?

Kamu yang mana? Aku doakan, semoga kamu memilih yang terbaik di antara semua pilihan yang ada padamu. :)

Senin, 19 Februari 2018

Tips Sholat dari Mantan Orang yang Sholatnya Bolong Bolong

Dari dulu saya nggak pernah tau tentang hukum meninggalkan sholat. Saya cuma tau hadist sholat "Sholat itu tiang agama." tanpa tau maknanya. Sampai suatu hari akhirnya saya tau hukum meninggalkan sholat, dan sekalinya tau jadi takut banget lah, apalagi yang bagian kafir. Akhirnya mulai berusaha sholat lebih bener, nggak asal sholat doang, berusaha sholat di awal waktu dan berusaha nggak bolong2 lagi gara2 ini. T_T

Btw dosa meninggalkan sholat adalah:
-Shubuh: "1x meninggalkan sholat, Allah akan mencampakkan ke dalam neraka selama 60 tahun (tahun neraka)." :(
-Dzuhur: "1x meninggalkan sholat dosanya seperti membunuh 1000 orang Islam." :(
-Ashar: "1x meninggalkan sholat dosanya seperti meruntuhkan Ka'bah." :(
-Maghrib: "1x meninggalkan sholat dosanya seperti berzina dengan orangtua sendiri (kalo laki-laki seperti berzina dengan ibu, kalo perempuan seperti berzina dengan bapak)." :(
-Isya: "1x meninggalkan sholat Allah tidak meridhai orang tersebut tinggal di dunia." :(

NGERI BANGET kaaan???

Selain itu dalil yang menyatakan kafirnya orang yang meninggalkan shalat, di antaranya hadits:

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al Aslami)

(Sumber : https://rumaysho.com/2280-meninggalkan-shalat-bisa-membuat-kafir.html)

Karena itu akhirnya saya memutuskan berubah. :')

Udah beberapa lama setelah saya membiasakan diri, akhirnya keingetan lagi awal mula memperbaiki sholat. Kadang kalo dipikir-pikir: "Sholat itu (belum pake khusyu' yaa, baru gerak sama bacaannya aja) nggak susah sebenernya, gampang malah, cuma gitu doang. Dibikin kilat pun bisa (sholat ngasal maksudnya, secepat mungkin, cuma buat menggurkan kewajiban doang, walaupun gaboleh sih malahan dosaaa, tp seenggaknyaa... masih ada usaha dikit lah). Kenapa gue pernah sampe bolong sholat yaa?" -_-

Tapi ya emang namanya hati belum kesentuh, sholat bahkan yang cuma 2 rakaat dan secepat kilat aja tetep gabisa -_- adaaa aja alasannya buat nggak sholat. :(( Emang kayak gitu hati yg tersesat, terhasut oleh bujuk rayu setan. :(( Astaghfirullahaladzim.

Kalo kebetulan ada yg baca ini dan sholat kalian masih bolong-bolong, saya mau kasih tau kalo selama ada niat pasti bisa berubah kok, jangan pasrah begitu aja! Saya juga soalnya dulu parah, tapi berPROSES jadi lebih baik. Berproses, jadi yaa nggak instan, emang harus istiqomah. Tapi bisa kok, bisa banget!

Tips dari saya biar sholat bisa lebih bener, minimal "5 waktu full" dulu deh:
-Awalnya jgn dibawa beban kalo mau membiasakan sholat (walaupun sebenarnya itu adalah perkara yg sangat BERAT)
-Coba pikirin: "Ah sholat kan cuma gitu doang. Masa gue gabisa sih sholat 5 waktu? Orang lain aja pada bisa sholat 5 waktu, bahkan anak kecil."
-Pikirin juga: "Selagi gue bisa, gue harus sholat. Mumpung bisa, kan lumayan jadi sholat daripada biasanya nggak. Toh nggak rugi ini sholat malah dapat pahala."
-Buat sholat shubuh, pikirin: "Gue bangun pagi ah, banyak untungnya. Udara masih seger, mau ngapa2in nggak buru2, bisa main2 hp dulu, oiya sekalian aja sholat shubuh."
-Main main sama orang yang rajin sholat, atau kalo nggak main bareng ya coba ikut-ikutaan aja kalo orang-orang pada sholat.

Buat kalian yang nggak pernah sengaja meninggalkan sholat mungkin tulisan ini bikin bingung, nggak banget dan sesat. Tapi itu dulu adalah cara yg berhasil bikin saya terbiasa sholat sampe lama-lama rasanya aneh kalo nggak sholat. Gimana ya jelasinnya? Orang beda-beda sih, tapi sepengalaman saya, orang yang bisa sengaja meninggalkan sholat itu biasanya emang nggak merasa takut sama "Hukum Allah" karena belum merasakan atau kurang motivasi aja, misalnya kayak saya gitu. Di lingkungan saya dulu banyak orang yang nggak sholat, walaupun yang sholat juga banyak sih. Awalnya saya ikut-ikutan yang nggak sholat karena: "Ah males sholat. Yang nggak sholat juga banyak, yang lebih tua aja nggak sholat kok. Gue nggak sendirian." -_- Makanya pas saya mau berubah jadi lebih rajin sholat, karena udah malu dan takut kebanyakan dosa, saya memutuskan untuk mulai ikut-ikutan orang sholat. Karena saya nggak sholat karena ikut-ikutan orang lain, berarti biar saya sholat, saya harus ikut-ikutan yang pada sholat. Gitu sih pemikiran saya wkwkwk. Dan menurut teori, lingkungan emang berpengaruh karena bisa memotivasi dari luar (eksternal), terutama kalo motivasi internal lagi jelek.

Jadi daripada cuma diancam pakai "dosa meninggalkan sholat" yang percuma buat mereka yang sengaja meninggalkan sholat, malah bisa bikin mereka makin membenci sholat, mendingan coba rubah caranya jadi dimotivasi aja mereka biar bisa lebih tertarik untuk sholat. Siapa tau malah berhasil. :)

Kemudian, kalo udah terbiasa sholat, selanjutnya adalah memperbaiki sholat. Nah disini baru perjalanam masing-masing orang bisa berbeda, karema cara yang dipilih pasti berbeda. Ada yang sholatnya tetap gitu-gitu aja karena merasa udah cukup baik, "udah sholat kok". Ada yang berusaha lebih tumaninah. Ada yang mempelajari makna sholat. Ada yang sholat sambil membayangkan perjumpaan dengan Allah, dll. Pokoknya macam-macam usaja bisa dilakukan supaya sholat lebih khusyu' dan lebih bagus. :)

Semangat untuk selalu sholat dan memperbaiki sholat kita. Dan semoga Allah menerima sholat kita semua. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin. :)

Minggu, 18 Februari 2018

Rangkuman Psikologi Abnormal (4) Obsessive-Compulsive-Related and Trauma-Related Disorders

Ini rangkuman saya pribadi. Maaf kalo nggak lengkap hehehe... sumber: materi dosen dan buku "Abnormal Psychology" karya Ann Kring dkk edisi 12.

Psikologi Abnormal
Bab 7. Obsessive-Compulsive-Related and Trauma-Related Disorders

OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Gangguan kecemasan ditandai dengan adanya pikiran/dorongan yang terus menerus muncul dan menimbulkan kecemasan (Obsessive) sehingga mendorong mereka untuk melakukan dorongan itu berulangkali (Compulsive) dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala:
Obsessive:
-Muncul pikiran/dorongan yang terus menerus dan mengganggu
-Selalu berusaha mengabaikan pikiran tersebut
-Rentan ragu-ragu dan menunda-nunda dalam melakukan sesuatu
-Menetralisir pikiran tersebut dengan melakukan tindakan tertentu (melakukan menjadi suatu keharusan)
Compulsive:
-Perilaku terjadi secara berulang
-Perilaku harus segera dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan mencegah kejadian yang ditakuti

Minimal dilakukan 1 jam per hari. Rata-rata dilakukan 1-3 jam per hari.
Dapat merupakan obsesi saja, kompulsi saja, atau gabungan keduanya.
Mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab:
-Gangguan fungsi otak. Kurangnya serotonin (serotonin: zat yang menyebabkan rasa nyaman dan tenang)
-Genetik. Kemungkinan terjadi karena keturunan 30-50%
-Kurangnya Yedasentience (perasaan cukup)
-Pengalaman traumatis.
-Mengurangi kecemasan.
-Tidak mempercayai ingatan.
-Tipe temperamen. Orang dengan sifat sering menyalahkan diri sendiri dan memelihara emosi negative lebih sering mengalami OCD.
-Berusaha melupakan pikiran yang mengganggu/menekan pikiran sendiri.

Facts:
-OCD termasuk 10 penyakit melumpuhkan yang menyebabkan seseorang kehilangan pendapatan dan kualitas hidupnya berkurang.
-2-3% populasi di dunia mengalami OCD
-OCD biasanya muncul pada usia 20 tahun
-Perempuan lebih banyak mengalami OCD daripada laki-laki
-Umumnya, anak-anak yg mengalami OCD tidak akan memahami alasan dibalik perilaku mereka.
-Semakin individu dewasa, maka kemungkinan mengalami gangguan OCD semaki menurun.
-Kebanyakan orang yang mengalami OCD tidak mau mengakui bahwa dirinya mengalami OCD, sebab mereka takut dengan pandangan orang lain terhadap dirinya.

Treatment:
-Pemberian obat-obata. Antidepresan
-Cognitive Behavior Therapy (CBT)
-Konseling
-Hipnoterapi
-Psikoterapi
-Desentisiasi sistematis

Body Dismorphic Disorder (BDD)
BDD adalah gangguan dimana pengidap memiliki perhatian yang berlebihan pada 1 atau lebih kekurangan yang ada pada tubuhnya dan membesar-besarkan kekurangan tersebut. Pengidap akan sangat mempermasalahkan kekurangan tersebut karena menurutnya sangat buruk, padahal menurut orang lain hal tersebut bukan suatu masalah.
Pengidap BDD tidak bisa menghentikan pikiran buruk mengenai penampilannya dan terus memikirkannya (obsesi). Biasanya akan melakukan perilaku kompulsi (diulang-ulang) untuk mengatasi cemasnya seperti bercermin, membandingkan penampilan dengan orang lain, memastikan kepada orang lain bahwa penampilan mereka sangat sangat baik. Atau menutupi kekurangan mereka.

Bagian yang diperhatikan oleh penderita BDD:
-wanita: kulit, pinggul, payudara, kaki
-pria: tinggi badan, penis, rambut/bulu tubuh

Gejala:
-Mengkhawatirkan penampilan sekitar 8 jam per hari
-Bisa berkali-kali memastikan penampilan
-Punya delusi bahwa dirinya diperhatikan oleh orang lain
-Biasanya dialami oleh orang yang sangat pemalu atau sangat pencemas
-Biasanya tidak mau keluar rumah, agar tidak dilihat oleh orang lain

Onset: dewasa akhir

Cara membantu:
-Membantu pengidap mengubah pikiran negatifnya menjadi positif
-Memberi dukungan
-

Hoarding Disorder
Hoarding Disorder adalah gangguan dimana pengidap memiliki masalah besar dan menggantikan masalah tersebut dengan mengumpulkan barang-barang, walaupun barang-barang tersebut tidak memiliki nilai, contohnya: barang antik, tutup botol, bungkus snack, kardus, pakaian.
Pengidap biasanya tidak sadar dengan perilaku yang dilakukannya.
Penderita sangat tidak bisa lepas/berpisah dari barang-barang yang dikumpulkan tersebut.
Kriteria Hoarding:
-Sangat sulit dipisahkan dari barang yang dikumpulkan
-Merasa ada keharusan untuk menyimpan benda tersebut
-Jika dipisahkan akan sangat stress
-Akumulasi dari barang-barang yang dikumpulkan akan selalu bertambah

Etiologi OCD
3 bagian otak:
-orbitofrontal cortex: mengatur pengambilan keputusan
-caudate nucleus: keseimbangan pola pikir, perasaan
-anterior cingulated cortex: control yang harus dilakukan

Budaya:
Yedesantience: tidak bisa berhenti berpikir
Menekan perasaan: perilaku tersebut harus dilakukan, jika tidak dilakukan maka akan terjadi kehancuran

Hanya berfokus pada detail

Treatment:
-Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Rangkuman Psikologi Abnormal (3) Anxiety Disorder

Ini rangkuman saya pribadi. Sumbernya dari materi dosen dan buku "Abnormal Psychology" karya Ann Kring dkk edisi 12. Maaf kalo ga lengkap, tapi semoga ada manfaatnya.

Psikologi Abnormal
Bab 6. Anxiety Disorder

Anxiety Disorder terdiri dari:
- Specific Phobia (fobia spesifik)
- Social Phobia (fobia sosial)
- Panic Disorder (gangguan panic)
- Agoraphobia
- Generalized Anxiety Disorder (GAD)
- Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
- Acute Stress Disorder (stress akut)
- Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)

ANXIETY DISORDER

Kekhawatiran / ketakutan terhadap situasi yang dianggap akan mengancam / menyakitkan / menekan

------ ke banyak fungsi (gejala) :
- Fisik
- Psikologis
- Kognitif
- Perilaku

Abnormal -
jika terjadi dalam situasi dimana kebanyakan orang dapat mengatasi dengan cepat / mudah

Bentuk :

1. GAD (Generalized Anxiety Disorder)
- Gangguan Kecemasan Menyeluruh, Gangguan Kecemasan Merata
- Kecemasan / ketegangan hampir setiap hari dan di hampir semua situasi

2. Panic Disorder (Gangguan Panik)
-   yakin sesuatu yang mengerikan akan terjadi
---- belum tentu benar, ada / belum tentu ada, bisa  dalam bayangan

3. Phobia (Fobia)
- Kecemasan / ketakutan terhadap suatu situasi / objek tertentu --- contoh ?
- Bersifat : berlebihan, irasional (tidak masuk akal), sering mengganggu/menghambat dalam fungsi kehidupannya (aspek social, pendidikan, pekerjaan dsb)
- sering menyadari , tapi tidak dapat mengatasinya / mengontrol dirinya - biasanya ada perilaku menghindar
misal :
agorafobia  : takut berada sendiri dalam suasana yang tidak dikenalnya / berada di tempat umum
berkaitan dengan : banyak orang, keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah, bepergian sendiri --- akan menghindar

4. OCD – Obsessive Compulsive Disorder
- Gangguan Obsesif Kompulsif
- sering mengganggu/menghambat dalam fungsi kehidupan (aspek social, pendidikan, pekerjaan dsb)
- Obsesif :
Gangguan dari pikiran, gagasan, bayangan, impuls, yang berulang-ulang, tidak dapat dilawan, Bersifat : berlebihan, irasional (tidak masuk akal), sering mengganggu/menghambat dalam fungsi kehidupannya (aspek social, pendidikan, pekerjaan dsb)

- Kompulsif :
Desakan yang tidak tertahankan untu melakukan tindakan-tindakan / ritual-ritual tertentu (biasanya karena adanya obsesi tertentu)
 menyita waktu, tidak dapat dikendalikan, jika tidak dilakukan akan merasa tidak puas / tidak nyaman, jika urutan tidak sesuai maka akan diulang lagi
- Biasanya berkaitan dengan aspek :
“Kesehatan, keamanan, kerapihan / keteraturan”
-  Cenderung akan banyak muncul pada orang yang sangat perfeksionis

5. PTSD – Post Traumatic Stress Disorder
- Gangguan stress pasca trauma
- Individu memperoleh pengalaman traumatic
Mis : tsunami, gempa, banjir, kerusuhan, wilayah konflik, perkosaan, abuse
- Ada bayang-bayang, mimpi buruk dari kejadian traumatic tersebut - berulang-ulang, minimal selama 6 bulan
- Sangat mungkin terjadi gangguan otonomik, afek atau kelainan perilaku

***
OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Gangguan kecemasan ditandai dengan adanya pikiran/dorongan yang terus menerus muncul dan menimbulkan kecemasan (Obsessive) sehingga mendorong mereka untuk melakukan dorongan itu berulangkali (Compulsive) dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala:
Obsessive:
- Muncul pikiran/dorongan yang terus menerus dan mengganggu
- Selalu berusaha mengabaikan pikiran tersebut
- Rentan ragu-ragu dan menunda-nunda dalam melakukan sesuatu
- Menetralisir pikiran tersebut dengan melakukan tindakan tertentu (melakukan menjadi suatu keharusan)
Compulsive:
- Perilaku terjadi secara berulang
- Perilaku harus segera dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan mencegah kejadian yang ditakuti

Minimal dilakukan 1 jam per hari. Rata-rata dilakukan 1-3 jam per hari.
Dapat merupakan obsesi saja, kompulsi saja, atau gabungan keduanya.
Mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab:
- Gangguan fungsi otak. Kurangnya serotonin (serotonin: zat yang menyebabkan rasa nyaman dan tenang)
- Genetik. Kemungkinan terjadi karena keturunan 30-50%
- Kurangnya Yedasentience (perasaan cukup)
- Pengalaman traumatis.
- Mengurangi kecemasan.
- Tidak mempercayai ingatan.
- Tipe temperamen. Orang dengan sifat sering menyalahkan diri sendiri dan memelihara emosi negative lebih sering mengalami OCD.
- Berusaha melupakan pikiran yang mengganggu/menekan pikiran sendiri.


Facts:
- OCD termasuk 10 penyakit melumpuhkan yang menyebabkan seseorang kehilangan pendapatan dan kualitas hidupnya berkurang.
- 2-3% populasi di dunia mengalami OCD
- OCD biasanya muncul pada usia 20 tahun
- Perempuan lebih banyak mengalami OCD daripada laki-laki
- Umumnya, anak-anak yg mengalami OCD tidak akan memahami alasan dibalik perilaku mereka.
- Semakin individu dewasa, maka kemungkinan mengalami gangguan OCD semaki menurun.
- Kebanyakan orang yang mengalami OCD tidak mau mengakui bahwa dirinya mengalami OCD, sebab mereka takut dengan pandangan orang lain terhadap dirinya.

Treatment:
- Pemberian obat-obatan. Antidepresan
- Cognitive Behavior Therapy (CBT)
- Konseling
- Hipnoterapi
- Psikoterapi
- Desentisiasi sistematis



Social Anxiety Disorder (SAD)
SAD adalah perasaan takut yang irrasional dan menetap terhadap situasi sosial dan keberadaan orang lain.
Takut akan penilaian negative orang lain dan penilaian yang akan mempermalukan dirinya.
SAD biasanya muncul saat remaja, ketika interaksi sosial menjadi penting.

Normal Anxiety vs People with SAD
- Kecemasan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari  (VS)  Kecemasan yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari
- Kecemasan akan situasi sosial terjadi sesuai dengan usia  (VS)  Kecemasan akan situasi sosial berlebihan dan tidak sesuai dengan usia
- Gejala fisik yang ditimbulkan kecemasan tidak berlebihan  (VS)  Gejala fisik yang timbul akibat kecemasan berlebihan

Penyebab:
Faktor biologis: serotonin bermasalah.
Faktor genetic: keturunan.
Faktor kognitif: fokus pada hal negative. Individu dengan SAD menilai dirinya negative ketika bersosialisasi sehingga ia berekspektasi buruk terhadap tanggapan orang lain.
Faktor perilaku: kebiasaan menghindar. Individu dengan SAD sengaja menghindari situasi sosial. Perilaku ini membuat mereka merasa nyaman karena ketakutan tersebut hilang, dan lama kelamaan mereka akan terus melakukan ini.
Faktor pengalaman:
- Peristiwa yang menegangkan atau memalukan
- Peristiwa yang menegangkan atau memalukan yang membuat perubahan pada kehidupan dan mengubah atau menambah peran pada diri seseorang


Gejala:
- Fisik:
• Pusing
• Suara terbata-bata, suara lemah dan bergetar
• Tubuh gemetaran
• Tubuh berkeringat
• Sakit perut
• Malu
• Wajah dan otot tegang
• Jantung berdebar-debar

- Perilaku:
• Memiliki kecemasan atau ketakutan pada situasi sosial
• Takut dievaluasi negatif
• Menghindari situasi sosial
• Berlangsung selama 6 bulan atau lebih.
• Perilaku perilaku di atas mengganggu aktivitas

- Emosional:
• Takut bertindak dengan cara yang akan merendahkan diri sendiri
• Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan dalam situasi sosial sehari-hari
• Ketakutan ekstrem akan ditonton atau dinilai oleh orang lain, terutama orang asing

Saran:
- Sadari tidak ada yang sempurna
- Mengatur nafas
- Berbagi masalah dengan orang yang bisa dipercaya
- Mengalihkan fokus
- Hadapi ketakutan

Saran Praktis:
- Ikuti kegiatan sosial seperti menjadi relawan
- Latihan pernapasan untuk membantu tetap tenang
- Tidur cukup dan berkualitas
- Berolahraga
- Berhenti merokok
- Menghindari atau membatasi kafein


Spesific Phobia
Ketakutan yang tidak wajar, irasional, dan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketakutan pada ular atau ketinggian. Phobia mungkin adalah ingatan yang diturunkan oleh nenek moyang melalui DNA.
Ada lebih dari 400 jenis Spesific Phobia.
Wanita 2x lebih mungkin memiliki phobia daripada pria.
Dapat terjadi pada semua orang dalam berbagai usia.

Gejala:
- Takut/cemas terhadap objek atau situasi tertentu
- Perilaku menghindar
- Berlangsung selama 6 bulan atau lebih
- Mengganggu bidang penting lain
- Tidak dijelaskan lebih baik oleh gangguan mental lain

Penyebab:
- Behavioral: mengalami/melihat peristiwa traumatis
- Psikoanalisis: defense terhadap kecemasan yang direpresi
- Kognitif: cenderung memperhatikan stimulus negative
- Biologis: aktivitas saraf otonom berlebih, faktor genetic.


Agoraphobia

Kecemasan ketika berada di tempat umum, keramaian.

Rangkuman Psikologi Abnormal (2) Mood Disorder

Ini rangkuman pribadi saya tapi saya share aja, siapa tau bermanfaat. Sumber: materi dosen dan buku "Abnormal Psychology" karya Ann Kring dkk. edisi 12.

Psikologi Abnormal
Bab 5. Mood Disorder

Mood
- Mood adalah suatu kondisi emosi tertentu.
- Emosi adalah perasaan seperti: senang, sedih, takut, cemas, dan haru.
- Kondisi emosi (mood) ini dapat mengalami gangguan.
- Gangguan mood (Mood Disorder) adalah gangguan pada emosi, dimana emosi seseorang dapat berada dalam kondisi kesedihan yang sangat ekstrem (disebut juga kondisi depresif) atau bisa juga emosinya berada pada kondisi senang/semangat yang sangat ekstrem (disebut kondisi mania).
- Secara garis besar, gangguan mood terbagi menjadi dua, yaitu Gangguan Depresi dan Gangguan Bipolar
- Gangguan Depresi terbagi lagi menjadi dua, yaitu Major Depressive Disorder (MDD) dan Dysthymic Disorder

DSM-5 Diagnosis • Kemungkinan Perubahan Kunci • Fitur Utama (ini cara bacanya. Kalo gajelas coba bandingin sama buku paketnya, di buku ada tabelnya pake bhs inggris, saya nranslate tapi males ngatur format lagi)

▪Gangguan depresi mayor • Gejala terkait penyakit tidak lagi dikecualikan • Lima atau lebih gejala depresi, termasuk mood sedih atau kehilangan kesenangan, selama 2 minggu

▪Dysthymia • Gangguan depresi berat kronis masuk Dysthymia • Suasana hati rendah dan setidaknya dua gejala lainnya dari depresi setidaknya setengah dari waktu selama 2 tahun

▪Kecemasan campuran / gangguan depresi • Kategori baru yang diusulkan untuk DSM-5 • Gejala depresi dan kecemasan adalah sekarang, tapi kriteria diagnostik untuk Kecemasan lain atau  gangguan depresi tidak bertemu

▪Gangguan dysphoric pramenstruasi • Kategori baru yang diusulkan untuk DSM-5 • Gejala depresi atau fisik pada minggu sebelum menstruasi

▪Gangguan disregulasi suasana hati yang mengganggu • Kategori baru yang diusulkan untuk DSM-5 • Derajat kemarahan berulang yang parah dan mood negatif terus-menerus selama minimal 1 tahun, dimulai sebelum usia 10 tahun

▪Gangguan Bipolar I • Aktivitas dan energi yang meningkat secara tidak normal sebagai gejala yang dibutuhkan mania • Setidaknya satu episode maniak seumur hidup

▪Gangguan bipolar II • Aktivitas dan energi yang meningkat secara abnormal sebagai gejala hypomania yang dibutuhkan • Setidaknya satu episode hypomanic seumur hidup dan satu episode depresi utama
Cyclothymia • Tidak ada perubahan • Perubahan mood berulang dari tinggi ke rendah setidaknya selama 2 tahun, tanpa manik atau depresif episode

••••

▪ Major Depressive Disorder (MDD)
- Disebut juga dengan depresi.
- Ditandai dengan kondisi emosi sedih dan kehilangan kemampuan untuk menikmati aktivitas yang biasa dilakukan.
- Disertai dengan minimal 5 gejala dari, yang terjadi berturut-turut selama 2 minggu. Dan gejala terjadi bukan karena kehilangan yang wajar.
- Gejala:
• Tidur terlalu banyak (lebih dari 10 jam per hari) atau tidur terlalu sedikit (sulit tidur, sering terbangun)
• Kekakuan motorik/kemunduran fungsi motorik
• Kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun drastis, atau malah sebaliknya.
• Kehilangan energi >> penampilan lemas, tidak bersemangat, tidak tertarik melakukan apapun
• Merasa tidak berharga atau merasa bersalah yang berlebihan
• Sulit konsentrasi, berpikir, atau membuat keputusan
• Muncul keinginan untuk mati atau bunuh diri

▪Dysthymic Disorder (Gangguan Distimia)
- Dysthymic Disorder adalah gangguan depresi yang kronis.
- Penderita mengalami gangguan depresif minimal 2 tahun, dan minimal separuh waktunya (dari 2 tahun tersebut) penderita mengalami kondisi depresif terus-menerus.
- DSM IV TR membedakan MDD dengan Dysthymic Disorder, sedangkan DSM V mengombinasikan antara kedua bentuk depresi tersebut.
- Gejala:
• Kehilangan nafsu makan, atau sebaliknya.
• Tidur terlalu banyak, atau sebaliknya.
• Self esteem (harga diri) yang rendah.
• Kehilangan energi.
• Sulit berkonsenterasi dan membuat keputusan
• Merasa tidak punya harapan

••••

▪Bipolar Disorder
- DSM V membagi bentuk Bipolar Disorder menjadi Bipolar Disorder I, II, dan III (Cyclothymic Disorder)
- Bipolar Disorder memiliki episode manik dan depresif. Keduanya adalah kutub yang berbeda.
- Episode adalah jangka waktu antara kemunculan gejala.
- Manik atau mania adalah kondisi iritabilitas yang tinggi, individu pada kondisi ini menunjukkan gejala:
• sangat mudah terstimulasi
• sangat bersemangat (energetic)
• sangat bahagia (tertawa dan bercanda)
• impulsif
• kepercayaan diri berlebihan
• bicara tidak terkendali
• cepat dan berpindah-pindah ide
• serta tidak dapat tidur selama dua hari berturut-turut selama mengalami kondisi ini
- DSM V juga memasukkan kriteria hipomania (hipo: under, tidak seekstrem mania)

- Pembagian Bipolar Disorder:
• Bipolar Disorder I: ditandai dengan adanya episode tunggal manic atau campuran (manic dan depresif) tunggal selama hidup pasien. Artinya, pasien tetap didiagnosis mengalami bipolar I meskipun hanya mengalami 1 episode manic seumur hidupnya.
• Bipolar Disorder II: diagnosisnya, minimal terdapat 1 episode MDD dan 1 episode mania.
• Bipolar Disorder III: merupakan gangguan bipolar yang kronis, gejala untuk dewasa minimal terjadi 2 tahun.

Pengobatan (lupa dibikin HAHAHAHAHAHA -_- )


***

(Ini sama sih tentang mood disorder juga, tapi ini copas ppt Bu Anet :D *maaf ya bu, tapi ppt nya sangat bermanfaat lhoo* dan kayaknya ini materi lebih 'tua' deh daripada yang di atas wkwkwk)

MOOD DISORDER
UNIPOLAR
 DYSTHYMIA
 MAJOR DEPRESSION
Depression
 HYPOMANIA
 MANIA

DYSTHIMIA
:   kondisi depresi yang berkelanjutan, namun tidak cukup berat untuk didiagnosis sebagai major depression --- bersifat kronis
:   mood depresif  dengan tingkatan ringan yang berlangsung dalam periode yang berkepanjangan
CIRI :
• Adanya
- Perasaan “kelabu”, hilangnya perasaan senang dalam berbagai aktivitas yang biasa dilakukan
- Beberapa gejala depresi seperti : nafsu makan berkurang, hipersomnia/insomnia, energi berkurang / merasa lelah, self esteem rendah, konsentrasi rendah, kesulitan membuat keputusan, merasa putus asa,
• Depressed Mood
- Muncul sepanjang hari, berlangsung beberapa hari, sekurang-kurangnya 2 tahun,


MAJOR DEPRESSION
:   gangguan pada individu yang mengalami episode depresi

CIRI :
• 5 atau lebih symptom selama minimal 2 minggu, sepanjang hari, hampir setiap hari
• Menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau terganggunya berbagai fungsi
• Tidak dikarenakan penggunaan obat
• Bukan karena “berkabung yang normal”
• Simptom, antara lain :
- Depressed Mood, sedih,
- hilangnya minat / perasaan senang dalam melakukan berbagai aktivitas,
- hipersomnia / insomnia
- adanya retardasi psikomotor atau gelisah
- hilangnya nafsu makan & berat badan turun secara mencolok, atau sebaliknya
- energi berkurang / merasa lelah,
- merasa tidak berharga, konsep diri negative, menyalahkan diri, merasa bersalah
- berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi,
- berulang muncul pikiran berkaitan dengan kematian atau bunuh diri


HYPOMANIA
:   Suatu periode dimana terjadi peningkatan mood namun dalam taraf yang rendah
CIRI :
• adanya mood dimana individu mudah marah atau tersinggung, ekspansif, secara terus menerus meninggi, dan berifat abnormal.
• Berakhir dalam waktu 4 hari
• 3 atau lebih symptom muncul secara terus menerus
• Tidak cukup berat untuk menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau terganggunya berbagai fungsi, perawatan di rumah sakit, tidak ada gangguan psikotik
• Tidak dikarenakan penggunaan obat atau kondisi medis ”
• Simptom, antara lain :
- Terjadi peningkatan aktivitas – di pekerjaan, social atau seksual
- Self esteem atau rasa bangga yang meningkat – keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan, kekuasaan atau bakat tertentu
- Penurunan kebutuhan untuk tidur
- Lebih cerewet dari biasanya, adanya keinginan untuk tetap berbicara, bicaranya cepat
- adanya ide/pikiran melompat2, perhatian mudah terpecah / terbagi
- Peningkatan aktivitas2 berorientasi tujuan
- Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas2 yang berdampak negative, mis belanja, promisquity

MANIA
:   Suatu episode dimana terjadi peningkatan mood yang ekstrim

CIRI :
• adanya mood dimana individu mudah marah atau tersinggung, ekspansif, secara terus menerus meninggi, dan berifat abnormal.
• Berlangsung minimal dalam waktu 1 minggu (atau kurang dari itu, namun membutuhkan perawatan di rumah sakit)
• 3 atau lebih symptom muncul secara terus menerus
• Cukup berat dan menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau terganggunya berbagai fungsi,
• Tidak dikarenakan penggunaan obat atau kondisi medis ”
• Simptom, antara lain :
- Terjadi peningkatan aktivitas – di pekerjaan, social atau seksual
- Self esteem atau rasa bangga yang meningkat – keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan, kekuasaan atau bakat tertentu
- Penurunan kebutuhan untuk tidur
- Lebih cerewet dari biasanya, adanya keinginan untuk tetap berbicara, bicaranya cepat
- Ide banyak bermunculan, adanya ide/pikiran melompat2, perhatian mudah terpecah / terbagi
- Peningkatan aktivitas2 berorientasi tujuan
- Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas2 yang berdampak negative, mis belanja, promisquity


BIPOLAR
 BIPOLAR I
Beberapa periode dimana ditemukan criteria Mania dan periode-periode dimana ditemukan criteria Major Depression


 BIPOLAR II
Beberapa periode dimana ditemukan criteria Major Depression dan periode-periode dimana ditemukan criteria Hypomania

 CYCLOTHYMIA
- Gangguan mood yang berfluktuasi – individu mengalami gejala depresi dan hypomania, namun tidak cukup berat untuk dikategorikan major depression dan mania
- Bersifat kronis – sekurang-kurang 2 tahun
- Kedua periode tersebut, mungkin diantarai oleh adanya periode normal selama 2 bulan

 SEASONAL AFFECTIVE DISORDER
 DEPRESSION IN WOMEN
 SUICIDE

Rangkuman Psikologi Abnormal (1) Perkenalan dan Sejarah Psikologi Abnormal

Ini rangkuman saya pribadi waktu di kelas ada matkul ini. Sumbernya dari materi dosen dan buku "Abnormal Psychology" yang ditulis oleh Ann Kring dkk edisi 12. Saya share aja, kali aja berfaedah. :) Selamat belajar!

Psikologi Abnormal Bab 1

▪Stigma
Stigma adalah kepercayaan dan sikap yang dipegang oleh masyarakat terhadap sesuatu/seseorang yang dianggap berbeda dalam beberapa hal dari masyarakat pada umumnya.
Stigma diawali dari label.

▪Label
Label adalah memberikan kata-kata negative pada individu lain yang bisa menyebabkan individu tersebut nyaman atau tidak.
-Label membedakan seseorang dari orang lain
-Label dikaitkan dengan hal-hal yang menyimpang atau tidak diinginkan oleh orang masyarakat
-Orang yang diberikan label dilihat dengan cara yang berbeda
-Orang dengan label kemudian didiskriminasi
-That’s stigma!

▪Definisi Gangguan Mental
Karakteristik Gangguan Mental
-Kelainan terjadi pada individu/kasus individual
-Menyebabkan personal distress atau disabilitas
-Bukan reaksi spesifik dari budaya terhadap suatu peristiwa (misalnya kematian orang yang dicintai)
-Bukan akibat dari penyimpangan sosial atau konflik dengan masyarakat

▪Karakteristik kunci Mental Disorder
-Personal Distress
-Disabilitas/disability
-Pelanggaran Norma Sosial/violence of social norms
-Disfungsi/dysfunction

•Personal Distress
Perilaku seseorang yang memiliki personal distress menjadi tidak teratur dan menyebabkan ia mengalami kesulitan besar/sangat kesulitan.
Personal distress bisa menjadi salah satu karakteristik gangguan mental, namun tidak semua gangguan mental menyebabkan distress.

•Disabilitas/disability
Ada sesuatu yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan terhadap aspek-aspek berikut:
-Kognisi
-Emosi
-Perilaku
-Fisik
-Sosial
-Pekerjaan

•Pelanggaran Norma Sosial/violence of social norms
Perilaku  bisa disalahkan atau dibenarkan, bisa diterima atau ditolak, tergantung dari norma yang berlaku.

•Disfungsi
-Ada sesuatu/bagian dari otak/pikiran yang tidak berfungsi dengan baik/benar.
-Otak seseorang berpengaruh pada perilakunya (berfungsi memecahkan masalah)
-Jika otak menghasilkan pemikiran negative, maka perilaku yang dihasilkan akan negative >> gangguan
-Disfungsi perilaku, psikologis dan biologis semua saling terkait
-Otak, dampak perilaku dan perilaku mempengaruhi otak

***

Sejarah Perkembangan Psikologi Abnormal

▪Demonologi Awal
Awalnya berasal dari pemikiran mengenai sesuatu yang berasal dari luar diri >> sesuatu yang berada di luar batas kemampuan >> supernatural
Perilaku individu yang seperti di luar control dianggap disebabkan oleh hal-hal supernatural
Doktrin bahwa makhluk atau roh jahat bisa tinggal dalam diri seseorang dan mengendalikan pikiran serta tubuh disebut demonology.
Kemudian muncul exorcisme (pengusiran roh jahat).

▪Awal Penjelasan Biologis
Tokoh: Hippocrates
-Menolak keyakinan takhayul, tidak percaya bahwa gangguan mental adalah hukuman dari dewa. Menurut Hippocrates, gangguan mental memiliki penyebab alami, sama seperti penyakit lainnya.
-Mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam 3 kategori: mania (menandai kegembiraan berlebihan), melankolia (menandai depresi berlebihan), dan frenitis atau demam otak (menandai perilaku aneh)
-Otak penting dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. menurut Hippocrates, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan pusat emosi.
-Menurut Hippocrates, fungsi otak manusia normal. Kesehatan mental bergantung pada keseimbangan antara 4 cairan sensor dalam tubuh yaitu: darah, empedu hitam, empedu kuning, dan dahak.

Selain Hippocrates, ada tokoh lain, yaitu Ascleipiades dan Galen. Mereka mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi penderita gangguan mental.

▪Zaman Kegelapan (kembalinya demonology)
Setelah kematian dokter Galen adalah awal mula era kegelapan. Jadi, pada masa ini orang-orang kembali percaya dengan takhayul, sihir dan demonology. Pada masa ini terjadi witch hunting/perburuan penyihir. Para penyihir akan ditangkap, dikurung, disiksa dan dibunuh.

▪Perkembangan Asylum pada masa Renaissance (awal abad ke-15)
Awalnya baik. Jadi asylum mulai dibuat untuk menampung para pasien lepra agar tidak mengganggu dan terganggu oleh orang lain.
Kemudian asylum digunakan untuk menampung gelandangan dan orang dengan gangguan jiwa.
Tapi, lama-kelamaan, asylum malah dijadikan tempat untuk mengurung dan menyiksa orang dengan gangguan kejiwaan -_-

Reformasi
Tokoh: Philippe Pinel
Mengubah asylum yang sebelumnya menjadi tempat yang lebih manusiawi dan menjadi tempat treatment bagi penderita gangguan jiwa.

▪Moral Treatment
Tokoh: Dorothy Dix
Membuat RSJ pertama.
Menemukan treatment yang melibatkan kegiatan bermoral seperti mendekatkan hubungan antara terapis dengan pasien, mengarahkan pasien untuk melakukan kegiatan bersama, melatih pasien untuk memiliki aktivitas rutin dan tanggung jawab terhadap diri sendiri sesuai kemampuan pasien.

▪Treatment

•Biologis
Konteks: penyakit pasti mempengaruhi gangguan kejiwaan.
Kaitannya dengan natures and nurtures.
Treatment:
-Electroconvulsive therapy (ECT) : untuk melihat epilepsy
-Prefrontal lobotomy: operasi untuk merusak bagian depan otak >> efek: menghilangkan gangguan serta kemampuan bahasa dan ingatan

•Psikologis
Konteks: penyakit disebabkan oleh faktor-faktor psikologis
lebih dulu di Eropa, kemudian di Amerika
Tokoh: Mesmer dan Charcot
Ada kejadian hysteria: suatu kondisi neurotis yang sering ditandai dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu.
Pada abad 18 dan 19, di Eropa banyak dijumpai subjek yang mengalami simtom histeria tersebut.
Treatment: hypnosis. Di bawah kondisi hipnotis, pasien dengan histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul.
Hipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.

•Tokoh: Breuer
Treatment: katarsis.
Katarsis adalah suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan emosional.

Katarsis kemudian dikembangkan oleh Sigmund Freud

•Tokoh: Sigmund Freud

Menurut Freud, orang mengalami gangguan terkait dengan struktur pikiran dan kepribadiannya.

Struktur pikiran: id, ego, super-ego

Treatment: psikoanalisis.
Psikoanalisis berasal dari defence mechanism/mekanisme pertahanan

▪8 Defence Mechanism:
1.Represi: menekan keinginan atau pikiran yang menimbulkan rasa bersalah ke alam bawah sadar.
2.Denial: menolak kenyataan, menganggap peristiwa buruk yang menyebabkan kecemasan tidak ada.
3.Projection: membalikkan kenyataan, dorongan id yang tidak bisa diterima oleh orang lain seolah-olah bukan dilakukan oleh kita terhadap orang lain, namun dilakukan oleh orang lain kepada kita.
4.Displacement: mengarahkan perasaan kepada objek lain jika objek sesungguhnya tidak bisa dijangkau.
5.Reaction formation: mengganti impuls/perasaan yang menimbulkan kecemasan/rasa bersalah dengan perasaan/impuls yang merupakan kebalikannya.
6.Regression: menangani kecemasan dengan cara kembali ke masa-masa perkembangan yg telah terlewati.
7.Rationalization: menciptakan alasan-alasan yang bisa diterima akal sehat sebagai pembenaran tingkah laku yang tidak dapat diterima.
8.Sublimation: menyesuikan dorongan id menjadi perilaku yg bisa diterima masyarakat.

▪Psikoanalisis terdiri dari:
-Hypnosis
-Free association (katarsis): pasien bebas mengungkapkan apa saja yang ada di pikirannya.
-Interpretasi: mendengarkan cerita klien dan mencari makna dibalik cerita tsb
-Transference: mengarahkan perasaan yang dirasakan klien kepada terapis yang menanganinya.

▪Neo-Freudian Psychodinamic Perspective
Tokoh: Jung
Jung Analytical Psy:
-Arketip
-Personality

▪Adler Individual Psy:
-Interpersonal relationship/hubungan antarindividu
-Tujuan: menolong orang, mengubah pikiran tidak logis, ekspektas salah, perilaku irrasional
-Cognitive Behaviour Therapy

3 hal utama dari Freudian:
1.Kepribadian terbentuk saat kanak-kanak
2.Ada sesuatu yang menyebabkan perilaku seperti sekarang, namun hal tersebut tidak disadari
3.Perilaku seseorang kadang tidak bisa diperkirakan

The Rise of Behaviorism/Kemunculan Behaviorisme
Behavior: perilaku, kesadaran (consciousness)
Tokoh: Pavlov dan Thorndike
Perilaku muncul dari: kebiasaan (classical conditioning), penghargaan (operant conditioning)
Treatment:
-Classical conditioning, cth: bisa untuk mengatasi insomnia
-Operant conditioning
-Modifikasi perilaku: memutus kebiasaan lama, membentuk kebiasaan baru.
-Desentisasi otomatis: membuat aturan-aturan untuk diri sendiri (relaksasi mendalam, gradual exposure)
-Operant conditioning: menghadiahi diri sendiri
-Modeling: belajar dari melihat dan melakukan imitasi