Jumat, 30 April 2021

midnight poem part 4 (5): maybe end (?)

Sepertinya Kali Ini pun Berakhir
-adoralic-

Kurasa, ini pun sama saja
Aku hanya berfantasi
Aku memang tak hidup di dunia ini
Khayalan adalah duniaku

Kita tak pernah sungguhan ada apapun
Atau sebenarnya ada
Hanya saja maksudnya tak sama
Realita tak sama seperti khayalanku

Begitulah
Kali ini pun kututup saja bukunya
Entah suatu saat akan dibuka lagi
Atau samasekali tidak

Aku tak peduli
Pokoknya tutup saja bukunya saat ini
Karena aku ingin mulai menantikan...
Tuan Midnight Poem Kelima :)

Tuan Keempat, temanku
Terimakasih pernah menjadi teman baikku walau sesaat
Semoga dirimu baik-baik saja dimanapun kau berada
Dan janganlah menjadi brengsek seperti bangsamu yang lain

Hahahahahahahahahaha

*30 April 2021
Hai Luminous Lord, aku mau tutup buku juga sama kamu. Sampai jumpa kapan-kapan, kalau misal kita masih ada takdir bertemu lagi :p hahaha

midnight poem part 3: end

Telah Berakhir
-adoralic-

Telah berakhir sudah
Kisah kita
Aku yang mengakhiri kemarin
Namun semua karenamu

Bukan langsung karenamu
Karena kau pandai bermuslihat
Namun kepekaanku
Mampu menembus tamengmu

Setidaknya intuisiku berkata
"Sudahlah, akhiri"
Selalu berkata demikian
Hingga betulan kuakhiri

Meski intuisi seolah fana, pada mulanya
Namun perlahan, intuisi mulai menunjukkan wujudnya
Perlahan menjadi nyata
Hingga tak ada alasan meragu lagi

Semua praduga yang kutepis
Kini kuamini semua dengan penuh keyakinan
Kita berpisah, keputusanku paling tepat
Bersamamu, memanglah hanya membawa ketidak baikan

Kau yang egois, sungguh egois
Namun berlagak polos dan tak berdosa
Dan aku yang sungguhan polos berlagak pandai
Hingga tertutupi semua

Bukan hanya itu, kututup semua
Praduga yang belum terbukti, biarlah
Asal tak ada buktinya, kita aman
Kita... aman... namamu, namaku

Tapi kini, karena dirimu sendiri
Ah, sudahlah...
Aku kecewa padamu
Berkali-kali kau kecewakan diriku

Intuisiku tiada yang salah
Dan keputusanku tak pernah salah
Kita telah berakhir
Aku yang mengakhirinya

Sampai jumpa... di alam sana
Semoga di sini aku tak perlu bertemu denganmu lagi
Dalam wujud apapun, entah nyata maupun maya
Biarlah kau hanya jadi bagian dalam kenanganku

*30 April 2021
Hai Master... puas?
Puas pura-pura padaku, lalu mencari yang baru dari sana lagi?
Puas terang-terangan di sana, padahal kututupi semua di sana biar tak ada yang tahu, agar nama kita bisa tetap baik?
Berhari-hari aku memikirkan ini, rasanya campur aduk. Yang jelas aku kecewa, hingga bermimpi kamu meninggal. Aku tak mengharapkan kematianmu, hanya saja... konon, kalau seseorang memimpikan temannya meninggal, itu karena saking sudah kecewa atau sakit hatinya pada si teman itu.
Semoga dirimu lekas menemukan jodohmu dari sana, dan jangan kau permainkan lagi. Aamiin. Cukup aku yang terakhir menjadi orang bodoh korban permainanmu.
Cukup sudah, hilang semua. Kamu dan... idolaku, keduanya sudah musnah.
Aku memang bodoh, dan kamu memang bukan orang baik, persis seperti kata-katamu sendiri. Karena orang pintar yang baik takkan pernah membodohi orang yang bodoh, bahkan meski ada kesempatan untuk melakukannya sekalipun.

Goodbye, semoga ini benar-benar menjadi sajak terakhirku untukmu. Aamiin.

Jumat, 16 April 2021

Aku Ingin "Pulang"

Aku Ingin "Pulang"
~adoralic~

Sesungguhnya aku hanya ingin "pulang"
"Pulang" ke "rumah"
Namun sayangnya, di dunia batin ini
Aku adalah jelata tak ber"rumah"

Aku ingin "pulang"
Ingiiiinn sekali
Rindu, aku merindukanmu
"Rumah" ku, yang entah siapa, entah dimana

Entah kapan aku akan memilikimu
Atau menemukanmu
Aku tak tahu
Atau bahkan mungkin aku takkan pernah memilikimu?

Entahlah, yang jelas ada suatu kepastian
Tuhan adalah "rumah" yang abadi
Tempat ber"pulang" yang sejati
Bagi segala ciptaan-Nya, termasuk daku

Tuhan... aku ingin "pulang"
Ingin cepat "pulang" dan diterima di sisi-Mu
Aku yakin Engkau Maha Tahu
Kelak terimalah daku ketika sudah tiba waktu "kembali"

*17 April 2021
Kejadian malam ini bittersweet, namun sekaligus semakin membuatku tersadar bahwa "rumah" yang sejati adalah Allah, dan... aku memang ingin "pulang", aku rindu "rumah". Ya Allah terimalah hamba-Mu ini kelak ketika sudah waktunya daku "kembali". Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. :)