Telah Berakhir
-adoralic-
Telah berakhir sudah
Kisah kita
Aku yang mengakhiri kemarin
Namun semua karenamu
Bukan langsung karenamu
Karena kau pandai bermuslihat
Namun kepekaanku
Mampu menembus tamengmu
Setidaknya intuisiku berkata
"Sudahlah, akhiri"
Selalu berkata demikian
Hingga betulan kuakhiri
Meski intuisi seolah fana, pada mulanya
Namun perlahan, intuisi mulai menunjukkan wujudnya
Perlahan menjadi nyata
Hingga tak ada alasan meragu lagi
Semua praduga yang kutepis
Kini kuamini semua dengan penuh keyakinan
Kita berpisah, keputusanku paling tepat
Bersamamu, memanglah hanya membawa ketidak baikan
Kau yang egois, sungguh egois
Namun berlagak polos dan tak berdosa
Dan aku yang sungguhan polos berlagak pandai
Hingga tertutupi semua
Bukan hanya itu, kututup semua
Praduga yang belum terbukti, biarlah
Asal tak ada buktinya, kita aman
Kita... aman... namamu, namaku
Tapi kini, karena dirimu sendiri
Ah, sudahlah...
Aku kecewa padamu
Berkali-kali kau kecewakan diriku
Intuisiku tiada yang salah
Dan keputusanku tak pernah salah
Kita telah berakhir
Aku yang mengakhirinya
Sampai jumpa... di alam sana
Semoga di sini aku tak perlu bertemu denganmu lagi
Dalam wujud apapun, entah nyata maupun maya
Biarlah kau hanya jadi bagian dalam kenanganku
*30 April 2021
Hai Master... puas?
Puas pura-pura padaku, lalu mencari yang baru dari sana lagi?
Puas terang-terangan di sana, padahal kututupi semua di sana biar tak ada yang tahu, agar nama kita bisa tetap baik?
Berhari-hari aku memikirkan ini, rasanya campur aduk. Yang jelas aku kecewa, hingga bermimpi kamu meninggal. Aku tak mengharapkan kematianmu, hanya saja... konon, kalau seseorang memimpikan temannya meninggal, itu karena saking sudah kecewa atau sakit hatinya pada si teman itu.
Semoga dirimu lekas menemukan jodohmu dari sana, dan jangan kau permainkan lagi. Aamiin. Cukup aku yang terakhir menjadi orang bodoh korban permainanmu.
Cukup sudah, hilang semua. Kamu dan... idolaku, keduanya sudah musnah.
Aku memang bodoh, dan kamu memang bukan orang baik, persis seperti kata-katamu sendiri. Karena orang pintar yang baik takkan pernah membodohi orang yang bodoh, bahkan meski ada kesempatan untuk melakukannya sekalipun.
Goodbye, semoga ini benar-benar menjadi sajak terakhirku untukmu. Aamiin.