Numpuk selama 2 bulan apa nggak banyak? Banyak lah pastinya, makanya harus saya cicil dari sekarang. Sebenarnya sih sekarang lagi uts, harusnya saya belajar. Tapi berhubung saya lagi bener-bener nggak mood, akhirnya saya putuskan untuk mengerjakan tugas ini saja :v kali ini saya akan post tugas softskill IAD semampu saya dulu.
Oke kalau begitu langsung saya mulai, saya pilih dari yang termudah dulu, tentang pemanasan global.
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)
Pemanasan global (global warming) pada
dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun
karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), Metana (CH4),
Dinitrooksida (N2O), Ozone (O3) dan CFC sehingga energi
matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Penyebab-penyebab pemanasan global akan dijelaskan sebagai
berikut:
·
Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan
planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi
terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca
memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun jika berlebihan
berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim.
- Meningkatnya
Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang
memerangkap panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak
dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut
adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon
dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran
bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam.
- Penggunaan
CFC yang Tidak Terkontrol :
CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi
sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah
tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC.
- Polusi
Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan
global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti
motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya
menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida
merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon
dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke
angkasa.
- Polusi
Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan kedua sebagai
penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari
bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri
seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan
ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas
metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
- Pengrusakan
Hutan : Hutan berfungsi dalam
menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat
dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon
dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang
berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
- Pemboroson
Energi Listrik :Energi listrik sebagian
besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan
batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida
- Populasi
Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang
dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja
menimbulkan pemanasan global.
- Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.
Apakah bumi memang telah mengalami global warming? Berikut ini
adalah gejala-gejala global warming, silakan cocokkan dengan kenyataan saat
ini.
1. Kebakaran hutan
besar-besaran
Bukan
hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar
ludes. Kebakaran hutan meluluhlantahkan lebih banyak area dalam tempo
yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini
dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.
Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area
hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
2. Situs purbakala
cepat rusak
Akibat
alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak
lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang
ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua.
3. Ketinggian
gunung berkurang
Tanpa
disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian.
Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot
lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan
es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
4. Satelit
bergerak lebih cepat
Emisi
karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang
angkasa. Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan
jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas
menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara
sekitarnya. Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer
menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
5. Hanya
yang terkuat yang bertahan
Akibat
musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang
bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di
tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang
bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas
bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk
manusia.
6. Pelelehan
besar-besaran
Bukan
hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua
lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah
mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur
seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah imbas dari
ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa
menyebabkan keruntuhan batuan.
7. Keganjilan
di daerah kutub
Hilangnya
125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan
global terjadi lebih ramai di daerah kutub. Riset di sekitar sumber air
yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar
bumi.
8. Mekarnya
tumbuhan di Kutub Utara
Saat
pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang
lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam
pada biota Kutub Utara. Tanaman disitu yang dulu terperangkap dalam es
kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya
peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan
tanah di era purba.
9. Habitat
makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan
menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat
pemanasan global
10. Peningkatan kasus alergi
Di
beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan. Tingginya
level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya.
Lalu, bagaimana dampak dari global warming
tersebut?
1. Iklim (cuaca) tidak
stabil
Pemanasan
global merupakan ancaman yang saat ini sudah berada di depan mata. Curah
hujan yang sudah tidak beraturan, dimana yang seharusnya musim kemarau akan
tetapi hujan masih turun bahkan dalam intensitas yang cukup tinggi. Musim
kemarau dengan panas yang sangat menyengat.
Diperkirakan
selama pemanasan global, belahan bumi bagian utara akan memanas lebih dari
daerah-daerah lainnya, akibatnya gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju
akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa tempat. Temperatur pada musim dingin dan malam
hari pun akan cenderung meningkat.
2. Peningkatan permukaan
air laut
Perubahan
tinggi rata-rata muka air laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil
secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga
akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi
permukaan air laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub
terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air laut.
Perubahan tinggi muka air laut sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Erosi dari tebing, pantai dan bukit pasir akan meningkat ketika
tinggi lautan mencapai muara sungai. Banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan.
3. Suhu global meningkat
Di
beberapa bagian bumi akan menghasilkan makanan lebih banyak apabila bumi
mengalami kehangatan, tetapi tidak untuk beberapa tempat seperti Afrika dan
Kanada. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju musim dingin yang
berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa
tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan
penyakit yang lebih hebat.
4. Gangguan ekdogis
(hewan dan tumbuhan)
Hewan
dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan
ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Hewan cenderung
berimigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah
arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat, tetapi perpindahan akar terganggu juga karena pembangunan yang
dilakukan oleh manusia. Beberapa spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah, maka akan musnah.
5. Kesehatan manusia
Di
dunia yang hangat atau bahkan panas, akan lebih banyak orang yang terkena
penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
Perubahan
cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas dan kematian. Temperatur yang panas menyebabkan
gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan
cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di
kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana
alam (banjir, badai, kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya
bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat
pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti : diare, malnutrisi,
difisiensi mikronutrien, trauma psikologis dan penyakit kulit.
Pergeseran
ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air, seperti
demam berdarah. Selain lewat air, penyebaran penyakit juga lewat vektor,
virus, bakteri dan plasmodium.
Upaya Menanggulangi Pemanasan Global
Berikut ini
upaya menanggulangi pemanasan global dari lingkup termudah:
1. Mengubah Perilaku Pribadi
Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan
pencegahan pemanasan global adalah dengan mengubah perilaku manusia, karena
pemahaman tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan berdampak
besar pada generasi mendatang. Berikut Beberapa contoh-contoh perilaku pribadi
yang dapat dilakukan dalam mengurangi, mencegah, dan mengatasi pemanasan global
antara lain sebagai berikut...
- Hemat
Listrik : Setelah dijelaskan
sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbon dioksida (CO2).
Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang
berbahan bakar fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat listrik maka
secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di Atmosfer.
- Menanam
Pohon : CO2 digunakan tanaman
untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak akan
menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi
Utara, dibuat peraturan daerah yang mewajibkan menanam pohon bagi pasangan
yang akan menikah.
- Mengurangi
Penggunaan Mobil : Mobil
sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu
diantisipasi dengan mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi
menjadi penyumbang CO2terbesar, bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil
pribadi dengan baik. Penggunaan transportasi umum yang mengangkut
sekaligus banyak orang dapat mengurangi emisi karbon dioksida di
udara.
2. Langkah Mencegah Pemanasan Global Secara Kolektif
Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai berikut...
Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai berikut...
- Menggunakan
Energi Alternatif : Penggunaan
energi alternatif terbaru perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik
yang berbahan bakar fosil yang diusahakan diganti dengan energi bersih,
seperti sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi. Sumber
energi tersebut sebenarnya berlimpah di Indonesia. tetapi belum
dimanfaatkan secara optimal.
- Melestarikan
Hutan : Masyarakat dan pemerintah
harus berupaya bersama dalam menjaga hutan dari bahaya kebakaran dan
penebangan liar agar luas hutan tidak berkurang.
- Menghapus
Penggunaan CFC : Untuk menghentikan
penggunaan CFC pada peralatan pendingin, dapat dilakukan dengan memberikan
penyuluhan dan batuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin
agar dapat mengelola penggunaan CFC.
- Memperbaiki
Kualitas Kendaraan dengan Uji Emisi : Uji emisi diperlukan dalam mengetahui kondisi
kendaraan apakah prima atau sebaliknya. Kendaraan yang memiliki kondisi
prima akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sehingga dapat menjaga
lingkungan dan hemat bahan bakar.
3. Mengurangi
Karbon
Untuk mengurangi gas CO2 yang ada di udara dapat dilakukan
dengan hal-hal berikut ini.
- Menanam
dan memelihara tumbuhan dalam jumlah yang banyak. Tumbuhan akan menyerap
karbon dioksida untuk proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke
udara. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan sangat tinggi, sedangkan
tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali, karena tanah yang tidak subur
lagi. Upaya rebosiasi hutan merupakan langkah yang tepat untuk
menyeimbangkan gas rumah kaca di atmosfer
- Mengganti
penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif, misalnya air,
angin, dan sinar matahari
Sumber:
- http://devisofiah23.blogspot.com/2014/12/gejala-penyebab-dan-dampak-pemanasan.html
- http://www.artikelsiana.com/2015/03/upaya-penanggulangi-pemanasan-global-cara.html
- http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-akibat.html#
Akibat Pemanasan Global
BalasHapusAkibat Pemanasan Global
BalasHapus