Jumat, 02 Oktober 2020

Midnight Poem part 4 (3)

Menunggumu
-adoralic-

Anehnya aku...
Mengapa kau tak lekang dari hatiku?
Apa hanya karena tak ada yang lain?
Atau... karena kau yang "paling akhir"?

Kau memang "orang belakang"
Mulanya macam "orang cadangan"
Muncul di saat yang kurang tepat bagiku
Namun masuk ke bagian yang paling tepat

Dengan ajaibnya, kau mampu menembus hatiku
Bahkan meski kau tak berniat apapun
Bahkan meski kau hanya berniat berteman
Namun sejak awal, bagiku kau lebih dari teman

Kau adalah "cahaya"
Yang mampu merasuk ke hatiku
Dan beresonansi dengan jiwaku
Dirimu pun bahkan merasa sama bukan?

Kita yang sejiwa, yang jiwanya cocok
Yang... bahkan meski tak dekat, bukankah terasa dalam?
Kita yang hanya bertemu dalam durasi singkat
Namun rasanya membekas lebih dari seharusnya

Kita... atau aku...
Aku menyukaimu, selalu
Dari awal, hingga saat ini
Semoga hingga akhir

Dan semoga aku bisa menunggumu
Semoga aku mampu
Dan semoga, penantianku takkan sia-sia
Semoga segala yang ada di hati ini kelak terbalas

*2 Oktober 2020
Dear My Luminous Lord, I'm waiting for you. Bahkan meski hanya friendzone sekalipun, setidaknya datanglah, muncul lah kembali di hadapanku.

Semoga Allah akan mempertemukan kita lagi nantinya, seperti kata-katamu, firasatmu yang waktu itu. Seperti pula harapku. Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)