Sabtu, 19 September 2015

Uncommunicative Person a.k.a Pendiam

Hai... Sudah agak lama tidak memposting :v mendadak mau ngetik :v

Kali ini saya mau cerita lebih ke arah curhat (?) aja sih. Saya baru saja menemukan sebuah pict, isinya tulisan gitu tentang orang pendiam. Ini membuat saya semangat ngetik (soalnya saya termasuk pendiam).

Sebelum saya ngomong macam-macam, saya mau bilang dulu kalau yang akan saya tulis adalah opini mentah dan belum ada penelitian lebih lanjut yang saya lakukan wkwkwk mungkin kapan-kapan saya bisa teliti tentang ini? Entahlah~ :v

Hmm... Pendiam itu apa sih? Pasti udah pada tau yaa... Yaa intinya dia orang yang banyak diam, nggak banyak bersuara.

Orang pendiam ini saya rasa banyak sebabnya. Secara garis besar, penyebabnya bisa dibagi menjadi tiga (mungkin) yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor campuran.

Faktor internal itu bahasa awamnya yaa: yang emang dari sananya udah ada. Jadi orang itu yaa memang tercipta dengan sifat atau kecenderungan sikap yang pendiam. Itu bisa karena secara genetis otaknya tersusun demikian.

Ada beberapa istilah (sepertinya) dalam psikologi mengenai beberapa karakteristik manusia yang memiliki kesamaan ciri: manusia tersebut cenderung pendiam. Misalnya introvert. Orang introvert cenderung pendiam karena otak mereka memang terstruktur untuk tidak menyukai keramaian. Mereka suka keadaan tenang, damai, diam.

Ada pula keadaan lain seperti pemalu. Orang pemalu juga cenderung pendiam karena ia kurang percaya diri untuk mengeluarkan suaranya. Ini bisa jadi berbeda dengan introvert. Orang malu bisa saja sebenarnya dia mau ikut-ikut ramai, seru-seruan, hanya saja rasa malu membelenggunya. Dan belum tentu introvert itu pemalu.

Saya juga pernah dengar ada kelainan dimana orang tak bisa merangkai kata dengan jelas untuk menyampaikan maksud yang dia inginkan atau perasaannya. (Lupa nama kelainannya) Karena kelainan itu orang bisa jadi pendiam juga kan?

Mungkin ada lagi sih, pasti ada! Tapi entahlah, saya belum mencari tahu (kan saya sudah bilang).

Sedangkan, ada juga faktor eksternal yang menyebabkan seseorang jadi pendiam. Misalnya dia jarang mendapat kesempatan bicara. Atau jika ia bicara ia kurang dihargai. (Catatan: orang ini sudah berusaha tetapi lingkungannya memang tidak mendukung dia) Lama-lama orang tersebut jadi merasa bahwa dengan ia bicara atau tidak, sama saja, tak ada bedanya. Jadi, daripada ia buang-buang waktu, atau tenaga, atau keduanya untuk bicara, lebih baik ia diam saja. Toh tak ada bedanya, sama saja.

Kalau faktor campuran sih, gabungan kedua faktor sebelumnya aja. Jadi dia tuh emang diam dari sananya, lalu ketika dia coba bicara, dia mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan (bisa jadi terus menerus, bisa jadi juga tidak). Sehingga dia makin tidak suka bicara.

Yaaahh... Apapun penyebabnya sih, yang jelas kebanyakan orang menganggap menjadi pendiam adalah hal yang kurang baik. Sebisa mungkin harus dihindari kebiasaan berdiam diri. Bahkan terkadang, orang yang bawel dan sering menyakiti perasaan orang lain karena bicara tanpa memikirikan perasaan orang, masih tetap dianggap lebih baik daripada orang pendiam.

Kalau menurut saya sih, yang bagus adalah jika orang tersebut seimbang. Tetapi jika ia sudah berusaha maksimal untuk seimbang namun memang tak bisa (nggak ada yang sempurna kan?) kenapa usahanya tidak bisa dihargai? Dan kenapa orang yang tidak pernah berusaha (saya merasa kadang ada orang-orang yang bisa ngomong seenak jidat, lebih jarang intropeksi daripada yang pendiam, mungkin karena mereka percaya diri ya?) tetap dihargai?

Yah, kadang gitu, agak sedih kan? (Yang paham aja). Dan ujung-ujungnya dinasehati lagi jangan jadi pendiam. Memang seperti itu :'v

Tapi saya mau kasih tahu, kalau sebenarnya saya yakin kebanyakan orang pendiam pun tanpa disuruh sadar bahwa komunikasi itu penting. Yang beda mungkin cara pandang mereka terhadap komunikasi. Mungkin ada yang menganggap komunikasi tak perlu berlarut-larut, apalagi jika tidak penting. (Misalnya saya sih :v )

Dan saya rasa kebanyakan dari mereka sebenarnya tanpa disuruh pasti memikirkan cara berkomunikasi yang baik, bahkan mungkin mereka telah berusaha. Hanya saja, terkadang kita tak menyadari usaha mereka, karena cenderung menyamaratakan semua orang.

Untuk pendiam karena faktor internal, saya rasa lebih sulit karena saya anggap itu basic anda. Anda yang pendiam karena dari sananya, tiba-tiba disuruh berubah menjadi ramai, yang jelas-jelas bukan basic anda. Jadi anda disuruh melakukan suatu hal dengan landasan yang berbeda dari sebelumnya. Tapi, tak ada yang bilang tidak bisa, saya hanya bilang sulit.

Ada pula yang sudah berusaha jadi lebih ramai namun terhalang oleh faktor eksternal, antara lain: .... Mau tahu faktor eksternalnya? Nanti lihat pict saja.

Tetapi memang tidak bisa dipungkiri, orang juga akan malas dengan lawan bicara yang kurang menarik (faktor eksternal). Dan kita harus berlatih berbicara dengan menarik. Namun pasti ada orang yang tidak bisa bicara dengan baik bahkan meskipun telah berlatih berkali-kali.

Yang mau saya sampaikan sebenarnya, jangan selalu menghakimi orang pendiam, terutama yang sudah berusaha. Pasti ada banyak alasan dibalik diamnya. Dan bisa jadi ia benar-benar sudah berusaha keras untuk mengatasi kelemahannya (pendiam sering dianggap kelemahan) namun tidak berhasil, apa boleh buat? Ia hanya manusia biasa juga, yang punya kelemahan, sama seperti kalian yang tidak pendiam. Tolong hargai perasaan mereka. Sebagai manusia, mereka juga punya hati. :v

Lebay nggak sih? Ahhahaha... Sepertinya tidak :v tapi serius, mungkin itu sebagian perasaan yang dirasakan oleh si pendiam. Yasudah, segitu aja lah. Sekian dari saya, sampai jumpa lagi di post selanjutnyaa :v dadaaahh~

#cmiiw #tapi_ini_opini_sih

*pict dibawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)