Fe (Feeling-extroverted) : fokus dirinya kepada dunia luar dan orang-orang serta lingkungan di sekitarnya, prinsip dan fokus utama mereka adalah menyesuaikan/menyeleraskan dirinya sebaik mungkin dengan nilai-nilai yang berlaku di dunia luar dan dianut juga oleh mayoritas orang lain di lingkungan sekitarnya. Selain itu Fe-user biasanya berprinsip bahwa lingkungan dimana orang-orangnya bisa sangat kompak, solidaritasnya tinggi, dan interaksinya intens serta suasananya akur-harmomis merupaka lingkungan yang paling ideal.
Efek positifnya, Fe-user condong mengutamakan kepentingan bersama dan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri. Kayak senang kebersamaan, solidaritasnya tinggi, demen gotong-royong.
Efek negatifnya, pertama, Fe-user biasanya jadi condong nggak enakan dengan orang lain dan mudah menjadi *people-pleaser *karena rasa nggak enakan tersebut. Kedua, cenderung mudah bahkan sangat mudah terpengaruh oleh perkataan dan perilaku orang lain, karena mereka merasa idealnya mereka harus menyeleraskan diri sebaik mungkin dengan orang lain.
Ketiga, pada Fe-user yang pemikirannya aneh dan orangnya kurang baik (ada Fe-user yang baik ada yang nggak, tergantung pribadi masing-masing), mereka bisa saja memiliki pemikiran melenceng yang menyebabkan mereka malah menjadi sosok manusia yang egois dan manipulatif, entah mereka menyadari hal tersebut atau tidak. Karena Fe-user berpikir* "Prinsip utama yang harus dijunjung tinggi oleh tiap orang adalah prinsip yang dipegang/dianut mayoritas"*, maka tanpa sadar (atau sadar) para Fe-user biasanya jago mengamati lingkungan untuk menentukan* "siapa sih tokoh yang paling berpengaruh/pengaruhnya besar sehingga bisa menjadi panutan dan patokannya orang lain di lingkungan ini, dan pemikiran sang tokoh tersebut yang akan selalu didengar alias menjadi prinsip bersama yang dianut orang banyak?"*. Mereka, Fe-user yang pikirannya melenceng dan orangnya entah kenapa kurang baik (nggak semua Fe-user nggak baik soalnya), biasanya jadi bisa terinspirasi oleh tokoh berpengaruh besar tersebut, hingga berpikir: ***"Ah, saya juga harus jadi orang yang paling berpengaruh/paling berkuasa di lingkungan saya, biar semua orang tuh berpatokannya kepada saya, semua kata-kata saya diikuti dan dituruti, dijadikan prinsip oleh orang banyak, karena kan saya adalah orang yang berpengaruh, saya orang besar, saya berkuasa. Jadinya, saya bisa deh melakukan apapun sesuka hati saya deh tanpa perlu merasa nggak enakan dengan orang lain. Suka-suka saya pokoknya, kan orang lain yang harus nurut dengan saya jika saya berhasil menjadi orang yang berpengaruh besar di lingkungan saya."***
Dan… seperti bisa ditebak, jika Fe-usernya berpikiran kurang baik cenderung jelek, karena landasan niatnya saja sudah nggak bagus—aslinya cuma mau bertindak sesuka hati dia aja dan orang lain diharapkan harus nurut apa maunya dia cuma karena dia jadi orang yang berpengaruh, egois banget kan?—akibatnya Fe-user bisa saja melakukan bahkan menghalalkan segala cara agar bisa dianggap berpengaruh, termasuk yaa… memanipulasi orang lain. Ini kalau Fe-usernya orangnya "nggak bener" lho yaa…
Kira-kira begitu sedikit penjabaran mengenai fungsi feeling pada orang Fe-user. Makin di depan/dominan fungsinya, biasanya makin kuat sifatnya, entah sifat yang baik atau sifat yang buruk.
Kemudian untuk Fi (Feeling-introverted): fokus dirinya kepada dirinya sendiri dan kepada orang-orang terdekat Fi-user yang sampai dia anggap penting dan berharga untuk didengar dan dipertimbangkan pendapat dan keinginan serta kebutuhan mereka/intinya orang-orang yang di-notice lah oleh Fi-user. Prinsip dan fokus utama Fi-user adalah mempertahankan prinsip dan ciri khas dirinya sendiri jika memang dianggap harus dipertahankan, dan berusaha mencari jalan tengah/win-win solution antara nilai-nilai/prinsip yang dianut sendiri oleh Fi-user dengan berbagai prinsip lain/prinsipnya orang lain di luar prinsip yang mereka anut, agar semua pihak, terutama diri mereka sendiri selain termasuk juga orang lain, tidak ada yang terlalu diuntungkan atau terlalu dirugikan, sehingga bisa tercapai keseimbangan/kestabilan yang cukup baik di lingkungan.
Sisi positif Fi-user antara lain cukup bisa menghargai space/ruang pribadi dan privasi orang lain, cukup menghargai subjektivitas, cukup bisa menghargai perbedaan antar-individu atau antar-kelompok, karena mereka sendiri (jika yang baik) biasanya menyadari bahwa nilai yang dianut manusia satu dengan manusia lain, atau kelompok satu dengan kelompok lainnya, bisa saja berbeda bahkan amat sangat berbeda. Biasanya sih Fi-user yang baik akan memilih jaga-jarak dan tidak perlu ikut campur apalagi sampai mengusik kelompok lain yang tidak menganut prinsip dan nilai-nilai yang sama dengan mereka, karena mereka sendiri akan tidak suka, bahkan amat sangat tidak suka jika nilai dan prinsip mereka diganggu, apalagi jika Fi-user dipaksa untuk meyakini dan menganut nilai-nilai dan prinsip yang tidak mereka yakini dan anut. Mereka akan sangat tidak suka, dan akan protes, dan terlihat keras kepala. Bisa dianggap, sebagian Fi-user merupakan manusia yang cukup berprinsip kuat.
Sisi bagusnya lagi, mereka tidak terlalu mudah terpengaruh oleh orang lain, ya karena berprinsip itu tadi. Tidak terlalu people-pleaser juga, walau tetap ada sebagian yang people-pleaser namun biasanya kadarnya tidak terlalu parah. Mereka juga biasanya punya ciri khas tersendiri yang otentik, karena agak lebih bisa menjadi diri sendiri apa adanya dibandingkan Fe-user. Karena prinsip utama Fi-user yang dianggap ideal kan bukan menyeleraskan dirinya dengan orang lain dan lingkungan, lebih ke… menjadi diri sendiri apa adanya dengan nilai-nilai dan prinsip yang diyakini dan dipegang teguh. Boro-boro people-pleaser, mereka aja biasanya aslinya di dalam hati BODOAMAT sama kedudukan/derajat manusia, bodoamat mau lu berpengaruh bagi orang banyak kek, orang terkenal di lingkungan kek, orang biasa kek, siapa kek, gak peduliiii… selama dianggap orang yang memang patut diberi respek oleh Fi-user, siapapun kamu, pasti Fi-user akan respek sebagai sesama manusia. Dan sebaliknya, mau setinggi apapun posisimu, kalau kamu "nggak banget", nggak bakalan mau Fi-user menaruh respek apalagi sampai menjadikan panutan, mana sudi? Walau biasanya sih perasaan macam ini cukup disimpan sendiri di dalam hatinya seorang Fi-user, atau diceritakan ke orang-orang dekatnya saja.
Sisi negatif/jeleknya Fi-user yang pikirannya kurang baik dan samasekali tidak dewasa adalah… Bisa saja mereka menganggap bahwa hanya prinsip/nilai-nilai yang mereka anut yang paling benar, prinsip orang lain semuanya salah = mereka harus memaksakan prinsipnya kepada orang lain agar semua orang bisa mengikuti prinsip mereka = jatuhnya jadi tindakan yang egois dan pemaksaan kepada orang lain. Bisa juga sisi jeleknya, mereka jadi tidak mau menerima masukan dari orang lain. Bisa juga sisi jelek lainnya yang masih satu tema dengan ini, mereka jadi terlalu fanatik dengan hal-hal yang mereka anut.
Ada lagi sisi jelek lainnya, Fi-user malah menjadi people-pleaser. Lho, kok bisa? Ya bisa, soalnya Fi-user biasanya cukup peka dengan "perbedaan pandangan/perbedaan pendapat". Tapi reaksi 1 Fi-user dengan Fi-user yang lain bisa saja berbeda. Ada yang sampai jadi fanatik dengan pikirannya sendiri—cuma pikirannya sendiri yang dianggap benar, ada yang seimbang—tetap menganut pemikirannya sendiri namun menghargai orang lain yang menganut pemikiran dan paham berbeda, ada yang malah jadi ragu-ragu dengan pemikirannya sendiri setelah mengetahui pemikiran lainnya dari orang lain—karena pada akhirnya mau pemikirannya sendiri atau pemikirannya orang lain masing-masing ada benar dan salahnya, jarang ada yang 100% mutlak benar atau mutlak salah. Jika orang Fi-user yang peragu ini kepercayaan dirinya agak rendah, biasanya mereka malah jadi lebih senang mengikuti pendapat dan pandangan orang lain, karena… mereka belum/masih kurang percaya dengan dirinya sendiri dan merasa/memutuskan/berprinsip untuk lebih percaya kepada orang lain saja daripada mempercayai dirinya dan pemikirannya sendiri.
Kira-kira begitu kalau orang Fi-user.
Lalu, kembali ke pertanyaan… Jadi sebenarnya, walau memang pada sebagian Fi-user itu memang cenderung tidak terlalu suka menampakkan emosi pribadinya, namun bukannya mereka lack/ada kelemahan tidak bisa menampilkan emosi. Mereka bisa kok, tinggal tergantung mindset dan moodnya mereka aja lagi maunya bagaimana, kan Fi-user itu cenderung lebih "suka-suka dirinya sendiri" daripada Fe-user. Sehingga yaa… kalau memang seorang Fi-user sedang merasa ingin dan butuh curhat, ketika mereka berpikir "Aku lagi butuh curhat nih! Aku harus curhat/cerita-cerita ke orang lain! Aku lagi pengen cerita, aku pengen didengar!" ya kenapa nggak dia curhat terbuka? Nggak mustahil kok, bahkan menjadi over-sharing bagi seorang Fi-user itu tidak mustahil. Itu semua balik lagi, tergantung mindset dan moodnya mereka pada saat memutuskan curhat. Dan kalau menurut penjabaran saya di atas, memang… inti utama pembeda Fi-user dan Fe-user memang bukan masalah terbuka/tertutup kok, lebih ke "fokus utamanya ke diri sendiri dan orang terdekat yang dianggap berharga ATAU kepada lingkungan dan orang lain secara luas/masyarakat di sekitar diri sendiri" ?
Lagian nih, Fi-user ada banyak guys, ada 8:
Fi-dominant: INFP dan ISFP
Fi-auxiliary: ENFP dan ESFP
Fi-tertiary: INTJ dan ISTJ
Fi-inferior: ENTJ dan ESTJ
At some points, memang Fi-user yang introvert yang jauh lebih masuk ke kriteria "tidak suka curhat dan tidak suka menampakkan emosinya dengan mudah kepada orang lain". Jadi tidak semua Fi-user tuh mutlak pasti tertutup, tergantung tipenya apa dan mindset dia tuh apa, gimana pandangan dia soal curhat. Karena Fi-user itu pun banyaaaakkk dan bervariasi.
Sekian, semoga cukup menjawab rasa penasaran Anda.
**18/07/2023**
***N. Anuna***