Hai, selamat pagi menjelang siang :D (di sini situasinya sedang demikian).
Perkuliahan saya sudah mulai, jadi mungkin yang akan saya post pada akhirnya adalah tugas-tugas saya (karena menulis untuk tugas ternyata cukup menguras energi untuk berpikir). Dan mungkin memang hanya itu :|
Saya bukan penulis ulung, masih pemula yang berharap suatu saat tulisan saya bisa menjadi tulisan yang bagus, inspiratif dan terutama bermanfaat, serta poin plus-plusnya, saya harap tulisan saya dapat mengantarkan saya menuju tujuan yang saya inginkan atau kepada cita-cita saya. :D *Aamiin YRA* *banyak ngarep*
Hmm... hubungannya apa ya? Nggak tahu sih, kenapa juga saya ngomong panjang lebar di atas? :v *dilempar sandal* OOHH! iya! hubungannya, jadi saya belum bisa nulis bervariasi dan masih malas-malas gitu nulisnya :v yaaa kebiasaan seperti itu yang harus diubah, saya harus rajin berlatih jika ingin sukses. Saya cuma belum sukses kok, bukan tidak akan sukses :D
Maaf kebanyakan curhat :v Tapi menurut saya, saya ini masih payah dan lemah dalam banyak hal :(
Bicara soal payah dan lemah, saya jadi ingat suatu film. Film ini produksi Korea, pemainnya orang Korea (Korea lagi Korea lagi) tapi ini bukan saeguk. Judul filmnya..... Judul post kali ini adalah judul filmnya.
This is it... :v |
Film ini dibintangi oleh Park Shin Hye. Yang pernah nonton drama serial "The Heirs" pasti bakal tahu Park Shin Hye. Selain itu ada bintang utama lain yaitu Ryu Seung Ryong dan Kal So Won.
![]() |
Kal So Won (Ye Sung kecil) dan Ryu Seung Ryong (Yong Goo). |
![]() |
Park Shin Hye sebagai Ye Sung dewasa. |
Miracle in Cell No 7 menceritakan tentang cinta kasih antara ayah dan anak (jadi cinta nggak melulu soal lawan jenis yaa... meskipun ayah sama anak itu lawan jenis sih, tapi bukan itu maksudnyaaa! ngerti maksud yang bener kan? wkwk).
Yong Goo (Ryu Seung Ryong) adalah ayah dari Ye Sung (Kal So Won). Ia sangat mencintai putrinya, begitu pula sebaiknya. Dalam cerita ini, tidak diceritakan mengenai keberadaan ibu Ye Sung. Singkatnya, Ye Sung (yang ketika dewasa akan diperankan oleh Park Shin Hye) hanya tinggal berdua dengan sang ayah.
Yong Goo adalah seorang tukang parkir. Hanya pekerjaan semacam itu yang dapat dikerjakannya, karena ia adalah seorang dengan keterbelakngan mental. Meskipun demikian, ia adalah orang yang sangat baik hati *serius deh*. Seharusnya kita sebagai orang yang normal bisa meneladani, bahkan lebih baik daripada beliau (malah dakwah wkwk).
Suatu hari, saat ia dan Ye Sung sedang berjalan-jalan, mereka melewati sebuah toko, yang mana di toko tersebut dipajang sebuah tas berwarna kuning bergambar Sailormoon (sialnya, tas tersebut malah akan membawa petaka -_- #menurut_saya). Ye Sung yang sangat menyukai Sailormoon meminta tas tersebut pada ayahnya. Yong Goo yang sangat sayang pada anaknya pun ingin membelikan Ye Sung tas tersebut. Namun, sebelum mereka masuk ke toko, tas tersebut telah dibeli oleh orangtua dari seorang anak perempuan lain. Yong Goo segera masuk ke toko dan berusaha merebut tas tersebut untuk Ye Sung, namun ia malah dihajar oleh ayah dari anak perempuan yang dibelikan tas tersebut.
Lihat tas yang dipakai Ye Sung? Itulah tas pembawa petaka wkwkwk #peace_sailormoon |
Malam harinya, ketika akan tidur, Yong Goo berjanji pada Ye Sung bahwa ia akan mencarikan Ye Sung tas Sailormoon yang lainnya, dimana pun berada. Ye Sung sangat senang mendengar janji ayahnya.
Pagi hari, ketika sedang bekerja, tiba-tiba ia dihampiri oleh anak perempuan yang kemarin dibelikan tas Sailormoon, lengkap dengan tasnya. Anak itu mengatakan bahwa ia tahu tempat lain yang menjual tas yang sama seperti miliknya. Ia kemudian menunjukkan jalan pada Yong Goo.
Tragedi bermula ketika anak tersebut malah pingsan kemudian meninggal dalam perjalanan. Lalu, Yong Goo yang awalnya ingin memberikan pertolongan pertama dengan pernafasan buatan malah dituduh melakukan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan terhadap anak tersebut yang ternyata adalah anak seorang komisaris polisi.
Akhirnya Yong Goo dipenjara dan terpisah dari Ye Sung. Ia masuk ke dalam sel penjara no.7. Di sanalah awal mula petualangan dimulai :v
Di dalam sel no.7 telah ada beberapa penghuni. Awalnya, mereka bersikap jahat pada Yong Goo dan tidak tahu bahwa Yong Goo memiliki keterbelakangan mental. Namun kemudian akhirnya mereka sadar.
Ini nih temen-temen satu sel Yong Goo, penghuni sel no.7 |
Suatu hari, hampir terjadi musibah pada pimpinan sel no.7 (semacam ketua geng di dalam sel). Tetapi Yong Goo menyelamatkannya, meskipun orang tersebut jahat pada Yong Goo. Akhirnya, merasa punya hutang budi, si Bos memberi satu permintaan kepada Yong Goo. Ia dan anak buahnya akan mengabulkan permintaan tersebut.
Permintaan Yong Goo sederhana, sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya ingin bersama dengan Ye Sung. Namun karena sekarang mereka ada di penjara, dalam kondisi sebagai narapidana, itu adalah permintaan yang sangat mustahil.
Tetapi, yang namanya janji, mereka berusaha menepatinya. Dan kemudian beberapa kali Yong Goo bisa bertemu dengan Ye Sung, bahkan Ye Sung sempat menginap di sel. (bagian-bagian ini kocak lhoo... di adegan-adegan ini unsur-unsur komedi ditampilkan :v )
Intinya, lama-kelamaan, orang-orang di penjara mulai menyukai Yong Goo. Mereka senang karena Yong Goo orang baik. Dan beberapa orang, khususnya teman-teman satu sel Yong Goo mulai sadar ada yang aneh, tidak mungkin orang seperti Yong Goo tega berbuat kejahatan sedemikian besarnya.
Lalu mereka mulai melakukan penyelidikan mengenai fakta apa sebenarnya yang terjadi pada anak perempuan komisaris polisi yang meninggal tersebut dan berusaha membebaskan Yong Goo dari tuduhan.
Mereka berhasil mengumpulkan berbagai argumen yang masuk akal untuk menguatkan posisi Yong Goo. Namun rupanya, orang-orang yang "lebih besar" memang ingin agar Yong Goo menjadi terdakwa dan menerima hukuman mati. Melihat Yong Goo yang lemah secara kedudukan dan mental, mereka melakukan cara licik sehingga Yong Goo kalah di persidangan.
Cerita ini sad-ending :( Yong Goo ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani hukuman mati. Tetapi, setelah dewasa, Ye Sung berhasil mengembalikan nama baik ayahnya.
Dalam cerita ini, kita bisa melihat bahwa orang-orang yang kuat sering menindas yang lemah. Orang-orang sering menyalahgunakan kekuasaannya -_-
Mungkin sering ada yang mengatakan, seseorang harus menjadi kuat agar tidak ditindas. Namun menurut saya, bukan hanya orang yang lemah saja yang harus diperbaiki, tapi yang kuat pun harus diperbaiki. Mereka harus disadarkan bahwa sebagai orang yang kuat, mereka tak boleh menyalahgunakan kemampuannya. Dan karena kita adalah manusia yang saling dalam segala hal, maka seharusnya antara orang kuat dan lemah saling menghargai dan bahkan seharusnya kaum kuat bersikap melindungi terhadap kaum-kaum yang lemah.
Kemudian, saya rasa, tidak semua orang dilahirkan dengan kemampuan menjadi kuat, ada yang memang ditakdirkan menjadi orang lemah meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi kuat. Tidak akan ada kuat jika tidak ada lemah. Karena itu, perlu adanya sikap saling menghargai dan menghormati.
Kenapa saya malah jadi beropini? Entahlah, mungkin karena saya merasa masih lemah tapi sedang berusaha mencari jalan menjadi kuat. Memang kita harus berusaha, namun ada beberapa faktor yang kadang memang tak bisa diubah.
Ah, udahlah, lama-lama makin nggak jelas nulisnya -_- yaaa... intinya kita harus rajin berusaha sebelum menyerah jika memang sudah tak mampu wkwkwk
Film ini seru btw, jadi bagi yang belum nonton, diharapkan segera menontonnya. Yang orangnya mellow atau baperan mungkin bakalan nangis :v
Film ini seru btw, jadi bagi yang belum nonton, diharapkan segera menontonnya. Yang orangnya mellow atau baperan mungkin bakalan nangis :v
Baiklah, sekian post kali ini, maaf malah kebanyakan curhat dan opini-opini nggak jelas, Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)