Senin, 12 Oktober 2020

Midnight Poem part 3 (23)

Semua
-adoralic-

Masih terngiang-ngiang
Semua kenangan denganmu
Semua
Semuanya

Mulai dari awal, benar-benar awal
Kala pertama kali kutemukan akunmu
Kala tanpa kusadari mengecek akunmu menjadi canduku
Padahal hatiku masih kepada yang lain

Kau memang menarik, amat menarik bagiku
Hingga suatu hari, aku "kelepasan"
Namun justru itulah titik baliknya
Yang mulanya kau tak menyadari keberadaanku, menjadi sadar

Lima bulan kemudian
Tiba-tiba kau menghampiriku
Rasanya bagaikan mimpi paling indah
Sungguh ku tak menyangka

Lebih tak kusangka lagi
Yang berawal dari mimpi indah
Akan diakhiri dengan mimpi yang buruk
Paling buruk, benar-benar yang terburuk

Sekarang, mimpinya masih berjalan
Yang paling buruk di antara yang terburuk
Semua masih berjalan
Menghantuiku, terutama di tiap sepiku

Kini, yang tersisa
Tinggal semua kenangan
Semua yang bisa kuingat
Dan... perasaanku padamu

Entah ini cinta yang mulai tercampur kebencian
Atau kebencian yang masih menyisakan cinta
Aku tak paham, kecuali satu hal
Masih ada cinta di dalamnya

*12 Oktober 2020
Dear My Master, I love you, but I hate you. :")
It's the real nightmare, real nightmare for me. How about you? :")

Selasa, 06 Oktober 2020

Midnight Poem part 4 (4)

Lukisan
-Adoralic-

Suatu malam, kuteringat akan kenangan lama
Lukisan cantik, perlambang orang-orang yang pernah kucintai
Lalu kuteringat dirimu
Dan kuputuskan untuk mencarikanmu lukisan

Ketika kubuka galerinya
Tiba-tiba mataku tertumbuk pada satu lukisan
Dalam sekilas lihat, langsung ku bergumam
Ini adalah kamu

Dan ajaibnya
Ketika kucari lukisan lain lagi, tetap yang itu
Itulah yang paling mengena
Memang "milikmu"

Kau adalah sosok yang tenang
Sejuk, damai, lembut
Dan... ada "rumah"nya
Meski jauh... seperti jarak kita saat ini

Indahnya lukisan temuanku
Rasanya mirip seperti saat menemukanmu
Ketika merasakan pancaran "cahayamu"
Dan kelembutan energi dirimu

(Sumber: instagram @jogrundyart)

*06 Oktober 2020
Dear My Luminous Lord, bagus nggak lukisannya, bagus kan? Menurutku sih ini mirip banget sama kamu :D

Sabtu, 03 Oktober 2020

Bagian dari Midnight Poem part 3: more than you see, more than you know

"(Maybe) More Than You See, (Maybe) More Than You Know."

Itu adalah bio profilmu yang lama kan?
Dan aku suka, suka banget kalimat itu. Sampai sekarang. Nggak tahu kenapa, efeknya keren aja di mataku, dampaknya "nggak biasa".

Dan anehnya, kebetulan yang aneh menurutku, kenapa kamu ganti kalimat profilmu itu sehabis kamu sama aku ya? 😅

Ah, tapi bodoamat wkwkwk. Pokoknya keren sih. :v

Kamu keren, kamu memang keren. Di mataku... dari awal kamu memang keren. Aku suka kamu.

Memang aku yang suka kamu, aku duluan yang suka kamu. Dan mungkin bahkan aku suka kamu sendirian, selamanya.

Atau... nggak, sempat keajaiban itu datang padaku. Kurasa, kamu suka aku juga kok, walau bukan suka yang seperti itu. Tapi aku percaya kamu soal ini. :") Atau... bisa jadi juga kamu suka padaku di tengah jalan. Yang awalnya biasa saja, lama-lama... Yah, apapun, kapanpun, pada akhirnya kita saling menyukai kan? :")

Tapi mimpi buruk itu datang padaku. Mimpinya... membuatku sampai nggak bisa bertahan denganmu lagi.

Walau hatiku tetap masih mencintaimu, sungguh-sungguh masih mencintaimu, namun pada akhirnya aku terpaksa menutup buku denganmu.

Tapi, aku rasa, move on darimu nggak mudah, nggak akan mudah.

Dua kali, dua kali. Sudah dua kali aku merasakan yang begini, ini yang kedua.

Dulu aku pernah begini, ternyata harus merasakannya lagi. Belum usai rupanya perjalananku. :") hehehe

Sakit, sedih, merana. Awalnya biasa saja, sok tegar, sok kuat, namun ke belakang-belakangnya... hahahahaha :")

Yah memang, bcz I love you, more than you see, more than you know. Bahkan kutinggalkan engkau juga karena mencintaimu. Biarlah aku masih mencintaimu diam-diam dari sini. :")

I love you, sayangku yang pernah kuharap selamanya. ♡ semoga kamu baik-baik saja, sehat-sehat saja tanpaku. Seperti dulu awal mula kita belum kenal. :")

Jumat, 02 Oktober 2020

Midnight Poem part 4 (3)

Menunggumu
-adoralic-

Anehnya aku...
Mengapa kau tak lekang dari hatiku?
Apa hanya karena tak ada yang lain?
Atau... karena kau yang "paling akhir"?

Kau memang "orang belakang"
Mulanya macam "orang cadangan"
Muncul di saat yang kurang tepat bagiku
Namun masuk ke bagian yang paling tepat

Dengan ajaibnya, kau mampu menembus hatiku
Bahkan meski kau tak berniat apapun
Bahkan meski kau hanya berniat berteman
Namun sejak awal, bagiku kau lebih dari teman

Kau adalah "cahaya"
Yang mampu merasuk ke hatiku
Dan beresonansi dengan jiwaku
Dirimu pun bahkan merasa sama bukan?

Kita yang sejiwa, yang jiwanya cocok
Yang... bahkan meski tak dekat, bukankah terasa dalam?
Kita yang hanya bertemu dalam durasi singkat
Namun rasanya membekas lebih dari seharusnya

Kita... atau aku...
Aku menyukaimu, selalu
Dari awal, hingga saat ini
Semoga hingga akhir

Dan semoga aku bisa menunggumu
Semoga aku mampu
Dan semoga, penantianku takkan sia-sia
Semoga segala yang ada di hati ini kelak terbalas

*2 Oktober 2020
Dear My Luminous Lord, I'm waiting for you. Bahkan meski hanya friendzone sekalipun, setidaknya datanglah, muncul lah kembali di hadapanku.

Semoga Allah akan mempertemukan kita lagi nantinya, seperti kata-katamu, firasatmu yang waktu itu. Seperti pula harapku. Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Midnight Poem part 4 (2)

Cahaya
-adoralic-

Pada suatu sore
Ah, tidak, harinya sama
Kala aku menuliskan ini
Tiba-tiba tadi terbersit namamu

Lalu kucarilah
Arti namamu
Wahai Sang Mawar
Apakah arti namamu semacam prajurit? Pemuda?

Rupanya bukan
Cahaya
Arti namamu adalah "cahaya"
Persis seperti tulisanmu yang bercahaya di mataku

Kau adalah "cahaya" yang terang
Membuatku kesilauan
Dan... sekaligus membuatku tertarik
Untuk mendekatimu, mengenalmu, menyukaimu, merindukanmu

Kau yang hampir membuatku berpaling darinya, dulu
Dan jika kutahu bakal begini, baiknya memang berpaling saja
Seharusnya kuhabiskan lebih banyak waktu denganmu
Agar makin banyak kenangan kita

Namun tak masalah, aku tak terlalu menyesalinya
Mau sedikit, mau banyak
Kamu adalah kamu
Dan hubungan kita... tetaplah hubungan kita

Bahkan mungkin itulah yang membuktikan
Jika memang cocok, jika memang takdirnya
Mau sesedikit dan sesingkat apapun
Tetaplah akan bermakna

Kamu, yang namanya berarti "cahaya"
Cahayamu akan selalu terkenang dibenakku
Entah sampai kapan
Semoga sampai kita berjumpa kembali

Dan, kamu yang namanya berarti cahaya
Mulai sekarang akan kujuluki demikian

*2 Oktober 2020
Dear, My Luminous Lord, hehehe :v
Anggap itu julukan baru dariku, Tuan Midnight Poem Keempat :) hihihi...


Midnight Poem part 4 (1)

Jadilah
-adoralic-

Kala usai diriku dengan Tuan Ketiga
Dan merenungkan beberapa hal
Sampailah diriku pada kesimpulan
Kamu

Kamu yang sebelumnya adalah calonnya
Calon pengganti Tuan Ketiga
Meski malah pergi duluan dariku
Tapi tak mengapa

Jadilah, jadilah kamu
Tuan keempatku
Biar namamu teruntai dalam doaku
Dan anganku terukir pula disini

Wahai Tuan Keempat Midnight Poem
Sang Mawarku
Akan kudoakan, semoga kita bertemu lagi
Di situasi, kondisi, dan wujud hubungan yang paling tepat

Apapun itu
Apapun hubungannya, aku yakin kita akan baik saja
Dan mulailah aku akan berdoa
Dan menguntai kata-kata harapan

Semoga suatu saat kita betulan bersua kembali
Sayangku, yang mungkin takkan sadar bila kucintai

*2 Oktober 2020
Setelah beberapa kali merenung, akhirnya aku sadar "aku mau kamu, aku suka kamu, dan mungkin suatu hari nanti bisa mencintaimu misal kesempatannya ada". Walau entah bagaimana rasamu padaku, apakah rasa kita saling berbalas atau tidak.

Yang jelas... I'm waiting for you, Sang Mawar. 🌹🌹🌹