Senin, 05 Desember 2016

Kecanduan Internet (Internet Addiction)

·        Apa itu kecanduan internet?







Kecanduan Internet atau Internet Addiction diartikan Kimberly S. Young sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online di internet.
Hasil gambar untuk kecanduan internet
Gini amat ya hidup tanpa internet?

H. M. Orzack mendefinisikan Internet Addiction Disorder sebagai kelainan yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya (virtual reality) pada layar komputernya lebih menarik daripada dunia kenyataan hidupnya sehari-hari.

Internet Addiction Disorder (IAD) adalah tendensi untuk mengalami gangguan dalam penggunaan internet yang bersifat patologis. Ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu berinternet, merasa dunia maya lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata, dan mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya.




  • Faktor penyebab kecanduan internet

1. Faktor Teknologi


Perkembangan teknologi zaman sekarang yang semakin canggih memaksa orang-orang harus memakai gadget untuk mengikuti perkembangan zaman. Mau tidak mau, orang-orang akan terpapar teknologi, termasuk teknologi internet. Internet semakin lama akan masuk semakin dalam ke sendi-sendi kehidupan manusia. Karena internet sudah mulai masuk dan menguasai sebagian aspek kehidupan manusia, maka wajar saja jika dampaknya adalah banyak orang yang mengalami kecanduan, karena internet sudah merupakan bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia modern.



2. Faktor Keturunan



Anak-anak dari orangtua yang merupakan pengguna aktif teknologi, biasanya akan cenderung juga menjadi orang yang aktif menggunakan teknologi. Hal ini karena sejak kecil, bahkan mungkin bayi, anak-anak tersebut sudah sangat sering melihat penggunaan teknologi --misalnya penggunaan gadget untuk chatting, menonton video youtube dan sebagainya-- yang dilakukan oleh orang-orang yang lebih tua, yang ada di sekitar mereka, sehingga hal tersebut dianggap oleh anak merupakan hal yang memang sudah seharusnya.

Hasil gambar untuk kesepian karena gadget
Orangtua yang aktif bergadget ria.

Bahkan banyak juga orang tua yang memang sengaja memperkenalkan anaknya dengan gadget dan internet sejak dini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan beberapa maksud. Misalnya, akhir-akhir ini lazim ditemui bayi baru lahir yang fotonya sudah bertebaran di media sosial milik orangtuanya. Orangtua tersebut biasanya ingin mendapatkan perhatian dan respon dari teman-teman sosial medianya, makanya mem-posting foto anaknya. Hal tersebut secara tidak langsung bisa memperkenalkan anak tersebut dengan teknologi, yaitu kamera di gadget milik orangtuanya.

Atau pada kasus anak-anak yang diberikan smartphone atau pc-tablet oleh orangtuanya, supaya anak tersebut bisa menonton video atau bermain games. Tujuan pemberian tersebut supaya anak tidak rewel dan mengganggu orangtuanya. Ada pula orangtua yang memang sengaja memperkenalkan gadget kepada anaknya agar anak tersebut bisa "eksis" dan tidak menjadi anak yang gaptek. Yaa.... macam-macam lah alasannya.

Karena anak-anak tersebut sudah mengenal dan terbiasa dengan teknologi sejak usianya masih amat belia, maka wajarlah jika ketika besar ia akan terus aktif dalam penggunaan teknologi. termasuk internet. Dan, aktif dalam penggunaan teknologi berpotensi menimbulkan kecanduan internet.



3. Faktor Sosial Budaya

Sering lihat ada suatu perkumpulan, namun anggota perkumpulan tersebut hanya sibuk menekuri gadget masing-masing? Itulah salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi akibat perkembangan zaman.

Hasil gambar untuk dicuekin karena gadget
Misalnya kayak gini nih.

Hasil gambar untuk dicuekin karena gadget
Atau begini.

Zaman sekarang, orang lebih senang menekuri gadgetnya daripada berinteraksi dengan orang lain. Dan hal ini terkadang, mau tidak mau, bisa menular kepada orang lain di sekitarnya. Misalnya, ada seorang gadis bernama A yang memiliki empat orang teman akrab sedari SD yang bernama si B, si C, si D dan si E.

Pada awalnya, si A, si B, si C, si D dan si E sering ngumpul-ngumpul dan mengobrol untuk menjaga pertemanan mereka. Lalu, satu persatu mulai punya gadget dan akhirnya tinggal si A yang belum memiliki. Suatu hari saat ngumpul-ngumpul, si A mulai bingung karena teman-temannya membicarakan tentang trending topic di media sosial tertentu yang hanya bisa diakses melalui gagdet canggih. Selain itu dia juga agak kecewa karena selama berkumpul, teman-temannya lebih sering menatap gadgetnya daripada bercengkerama seperti dulu. Hingga ia kebosanan menatapi aktivitas teman-temannya dengan gadget masing-masing.

Akhirnya, sepulang dari pertemuan, si A memutuskan untuk mengganti handphone miliknya dengan smartphone terbaru agar tidak ketinggalan topik serta jika teman-temannya mendiamkannya seperti tadi, ia juga tidak akan kebosanan lagi.

Saya rasa ada orang-orang yang seperti si A. Dan, ada kemungkinan, setelah menggunakan smartphone dan mulai berkecimpung di media sosial, orang-orang yang bernasib sama seperti si A bisa menjadi kecanduan internet. Apalagi jika dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya yang memang sudah kecanduan.



4. Faktor Tuntutan Pekerjaan/Tugas

Mengikuti perkembangan zaman, tentunya aspek-aspek kehidupan yang dihadapi sehari-hari terus mengalami perubahan, termasuk dalam soal pekerjaan atau tugas. Akibatnya, tuntutan pada tugas atau pekerjaan pun bisa berubah.

Zaman dulu, segala sumber pengetahuan biasanya di dapat melalui buku atau artikel pada koran maupun majalah. Berita biasanya di dapat melalui koran, majalah, atau tabloid harian. Atau bisa pula memperoleh berita dari media elektronik semacam televisi dan radio, lebih canggihnya melalui komputer yang tersambung internet. Jurnal-jurnal biasanya dicetak atau dibukukan. Berkirim kabar lewat surat, telepon, sms, fax atau paling canggih e-mail. Berjualan langsung di tempatnya, pembeli yang datang ke lokasi penjualan.

Namun kini, sumber dan sistem tersebut mulai berubah karena internet mulai turut andil di dalamnya. Kini, sumber informasi dan internet bisa bergabung dalam satu genggaman, yaitu melalui smartphone atau pc-tablet yang portable. Akibatnya, ada perubahan-perubahan lain yang terjadi, misalnya untuk mengetahui berita terbaru, seseorang tidak perlu lagi membeli koran atau menonton televisi, cukup baca saja berita melalui smartphone.

  

All in one smartphone

Contoh lain pada pelajar. Pelajar zaman sekarang tidak perlu pergi jauh-jauh ke perpustakaan atau sibuk menenteng-nenteng buku jika telah memiliki e-book yang dibutuhkan sebagai bahan referensi tugas mereka.


Kemudian, karena ada perubahan cara mendapatkan informasi, cara mengerjakan tugas pun mulai berubah pula. Misalnya, pada zaman orang tua saya bersekolah, sering ada tugas membuat kliping dengan judul tertentu. Cara membuatnya adalah menggunting bahan/materi kliping yang dibutuhkan dari halaman koran, kemudian di tempel di kertas HVS lalu dihias sehingga kliping tersebut jadi rapi dan menarik untuk dibaca. Nah, pada zaman saya bersekolah, saya tidak pernah mendapat tugas seperti itu. Namun saya sering disuruh membuat makalah yang bahannya dapat dengan mudah ditemukan di internet, jadi tinggal di copy-paste saja. Kemudian tugas tersebut di kirim melalui e-mail kepada guru saya, terkadang ada juga yang menyuruh di-print. Dari situ terlihat bukan, adanya perbedaan tugas antara zaman dulu dengan sekarang?

Contoh lagi, pelajar zaman sekarang sering disuruh membuat slide presentasi untuk digunakan menyampaikan materi presentasi. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan aplikasi pengolah data dan internet. Pada zaman yang lebih lama, orang akan presentasi biasanya membuat rancangan presentasi di papan tulis sebelum memulai presentasi, atau membuat rancangan pada karton besar. Hal itu terkadang lebih ribet dan memakan waktu dibanding membuat slide untuk presentasi.



Itu contoh tuntutan dalam sistem pembelajaran. Dalam aspek pekerjaan pun banyak hal yang berubah sehingga menimbulkan tuntutan baru. Misalnya di bidang bisnis, ada perubahan pada sistem marketing/pemasaran. Pada zaman dulu pemasaran dilakukan hanya melalui sarana iklan di media cetak maupun elektronik. Namun kini juga ada strategi pemasaran melalui media sosial. Selain itu, mulai marak toko-toko online berikut beberapa sistem pembayaran modern, dalam beberapa tahun belakangan ini. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, sebelum penggunaan teknologi dan internet meningkat pesat, hal seperti itu belum ada, perdagangan dan kegiatan berbelanja masih dilakukan secara konvensional. Saya yakin, pasti ada perbedaan antara sistem berjualan online dengan berjualan secara konvensional, sehingga menimbulkan tuntutan pekerjaan yang berbeda, misalnya seperti harus memiliki website atau akun media sosial, berpromosi via media sosial, dan sebagainya


Contoh lain lagi, dalam sistem transportasi. Saat ini telah berkembang dengan pesat sistem transportasi online, yang pada zaman-zaman sebelumnya tidak ada, masih sistem konvensional. Untuk menjalankan sistem transportasi online ini, tentunya ada tuntutan kerja yang berbeda dibandingkan sistem transportasi konvensional. Misalnya pada para pengemudi/driver nya. Jika pada sistem transportasi konvensional, mungkin tuntutan pada para driver hanya sebatas bisa mengemudi, memiliki SIM, dan tergabung ke dalam armada. Namun pada sistem transportasi online, driver juga memiliki tuntutan lain yaitu harus memiliki serta bisa mengoperasikan smartphone untuk mencari dan mengurus orderan. Dan tentunya, smartphone tersebut harus terhubung dengan internet.

Hasil gambar untuk transportasi online


5. Faktor Sosial Ekonomi

Keinginan akan internet pada orang yang telah bekeja atau memiliki penghasilan sendiri, biasanya lebih besar daripada orang yang belum bekerja atau tidak memiliki penghasilan sendiri. Jika pada orang yang belum bekerja, misalnya pelajar, keinginan akan internet biasanya masih memiliki batasan-batasan/kendala, misalnya terkenda jumlah uang saku maka tidak bisa membeli kuota banyak-banyak. Namun pada orang yang sudah memiliki penghasilan sendiri, karena telah punya uang sendiri, mereka bebas menggunakan/membelanjakan uangnya untuk keperluan apa saja, termasuk kebutuhan kuota internet dalam jumlah besar.

Selain itu, biasanya beberapa orang yang telah memiliki penghasilan sendiri juga akan lebih bebas dalam membelanjakan uang untuk membeli gadget sebagai penunjang aktivitas berinternet. Hal ini terkait dengan prestise di mata orang lain.

Hasil gambar untuk kesepian karena gadget

  • Tanda-tanda kecanduan internet

Tanda-tanda seseorang yang mengalami kecanduan internet adalah (Young, 1996b):

1.      Perhatian tertuju pada internet (memikirkan aktifitas online sebelumnya atau berharap segera online)
2.      Ingin menggunakan internet dalam jumlah waktu yang semakin meningkat untuk mendapatkan kepuasan
3.      Tidak dapat mengontrol, mengurangi, atau menghentikan penggunaan internet
4.      Merasa gelisah, murung, tertekan atau lekas marah ketika mengurangi atau menghentikan penggunaan internet
5.      Online lebih lama dari waktu yang diharapkan
6.      Mempertaruhkan atau berani mengambil resiko kehilangan hubungan dengan signifikan (orang terdekat, orang tua), pekerjaan, pendidikan, kesempatan berkarir karena internet
7.      Berbohong terhadap anggota keluarga, terapis atau yang lainnya untuk menyembunyikan tingkat hubungan dengan internet
8.      Menggunakan internet sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, cemas, depresi).

Ahli-ahli psikologi yang lain (Suler, 1996) menyatakan tanda-tanda kecanduan internet sebagai berikut:
1.      Perubahan gaya hidup yang drastic untuk menghabiskan waktu dalm internet yang lebih banyak
2.      Penuh aktifitas fisik secara umum
3.      Sikap mengabaikan kesehatan sebagai akibat aktivitas internet
4.      Menghindari hidup yang penting untuk menghabiskan waktu yang lebih banyak dalam internet
5.      Kurang tidur atau mengubah pola tidur untuk menghabiskan waktu dalam internet yang lebih banyak
6.      Penurunan sosialisasi yang mengakibatkan kehilangan banyak teman
7.      Mengabaikan keluarga dan teman
8.      Menolak memperpanjang waktu yang tidak digunakan untuk internet
9.      Mengidamkan waktu yang lebih pada computer
10.  Mengabaikan pekerjaan dan kewajiban personal.


Pada penelitian Young (1996c) diperoleh hasil subjek merasa tertekan, gelisah dan lekas marah jika tidak berada didepan komputer. Sebagaimana pecandu alkohol, subjek juga mengalami withdrawl terhadap internet sehingga subjek mengurangi aktivitasnya yang lain untuk dapat online lebih lama. Hal tersebut disebabkan karena subjek merasa mendapatkan kegembiraan yang unik melalui aktivitas online.


  • Tingkat kecanduan internet
       
            Young (1996) membagi kecanduan internet dalam 3 tingkatan, yaitu: 
1.Mild. Pada tingkatan ini individu termasuk dalam pengguna online rata-rata. Individu menggunakan internet dalam waktu yang lama, tetapi individu memiliki kontrol dalam penggunaannya. 
2.Moderate. Pada tingkatan ini individu mulai sering mengalami beberapa permasalahan dari penggunaan internet. Internet merupakan hal yang penting, namun tidak selalu menjadi yang utama dalam kehidupan. 
3.Severe. Pada tingkatan ini individu mengalami permasalahan yang signifikan dalam kehidupan mereka. Internet merupakan hal yang paling utama sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan yang lain


  • Contoh Kasus Terkait Kecanduan Internet
Ini bukan contoh kasus kecanduan internetnya sih, tapi ini contoh kasus nyata dampak dari kecanduan internet pada seorang remaja.

Kecanduan internet, Remaja Pria Ini Terlibat dalam Misteri Pembunuhan Berdarah di China
Pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2014, Zhu membuka pintu dan memasuki apartemen kakeknya di Neijiang, Sichuan, China dan menemukan sesuatu yang mengerikan. Kakeknya yang juga bernama Zhu (93 tahun) berbaring diam di tempat tidur, dengan wajah yang pucat, dan bagian atas tubuhnya berlumuran darah. Dengan cepat ia bisa menyimpulkan: kakeknya sudah meninggal.
Siapa yang tega membunuh kakek berumur 93 tahun?
Menurut Sina Games, ketika detektif dari Neijiang pertama kali mengunjungi tempat kejadian pada tanggal 24 Oktober, mereka bingung. Mengapa seseorang tega membunuh kakek berusia 93 tahun? Keluarga Zhu juga sama bingungnya. Selain hanya sesekali keluar untuk menjual pernak-pernik, Zhu jarang keluar apartemen, dan keluarganya merasa bahwa ia tidak mempunyai musuh atau membuat orang dendam padanya. Satu-satunya petunjuk motif kejahatan yang jelas di tempat kejadian: sebuah keranjang anyaman milik korban telah menghilang dari apartemennya. Polisi juga menemukan satu puntung rokok di teras apartemen.
Pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara menunjukkan bahwa insiden ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan serangkaian perampokan yang terjadi di Neijiang selama bulan Oktober. Korban tinggal di lantai atas apartemen dan tersangka rupanya masuk dari atap melalui jendela pada malam hari, yang cocok dengan modus operandi dalam perampokan sebelumnya. Tapi ketika polisi melakukan penyidikan, pelaku pada insiden kali ini tidak sama dengan pelaku serangkaian perampokan yang terjadi sebelumnya. Laboratorium forensik Neijiang juga menemukan bahwa DNA yang diambil dari puntung rokok di lokasi pembunuhan kali ini tidak cocok dengan DNA tersangka dalam kasus perampokan lainnya.
Jadi, polisi kembali ke titik awal. Detektif kembali ke tempat kejadian perkara untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menemukan bahwa di kebun sayur teras itu, tampak bekas sebuah batu bata yang menghilang dari tempatnya. Mengingat bahwa pemeriksa medis Neijiang telah memutuskan bahwa kematian Zhu merupakan sebuah pembunuhan yang disebabkan oleh trauma karena benturan benda tumpul di kepala dengan menggunakan benda persegi panjang – sehingga menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak – detektif menduga bahwa batu bata yang hilang mungkin merupakan senjata yang digunakan tersangka. Sayangnya, mereka tidak tahu di mana pembunuh Zhu meletakkan batu bata tersebut.
Pesan yang diukir di atas batu
Tiga hari setelah pembunuhan Zhu yang terjadi pada 23 Oktober, detektif kembali lagi ke tempat kejadian, berharap menemukan batu bata atau beberapa petunjuk lain yang bisa mengarahkan mereka ke pelaku pembunuhan. Mereka berhasil. Dalam goresan samar pada batu teras apartemen, mereka menemukan pesan berikut. (Catatan: pada gambar di bawah, kami memperjelas tulisan dengan warna merah)
Meski tidak begitu jelas dan memiliki beberapa grammar yang salah, pesan tersebut masih bisa dibaca: “ZYL, maafkan aku.”
Detektif menduga bahwa mengingat konteks pesan dan mengingat bahwa nama korban adalah “Zhu,” huruf “ZYL” itu mungkin sebuah inisial. Sebuah penyelidikan cepat menemukan bahwa Zhu memang memiliki cucu perempuan dengan inisial ZYL.
Cucu perempuan Zhu tidak cukup kuat untuk dicurigai, mengingat bahwa ia baru berusia 14 tahun. Tapi inisialnya yang muncul di tempat kejadian perkara menyatakan bahwa pelaku memiliki hubungan dengan cucu perempuan Zhu, dan kemudian segera diketahui bahwa cucu Zhu sebelumnya telah membawa beberapa teman sekelas untuk mengunjungi rumah kakeknya.
Di antara teman sekelas yang diajaknya, seorang remaja pria bernama Li (17 tahun) menarik perhatian para detektif, terutama karena semua teman sekelas lain yang telah mengunjungi tempat kakeknya tidak ada yang menimbulkan kecurigaan. Li juga cocok dengan cerita yang didengar polisi dari salah satu tetangga Zhu, yang mengatakan bahwa dirinya telah melihat seorang pemuda berkeliaran di tempat kejadian sebelum terjadinya perkara.
Polisi menginterogasi Li pada 28 Oktober di sebuah warnet lokal, dan ia dengan cepat mengakui perbuatannya.
Bagaimana seorang remaja berubah menjadi seorang pembunuh
Li mengatakan kepada polisi bahwa ia baru saja kembali ke Neijiang setelah bekerja, tapi ia tidak ingin pulang. Apa yang Li ingin lakukan adalah bermain game online. Meskipun ia terus mengunjungi warnet, pada minggu-minggu sebelum pembunuhan, Li hanya punya sedikit uang sehingga ia tidak mampu menyewa tempat untuk tidur. Teringat akan kunjungannya ke rumah Zhu dengan beberapa teman sekelasnya, Li mendatangi teras apartemen Zhu dan tidur di sana selama beberapa malam. Zhu pernah sekali menangkap basah Li dan mengusirnya pergi.
Bagaimanapun, Li membutuhkan uang untuk terus bermain, dan ide untuk melakukan perampokan memasuki pikirannya. Teringat akan apartemen Zhu, ia memutuskan untuk menjadikannya target pertama. Tapi ketika Li sampai di apartemen, penghinaan yang dilakukan Zhu ketika mengusir Li merasuki benaknya, dan ia ingin balas dendam. Setelah awalnya ragu, Li akhirnya mengambil batu bata dan memasuki ruangan Zhu berulang kali tetapi tidak mampu melakukannya.
Akhirnya, setelah beberapa kali gagal, Li melangkah keluar ke teras, megisap satu batang rokok, dan mengambil batu bata lagi. Ia kembali melangkah ke dalam ruangan, memukul Zhu tiga kali di kepala dengan batu bata, dan kemudian meninggalkan apartemen dengan mengambil uang tunai senilai RMB 160 (Rp 317.000) dan anyaman keranjang Zhu. Ia melempar bata yang berlumuran darah dari atap bangunan. Barang bukti batu ata yang ditemukan di sekitar tempat kejadian mengkonfirmasi kebenaran cerita Li.

Meskipun terdengar gila, kejahatan yang dilakukan Li sebenarnya sesuatu yang cukup sering terjadi di China. Kecanduan game dan internet adalah masalah serius di negara tersebut, dan ini bukan pertama kalinya seorang pecandu game terpacu untuk melakukan perampokan dan pembunuhan demi mendanai kecanduan mereka.
(sumber: https://id.techinasia.com/pembunuhan-karena-kecanduan-internet-video-game-china)

  • Dampak kecanduan internet

a. Dampak kesehatan akibat kecanduan internet:


1.    Ketika kita mengakses internet, otomatis kita akan duduk di depan layar komputer ataupun laptop dalam waktu yang tidak sebentar, dan ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

2.    Ketika duduk berlama lama di depan layar komputer / laptop, bisa menyebabkan penumpukan lemak di area tubuh tertentu.

 

3.  Aliran darah yang seharusnya mengalir akan mengalami penghambatan atau penyumbatan karena duduk dengan pola yang sama dan dalam waktu yang tidak sebentar.

4.    Pola makan individu akan menjadi tidak teratur, ini menyebabkan gangguan gizi, karena sudah terlalu asyik mengakses internet, sehingga mereka bisa tidak makan dalam waktu yang cukup lama.

5.    Bisa menyebabkan obesitas. Ketika seseorang telah mengalami kecanduan internet, maka individu tersebut akan betah berlama lama untuk duduk, menghabiskan waktu di depan layar komputer. Dan akibatnya akan menyebabkan obesitas karena terlalu lama duduk, tidak ada aktivitas fisik yang membuat lemak terbakar, sehingga akan mengalami obesitas.

6.    Menyebabkan insomnia, ini mungkin paling sering dialami oleh kalangan remaja, ketika sedang berseluncur asyik di internet, jam tidur mereka akan terganggu. Tidur yang seharusnya 8 jam setiap malamnya, berkurang karena kecanduan internet. Tidak sedikit dari mereka yang begadang hanya karena mengakses internet. Padahal bang haji rhoma irama sudah mengatakan dalam lagunya“begadang jangan begadang kalau tiada artinya”.  Mengakses internet di malam hari sehingga menyebabkan gangguan tidur, itu tiadalah artinya

7.    Bisa menyebabkan kematian. Kematian memang merupakan misteri Ilahi, tidak ada yang bisa meramalkan kapan kita akan mati, tetapi juga tidak sedikit mereka yang mengalami kematian mendadak karena kecanduan internet.



b. Dampak psikologis akibat kecanduan internet:

1.    Ketika individu sedang mengakses internet, mereka cenderung menutup diri dari lingkungan sekitar, tidak sedikit juga individu yang sudah kecanduan internet, mereka lebih memilih menghabiskan waktu di dalam kamarnya dengan seperangkat modem dan laptop tanpa menghiraukan atau memperdulikan lingkungan sekitar.

Hasil gambar untuk dampak kecanduan internet

2.    Menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Contohnya ketika 1 keluarga sedang makan malam, di 1 meja dengan meja yang sama, mereka tidak akan berinteraksi lebih banyak, tetapi lebih asyik dengan gadgetnya untuk mengakses internet  masing – masing, seakan akan, yang berada disana itu lebih dekat dibandingkan dengan keluarganya yang ada di depan matanya

3.    Berkurangnya teman. Ketika seseorang sudah kecanduan internet, dan sudah memiliki beberapa teman di internet, bisa jadi mereka akan lebih asyik bercengkrama dengan teman yang di internet. Biasanya mereka yang memiliki banyak teman dan cenderung ceria di internet, mereka itu adalah yang tidak memiliki teman di dunia nyata, sehingga mereka lebih asyik dengan teman di internet, padahal belum tentu yang di internet itu baik

4. Menjadi sulit berkonsentrasi untuk belajar, ataupun bekerja karena, fikiran akan terfokus kepada 1 hal yaitu terus saja memikirkan apa yang diakses di internet tersebut.



5.  Akan melakukan hal apapun untuk bisa mengakses internet, contohnya berbohong kepada orang tua untuk membeli buku, padahal uangnya untuk membeli pulsa internet.


6.    Keterampilan sosial berkurang, karena akan menyebabkan kesulitan untuk berinteraksi langsung dengan individu lainnya di dunia nyata



  • Cara menanggulangi kecanduan Internet


1.    Niat dan membulatkan tekad

Ketika anda sudah merasa bahwa anda kecanduan internet yang berakibat fatal pada diri anda, pastikan anda berniat untuk melepaskan diri dari internet,karena sesuatu yang kita mulai harus diawali dengan niat, jika niatnya baik, maka akan dimudahkan Tuhan untuk menjalaninya

2.    Mencoba untuk puasa mengakses internet

Puasa biasa di indetikkan dengan tidak makan dan tidak minum, begitu juga anda terapkan untuk tidak mengakses internet, minimal 1 hari cobalah anda untuk tidak mengakses internet. Maka hidup akan lebih terasa berbeda.

3.    Lakukan Hal yang bermanfaat

Ketika anda sedang melaksanakan puasa dari internet, maka gunakanlah waktu anda dengan hal yang bermanfaat, misalnya membersihkan rumah, membantu ibu memasak, membaca buku dan hal lain yang bermanfaat

4.    Tidak memegang atau menyentuh gadget yang dibawa saat sedang berkumpul

Ketika anda sedang berkumpul bersama kawan atau sedang ada rapat organisasi, pastikan anda mematikan gadget anda. Agar tidak menganggu konsentrasi dan bisa lebih fokus dengan lingkungan

5.    Mengatur waktu online


Aturlah waktu online anda seefektif mungkin. Boleh sesekali anda mengecek internet atau media sosial anda untuk berinteraksi atau mencari informasi, dengan batas yang diwajarkan.


  • Tips Berinternet yang Lebih Baik dan Lebih Aman bagi Kesehatan

1.      Tentukan waktu penggunaan internet, misalnya sehari maksimal 3 jam, atau jika Anda pekerja online maksimal 8 jam.

2.      Pilih konten yang Anda konsumsi di intenet, karena tidak semua konten cocok. Misalnya konten tentang pengembangan diri, carilah yang berhubungan dengan profesi Anda.

3.      Atur tingkat kecerahan layar desktop Anda saat menjelajah di intenet, misalnya 50 - 70 % tingkat kecerahannya.

4.      Lakukan perenggangan badan setiap 2 jam sekali

5.      Istirahatkan mata selama 5 menit setiap 1 jam, untuk menghindari kelelahan pada mata.

6.      Gunakan kaca pelindung pada monitor Anda untuk menghindari tingkat radiasi yang terlalu tinggi.

7.       Pilih situs yang sesuai dengan keperluan Anda, upayakan keragamannya karena makin beragam situs yang Anda buka makin beragam pula informasi yang Anda peroleh. Jangan cuma sosmed ya!







Sumber:
  • Basri, A. Said Hasan.(2014). “Kecenderungan Internet Addiction Disorder Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ditinjau dari Religiositas”. Jurnal Dakwah, Vol. XV, No. 2. Hal 412-413.
  • Widiana, Herlina Siwi., Sofia Retnowati dan Rahma Hidayat.(2004).”Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan Internet”. Humanitas: Indonesian Psychologycal Journal,Vol. 1, No. 1. Hal 8.

  • http://nabelau.blogspot.co.id/2014/11/dampak-kecanduan-internet-cara.html."Dampak Kecanduan Internet dan Cara Penanggulangannya". Diakses tanggal 30 November 2016.
  • www.bloggerpontianak.net/2016/01/kecanduan-internet-berbahaya-bagi-kesehatan.html#sthash.baPn3D1v.dpuf."8 Dampak Negatif Kecanduan Internet bagi Kesehatan dan Tips Bijak untuk Mengatasinya". Diakses tanggal 30 November 2016.
  • https://putisalla.wordpress.com/2014/10/31/internet-addiction-kecanduan-internet/."Internet Addiction (Kecanduan Internet)". Diakses tanggal 30 November 2016
  • https://id.techinasia.com/pembunuhan-karena-kecanduan-internet-video-game-china."Kecanduan internet, Remaja Pria Ini Terlibat dalam Misteri Pembunuhan Berdarah di China". Diakses tanggal 4 Desember 2016.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)