Jumat, 02 Oktober 2020

Midnight Poem part 4 (2)

Cahaya
-adoralic-

Pada suatu sore
Ah, tidak, harinya sama
Kala aku menuliskan ini
Tiba-tiba tadi terbersit namamu

Lalu kucarilah
Arti namamu
Wahai Sang Mawar
Apakah arti namamu semacam prajurit? Pemuda?

Rupanya bukan
Cahaya
Arti namamu adalah "cahaya"
Persis seperti tulisanmu yang bercahaya di mataku

Kau adalah "cahaya" yang terang
Membuatku kesilauan
Dan... sekaligus membuatku tertarik
Untuk mendekatimu, mengenalmu, menyukaimu, merindukanmu

Kau yang hampir membuatku berpaling darinya, dulu
Dan jika kutahu bakal begini, baiknya memang berpaling saja
Seharusnya kuhabiskan lebih banyak waktu denganmu
Agar makin banyak kenangan kita

Namun tak masalah, aku tak terlalu menyesalinya
Mau sedikit, mau banyak
Kamu adalah kamu
Dan hubungan kita... tetaplah hubungan kita

Bahkan mungkin itulah yang membuktikan
Jika memang cocok, jika memang takdirnya
Mau sesedikit dan sesingkat apapun
Tetaplah akan bermakna

Kamu, yang namanya berarti "cahaya"
Cahayamu akan selalu terkenang dibenakku
Entah sampai kapan
Semoga sampai kita berjumpa kembali

Dan, kamu yang namanya berarti cahaya
Mulai sekarang akan kujuluki demikian

*2 Oktober 2020
Dear, My Luminous Lord, hehehe :v
Anggap itu julukan baru dariku, Tuan Midnight Poem Keempat :) hihihi...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)