Senin, 08 Agustus 2022

Midnight Poem part 5 (1) : The Real Midnight Poem part 5, My Star ☆

Kau yang Seperti Bintang
-adoralic-

Sejak awal kau muncul
Aku menyebutmu bintang
Mengapa demikian?
Entahlah, mulanya intuitif saja

Namun ternyata, ucapan adalah doa
Nama pun demikian, nama adalah doa
Begitu pulakah dengan julukan?
Kurasa demikian

Awalnya biasa, namun terasa familiar
Seperti sudah mengenalmu, namun versi yang lain
Kau awalnya pendiam di hadapanku
Aku pun demikian

Diam dan tenang, biasa saja
Tidak jauh, tapi tidak dekat
Mulanya begitu, meski diam-diam kupikir kau sesosok yang karismatik
Lalu tahu-tahu kita berubah lebih dekat, lupa sejak kapan tepatnya

Puncaknya, kita mulai bermain bersama
Di saat senggangmu, dan senggangku
Kau yang menunggu teman pulangmu, aku menunggu waktu pulang
Kita menunggu berdua, bicara banyak

Tiba-tiba kau mengatakan sesuatu di tengah obrolan
Dengan gaya khasmu saat bercanda
Namun ucapanmu saat itu malah buat aku yakin
Jangan-jangan kaulah yang kucari selama ini

"Sebelum aku lahir, aku sudah bertemu kamu"
Ujarmu kala itu
"Hari ini aku bertemu kamu"
"Nanti juga bertemu kamu, kita akan bertemu terus"

Ya, kita akan bertemu terus
Aku dan kamu
Kalimat yang aku harap muncul dari seseorang yang kunanti selama ini
Nyatanya itu muncul darimu

Sejak itu, perasaanku mulai berubah
Yang awalnya hanya merasa familiar dan anggap kau karismatik
Berubah menjadi sangat tertarik, bahkan mulai suka
Adakah aku bisa terkoneksi dengan anak kecil?

Kemudian, beberapa hari setelahnya, kutemukan jawabnya
Mengapa kau dewasa meski berada dalam tubuh yang mungil
Mengapa kau karismatik padahal masih belia
Dan mengapa aku bisa "melihat"mu yang seperti itu

Ternyata oh ternyata, kamu pun bukan orang biasa seperti aku
Lucunya hidup ini
Pada akhirnya, apapun yang sefrekuensi akan saling menarik
Hingga di titik tertentu bertemu

Seperti aku dan kamu, yang telah bertemu (lagi)
Dan mungkin suatu saat perasaanku padamu?
Entahlah... perasaan ini sulit, aku malah menyukaimu
Tapi sekaligus menyenangkan, membuatku sedikit lebih hidup

Dan julukan bintang itu...
Kini kau adalah bintang, bintang kecilku
Bintang kecilku yang berkelip di gelap malamku
Sedikit memberikan cahaya dalam gelap hidupku

Cahaya yang mandiri, berasal dari dirimu sendiri
Cahaya yang asli, bukan cahaya semu
Dengan atau tanpa aku, kamu akan tetap bersinar
Dan dengan atau tanpa kamu, mungkin aku juga harus siap

Hingga kini, ajaib
Aku tak paham hubungan kita bagaimana
Dan akan ke mana arahnya
Apakah kau juga demikian?

Yang kutahu, aku ingin...
Ingin menyayangimu, ingin bersama kamu, ingin tersenyum bersamamu
Ingin menangis bersamamu tapi tanpa membuatmu menangis
Aku ingin lihat kamu bahagia, dan di dalam momenmu ada aku

Misalkan kamu menangis, aku ingin bisa menenangkan kamu
Misal kamu sakit, ingin melihatmu dan merawatmu
Misal... misal... ya, misal
Tapi, apakah itu mungkin?

Yang bisa kulakukan saat ini adalah sebatas...
Menjadi bestiemu
Bukan karena aku takut perasaanku ditolak kamu
Namun aku benci realita, dan tak ingin kamu terluka gara-gara itu

Kalau dirimu sendiri... berpikir apa tentang daku?
Hingga mengirimiku lambang hati merah, kemudian kabur
Entah kau paham artinya itu atau tidak, tapi aku yakin kau sayang aku
Sama seperti aku yang sayang kamu

*8 Agustus 2022
Dear Tuan Midnight Poem kelima, kau masih belia ya. Tapi di dalammu kakek-kakek 88 tahun nggak sih? Hahaha :p
Aku sayang kamu, terima kasih sudah hadir ke kehidupanku yang chaos ini, dan menjadi bintang kecilku yang berkerlip indah, memberikan sedikit cahaya cantik di dalam hidupku. ♡



Sabtu, 06 Agustus 2022

Midnight Poem Another Side: Yang Saling Menunggu 'tuk Berjumpa?

Sudah lamaaaaaa rasanya tidak menulis midnight poem :)
Akhirnya kali ini aku kembali lagi setelah menemukan sesuatu yang menarik hati.

Sebenarnya mungkin efek sudah tua dan bertambah kesibukan, aku jadi semakin malas menuliskan di sini panjang-panjang, karena itu menyita waktuku. Tetapi, karena ini adalah suatu hal yang absurd and confusing but in a good way, aku tetap mau mencoba menuliskannya.

Sudah 2 tahun lebih aku vakum dari dunia percintaan. Sengaja. Bahkan aku puasa manusia, membatasi relasi apapun dengan manusia lain, bahkan berteman sekalipun. Dengan teman-teman lama juga berusaha menjaga jarak. Kenapa? Karena se-tidak-sehat itu lah kondisi mentalku, aku merasa aku butuh healing (beneran healing mental ya, bukan istilah gaya-gayaan doang) dengan cara menjauh dari manusia lain.

Tapi kita tidak akan membahas kondisi mentalku yang sejak kecil memang sudah chaos namun masih bisa masuk kategori normal itu. Kita akan membahas... cinta, tentu saja cinta :v wkwkwk yaaa at least rasa suka lah, karena kalau sudah sampai masuk segmen Midnight Poem ya tentu saja bahasannya itu dong? ;)

Jatuh cinta lagi... lagi-lagi ku jatuh cinta~
Aku jatuh cinta, cinta berjuta rasanya~

Hmm nggak sih, aku nggak mendefinisikan perasaan ini sebagai cinta sih, belum, atau memang tidak. Tapi kuakui, memang ada, bahkan sangat ada koneksi jiwa antara aku dan anak itu.

Eh? Anak itu?

Iya, anak itu. Kalian nggak salah baca, itu memang anak, anak-anak, anak kecil.

WHAATT?? NANIII?? ANAK KECIL? LU PE...

NO! BUKAN, AKU BUKAN P*DO, I SWEAR! Bukan, samasekali bukan, saya aseksual kalau kalian mau tahu, jadi bahkan sama orang dewasa pun saya nggak tertarik secara seksual, apalagi sama anak kecil?

Tapi kalau secara romansa tertarik sama anak kecil?

Nah, kalau soal itu... sebenarnya sih kalau bisa memilih, YA NGGAK MAU LAH, MAUNYA SAMA ORANG DEWASA AJA GITU, NORMAL. Tapi kan yaa... biasanya kalau soal hati, tahu-tahu kita bisa mendadak udah suka aja gitu sama seseorang. Nah, itu kira-kira yang terjadi kepadaku. Aku sendiri sama sekali nggak pernah berekspektasi akan suka sama anak kecil. NYESEK CUYYY!

Nyesek?

YA NYESEK LAH. Ya lu pikir aja, gue suka tapi ga akan bisa ngapa-ngapain, gue ulangin, GA AKAN BISA NGAPA-NGAPAIN. Kenapa? Ya karena kalo gue sampai ngapa-ngapain itu hitungannya termasuk "bejad" ga sih? Ngapa-ngapain tuh maksudnya confess/menyatakan perasaan, ngajak pacaran, dsb. YA NGGAK BISA LAH.

Cuma ya gitu, tetep aja gue suka sama dia, hiks :") awalnya tentu aja semua berawal dari kecocokan jiwa, ada chemistry di antara kami berdua. Bahkan ya, dari awal ketemu, gue merasa familiar sama dia, kayak kenal tapi lupa dia siapa, dan... dapat sekelebat visual kayak dia versi dewasa! Jadi kayak... kayaknya nih ya, kalau misal past life/kehidupan sebelumnya itu ada (walau gue nggak meyakini itu), gue yakin pasti gue sama si anak ini dulu pernah kenal, pernah dekat, bahkan mungkin dulu kami seumuran terus pernah pacaran/jadi pasangan, dan sampai saling janjian untuk ketemu lagi di kehidupan kali ini. And finally, beneran ketemu lagi dong :)

Ah, drama lu, alay. Itu mah halu lu doang!

Ya terserah sih kalau ga percaya ya gapapa. Emang gue sendiri akui ini sangat tidak rasional, tapi memang begitulah yang gue rasakan ke dia.

Fyi, dia itu indigo, PEKA gitulah. Dan jadi terkesan dewasa, memang kebanyakan anak-anak indigo kesannya lebih dewasa daripada usia aslinya sih. Gue aja kecele' ama si anak itu, kita sebut saja dia Bintang ya mulai sekarang. Si Bintang itu walau masih kecil tapi vibesnya kayak udah gede, makanya gue kepincut. Kayak mature, dewasa dan karismatik untuk ukuran anak kecil. Oiya, si Bintang pernah ngomong ke gue/aku, entah dia beneran atau bercanda doang, dia umurnya 88 tahun WKWKWK.

Terus si Bintang juga pernah bilang, sebelum dia lahir dia udah pernah ketemu gue. Dan dia bercandanya selalu tentang "ketemu sama gue dulu, ketemu sama gue sekarang, nanti kita juga ketemu lagi". Nyambung amat sama gue yang memang selama ini sedang mencari-cari seseorang yang kayaknya kalau misal past life itu memang ada, di kehidupan dulu itu kami janjian buat ketemu lagi di kehidupan yang sekarang. Dia kayak "memanggil-manggil" gue selama ini, minta ditemukan. Gue juga memang nyari dia sih. Nah, jangan-jangan, kayaknya ada kemungkinan, itu adalah si Bintang deh.

Mana gue juga pernah mimpi, dan mimpi gue itu mirip juga sama ceritanya dia. Jadi gue mimpi pernah ketemu anak kecil batita cowok, terus gue sayang banget sama anak itu, anak itu juga sayang banget sama gue, in romantic way. Kayaknya anak itu Bintang sih soalnya muka anak di mimpi gue itu mirip adeknya Bintang (adeknya masih bayi, mirip dia, tapi kalo Bintang kan udah gede jadi warna kulitnya berubah menggelap gitu). Dan si Bintang bilang dia udah pernah ketemu gue waktu dia bayi/masih kecil gitu. Duuuhh.... gitu deh pokoknya, kayak terlalu kebetulan untuk disebut kebetulan.

Cuma... omegat, NAPA JARAK USIA KAMI JAUH BEUD SIH? T_T wkwkwk #sedih #supersad

Tapi yaudahlah, gapapalah, at least, setidaknya minimal banget, di kehidupan ini kami udah beneran ketemu (kalau memang si Bintang adalah orang yang gue cari-cari). Kemarinan gue sempat tanya-tanya ke dia sih, ya secara garis besar soal "lu inget ga sih kehidupan kita sebelum ini?" Tapi ternyata dia gatau, entah gatau karena ga paham pertanyaan gue, atau memang dia ga ingat, entahlah. Tapi ya gue sendiri aja lupa, walaupun ada perasaan familiar tapi ya gue ga inget lah dulu gue itu siapa, jadi apa, si Bintang itu siapa, jadi apa, kami dulu awal mula ketemunya kapan, dimana, gimana, terus kami ngapain aja dulu, dll. Kan gue aja ga ingat juga, jadi ya wajar aja kalau dia juga ga ingat.

Tapi gue masih 99,99% yakin, itu memang dia sih, orang yang gue cari-cari selama ini, yang memang di masa lalu "pernah" janjian untuk ketemu lagi sama gue di kehidupan saat ini. Cuma memang kami nya aja lupa. Dan... kukira yang janjian sama gue adalah orang yang akan menjadi jodoh (suami maksudnya) gue, ternyata... kayaknya bukan. Eh, atau iya?

AH, HALU. PLIS, HALU YANG INI TUH ILEGAL. Kecuali dia udah bukan anak di bawah umur lagi, mungkin bisa, tapi kemungkinannya kecil.

Ah gataulah, pokoknya gue yakin si Bintang ini memang salah 1 soulmate gue, bagian dari soul family gue, yang memang ditakdirkan bertemu, entah dulunya ada past life atau tidak, apakah kami pernah janjian atau tidak, pokoknya emang takdirnya ketemu dan secara jiwa kami memang match. Makanya sekarang gue jadi suka dan nyaman sama dia ya gara-gara itu, walau tak bisa kumiliki sebagai pasangan :") wkwkwk

Tapi gapapa, sekarang pokoknya lagi pengen nikmatin momen pertemanan dan hepi-hepi sama dia dulu deh wkwkwk. Bintang, oh bintangku, bintang kecilku... :) ☆☆☆☆☆

*7 Agustus 2022
Untuk bintang kecil yang aku anggap kayak pacar aku sendiri wkwkwk #halu
Aku suka kamu, gatau pasti sukanya sebagai apa, kayaknya semuanya sih, ya bestie/sohib, ya adek-adekan/keluarga, ya cowok/pasangan, pokoknya aku suka kamu ♡ tapi tenang, aku ga jahat dan samasekali ga berniat aneh-aneh ke kamu, samasekali nggak.
Jangan sakit lagi ya, nanti orang-orang cemas, terutama aku :p wkwkwk