·
Apa
itu kecanduan internet?
Kecanduan Internet atau Internet Addiction diartikan
Kimberly S. Young sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan
sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu
mengontrol penggunaannya saat online. Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini
akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online di internet.
![]() |
Gini
amat ya hidup tanpa internet?
|
H. M. Orzack mendefinisikan Internet Addiction Disorder sebagai
kelainan yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya (virtual reality)
pada layar komputernya lebih menarik daripada dunia kenyataan hidupnya
sehari-hari.
Internet Addiction Disorder (IAD) adalah tendensi untuk mengalami
gangguan dalam penggunaan internet yang bersifat patologis. Ditandai dengan
ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu berinternet, merasa dunia maya
lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata, dan mengalami gangguan dalam
hubungan sosialnya.
- Faktor penyebab kecanduan internet
1. Faktor Teknologi
![]() |
Perkembangan teknologi
zaman sekarang yang semakin canggih memaksa orang-orang harus memakai gadget
untuk mengikuti perkembangan zaman. Mau tidak mau, orang-orang akan terpapar
teknologi, termasuk teknologi internet. Internet semakin lama akan masuk semakin
dalam ke sendi-sendi kehidupan manusia. Karena internet sudah mulai masuk dan
menguasai sebagian aspek kehidupan manusia, maka wajar saja jika dampaknya
adalah banyak orang yang mengalami kecanduan, karena internet sudah merupakan
bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia modern.
2. Faktor Keturunan
![]() |
Anak-anak dari orangtua
yang merupakan pengguna aktif teknologi, biasanya akan cenderung juga menjadi
orang yang aktif menggunakan teknologi. Hal ini karena sejak kecil, bahkan
mungkin bayi, anak-anak tersebut sudah sangat sering melihat penggunaan teknologi
--misalnya penggunaan gadget untuk chatting, menonton video
youtube dan sebagainya-- yang dilakukan oleh orang-orang yang lebih tua, yang
ada di sekitar mereka, sehingga hal tersebut dianggap oleh anak merupakan hal
yang memang sudah seharusnya.
![]() |
Orangtua
yang aktif bergadget ria.
|
Bahkan banyak juga orang
tua yang memang sengaja memperkenalkan anaknya dengan gadget dan
internet sejak dini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
beberapa maksud. Misalnya, akhir-akhir ini lazim ditemui bayi baru lahir yang
fotonya sudah bertebaran di media sosial milik orangtuanya. Orangtua tersebut
biasanya ingin mendapatkan perhatian dan respon dari teman-teman sosial
medianya, makanya mem-posting foto anaknya. Hal tersebut secara tidak langsung
bisa memperkenalkan anak tersebut dengan teknologi, yaitu kamera di gadget milik
orangtuanya.
Atau pada kasus
anak-anak yang diberikan smartphone atau pc-tablet oleh
orangtuanya, supaya anak tersebut bisa menonton video atau bermain games. Tujuan
pemberian tersebut supaya anak tidak rewel dan mengganggu orangtuanya. Ada
pula orangtua yang memang sengaja memperkenalkan gadget kepada anaknya agar
anak tersebut bisa "eksis" dan tidak menjadi anak yang gaptek.
Yaa.... macam-macam lah alasannya.
Karena anak-anak
tersebut sudah mengenal dan terbiasa dengan teknologi sejak usianya masih amat
belia, maka wajarlah jika ketika besar ia akan terus aktif dalam penggunaan
teknologi. termasuk internet. Dan, aktif dalam penggunaan teknologi berpotensi
menimbulkan kecanduan internet.
3. Faktor Sosial Budaya
Sering lihat ada suatu
perkumpulan, namun anggota perkumpulan tersebut hanya sibuk menekuri gadget
masing-masing? Itulah salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi akibat
perkembangan zaman.
![]() |
Misalnya
kayak gini nih.
![]()
Atau
begini.
|
Zaman sekarang, orang
lebih senang menekuri gadgetnya daripada berinteraksi dengan orang lain. Dan
hal ini terkadang, mau tidak mau, bisa menular kepada orang lain di sekitarnya.
Misalnya, ada seorang gadis bernama A yang memiliki empat orang teman akrab sedari
SD yang bernama si B, si C, si D dan si E.
Pada awalnya, si A, si
B, si C, si D dan si E sering ngumpul-ngumpul dan mengobrol untuk menjaga
pertemanan mereka. Lalu, satu persatu mulai punya gadget dan akhirnya tinggal
si A yang belum memiliki. Suatu hari saat ngumpul-ngumpul, si A mulai bingung
karena teman-temannya membicarakan tentang trending topic di
media sosial tertentu yang hanya bisa diakses melalui gagdet canggih. Selain
itu dia juga agak kecewa karena selama berkumpul, teman-temannya lebih sering
menatap gadgetnya daripada bercengkerama seperti dulu. Hingga ia kebosanan
menatapi aktivitas teman-temannya dengan gadget masing-masing.
Akhirnya, sepulang dari
pertemuan, si A memutuskan untuk mengganti handphone miliknya dengan smartphone
terbaru agar tidak ketinggalan topik serta jika teman-temannya mendiamkannya
seperti tadi, ia juga tidak akan kebosanan lagi.
Saya rasa ada
orang-orang yang seperti si A. Dan, ada kemungkinan, setelah menggunakan
smartphone dan mulai berkecimpung di media sosial, orang-orang yang bernasib
sama seperti si A bisa menjadi kecanduan internet. Apalagi jika dipengaruhi
oleh orang-orang di sekitarnya yang memang sudah kecanduan.
4. Faktor Tuntutan
Pekerjaan/Tugas
Mengikuti perkembangan
zaman, tentunya aspek-aspek kehidupan yang dihadapi sehari-hari terus mengalami
perubahan, termasuk dalam soal pekerjaan atau tugas. Akibatnya, tuntutan pada
tugas atau pekerjaan pun bisa berubah.
Zaman dulu, segala
sumber pengetahuan biasanya di dapat melalui buku atau artikel pada koran
maupun majalah. Berita biasanya di dapat melalui koran, majalah, atau tabloid
harian. Atau bisa pula memperoleh berita dari media elektronik semacam televisi
dan radio, lebih canggihnya melalui komputer yang tersambung internet.
Jurnal-jurnal biasanya dicetak atau dibukukan. Berkirim kabar lewat surat,
telepon, sms, fax atau paling canggih e-mail. Berjualan langsung di tempatnya,
pembeli yang datang ke lokasi penjualan.
Namun kini, sumber dan
sistem tersebut mulai berubah karena internet mulai turut andil di dalamnya.
Kini, sumber informasi dan internet bisa bergabung dalam satu genggaman, yaitu
melalui smartphone atau pc-tablet yang portable. Akibatnya, ada
perubahan-perubahan lain yang terjadi, misalnya untuk mengetahui berita
terbaru, seseorang tidak perlu lagi membeli koran atau menonton televisi, cukup
baca saja berita melalui smartphone.
![]() |
All
in one smartphone
|
Contoh lain pada
pelajar. Pelajar zaman sekarang tidak perlu pergi jauh-jauh ke perpustakaan
atau sibuk menenteng-nenteng buku jika telah memiliki e-book yang dibutuhkan
sebagai bahan referensi tugas mereka.

Kemudian, karena ada
perubahan cara mendapatkan informasi, cara mengerjakan tugas pun mulai berubah
pula. Misalnya, pada zaman orang tua saya bersekolah, sering ada tugas membuat
kliping dengan judul tertentu. Cara membuatnya adalah menggunting bahan/materi
kliping yang dibutuhkan dari halaman koran, kemudian di tempel di kertas HVS
lalu dihias sehingga kliping tersebut jadi rapi dan menarik untuk dibaca. Nah,
pada zaman saya bersekolah, saya tidak pernah mendapat tugas seperti itu. Namun
saya sering disuruh membuat makalah yang bahannya dapat dengan mudah ditemukan
di internet, jadi tinggal di copy-paste saja. Kemudian tugas
tersebut di kirim melalui e-mail kepada guru saya, terkadang ada juga yang menyuruh
di-print. Dari situ terlihat bukan, adanya perbedaan tugas antara zaman dulu
dengan sekarang?
Contoh lagi, pelajar
zaman sekarang sering disuruh membuat slide presentasi untuk digunakan
menyampaikan materi presentasi. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan
aplikasi pengolah data dan internet. Pada zaman yang lebih lama, orang akan
presentasi biasanya membuat rancangan presentasi di papan tulis sebelum memulai
presentasi, atau membuat rancangan pada karton besar. Hal itu terkadang lebih
ribet dan memakan waktu dibanding membuat slide untuk presentasi.
![]() |
![]() |
Itu contoh tuntutan
dalam sistem pembelajaran. Dalam aspek pekerjaan pun banyak hal yang berubah
sehingga menimbulkan tuntutan baru. Misalnya di bidang bisnis, ada perubahan
pada sistem marketing/pemasaran. Pada zaman dulu pemasaran dilakukan hanya
melalui sarana iklan di media cetak maupun elektronik. Namun kini juga ada
strategi pemasaran melalui media sosial. Selain itu, mulai marak toko-toko
online berikut beberapa sistem pembayaran modern, dalam beberapa tahun
belakangan ini. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, sebelum penggunaan teknologi
dan internet meningkat pesat, hal seperti itu belum ada, perdagangan dan
kegiatan berbelanja masih dilakukan secara konvensional. Saya yakin, pasti ada
perbedaan antara sistem berjualan online dengan berjualan secara konvensional,
sehingga menimbulkan tuntutan pekerjaan yang berbeda, misalnya seperti harus
memiliki website atau akun media sosial, berpromosi via media sosial, dan
sebagainya

Contoh lain lagi, dalam
sistem transportasi. Saat ini telah berkembang dengan pesat sistem transportasi
online, yang pada zaman-zaman sebelumnya tidak ada, masih sistem konvensional.
Untuk menjalankan sistem transportasi online ini, tentunya ada tuntutan kerja
yang berbeda dibandingkan sistem transportasi konvensional. Misalnya pada para
pengemudi/driver nya. Jika pada sistem transportasi konvensional,
mungkin tuntutan pada para driver hanya sebatas bisa
mengemudi, memiliki SIM, dan tergabung ke dalam armada. Namun pada sistem
transportasi online, driver juga memiliki tuntutan lain yaitu
harus memiliki serta bisa mengoperasikan smartphone untuk mencari dan mengurus
orderan. Dan tentunya, smartphone tersebut harus terhubung dengan internet.
![]() |
5. Faktor Sosial Ekonomi
Keinginan akan internet
pada orang yang telah bekeja atau memiliki penghasilan sendiri, biasanya lebih
besar daripada orang yang belum bekerja atau tidak memiliki penghasilan
sendiri. Jika pada orang yang belum bekerja, misalnya pelajar, keinginan akan internet
biasanya masih memiliki batasan-batasan/kendala, misalnya terkenda jumlah uang
saku maka tidak bisa membeli kuota banyak-banyak. Namun pada orang yang sudah
memiliki penghasilan sendiri, karena telah punya uang sendiri, mereka bebas
menggunakan/membelanjakan uangnya untuk keperluan apa saja, termasuk kebutuhan
kuota internet dalam jumlah besar.
Selain itu, biasanya
beberapa orang yang telah memiliki penghasilan sendiri juga akan lebih bebas
dalam membelanjakan uang untuk membeli gadget sebagai penunjang aktivitas
berinternet. Hal ini terkait dengan prestise di mata orang lain.
![]() |
- Tanda-tanda kecanduan internet
Tanda-tanda seseorang yang mengalami kecanduan internet adalah
(Young, 1996b):
1. Perhatian
tertuju pada internet (memikirkan aktifitas online sebelumnya atau berharap
segera online)
2. Ingin
menggunakan internet dalam jumlah waktu yang semakin meningkat untuk
mendapatkan kepuasan
3. Tidak
dapat mengontrol, mengurangi, atau menghentikan penggunaan internet
4. Merasa
gelisah, murung, tertekan atau lekas marah ketika mengurangi atau menghentikan
penggunaan internet
5. Online
lebih lama dari waktu yang diharapkan
6. Mempertaruhkan
atau berani mengambil resiko kehilangan hubungan dengan signifikan (orang
terdekat, orang tua), pekerjaan, pendidikan, kesempatan berkarir karena
internet
7. Berbohong
terhadap anggota keluarga, terapis atau yang lainnya untuk menyembunyikan
tingkat hubungan dengan internet
8. Menggunakan
internet sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah atau menghilangkan
dysphoric mood (perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, cemas, depresi).
Ahli-ahli psikologi yang lain (Suler, 1996) menyatakan tanda-tanda
kecanduan internet sebagai berikut:
1.
Perubahan gaya hidup
yang drastic untuk menghabiskan waktu dalm internet yang lebih banyak
2.
Penuh aktifitas fisik
secara umum
3.
Sikap mengabaikan
kesehatan sebagai akibat aktivitas internet
4.
Menghindari hidup yang
penting untuk menghabiskan waktu yang lebih banyak dalam internet
5.
Kurang tidur atau
mengubah pola tidur untuk menghabiskan waktu dalam internet yang lebih banyak
6.
Penurunan sosialisasi
yang mengakibatkan kehilangan banyak teman
7.
Mengabaikan keluarga dan
teman
8.
Menolak memperpanjang
waktu yang tidak digunakan untuk internet
9.
Mengidamkan waktu yang
lebih pada computer
10.
Mengabaikan pekerjaan
dan kewajiban personal.
Pada penelitian Young (1996c) diperoleh hasil subjek merasa
tertekan, gelisah dan lekas marah jika tidak berada didepan komputer.
Sebagaimana pecandu alkohol, subjek juga mengalami withdrawl terhadap internet
sehingga subjek mengurangi aktivitasnya yang lain untuk dapat online lebih
lama. Hal tersebut disebabkan karena subjek merasa mendapatkan kegembiraan yang
unik melalui aktivitas online.
- Tingkat kecanduan internet
Young (1996) membagi kecanduan
internet dalam 3 tingkatan, yaitu:
1.Mild. Pada tingkatan ini individu termasuk dalam
pengguna online rata-rata. Individu menggunakan internet dalam waktu yang lama,
tetapi individu memiliki kontrol dalam penggunaannya.
2.Moderate. Pada tingkatan ini individu mulai
sering mengalami beberapa permasalahan dari penggunaan internet. Internet
merupakan hal yang penting, namun tidak selalu menjadi yang utama dalam
kehidupan.
3.Severe. Pada tingkatan ini individu mengalami
permasalahan yang signifikan dalam kehidupan mereka. Internet merupakan hal
yang paling utama sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan yang lain.
- Contoh Kasus Terkait Kecanduan Internet
Ini bukan contoh kasus
kecanduan internetnya sih, tapi ini contoh kasus nyata dampak dari kecanduan
internet pada seorang remaja.
Kecanduan internet,
Remaja Pria Ini Terlibat dalam Misteri Pembunuhan Berdarah di China
Pada pagi hari tanggal
24 Oktober 2014, Zhu membuka pintu dan memasuki apartemen kakeknya di Neijiang,
Sichuan, China dan menemukan sesuatu yang mengerikan. Kakeknya yang juga
bernama Zhu (93 tahun) berbaring diam di tempat tidur, dengan wajah yang pucat,
dan bagian atas tubuhnya berlumuran darah. Dengan cepat ia bisa menyimpulkan:
kakeknya sudah meninggal.
Siapa yang tega membunuh
kakek berumur 93 tahun?
Menurut Sina Games, ketika detektif
dari Neijiang pertama kali mengunjungi tempat kejadian pada tanggal 24 Oktober,
mereka bingung. Mengapa seseorang tega membunuh kakek berusia 93 tahun?
Keluarga Zhu juga sama bingungnya. Selain hanya sesekali keluar untuk menjual
pernak-pernik, Zhu jarang keluar apartemen, dan keluarganya merasa bahwa ia
tidak mempunyai musuh atau membuat orang dendam padanya. Satu-satunya petunjuk
motif kejahatan yang jelas di tempat kejadian: sebuah keranjang anyaman milik
korban telah menghilang dari apartemennya. Polisi juga menemukan satu puntung
rokok di teras apartemen.
Pemeriksaan awal di
tempat kejadian perkara menunjukkan bahwa insiden ini memiliki kemiripan yang
mencolok dengan serangkaian perampokan yang terjadi di Neijiang selama bulan
Oktober. Korban tinggal di lantai atas apartemen dan tersangka rupanya masuk
dari atap melalui jendela pada malam hari, yang cocok dengan modus operandi
dalam perampokan sebelumnya. Tapi ketika polisi melakukan penyidikan, pelaku
pada insiden kali ini tidak sama dengan pelaku serangkaian perampokan yang
terjadi sebelumnya. Laboratorium forensik Neijiang juga menemukan bahwa DNA
yang diambil dari puntung rokok di lokasi pembunuhan kali ini tidak cocok
dengan DNA tersangka dalam kasus perampokan lainnya.
Jadi, polisi kembali ke titik
awal. Detektif kembali ke tempat kejadian perkara untuk melakukan penyelidikan
lebih lanjut dan menemukan bahwa di kebun sayur teras itu, tampak bekas sebuah
batu bata yang menghilang dari tempatnya. Mengingat bahwa pemeriksa medis
Neijiang telah memutuskan bahwa kematian Zhu merupakan sebuah pembunuhan yang
disebabkan oleh trauma karena benturan benda tumpul di kepala dengan
menggunakan benda persegi panjang – sehingga menyebabkan kerusakan tengkorak
dan otak – detektif menduga bahwa batu bata yang hilang mungkin merupakan
senjata yang digunakan tersangka. Sayangnya, mereka tidak tahu di mana pembunuh
Zhu meletakkan batu bata tersebut.
Pesan yang diukir di
atas batu
Tiga hari setelah
pembunuhan Zhu yang terjadi pada 23 Oktober, detektif kembali lagi ke tempat
kejadian, berharap menemukan batu bata atau beberapa petunjuk lain yang bisa
mengarahkan mereka ke pelaku pembunuhan. Mereka berhasil. Dalam goresan samar
pada batu teras apartemen, mereka menemukan pesan berikut. (Catatan: pada
gambar di bawah, kami memperjelas tulisan dengan warna merah)
Meski tidak begitu jelas
dan memiliki beberapa grammar yang salah, pesan
tersebut masih bisa dibaca: “ZYL, maafkan aku.”
Detektif menduga bahwa
mengingat konteks pesan dan mengingat bahwa nama korban adalah “Zhu,” huruf
“ZYL” itu mungkin sebuah inisial. Sebuah penyelidikan cepat menemukan bahwa Zhu
memang memiliki cucu perempuan dengan inisial ZYL.
Cucu perempuan Zhu tidak
cukup kuat untuk dicurigai, mengingat bahwa ia baru berusia 14 tahun. Tapi
inisialnya yang muncul di tempat kejadian perkara menyatakan bahwa pelaku
memiliki hubungan dengan cucu perempuan Zhu, dan kemudian segera diketahui
bahwa cucu Zhu sebelumnya telah membawa beberapa teman sekelas untuk
mengunjungi rumah kakeknya.
Di antara teman sekelas
yang diajaknya, seorang remaja pria bernama Li (17 tahun) menarik perhatian
para detektif, terutama karena semua teman sekelas lain yang telah mengunjungi
tempat kakeknya tidak ada yang menimbulkan kecurigaan. Li juga cocok dengan
cerita yang didengar polisi dari salah satu tetangga Zhu, yang mengatakan bahwa
dirinya telah melihat seorang pemuda berkeliaran di tempat kejadian sebelum
terjadinya perkara.
Polisi menginterogasi Li
pada 28 Oktober di sebuah warnet lokal, dan ia dengan cepat mengakui
perbuatannya.
Bagaimana seorang remaja
berubah menjadi seorang pembunuh
Li mengatakan kepada
polisi bahwa ia baru saja kembali ke Neijiang setelah bekerja, tapi ia tidak
ingin pulang. Apa yang Li ingin lakukan adalah bermain game online. Meskipun ia
terus mengunjungi warnet, pada minggu-minggu sebelum pembunuhan, Li hanya punya
sedikit uang sehingga ia tidak mampu menyewa tempat untuk tidur. Teringat akan
kunjungannya ke rumah Zhu dengan beberapa teman sekelasnya, Li mendatangi teras
apartemen Zhu dan tidur di sana selama beberapa malam. Zhu pernah sekali
menangkap basah Li dan mengusirnya pergi.
Bagaimanapun, Li
membutuhkan uang untuk terus bermain, dan ide untuk melakukan perampokan memasuki
pikirannya. Teringat akan apartemen Zhu, ia memutuskan untuk menjadikannya
target pertama. Tapi ketika Li sampai di apartemen, penghinaan yang dilakukan
Zhu ketika mengusir Li merasuki benaknya, dan ia ingin balas dendam. Setelah
awalnya ragu, Li akhirnya mengambil batu bata dan memasuki ruangan Zhu berulang
kali tetapi tidak mampu melakukannya.
Akhirnya, setelah
beberapa kali gagal, Li melangkah keluar ke teras, megisap satu batang rokok,
dan mengambil batu bata lagi. Ia kembali melangkah ke dalam ruangan, memukul
Zhu tiga kali di kepala dengan batu bata, dan kemudian meninggalkan apartemen
dengan mengambil uang tunai senilai RMB 160 (Rp 317.000) dan anyaman keranjang
Zhu. Ia melempar bata yang berlumuran darah dari atap bangunan. Barang bukti
batu ata yang ditemukan di sekitar tempat kejadian mengkonfirmasi kebenaran
cerita Li.
Meskipun terdengar gila,
kejahatan yang dilakukan Li sebenarnya sesuatu yang cukup sering terjadi di
China. Kecanduan game dan internet adalah masalah serius di negara tersebut,
dan ini bukan pertama kalinya seorang pecandu game terpacu untuk
melakukan perampokan dan pembunuhan demi mendanai kecanduan mereka.
(sumber:
https://id.techinasia.com/pembunuhan-karena-kecanduan-internet-video-game-china)
- Dampak kecanduan internet
a. Dampak kesehatan
akibat kecanduan internet:
1. Ketika
kita mengakses internet, otomatis kita akan duduk di depan layar komputer
ataupun laptop dalam waktu yang tidak sebentar, dan ini bisa menyebabkan
gangguan penglihatan.
2. Ketika
duduk berlama lama di depan layar komputer / laptop, bisa menyebabkan
penumpukan lemak di area tubuh tertentu.

3. Aliran
darah yang seharusnya mengalir akan mengalami penghambatan atau penyumbatan
karena duduk dengan pola yang sama dan dalam waktu yang tidak sebentar.
4. Pola
makan individu akan menjadi tidak teratur, ini menyebabkan gangguan gizi,
karena sudah terlalu asyik mengakses internet, sehingga mereka bisa tidak makan
dalam waktu yang cukup lama.
5. Bisa
menyebabkan obesitas. Ketika seseorang telah mengalami kecanduan internet, maka
individu tersebut akan betah berlama lama untuk duduk, menghabiskan waktu di
depan layar komputer. Dan akibatnya akan menyebabkan obesitas karena terlalu
lama duduk, tidak ada aktivitas fisik yang membuat lemak terbakar, sehingga akan
mengalami obesitas.
6. Menyebabkan
insomnia, ini mungkin paling sering dialami oleh kalangan remaja, ketika sedang
berseluncur asyik di internet, jam tidur mereka akan terganggu. Tidur yang
seharusnya 8 jam setiap malamnya, berkurang karena kecanduan internet. Tidak
sedikit dari mereka yang begadang hanya karena mengakses internet. Padahal bang
haji rhoma irama sudah mengatakan dalam lagunya“begadang jangan begadang kalau
tiada artinya”. Mengakses internet di malam hari sehingga menyebabkan
gangguan tidur, itu tiadalah artinya
7. Bisa
menyebabkan kematian. Kematian memang merupakan misteri Ilahi, tidak ada yang
bisa meramalkan kapan kita akan mati, tetapi juga tidak sedikit mereka yang
mengalami kematian mendadak karena kecanduan internet.

b. Dampak psikologis
akibat kecanduan internet:
1. Ketika
individu sedang mengakses internet, mereka cenderung menutup diri dari lingkungan
sekitar, tidak sedikit juga individu yang sudah kecanduan internet, mereka
lebih memilih menghabiskan waktu di dalam kamarnya dengan seperangkat modem dan
laptop tanpa menghiraukan atau memperdulikan lingkungan sekitar.

2. Menjauhkan
yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Contohnya ketika 1
keluarga sedang makan malam, di 1 meja dengan meja yang sama, mereka tidak akan
berinteraksi lebih banyak, tetapi lebih asyik dengan gadgetnya untuk mengakses
internet masing – masing, seakan akan, yang berada disana itu lebih
dekat dibandingkan dengan keluarganya yang ada di depan matanya
3. Berkurangnya
teman. Ketika seseorang sudah kecanduan internet, dan sudah memiliki beberapa
teman di internet, bisa jadi mereka akan lebih asyik bercengkrama dengan teman
yang di internet. Biasanya mereka yang memiliki banyak teman dan cenderung
ceria di internet, mereka itu adalah yang tidak memiliki teman di dunia nyata,
sehingga mereka lebih asyik dengan teman di internet, padahal belum tentu yang
di internet itu baik
4. Menjadi sulit
berkonsentrasi untuk belajar, ataupun bekerja karena, fikiran akan terfokus
kepada 1 hal yaitu terus saja memikirkan apa yang diakses di internet tersebut.

5. Akan
melakukan hal apapun untuk bisa mengakses internet, contohnya berbohong kepada
orang tua untuk membeli buku, padahal uangnya untuk membeli pulsa internet.
6. Keterampilan
sosial berkurang, karena akan menyebabkan kesulitan untuk berinteraksi langsung
dengan individu lainnya di dunia nyata
- Cara menanggulangi kecanduan Internet
1. Niat
dan membulatkan tekad
Ketika anda sudah merasa
bahwa anda kecanduan internet yang berakibat fatal pada diri anda, pastikan
anda berniat untuk melepaskan diri dari internet,karena sesuatu yang kita mulai
harus diawali dengan niat, jika niatnya baik, maka akan dimudahkan Tuhan untuk
menjalaninya
2. Mencoba
untuk puasa mengakses internet
Puasa biasa di
indetikkan dengan tidak makan dan tidak minum, begitu juga anda terapkan untuk
tidak mengakses internet, minimal 1 hari cobalah anda untuk tidak mengakses
internet. Maka hidup akan lebih terasa berbeda.
3. Lakukan
Hal yang bermanfaat
Ketika anda sedang
melaksanakan puasa dari internet, maka gunakanlah waktu anda dengan hal yang
bermanfaat, misalnya membersihkan rumah, membantu ibu memasak, membaca buku dan
hal lain yang bermanfaat
4. Tidak
memegang atau menyentuh gadget yang dibawa saat sedang berkumpul
Ketika anda sedang
berkumpul bersama kawan atau sedang ada rapat organisasi, pastikan anda
mematikan gadget anda. Agar tidak menganggu konsentrasi dan bisa lebih fokus
dengan lingkungan
5. Mengatur
waktu online
Aturlah waktu online
anda seefektif mungkin. Boleh sesekali anda mengecek internet atau media sosial
anda untuk berinteraksi atau mencari informasi, dengan batas yang diwajarkan.
- Tips Berinternet yang Lebih Baik dan Lebih Aman bagi
Kesehatan

1. Tentukan waktu penggunaan
internet, misalnya sehari maksimal 3 jam, atau jika Anda pekerja online
maksimal 8 jam.
2. Pilih konten yang Anda konsumsi di intenet, karena tidak semua
konten cocok. Misalnya konten tentang pengembangan diri, carilah yang
berhubungan dengan profesi Anda.
3. Atur tingkat kecerahan layar desktop Anda saat menjelajah di
intenet, misalnya 50 - 70 % tingkat kecerahannya.
4. Lakukan perenggangan badan
setiap 2 jam sekali
5. Istirahatkan mata selama 5 menit setiap 1 jam, untuk menghindari
kelelahan pada mata.
6. Gunakan kaca pelindung pada monitor Anda untuk menghindari tingkat
radiasi yang terlalu tinggi.
7. Pilih situs yang sesuai dengan keperluan Anda, upayakan
keragamannya karena makin beragam situs yang Anda buka makin beragam pula
informasi yang Anda peroleh. Jangan cuma sosmed ya!
Sumber:
- Basri,
A. Said Hasan.(2014). “Kecenderungan Internet Addiction Disorder Mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ditinjau dari Religiositas”. Jurnal Dakwah,
Vol. XV, No. 2. Hal 412-413.
- Widiana,
Herlina Siwi., Sofia Retnowati dan Rahma Hidayat.(2004).”Kontrol Diri dan
Kecenderungan Kecanduan Internet”. Humanitas: Indonesian
Psychologycal Journal,Vol. 1, No. 1. Hal 8.
- http://nabelau.blogspot.co.id/2014/11/dampak-kecanduan-internet-cara.html."Dampak
Kecanduan Internet dan Cara Penanggulangannya". Diakses tanggal 30
November 2016.
- www.bloggerpontianak.net/2016/01/kecanduan-internet-berbahaya-bagi-kesehatan.html#sthash.baPn3D1v.dpuf."8
Dampak Negatif Kecanduan Internet bagi Kesehatan dan Tips Bijak untuk
Mengatasinya". Diakses tanggal 30 November 2016.
- https://putisalla.wordpress.com/2014/10/31/internet-addiction-kecanduan-internet/."Internet
Addiction (Kecanduan Internet)". Diakses tanggal 30 November 2016
- https://id.techinasia.com/pembunuhan-karena-kecanduan-internet-video-game-china."Kecanduan
internet, Remaja Pria Ini Terlibat dalam Misteri Pembunuhan Berdarah di
China". Diakses tanggal 4 Desember 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)