Minggu, 31 Juli 2016

Introvert. Perbedaan dengan Ekstrovert dan Ambivert serta Beberapa Macamnya

Introvert. Kata ini sudah pernah saya bahas sedikit di blog ini, di postingan yang membahas seputar 3 Jenis Kepribadian, yaitu: Introvert, Ambivert dan Ekstrovert.
Introvert. Ini adalah tipe kepribadian yang paling sering disalahpahami dan disamakan dengan hal-hal lain, misalnya pemalu ataupun antisosial. Padahal, introvert itu belum tentu pemalu, dan pemalu belum tentu introvert. Namun, introvert dan pemalu memang bisa berkolaborasi sih, contohnya seperti saya, walaupun saya nggak pemalu-pemalu amat. Tetapi, ada banyak kok introvert yang pede, contohnya seorang teman saya, dan banyak juga orang ekstrovert yang pemalu, beberapa teman saya juga jadi contoh. Haha
Introvert. Sesuai namanya yang mengandung kata "in", orang introvert adalah orang-orang yang lebih tertarik ke dalam dirinya atau kepada hal-hal yang mendalam daripada kepada banyak hal namun hanya pada permukaannya saja/dangkal. Apakah susah dimengerti?
Selain itu, ia suka hal-hal yang mendalam bukan hanya karena suka, melainkan juga untuk "mengisi energi" karena seorang introvert mendapatkan energi dari "aktivitas mendalamnya", tidak seperti ekstrovert yang memperoleh energi dari "aktivitas sosial". Bingung? Cari pembahasan yang lebih lanjut & akurat mengenai introvert. Atau coba baca post saya ini sampai akhir, kali aja paham.
Saya rasa karena bawaannya yang tertarik dengan hal-hal yang mendalam, maka seorang introvert lebih sering terlihat diam dan ia jadi senang menyendiri untuk menyelami pikirannya sendiri. Tetapi introvert bukan berarti tidak suka & tidak butuh bersosialisasi dengan manusia lain. Tentu saja, sebagai manusia, seorang introvert membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya. Hanya saja, dibandingkan ekstrovert yang hampir selalu butuh bersosialisasi, introvert cenderung jarang membutuhkannya. Hal ini yang membedakan introvert dengan ekstrovert. Introvert hanya butuh berinteraksi dengan sesama manusia dengan intensitas yang sedikit (artinya tidak perlu sering-sering), sedangkan ekstrovert butuh intensitas yang banyak untuk bersosialisasi.
Intensitas tersebut berkaitan dengan "pengisian energi" yang telah saya singgung sebelumnya di atas. Seorang ekstrovert mendapatkan energi dengan berinteraksi & beraktivitas bersama manusia lainnya. Kemudian, hal yang akan menghabiskan energi seorang ekstrovert adalah jika ia terlalu lama sendirian atau dengan sedikit orang saja dan tidak melakukan apapun. Seorang ekstrovert bisa lemas jika tidak melakukan aktivitas apapun. Sedangkan pada introvert kebalikannya. Mereka memperoleh energi jika sendirian memikirkan hal-hal mendalam, dan energi mereka akan terkuras jika terlalu banyak berinteraksi sosial, bahkan berada di keramaian dalam jangka waktu lama tanpa berbicara sekalipun sudah bisa menguras energi seorang introvert. Jika terlalu banyak berinteraksi sosial, mungkin mereka bisa mati lemas, hahaha *tapi beneran deh capeeeekkk banget kalo kebanyakan berinteraksi sama orang & ga kesempatan atau gaada tempat untuk menyendiri*
Seperti yang saya bilang sebelumnya, meski suka menyendiri, introvert tetap butuh hubungan sosial dengan orang lain, dengan intensitas sedikit. Dan terkait "penghematan energi", mereka lebih suka berkumpul dalam kumpulan yang berisi sedikit orang saja daripada membaur bersama dengan semua orang dalam 1 waktu, seperti ekstrovert. Tetapi itu bukan berarti introvert jahat atau sombong. Seorang introvert bisa saja berteman dengan semuanya, tetapi cara mainnya: personal. Jadi, misalnya, jika ada seorang introvert ingin berteman dengan seluruh teman sekelasnya yang berjumlah 39 orang (ditambah dia jadi 40 orang), maka ia akan mendekati satu per satu teman-temanya dalam kesempatan yang berbeda-beda (pendekatan secara personal). Itu bedanya dengan ekstrovert.
Lalu, karena introvert tertarik dengan hal-hal yang mendalam, maka introvert cenderung fokus dalam 1 bidang saja, kurang bisa, atau jika bisa pun ia kurang suka multitasking, karena otaknya memang tidak dirancang untuk itu. Ritme hidup introvert pun cenderung lebih lambat & tenang daripada ekstrovert, tapi bukan berarti ia kalah bersaing. Introvert hanya memiliki cara penyelesaian masalah & cara hidup yang berbeda.
Dari tadi membandingkan introvert dengan ekstrovert terus, lalu ambivert itu apa? Setiap manusia selalu memiliki dua sisi, dan hampir tidak ada sisi yang 100% dimiliki manusia sedangkan yang lainnya 0%. Termasuk sisi introvert dan ekstrovert ini. Sisi introvert dan ekstrovert pada seseorang bagaikan dua kutub yang berlawanan. Orang dikatakan introvert atau ekstrovert berdasarkan sifatnya, ia lebih condong ke kutub yang mana. Namun hampir mustahil seseorang benar-benar berada di ujung salah satu kutub.
Seorang introvert pasti sedikitnya punya sisi ekstrovert, mana mungkin ia sendirian selamanya? Setidaknya ia bisa menunjukkan sisi tersebut pada orang-orang yang ia anggap dekat.
Demikian pula dengan ekstrovert, pasti ada sedikit waktu yang ia perlukan untuk menyendiri, merenungkan kehidupannya selama ini, apa saja yang sudah dicapai dsb. Pada saat seperti itulah sisi introvert orang tersebut muncul.
Sedangkan pada ambivert, posisinya hampir seimbang, hampir tidak condong pada kutub manapun. Orang seperti ini bagaikan jembatan penghubung perbedaan introvert dengan ekstrovert. Ia bisa menunjukkan beberapa kualitas seorang ekstrovert yang tertarik pada hal-hal di luar dirinya, sekaligus beberapa kualitas seorang introvert yang lebih tertarik pada hal-hal yang mendalam. Kepribadian yang cukup seimbang, namun sisi buruknya, mereka terlihat suka berubah-ubah, membingungkan orang lain, termasuk dalam moodnya.
Itulah mereka bertiga, tetapi yang akan lebih saya tekankan kali ini adalah mengenai introvert.
Oiyaaa.... masih seputar introvert, dan tadi sebelumnya kita bahas pertemanan introvert bukan? Biasanya dalam memilih teman akrab, teman dekat, sahabat, maupun pasangan hidup, seorang introvert cenderung pemilih. Introvert (gatau sih semua introvert atau cuma sebagian saja) lebih suka teman yang menurutnya menarik untuk diselidiki lebih dalam. Jadi, meski tampak luarnya tidak begitu menarik, namun jika orang tersebut memiliki inner-quality yang bagus, dan sang introvert mengetahui hal tersebut, maka sang introvert akan lebih memilih untuk dekat dengan orang semacam itu daripada orang yang tampak luarnya bagus namun dalamnya "kosong".
Btw, setelah menjelaskan agak panjang mengenai introvert, saya juga ingin memberi tahu bahwa introvert ada macam-macamnya. Berikut ini beberapa macam introvert (materi saya ngopas). Tapi ini bukan kepribadian berdasarkan "16 kepribadian versi Tes MBTI" yaa, ini versi lain, entah versi siapa ._.
1. Introvert sosial
Si introvert sosial adalah jenis orang
yang tidak terlalu suka dengan kehidupan sosial, meskipun bukan berarti dia anti-sosial (btw antisosial itu bukan orang yang nggak suka bersosialisasi lho. Antisosial itu, kata dosen saya, nama jadul dari psikopat atau sosiopat gitu. Sosiopat sama psikopat juga ada mirip-miripnya sih, makanya suka ketuker, dan ada psikopat atau sosiopat yang intro sih). Tipe introvert seperti ini lebih suka tinggal di rumah, menghibur diri dengan membaca, bermain di komputer, berkebun, mendengarkan musik.
Pergi ke pesta, reuni, atau hangout
bareng hanya akan dia lakukan bersama orang-orang yang benar-benar dekat.
2. Introvert pemikir
Introvert pemikir adalah mereka yang seperti hidup dalam dunianya sendiri.
Orang-orang seperti ini sebenarnya
punya kehidupan sosial yang cukup
'ramai', tapi mereka suka tenggelam
dalam pemikiran sendiri.
Mereka suka merenungkan berbagai
hal, di mana pun dan kapan pun. Tak
jarang mereka larut dalam dunia fantasi mereka yang kadang sulit dimengerti
orang lain.
*saya kayaknya nomor 2 ini hahaha :v
3. Introvert pencemas
Kamu sering tak sengaja menjatuhkan gelas di pesta atau tersandung gara-gara merasa semua orang sedang memperhatikanmu? Mungkin kamu
termasuk tipe introvert pencemas.
Orang-orang tipe introvert pencemas juga tidak menikmati interaksi sosial, namun karena alasan yang berbeda.
Mereka umumnya memilih jadi
penyendiri karena tidak percaya diri
dengan keterampilan sosial mereka.
*nomor 3 ini, apakah benar dia introvert? Atau fobia sosial ya?
4. Introvert penakut
Bukan berarti kamu pengecut.
Masalahnya, kamu berlebihan dalam
mempertimbangkan segala sesuatu. Kamu terlalu berhati-hati dengan risiko.
Akibatnya kamu jadi sering lambat
mengambil keputusan.
Itulah 4 tipe kepribadian introvert
beserta uraiannya. Nah, kamu termasuk si introvert yang mana?
tulisan dari
http://m. merdeka. com/gaya/tipe-orang-introvert-itu-bermacam-macam-ini-4-di-antaranya. html
Nah, kira-kira begitulah pembahasan mengenai introvert untuk kali ini. Kali ini? Iya, karena saya rasa saya akan membahas soal introvert lagi kapan-kapan. Banyak sisi-sisi introvert yang mulai dibahas banyak orang, hanya saja tetap belum banyak yang paham hahaha.... dan masih banyak sisi menarik yang sepertinya belum dibahas orang-orang wkwkwk
Oiyaaa.... ciri khas introvert, suka berdialog dengan dirinya sendiri. Jadi jangan heran jika saya sering membuat narasi yang seolah-olah saya berbicara dengan diri sendiri yaa.... wkwkwk
Okeee sekian dari saya untuk kali ini, jika ada kekurangan dan kesalahan, mohon maaf. Jika ada yang ingin menambahkan atau mengoreksi, mungkin bisa komentar :D sampai jumpa di post berikutnya ;)
*saran: coba buat yang belum tahu & penasaran kepribadian kalian apa, kalian bisa coba main kuis kepribadian online, di internet melimpah. Hihi :D
Bonus pict:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)