Mungkin banyak dari kalian yang mengamati hal ini dan menanyakan hal yang sama ya. Kalo saya pribadi, saya nggak pernah bertanya-tanya sih, karena saya justru pelakunya. Saya gendut, saya jelek dan dari dulu saya pakai jilbab atau saya lebih suka sebut kerudung.
Saya pribadi nggak pernah ditanyain orang soal itu, tapi ternyata dulu saudara saya pernah ditanya seperti itu oleh temannya, dan dia bingung mau jawab apa. Dia lalu tanya ke saya, dan dulu saya bingung mau jawab apa.
Tapi akhirnya sekarang saya sadar setelah hijrah berusaha memakai hijab sesuai syariat.
Salah satu fungsi berhijab adalah menyembunyikan kecantikan (fisik) seorang wanita agar tidak menimbulkan fitnah/godaan bagi lelaki. Jika para wanita memakai hijab syar'i dalam aktivitasnya sehari-hari, memang sebagian wanita, terutama yang cantik fisiknya, kecantikannya akan tertutupi, contoh: bentuk kaki yang ramping dan indah, lekuk tubuh yang aduhai, perut ramping, payudara yang bentuknya indah, kulit yang halus bersih dll. Jadi yang kelihatan hanya wajahnya saja dan kedua telapak tangan.
Namun, tidak semua wanita terlahir cantik secara fisik. Ada yang biasa-biasa saja, atau cantik di suatu bagian tapi bagian lainnya kurang indah, misalnya (maaf): wanita yang tubuhnya langsing tapi kakinya besar, wanita yg cantik wajahnya tapi tambun, atau wanita yang kulitnya tidak mulus. Nah, untuk orang-orang seperti ini, jika memakai hijab syar'i seolah-olah menutupi kekurangannya ya? Iya memang benar.
Tapi sebenernya yang lebih tepat adalah: "Bukan mereka yang menutupi kekurangan fisik mereka, tapi Allah SWT yang memerintahkan demikian. Kenapa?"
Menurut saya, ini karena Allah SWT Maha Adil. Allah Maha Adil, tidak ada manusia yang diciptakan sempurna, semua diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada yang diciptakan dengan keindahan rupanya, ada yang diciptakan dengan kecerdasan tinggi, ada yang diciptakan dengan karakter yang mempesona orang lain dsb. Tapi pasti mereka punya kekurangan juga.
Karena itu Allah tidak menilai makhluk-Nya berdasarkan rupa, harta, dan kedudukan, namun berdasarkan imannya. Yaiyalah, orang yang ngasih rupa, harta dan kedudukan itu Allah kok. Tapi kalo perkara iman, manusia yang menentukan dan mengusahakan imannya sendiri. Mau beriman atau nggak, itu pilihan. Walaupun kadangkala Allah menurunkan rahmat-Nya dengan memberikan hidayah bagi sebagian orang.
Manusia diperintahkan untuk beribadah kepada Allah semasa hidupnya. Itu adalah tujuan penciptaan manusia, tujuan hidup manusia. Tapi hal ini banyak sekali terganggu dengan masalah-masalah lain, baik yang berat maupun masalah ringan. Salah satunya adalah masalah penampilan.
Karena itu menurut saya, Allah memerintahkan wanita berhijab salah satunya adalah untuk mempermudah manusia mengatasi masalah penampilan, sehingga daripada hanya fokus pada penampilan, lebih baik fokus pada kualitas ibadah kepada Allah dan juga hubungan kepada sesama. Kenapa dibilang mempermudah? Beberapa alasan saya antara lain:
1. Kalo laki-laki (dari dulu, maksudnya dari zaman dulu banget gitu) terbiasa melihat wanita hanya wajahnya saja, atau bahkan jika wanita bercadar hanya matanya saja, paling-paling ia hanya akan terpesona pada wajah wanita, sehingga tidak sampai sibuk "berpikiran yang aneh-aneh" (karena inspirasi fantasinya tidak ada). Apalagi kalo laki-laki menundukkan pandangan, Insya Allah lebih aman lagi. Laki-laki tersebut akan lebih bisa fokus menyibukkan diri beribadah dan berbuat baik, nggak mikirin cewek cantik muluuu gitu.
2. Perempuan nggak perlu terlalu was-was pada kejahatan seksual jika berpakaian syar'i, Insya Allah. Jadi jika wanita sedang bepergian untuk menuntut ilmu misalnya, ia bisa pergi dengan (cukup) tenang. Yaa walaupun zaman sekarang siapa aja musti hati-hati sih.
3. Dengan berpakaian syar'i jika bepergian keluar rumah, wanita nggak perlu ribet dengan urusan "dandan-dandanan". Bisa lebih cepat, ringkas, waktu untuk dandan bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik.
4. Bayangkan semua wanita berpakaian syar'i. Dari artis sampai orang biasa. Dari orang paling cantik sedunia sampai orang paling jelek sedunia. Dan anggaplah kita nggak tau bagaimana bentuk tubuh mereka semua saat memakai pakaian yang lebih terbuka. Nah kalo mereka berjejer, orang paling bisa menilai penampilan mereka hanya dari wajahnya, tinggi badan, suara, postur yang tidak terlalu jelas. Jadi nggak bakal ada lah keluhan-keluhan nggak terlalu penting kayak:
"Ih bete banget, aku gendutan ya, perut aku jadi buncit karena kemarin kebanyakan makan!"
"Gue gendut! Yang lain pada kurus-kurus banget, heran."
"Kaki aku gede banget ya, nggak kayak si A tuh kakinya langsing banget!"
"Pantat gue tepos amat deh, nggak seksi kayak si B."
"Kulit gue item banget kalo dibandingin sama dia."
"Kulit gue ada bekas tanda lahirnya." :(
"Pinggang gue gede amat sih, hadeehh... pinggangnya si C ramping bener udah kayak gitar spanyol."
"Udah pake bra busa masih aja tepos :( pengen punya payudara besar kayak si D."
Dll.
Pokoknya keluhan-keluhan kayak gitu bakal banyak berkurang, karena kan kita nggak tau siapa yang lebih cantik dari siapa dan siapa yang kebih jelek dari siapa. Paling cuma bisa menilai muka: "Oh dia lebih cantik dari gue, hidungnya mancung, kulitnya bersih banget, matanya belo."
Wajarlah ya kalo kayak gitu, berarti Allah emang menciptakan dia dengan kelebihan pada fisiknya.
Tapi Allah Maha Adil karena dengan menyuruh para wanita (anggap aja kita dengan si cantik) menutup aurat dengan sempurna (dan misalnya ditaati), kita nggak perlu merasa terlalu minder dengan si cantik karena beda penampilan yang terlalu "jauh". Selain itu juga biar si cantik nggak merasa "terlalu cantik" dan menganggap kita "terlalu jelek" dibanding dia sehingga jadi sombong.
Melalui perintah berhijab, Allah seolah-olah ingin menyampaikan:
"Cantik atau nggak itu nggak penting (karena Aku yang menciptakannya), kalian sama saja. Lebih baik fokus beribadah kepada-Ku. Karena itulah tujuan-Ku menciptakan kalian."
Lagian, jelek dan cantik itu dua-duanya bisa jadi anugerah bisa juga jadi musibah. Jelek bisa buat orang yang mengalaminya jadi banyak mengeluh dan tidak bersyukur pada Allah (musibah) bisa juga membuat orang bersyukur karena: "Alhamdulillah karena aku jelek jadi aku tidak perlu merasa sombong karena kecantikanku. Aku juga terhindar dari godaan para lelaki." (anugerah)
Cantik juga sama. Jika dengan cantik seseorang menjadi sombong atau terkena gangguan lelaki jahat, bisa dikatakan itu musibah. Jika ia tetap rendah hati pada sesama dan berakhlak baik, maka itu adalah anugerah buatnya.
Emang yang terlihat beda, tapi sama-sama ada baik buruknya. Adil kan? Dan Allah Maha Baik karena berusaha membantu kita agar tidak berfokus pada hal yang tidak terlalu penting (bila dibandingkan dengan tujuan hidup manusia) tapi bisa sangat menganggu tersebut.
Terus kalo menanggapi pertanyaan yang di judul, kenapa perempuan jelek atau gendut kebanyakan pakai jilbab daripada yang cantik, apa mau menyembunyikan jeleknya?
Bisa dibilang iya tapi bisa nggak juga. Ada kok perempuan cantik yang pakai jilbab, ada juga perempuan jelek yang nggak pakai jilbab. Itu sih bukan karena cantik atau jeleknya, tapi karena kesadaran diri aja mau patuh pada perintah Allah SWT atau nggak.
Cuma saya mau kasih tau, terutama buat laki-laki... memakai jilbab, apalagi yang syar'i, itu nggak mudah. Makanya banyak perempuan beragama Islam yang masih belum pakai. Kenapa?
Beberapa alasan yang bisa saya beri tahu:
1. Walaupun jilbab/kerudung/hijab adalah kewajiban, masih banyak yang belum tahu bahwa itu kewajiban. Karena memang sudah turun-temurun kewajiban berhijab seolah-olah dihilangkan dari tradisi. :( Jadi masih ada stigma juga bahwa hijab adalah pakaian takwa, orang yang memakainya berarti harus jadi orang baik, mengerti agama, akhlaknya baik dan rajin ibadah. Sementara banyak orang yang tidak/belum seperti itu dan juga tidak mau/belum mau berusaha menjadi orang seperti itu. Makanya banyak yang memutuskan nggak pakai hijab. :(
2. Emang ada golongan tertentu yang bilang hijab tidak wajib, entah apa alasannya, saya pribadi nggak mau tau sih. Tapi saya biarkan saja mereka yang bertahan dengan keyakinan itu setelah diberitahu, toh itu urusan masing-masing.
3. Berhijab itu menutupi/mengurangi kecantikan. Minimal menutupi rambut deh, iya kan? "Padahal rambut udah cakep-cakep hasil perawatan, udah bergelombang, smooth dan bervolume ini, masa ditutup sih? Entar kalo lepek gimana?"
Kalo berhijab syar'i yang memang sesuai syariat bukan trend hijab syar'i malah lebih parah lagi karena:
▪Diusahakan tidak bermake-up samasekali. Pakai pelembab bibir dan tabir surya saja ada yang menganggap termasuk berhias.
▪Boro-boro make up, baju berwarna terang atau baju berenda/bermotif dikit aja dianggap tabarruj/berhias menurut sebagian kalangan.
▪Baju gelap tidak mencolok.
▪Bahkan sebagian wanitanya bercadar, mukanya nggak keliatan dong.
Btw itu penampilan kalo keluar rumah atau bertemu laki-laki non-mahram yaa... kalo yang udah punya suami dan di depan suami mah beda lagi, boleh dandan secantik-cantiknya, tapi cuma di depan suami.
(*mahram: orang yang haram dinikahi, jadi non-mahram = orang yang bisa dinikahi)
Balik lagi, pokoknya berhijab itu mengurangi kecantikan. Padahal para wanita pada dasarnya ingin tampil cantik. Ketika wanita-wanita lain sedang berlomba-lomba tampil cantik, para wanita yang berhijab karena ketaatan pada Allah harus menahan hasrat untuk ikutan juga karena mereka lebih memilih taat. "Pengen ikutan tapi gabisa, soalnya kalo ikutan nanti dosaaaa..."
Berat kan?
4. Ribet. Iya, kalo mau dipikir-pikir emang ribet, walaupun kalo udah terbiasa lama-lama enak-enak aja, malahan enak banget.
Ya coba aja pikir: Cewek biasa yang ga berhijab keluar cuma pake atasan kaos/blus/kemeja terus bawahannya rok/celana terus udah. Tinggal pake aksesoris lain yang dibutuhkan, terus pergi deh keluar.
Cewek berhijab, minimal kalo yang belum syar'i, harus tetep pakai penutup kepala kan? Jadi nambah item yang wajib dipake lah.
Yang berpakaian syar'i lebih berat karena syarat pakaiannya lebih ketat lagi, contohnya, mereka nggak mungkin pake celana. Padahal pake celana itu dalam beberapa situasi lebih ringkes (walaupun pas saya udah pake rok mulu kemana-mana ternyata nggak juga sih, sama aja pake rok juga bisa-bisa aja buat ngapa-ngapain). Belum lagi kerudungnya harus dipastikan tidak tersingkap lah, apa lah.
Terus kan baju orang berhijab itu lebih panjang daripada yang gapake kan? Nah, coba bayangin kalo lagi panas-panasnya. Kalo dipikir secara logika, perempuan yang berhijab bakal lebih kegerahan dong? Padahal nggak juga sih. Ada orang kayak saya yang ga terlalu gampang gerah, tapi ada juga yang rewel banget kalo udah gerah dikit aja. Dan hijab harusnya tuh gabisa dibuka-buka sembarangan. Jadi makin gerah kan?
(Kesannya pakai hijab ga nyaman ya, tapi ini cuma kesan padahal belum tentu. Kalo mau tau pastinya, mending coba sendiri. Yang rutin ya, misalnya 2 minggu berturut-turut, baru komentar deh)
5. Susah ditaksir cowok. Nanti nggak ada cowok yang perhatian lagi. Nah ini juga salah satu alasan banyak cewek yang nggak mau berhijab. Karena emang banyak cowok yang suka ceweknya pakai baju biasa aja. Ngefansnya sama cewek-cewek cantik yang nggak pake kerudung. Mungkin biar bisa dinikmati kecantikannya dengan mata setiap saat, atau biar nggak beban moral/agama (ini cewek "baik-baik" masa gue pacarin?) atau dia nggak mau dikira cowok religius karena pacarnya berjilbab, atau nggak mau dikira pacaran sama ibu-ibu, nggak mau dikira "nggak toleransi", atau entah gimana, saya gatau pasti sih wkwkwk. Pokoknya tujuan cowok itu tidak disesuaikan dengan aturan agama Islam deh. Iyalah, dia aja sukanya cuci-cuci mata dan pacaran, mana sesuai sama agama? Mendingan sih cowok-cowok kayak gitu kalo bisa dihindari, jangan dijadikan pilihan utama. Tapi yaa... hak masing-masing sih.
Masalahnya, perempuan adalah makhluk yang suka diperhatikan, salah satunya adalah mendapatkan perhatian dari laki-laki yang naksir dia. Dan mungkin sebagian cewek nggak mau kehilangan perhatian kayak gitu, jadi dia pilih nggak berhijab untuk saat ini.
6. Mau jadi pusat perhatian. Nah ini juga mirip poin 5 sih. Dia mau jadi pusat perhatian, jadi perempuan yang paling cantik di antara perempuan-perempuan lain, dan jadi perempuan yang paling diidolakan dikalangan laki-laki. Makanya memilih tidak berhijab agar kecantikannya makin jelas terlihat.
Gitu deh kira-kira beberapa alasannya. Maaf kalo ada yang salah. Atau ada yang kurang?
Terus hubungannya apa? Hubungan yang saya tangkap adalah:
"Semakin cantik seorang wanita, dan semakin terbiasa wanita itu dengan kecantikannya, maka akan semakin sulit baginya untuk meninggalkan hal tersebut, karena jika ia meninggalkannya maka akan banyak kehilangan yang ia alami."
Yah walaupun nggak semua wanita begini, tapi rata-rata sih begini. Karena sepengalaman saya, tiap ada wanita yang baru mulai hijrah pakai kerudung ataupun wanita berhijab yang hijrah ke hijab syar'i, pasti pada nanya ke saya: "Aku cantik nggak pakai kerudung ini?"
Masih bingung? Gini deh, kan tadi saya tulis alasan wanita tidak berhijab, poinnya kira-kira:
1. Nggak mau/belum mau jadi wanita alim yang dekat dengan agama.
2. Nggak wajib kok berhijab.
Menurut saya, poin 1 dan 2 ini supaya bisa jadi pembenaran melakukan poin-poin lain, kayak:
3. Berdandan dan berlomba-lomba tampil cantik.
4. Nggak mau ribet.
5. Pacaran dan tebar pesona ke laki-laki.
6. Jadi pusat perhatian.
Poin 3, 5, dan 6 biasanya dimenangkan oleh wanita yang fisiknya cantik. Fisiknya cantik.
Dan kalo si wanita cantik itu memutuskan berhijab, maka ada resiko ia bisa kehilangan itu semua. Apakah ia sanggup kehilangan semuanya demi taat kepada perintah Allah SWT?
Sedangkan pada wanita yang fisiknya tidak cantik, belum tentu ia merasakan kehilangan, bahkan mungkin tidak ada kehilangan yang akan ia rasakan, karena mungkin ia tidak pernah merasakan kesenangan dari: berlomba-lomba tampil cantik, indahnya pacaran, rasanya jadi pusat perhatian.
Jadi, lebih mudah bagi wanita yang tidak cantik untuk taat pada perintah berhijab. Makanya lebih banyak wanita tidak cantik yang berhijab daripada wanita yang cantik. :)
Walaupun tetap ada wanita cantik yang berhijab dan wanita tidak cantik yang berhijab. Karena ada wanita cantik yang dia sangat bersyukur diberi kecantikan, makanya ia jaga kecantikan tersebut dengan cara yang diridhai Allah. Ada juga wanita yang tidak cantik namun berpikir ia ingin mempercantik diri dengan cara-cara yang tidak diridhai Allah. Ini semua tergantung mindset orangnya, dan keikhlasan dirinya dalam menerima perintah Allah SWT.
Apakah cantik membuatmu lebih mudah taat atau justru lebih sulit?
Apakah tidak cantik membuatmu lebih mudah taat atau justru lebih sulit?
Kamu yang mana? Aku doakan, semoga kamu memilih yang terbaik di antara semua pilihan yang ada padamu. :)