Minggu, 22 Mei 2016

Pemanasan Global (Tugas Softskill Bulan Ke-2)

Hai blogku, hai readers, lama tak jumpa ya :v akhirnyaaaaa... setelah ada sinyal dan masih ada cukup kuota (maklum daerah susah sinyal, jadi mau pakai modem ataupun pasang wi-fi tetep aja sinyalnya ga stabil, jadinya jatah kuota bulanan untuk hp harus saya bagi-bagi wkwk #curhatdikit #curcol) jadi saya bisa mulai mengerjakan tugas-tugas IAD yang sudah saya tumpuk selama 2 bulan :"D

Numpuk selama 2 bulan apa nggak banyak? Banyak lah pastinya, makanya harus saya cicil dari sekarang. Sebenarnya sih sekarang lagi uts, harusnya saya belajar. Tapi berhubung saya lagi bener-bener nggak mood, akhirnya saya putuskan untuk mengerjakan tugas ini saja :v kali ini saya akan post tugas softskill IAD semampu saya dulu.

Oke kalau begitu langsung saya mulai, saya pilih dari yang termudah dulu, tentang pemanasan global.


PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Dinitrooksida (N2O), Ozone (O3) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Penyebab-penyebab pemanasan global akan dijelaskan sebagai berikut:

·         Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun  jika berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim. 
  • Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam. 
  • Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC. 
  • Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke angkasa. 
  • Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi. 
  • Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. 
  • Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida 
  • Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan pemanasan global. 
  • Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas. 

Apakah bumi memang telah mengalami global warming? Berikut ini adalah gejala-gejala global warming, silakan cocokkan dengan kenyataan saat ini.

1.     Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar ludes.  Kebakaran hutan meluluhlantahkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.  Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.  Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.  Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
2.     Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua.
3.      Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian.  Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya.  Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya.  Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
4.      Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa.  Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya.  Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
5.      Hanya yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa  bertahan hidup.  Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi.  Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup.  Hal serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.
6.      Pelelehan besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku.  Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
7.      Keganjilan di daerah kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub.  Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
8.      Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara.  Tanaman disitu yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh.  Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
9.      Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global
10.  Peningkatan kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan.  Tingginya level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya.

 Lalu, bagaimana dampak dari global warming tersebut?
1.    Iklim (cuaca) tidak stabil
Pemanasan global merupakan ancaman yang saat ini sudah berada di depan mata.  Curah hujan yang sudah tidak beraturan, dimana yang seharusnya musim kemarau akan tetapi hujan masih turun bahkan dalam intensitas yang cukup tinggi.  Musim kemarau dengan panas yang sangat menyengat.
Diperkirakan selama pemanasan global, belahan bumi bagian utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya, akibatnya gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.  Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.  Musim tanam akan lebih panjang di beberapa tempat.  Temperatur pada musim dingin dan malam hari pun akan cenderung meningkat.
2.    Peningkatan permukaan air laut
Perubahan tinggi rata-rata muka air laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.  Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut.  Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air laut.  Perubahan tinggi muka air laut sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.  Erosi dari tebing, pantai dan bukit pasir akan meningkat ketika tinggi lautan mencapai muara sungai.  Banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
3.    Suhu global meningkat
Di beberapa bagian bumi akan menghasilkan makanan lebih banyak apabila bumi mengalami kehangatan, tetapi tidak untuk beberapa tempat seperti Afrika dan Kanada.  Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju musim dingin yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.  Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4.    Gangguan ekdogis (hewan dan tumbuhan)
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.  Hewan cenderung berimigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.  Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat, tetapi perpindahan akar terganggu juga karena pembangunan yang dilakukan oleh manusia.  Beberapa spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah, maka akan musnah.
5.    Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat atau bahkan panas, akan lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.  Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan kematian.  Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.  Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai, kebakaran) dan kematian akibat trauma.  Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti : diare, malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma psikologis dan penyakit kulit.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air, seperti demam berdarah.  Selain lewat air, penyebaran penyakit juga lewat vektor, virus, bakteri dan plasmodium.

Gejala, Penyebab, Dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
Upaya Menanggulangi Pemanasan Global
Berikut ini upaya menanggulangi pemanasan global dari lingkup termudah:

1. Mengubah Perilaku Pribadi
Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan pencegahan pemanasan global adalah dengan mengubah perilaku manusia, karena pemahaman tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan berdampak besar pada generasi mendatang. Berikut Beberapa contoh-contoh perilaku pribadi yang dapat dilakukan dalam mengurangi, mencegah, dan mengatasi pemanasan global antara lain sebagai berikut... 
  • Hemat Listrik : Setelah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbon dioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di Atmosfer.
  • Menanam Pohon : CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi Utara, dibuat peraturan daerah yang mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan menikah.
  • Mengurangi Penggunaan Mobil : Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2terbesar, bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Penggunaan transportasi umum yang mengangkut sekaligus banyak orang dapat mengurangi emisi karbon dioksida di udara. 
2. Langkah Mencegah Pemanasan Global Secara Kolektif 
Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai berikut...
  • Menggunakan Energi Alternatif : Penggunaan energi alternatif terbaru perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil yang diusahakan diganti dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi. Sumber energi tersebut sebenarnya berlimpah di Indonesia. tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
  • Melestarikan Hutan : Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama dalam menjaga hutan dari bahaya kebakaran dan penebangan liar agar luas hutan tidak berkurang. 
  • Menghapus Penggunaan CFC : Untuk menghentikan penggunaan CFC pada peralatan pendingin, dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan batuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin agar dapat mengelola penggunaan CFC. 
  • Memperbaiki Kualitas Kendaraan dengan Uji Emisi : Uji emisi diperlukan dalam mengetahui kondisi kendaraan apakah prima atau sebaliknya. Kendaraan yang memiliki kondisi prima akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sehingga dapat menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar. 
3. Mengurangi Karbon

Untuk mengurangi gas CO2 yang ada di udara dapat dilakukan dengan hal-hal berikut ini.
  • Menanam dan memelihara tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Tumbuhan akan menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan sangat tinggi, sedangkan tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali, karena tanah yang tidak subur lagi. Upaya rebosiasi hutan merupakan langkah yang tepat untuk menyeimbangkan gas rumah kaca di atmosfer 
  • Mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif, misalnya air, angin, dan sinar matahari

Sumber:
- http://devisofiah23.blogspot.com/2014/12/gejala-penyebab-dan-dampak-pemanasan.html
- http://www.artikelsiana.com/2015/03/upaya-penanggulangi-pemanasan-global-cara.html

- http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-akibat.html#


2 komentar:

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)