Tahukah engkau apakah poliamori itu?
Poliamori berasal dari kata poli= banyak dan amor= cinta.
Poliamori bisa dikatakan adalah mencintai banyak orang sekaligus. Ini yang kerapkali terjadi padaku, walau tak selalu. Makanya hatiku bisa bercabang-cabang, walau ya kadangkala bisa juga cuma suka pada satu orang saja.
Bisa juga dikatakan hubungan percintaan yang dijalani dengan lebih dari satu orang sekaligus, dimana mereka saling mencintai satu sama lain. Kebetulan saya belum pernah menjalani poliamor relationship sampai tulisan ini ditulis, tapi saya cukup tertarik dengan konsepnya.
Contoh, misalnya... ada 3 orang: A, B, dan C. Maka yang akan terjadi:
- si A mencintai si B
- si A mencintai si C
- si B mencintai si A
- si B mencintai si C
- si C mencintai si A
- si C mencintai si B
Jika dilihat, semua saling mencintai. Dan poliamori ini bisa lebih dari 3 orang, tentu, jumlah pesertanya bisa tak terbatas, tergantung kesepakatan dan perjanjian yang dibuat oleh para pasangan/grup poliamor itu, alias komitmennya.
Poliamori ini agak mirip open relationship, walau pada poliamor kedudukan semuanya setara, jadi tidak ada pasangan utama dan pasangan sampingan.
Poliamori memang hubungan yang tak lazim, khususnya di Indonesia, tentu karena di Indonesia cenderung menganut sistem monoamori, atau monogami untuk pernikahan dan... "setia itu ya satu orang untuk satu orang".
Sedangkan bagi penganut poliamori sendiri, maksudnya dalam tulisan ini saya, yang bisa saja mencintai banyak orang sekaligus, setia itu bisa saja satu orang untuk satu orang (apalagi saya pribadi menyukai konsep "The Only Special One" sehingga saya bisa loyal jika sudah berkomitmen), namun tidak selalu begitu. Setia tidak tergantung pada jumlah orangnya, melainkan pada keteguhan memegang komitmen yang disepakati bersama disertai dengan kejujuran/keterbukaan. Jika bisa setia (teguh menjaga dan mempertahankan hubungan cinta) pada banyak orang sekaligus, why not?
Poliamori bisa jadi dianggap mirip selingkuh bagi orang yang tidak memahaminya, karena terlihat sama-sama punya pasangan lebih dari satu. Padahal, saya sendiri sebagai seseorang yang poliamori, saya mengutuk praktik selingkuh, meski tak keberatan dengan poliamori.
Apa bedanya selingkuh dengan poliamori?
Bedanya, jelas pada perjanjian/komitmen, dan juga soal kejujuran/keterbukaan.
Selingkuh itu... janjinya setia satu untuk satu, tapi tahunya mendua, mentiga, dst. Itu melanggar janji setia! Sudah begitu, biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi pula, pihak yang diselingkuhi tidak tahu, pihak yang jadi selingkuhan pun mungkin tidak tahu, walau ada juga yang tahu sih. Ini ketidakjujuran. Biasanya baru diketahui semua pihak jika ketahuan. Jelas dalam perselingkuhan akan ada yang tersakiti karena dikhianati dan dibohongi.
Atau ada juga kasus, ada orang yang tetap memaksakan lanjut hubungan dengan orang lain meski sudah tahu pasangannya tidak senang dan tidak mengizinkan. Ini juga selingkuh, karena tidak ada kesepakatan.
Poliamori sesungguhnya tidak seperti dua ilustrasi di atas, dan saya sebagai seorang poliamori juga menentang hal yang termuat dalam ilustrasi. Itu melanggar kesetiaan ya!
Poliamori yang baik dan benar adalah...
- Jujur di awal jika memang seorang poliamori dan ingin menjalin hubungan dengan lebih dari satu orang
- Mengemukakan perjanjian yang disepakati bersama dengan pasangan, misalnya bahwa diri sendiri dan si pasangan boleh sama-sama mencari pasangan lain dengan cara saling terbuka semua pihak. Jadi kita dan si pasangan baru pun saling mengenal dan mengetahui apa yang terjadi.
Misal: si A dan si B pacaran. Misal si A punya pacar baru yaitu si C, maka si B dan si C harus saling tahu bahwa mereka berdua adalah pasangan si A dan diperkenalkan. Sebelumnya juga, baiknya si A minta persetujuan si B dulu, apakah mengizinkan dirinya dengan si C atau tidak (tapi soal ini tergantung kesepakatan bersama).
- Ada baiknya ketika ingin menambah pasangan baru, meminta izin pada pasangan yang lama. Dan sebelum menjadikan yang baru sebagai pasangan, beritahukan dulu soal keberadaan pasangan lama serta fakta bahwa bentuk hubungan ini ke depannya akan menjadi hubungan poliamori.
- Buat perjanjian yang jelas, dan pastikan disepakati bersama hingga tak ada yang dirugikan dan terluka.
Kira-kira seperti itu. :)
Kalau menurut saya pribadi, poliamori ini lebih cocoknya diterapkan pada hubungan pacaran jika di Indonesia, walau pada akhirnya tergantung pada masing-masing yang menjalani. Dan kebanyakan orang memang menganut monoamori sih, bahkan dalam berpacaran sekalipun, jadi mungkin lebih baik tidak usah diterapkan. Hahaha :D
Lalu... misal ada orang berpoligami, mungkin ada baiknya poligaminya dibuat mirip poliamori saja, biar tidak menyakitkan salah satu atau malah beberapa pihak. Jangan ujug2 langsung kawin lagi, eeeettt... dasar lelaki! Wkwkwk. Walau yang memang menurut aturan agama sebenarnya tidak dilarang sih, tapi... apa salahnya sih menghargai perasaan orang lain?
Oh yaa... ada lagi yang sering disalahpahami dari poliamori. Ada yang mengira, kalau orang hatinya bercabang, pasti salah satunya cuma pelampiasan. Padahal tidak lhooo... semuanya ya serius disukai, tidak ada yang jadi pelampiasan samasekali. Malahan justru orang poliamori itu tidak akan mencari pelampiasan, ya karena yang dia suka aja udah banyak, ngapain lagi nyari pelampiasan? Hahaha :p
Percaya deh, ketika kamu disukai oleh seorang poliamori, setidaknya saya, walaupun kamu satu dari (mungkin) sekian, tapi pasti kamu adalah… orang yang saya sukai sebagai dirimu sendiri apa adanya, bukannya penggantinya posisi orang lain yang pernah (dan/atau) masih ada di hati. Kamu adalah kamu yang punya tempat khusus/tersendiri di hatiku. Dan kalau saya sampai suka kamu, maka kamu yang saya sukai adalah kamu dengan segala hal menurut penilaian saya unik dan menjadi ciri khas dirimu sendiri.
Cuma ya memang, saya nggak bisa menjamin hati saya utuh buatmu, tapi kalau ada komitmen, saya bisa jamin kalau fokus saya cuma buat satu orang yang bersama dengan saya—mungkin kamu yang jadi pasangan saya.
Lagian... bukannya pelampiasan itu contohnya begini ya: maunya ngobrol dengan si A, tapi karena tidak bisa akhirnya ngobrol saja dengan si B. Maunya duduk bareng si A, tapi karena si A sudah bersama orang lain, akhirnya duduk dengan si B. Maunya jalan bareng si A, tapi karena si A nggak bisa diajak jalan, akhirnya jalan dengan si B. Tapi ketika sedang bersama si B, pikiran selalu berandai-andai "Coba gue lagi bareng si A, pasti jauh lebih seru."
Gitu kan ya pelampiasan?
Sedangkan pada poliamori, atau setidaknya saya, nggak begitu. Misal saya suka dengan si A dan si B. Kalau sedang bersama si A, ya saya fokus ke si A, menikmati momen bersama si A, bersenang-senang dengan si A. Kalau sedang dengan si B ya fokus, menikmati momen dan bersenang-senang dengan si B. Tidak akan saya menyesali, kenapa saya dengan si B, kenapa bukan dengan si A saja, pun sebaliknya. Ya, kan saya memang suka semua, tak ada yang cuma jadi pelampiasan. Jadi, mau dengan yang manapun, selama saya suka, pasti menyenangkan. :D
Kalau mau diibaratkan, walau takkan segitunya mirip, kira-kira begini. Bayangkan saja dirimu memiliki 3 sahabat yang berlainan karakter, atau memiliki 3 hewan peliharaan yang berbeda, atau memiliki 3 hobi yang berbeda, atau memiliki 3 barang kesayangan yang berbeda. Bukankah kau bisa menyukai dan memilih semuanya jika tidak ada keharusan untuk memilih hanya satu? :)
Kira-kira seperti itu. Makanya misal memang butuh/harus setia satu untuk satu, saya merasa harus ada komitmen dulu. Kalau ada komitmen, saya akan setia, bahkan loyal. Apalagi kan memang tadi sudah saya bilang, saya menyukai konsep "The Only Special One". Tapi yaaaa... gitu, maunya ada komitmen dulu. Karena ya ngapain saya repot-repot setia ke satu orang yang nggak jelas komitmennya, nanti saya sudah setia tahu-tahu ditinggal, gimana? Kan males -_- wkwkwk
Poliamori mungkin adalah salah satu konsep yang takkan mudah diterima sampai kapanpun. Tapi tak apalah, setidaknya menuliskan soal poliamori ini cukup membuatku puas.
Dan... mumpung saya jomblo (ketika menuliskan ini), saya ingin healing diri saya dulu dengan memuaskan diri menjadi seorang poliamori, hehehe...
Karena mungkin suatu saat, baru kemungkinan doang sih, saya harus setia satu untuk satu, dan tentu akan menjaga komitmen tersebut dengan sebaik-baiknya. Tapi mikirnya kapan-kapan aja ah, sekarang malassssss XD wkwkwk
*21 April 2020
Selamat Hari Kartini, dan semoga ada emansipasi juga soal poliamori hahaha XD
Sudah diedit pada tanggal 19 Juli 2020, sekaligus di publish di salah satu akun saya yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)