Waktu memang benar-benar bisa menyembuhkan, dan Tuhan melalui alam semesta pun sebenarnya benar-benar berusaha menyembuhkan kita, dengan cara... mengulang-ulang pola masalah yg sama di dalam kehidupan, terus-menerus, sampai kita kadang merasa bosan, terjebak, atau tak kunjung keluar dari penderitaan, sampai suatu hari Tuhan akan menghentikan pola tsb ketika Tuhan menganggap bahwa kita manusia telah "lolos" dari pola masalah tsb. Untuk selanjutnya, pola masalah akan berganti/diganti menjadi pola masalah yg lain.
Namun, pertanyaan yg sering ditanyakan oleh kebanyakan manusia adalah... Apa saja indikator dari "lolos ujian kehidupan" tsb? Apa yg menandakan bahwa kita sudah "lolos" dari ujian?
Well, saya tidak tahu pasti apa saja indikatornya, namun yg baruuuu saja saya sadari adalah... Salah 1 indikatornya, kita, terutama diri kita di dalam alam bawah sadar, sudah merasa tidak terlalu takut, tidak terlalu cemas atau tidak terlalu risau lagi terhadap masalah yg polanya berulang tsb. Capek pasti iya, muak pasti iya, sakit pasti iya, namun rasa ketakutan, kecemasan, dan kerisauannya sudah jauh berkurang bahkan mungkin tidak ada lagi, tinggal tersisa rasa capek, sakit dan muaknya saja, namun ketakutan, kecemasan dan kerisauannya sudah tidak ada lagi. Mungkin bahasa mudahnya sampai kita bisa "kebal" (dalam tanda kutip) terhadap masalah tsb. Makanya juga, pola-pola yg mirip bisa terus-menerus terulang terjadi di dalam kehidupan kita, yg pada akhirnya membuat kita merasa selalu terjebak pada masalah tsb, merasa "Kok ini masalah hidup gw yg ini nggak kelar-kelar sih? Gini-gini terus. Adaaa terus masalah hidup gw yg modelannya begini, gak selesai-selesai". Mungkin kita merasa begitu terus, karena kita masih takut, cemas, dan risau terhadap masalah tsb, sehingga malah kepikiran terus, dan ujung-ujungnya malah menarik masalah-masalah yg polanya mirip untuk terus berdatangan ke dalam hidup kita. Biar apa? Ya tentu saja biar kita makin terbiasa = lama-lama bisa "kebal" dan rasa takut, cemas serta risau di dalam diri kita bisa menghilang.
Masalah hidup belum tentu akan hilang, bisa hilang namun berganti yg baru atau malah berulang lagi. Ya namanya juga hidup pasti ada masalah, ujian dan cobaan. Namun kadar perasaan takut, cemas dan risau terhadap suatu pola-pola kehidupan yg terus berulang lama-lama bisa berkurang bahkan mungkin menghilang/lenyap. Dan maka dari itulah terlahir kalimat... Waktu bisa menyembuhkan. Ya, waktu bisa menyembuhkan ketakutan, kecemasan dan kerisauan kita, melalui cara selalu menghantam kita dengan pola-pola masalah kehidupan yang mirip, sampai suatu hari nanti kita bisa "kebal", kemudian baru pola masalahnya akan berganti. Kalau pakai bahasa psikologi, bisa dianggap hal tsb adalah EXPOSURE, yaitu salah 1 metode menghilangkan trauma dengan cara memaparkan penyebab/trigger traumanya kepada pengidap trauma, sampai sang pengidap trauma tsb tidak takut, cemas atau risau yg berlebihan lagi = tidak setrauma dulu lagi.
Jadi pada dasarnya, kemungkinan manusia itu memang sengaja diajarkan oleh Tuhan melalui sistem di dalam alam semesta-Nya untuk belajar menjadi kuat dan berani, dan semakin hari semakin bertambah kuat dan berani. Berani itu maksudnya bukannya tidak memiliki rasa takut dan penyebab ketakutan, namun berani di sini maksudnya adalah berani menghadapi dan mengatasi rasa takut, cemas, dan risau, atau bisa dianggap juga trauma, yg disebabkan oleh pola-pola permasalahan hidup yg terus berulang.
Ok, mantap! Hahaha. Ternyata Allah memang tidak pernah bohong. Allah selalu memberikan masalah pasti sepaket dengan solusinya, dan segala penyakit memang akan selalu ada obatnya kecuali kematian. Walaupun logika, kasih sayang dan perhatian serta kebaikan Allah caranya seringkali sangat sulit dipahami dan diterima oleh manusia dan para makhluk-Nya yg lain. Kalau dari bahasa manusia disebutnya penderitaan, padahal Allah bilang kalau penderitaan, apapun wujudnya, seberapapun kadarnya, pasti akan menggugurkan dosa, yg mana suatu ketika, semisal dosa-dosa kita sudah habis karena berguguran semua, ujung-ujungnya pahala kita akan ditambah, dan derajat kita akan dinaikkan akibat penderitaan yg kita alami. Sebenarnya itu wujud kasih sayang Allah, hanya saja manusia memang sangat sulit memahami dan menerima hal tsb. Terimakasih Ya Allah. Alhamdulillah. ❤️❤️❤️😁
*13 November 2024
Catatan manusia yg beruntung 😊😊 Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)