Minggu, 31 Juli 2016

Introvert. Perbedaan dengan Ekstrovert dan Ambivert serta Beberapa Macamnya

Introvert. Kata ini sudah pernah saya bahas sedikit di blog ini, di postingan yang membahas seputar 3 Jenis Kepribadian, yaitu: Introvert, Ambivert dan Ekstrovert.
Introvert. Ini adalah tipe kepribadian yang paling sering disalahpahami dan disamakan dengan hal-hal lain, misalnya pemalu ataupun antisosial. Padahal, introvert itu belum tentu pemalu, dan pemalu belum tentu introvert. Namun, introvert dan pemalu memang bisa berkolaborasi sih, contohnya seperti saya, walaupun saya nggak pemalu-pemalu amat. Tetapi, ada banyak kok introvert yang pede, contohnya seorang teman saya, dan banyak juga orang ekstrovert yang pemalu, beberapa teman saya juga jadi contoh. Haha
Introvert. Sesuai namanya yang mengandung kata "in", orang introvert adalah orang-orang yang lebih tertarik ke dalam dirinya atau kepada hal-hal yang mendalam daripada kepada banyak hal namun hanya pada permukaannya saja/dangkal. Apakah susah dimengerti?
Selain itu, ia suka hal-hal yang mendalam bukan hanya karena suka, melainkan juga untuk "mengisi energi" karena seorang introvert mendapatkan energi dari "aktivitas mendalamnya", tidak seperti ekstrovert yang memperoleh energi dari "aktivitas sosial". Bingung? Cari pembahasan yang lebih lanjut & akurat mengenai introvert. Atau coba baca post saya ini sampai akhir, kali aja paham.
Saya rasa karena bawaannya yang tertarik dengan hal-hal yang mendalam, maka seorang introvert lebih sering terlihat diam dan ia jadi senang menyendiri untuk menyelami pikirannya sendiri. Tetapi introvert bukan berarti tidak suka & tidak butuh bersosialisasi dengan manusia lain. Tentu saja, sebagai manusia, seorang introvert membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya. Hanya saja, dibandingkan ekstrovert yang hampir selalu butuh bersosialisasi, introvert cenderung jarang membutuhkannya. Hal ini yang membedakan introvert dengan ekstrovert. Introvert hanya butuh berinteraksi dengan sesama manusia dengan intensitas yang sedikit (artinya tidak perlu sering-sering), sedangkan ekstrovert butuh intensitas yang banyak untuk bersosialisasi.
Intensitas tersebut berkaitan dengan "pengisian energi" yang telah saya singgung sebelumnya di atas. Seorang ekstrovert mendapatkan energi dengan berinteraksi & beraktivitas bersama manusia lainnya. Kemudian, hal yang akan menghabiskan energi seorang ekstrovert adalah jika ia terlalu lama sendirian atau dengan sedikit orang saja dan tidak melakukan apapun. Seorang ekstrovert bisa lemas jika tidak melakukan aktivitas apapun. Sedangkan pada introvert kebalikannya. Mereka memperoleh energi jika sendirian memikirkan hal-hal mendalam, dan energi mereka akan terkuras jika terlalu banyak berinteraksi sosial, bahkan berada di keramaian dalam jangka waktu lama tanpa berbicara sekalipun sudah bisa menguras energi seorang introvert. Jika terlalu banyak berinteraksi sosial, mungkin mereka bisa mati lemas, hahaha *tapi beneran deh capeeeekkk banget kalo kebanyakan berinteraksi sama orang & ga kesempatan atau gaada tempat untuk menyendiri*
Seperti yang saya bilang sebelumnya, meski suka menyendiri, introvert tetap butuh hubungan sosial dengan orang lain, dengan intensitas sedikit. Dan terkait "penghematan energi", mereka lebih suka berkumpul dalam kumpulan yang berisi sedikit orang saja daripada membaur bersama dengan semua orang dalam 1 waktu, seperti ekstrovert. Tetapi itu bukan berarti introvert jahat atau sombong. Seorang introvert bisa saja berteman dengan semuanya, tetapi cara mainnya: personal. Jadi, misalnya, jika ada seorang introvert ingin berteman dengan seluruh teman sekelasnya yang berjumlah 39 orang (ditambah dia jadi 40 orang), maka ia akan mendekati satu per satu teman-temanya dalam kesempatan yang berbeda-beda (pendekatan secara personal). Itu bedanya dengan ekstrovert.
Lalu, karena introvert tertarik dengan hal-hal yang mendalam, maka introvert cenderung fokus dalam 1 bidang saja, kurang bisa, atau jika bisa pun ia kurang suka multitasking, karena otaknya memang tidak dirancang untuk itu. Ritme hidup introvert pun cenderung lebih lambat & tenang daripada ekstrovert, tapi bukan berarti ia kalah bersaing. Introvert hanya memiliki cara penyelesaian masalah & cara hidup yang berbeda.
Dari tadi membandingkan introvert dengan ekstrovert terus, lalu ambivert itu apa? Setiap manusia selalu memiliki dua sisi, dan hampir tidak ada sisi yang 100% dimiliki manusia sedangkan yang lainnya 0%. Termasuk sisi introvert dan ekstrovert ini. Sisi introvert dan ekstrovert pada seseorang bagaikan dua kutub yang berlawanan. Orang dikatakan introvert atau ekstrovert berdasarkan sifatnya, ia lebih condong ke kutub yang mana. Namun hampir mustahil seseorang benar-benar berada di ujung salah satu kutub.
Seorang introvert pasti sedikitnya punya sisi ekstrovert, mana mungkin ia sendirian selamanya? Setidaknya ia bisa menunjukkan sisi tersebut pada orang-orang yang ia anggap dekat.
Demikian pula dengan ekstrovert, pasti ada sedikit waktu yang ia perlukan untuk menyendiri, merenungkan kehidupannya selama ini, apa saja yang sudah dicapai dsb. Pada saat seperti itulah sisi introvert orang tersebut muncul.
Sedangkan pada ambivert, posisinya hampir seimbang, hampir tidak condong pada kutub manapun. Orang seperti ini bagaikan jembatan penghubung perbedaan introvert dengan ekstrovert. Ia bisa menunjukkan beberapa kualitas seorang ekstrovert yang tertarik pada hal-hal di luar dirinya, sekaligus beberapa kualitas seorang introvert yang lebih tertarik pada hal-hal yang mendalam. Kepribadian yang cukup seimbang, namun sisi buruknya, mereka terlihat suka berubah-ubah, membingungkan orang lain, termasuk dalam moodnya.
Itulah mereka bertiga, tetapi yang akan lebih saya tekankan kali ini adalah mengenai introvert.
Oiyaaa.... masih seputar introvert, dan tadi sebelumnya kita bahas pertemanan introvert bukan? Biasanya dalam memilih teman akrab, teman dekat, sahabat, maupun pasangan hidup, seorang introvert cenderung pemilih. Introvert (gatau sih semua introvert atau cuma sebagian saja) lebih suka teman yang menurutnya menarik untuk diselidiki lebih dalam. Jadi, meski tampak luarnya tidak begitu menarik, namun jika orang tersebut memiliki inner-quality yang bagus, dan sang introvert mengetahui hal tersebut, maka sang introvert akan lebih memilih untuk dekat dengan orang semacam itu daripada orang yang tampak luarnya bagus namun dalamnya "kosong".
Btw, setelah menjelaskan agak panjang mengenai introvert, saya juga ingin memberi tahu bahwa introvert ada macam-macamnya. Berikut ini beberapa macam introvert (materi saya ngopas). Tapi ini bukan kepribadian berdasarkan "16 kepribadian versi Tes MBTI" yaa, ini versi lain, entah versi siapa ._.
1. Introvert sosial
Si introvert sosial adalah jenis orang
yang tidak terlalu suka dengan kehidupan sosial, meskipun bukan berarti dia anti-sosial (btw antisosial itu bukan orang yang nggak suka bersosialisasi lho. Antisosial itu, kata dosen saya, nama jadul dari psikopat atau sosiopat gitu. Sosiopat sama psikopat juga ada mirip-miripnya sih, makanya suka ketuker, dan ada psikopat atau sosiopat yang intro sih). Tipe introvert seperti ini lebih suka tinggal di rumah, menghibur diri dengan membaca, bermain di komputer, berkebun, mendengarkan musik.
Pergi ke pesta, reuni, atau hangout
bareng hanya akan dia lakukan bersama orang-orang yang benar-benar dekat.
2. Introvert pemikir
Introvert pemikir adalah mereka yang seperti hidup dalam dunianya sendiri.
Orang-orang seperti ini sebenarnya
punya kehidupan sosial yang cukup
'ramai', tapi mereka suka tenggelam
dalam pemikiran sendiri.
Mereka suka merenungkan berbagai
hal, di mana pun dan kapan pun. Tak
jarang mereka larut dalam dunia fantasi mereka yang kadang sulit dimengerti
orang lain.
*saya kayaknya nomor 2 ini hahaha :v
3. Introvert pencemas
Kamu sering tak sengaja menjatuhkan gelas di pesta atau tersandung gara-gara merasa semua orang sedang memperhatikanmu? Mungkin kamu
termasuk tipe introvert pencemas.
Orang-orang tipe introvert pencemas juga tidak menikmati interaksi sosial, namun karena alasan yang berbeda.
Mereka umumnya memilih jadi
penyendiri karena tidak percaya diri
dengan keterampilan sosial mereka.
*nomor 3 ini, apakah benar dia introvert? Atau fobia sosial ya?
4. Introvert penakut
Bukan berarti kamu pengecut.
Masalahnya, kamu berlebihan dalam
mempertimbangkan segala sesuatu. Kamu terlalu berhati-hati dengan risiko.
Akibatnya kamu jadi sering lambat
mengambil keputusan.
Itulah 4 tipe kepribadian introvert
beserta uraiannya. Nah, kamu termasuk si introvert yang mana?
tulisan dari
http://m. merdeka. com/gaya/tipe-orang-introvert-itu-bermacam-macam-ini-4-di-antaranya. html
Nah, kira-kira begitulah pembahasan mengenai introvert untuk kali ini. Kali ini? Iya, karena saya rasa saya akan membahas soal introvert lagi kapan-kapan. Banyak sisi-sisi introvert yang mulai dibahas banyak orang, hanya saja tetap belum banyak yang paham hahaha.... dan masih banyak sisi menarik yang sepertinya belum dibahas orang-orang wkwkwk
Oiyaaa.... ciri khas introvert, suka berdialog dengan dirinya sendiri. Jadi jangan heran jika saya sering membuat narasi yang seolah-olah saya berbicara dengan diri sendiri yaa.... wkwkwk
Okeee sekian dari saya untuk kali ini, jika ada kekurangan dan kesalahan, mohon maaf. Jika ada yang ingin menambahkan atau mengoreksi, mungkin bisa komentar :D sampai jumpa di post berikutnya ;)
*saran: coba buat yang belum tahu & penasaran kepribadian kalian apa, kalian bisa coba main kuis kepribadian online, di internet melimpah. Hihi :D
Bonus pict:

Jumat, 22 Juli 2016

Bullying Dimataku

Hello my blog & readers, jumpa lagi dengan saya, author blog ini :D

Tadi saya sempat membaca berita di suatu portal berita yang terhubung dengan facebook saya. Dari judulnya, itu cukup menimbulkan kontroversi. Saya penasaran karena judul berita tersebut ada kemiripan dengan kasus yang sempat hangat beberapa waktu yang lalu. Tapi saya malas membahas tentang berita tersebut.

Yang saya akan bahas adalah bullying, karena berita tersebut sebenarnya terlihat seperti berita tentang korban bullying. Orangtua korban bullying tersebut melaporkan pihak-pihak yang telah membully anaknya, oke saya sebut saja seperti yang tertulis di beritanya, anak tersebut sampai babak belur, tubuhnya sampai biru-biru karena dihajar si pembully. Dan ada pihak-pihak yang menutupi kelakuan si pembully.

Sayangnya, komentar yang terdapat pada berita tersebut malah terkesan kontra dengan permasalahan tersebut. Mengapa? Karena, ehm, profesi orang-orang yang menutupi perilaku si pembully. Akibatnya, kasus yang seharusnya dianggap sebagai kasus pembully-an ini, yang memang seharusnya ditangani secara serius jika sudah tidak bisa ditangani secara damai, malah dianggap sebagai "kasus yang lain" karena ada pihak yang memiliki kesamaan profesi dengan "tokoh dari kasus yang lain".

Oke, mungkin sebenarnya semua pihak masih bisa mengambil jalan damai untuk kasus ini, mungkin juga tidak, entahlah. Saya tidak begitu tahu mengenai kasus ini, dan yang ingin saya bahas bukan mengenai kasus ini. Yang saya ingin saya bahas adalah mengenai bullying dengan perspektif saya. Jadi isi postingan kali ini adalah opini saya mengenai bullying.

Bullying. Saya tidak akan repot-repot menjabarkan definisi bullying dari para ahli maupun menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis-jenis bullying dsb, anda bisa mencari tahu sendiri di mbah gugel, it's easy.

Yang jelas, bully itu ada macam-macam jenisnya. Dan menurut saya, semua tindakan bully itu intinya sama saja: Pembully pasti menganggap korban bully lebih rendah daripada dia. Dan si pembully berusaha menunjukkan hal itu kepada korbannya. Jadi menurut saya, bullying adalah tindakan merendahkan orang lain.

Seharusnya sebagai sesama manusia, kita saling menghargai bukan? Tetapi, sepertinya pada praktiknya tidak mudah untuk melakukan itu. Karena kasus macam ini selalu ada di setiap zaman, di mana-mana, tak pernah berhenti.

Khusus di negara ini, pengetahuan mengenai bullying masih terbatas. Jika pun ada yang tahu, mungkin hanya tahu sebatas teorinya saja. Pada praktiknya, orang sulit membedakan mana yang bullying, mana yang bukan. Atau banyak orang pura-pura yang tidak tahu, supaya tidak turut menjadi korban. Karena di negara ini pun, tindakan bullying masih dianggap wajar, malahan menjadi budaya, karena dianggap bercanda, dianggap sebagai lelucon, terutama oleh pelakunya. Padahal efek bagi korban bisa sangat parah.

Biasanya, orang yang menjadi korban bullying adalah orang-orang yang dianggap lemah. Biasanya memang karakter orang tersebut kurang menonjol, kurang berpendirian dan semacamnya sehingga orang tersebut mudah dikontrol oleh orang lain. Atau bisa juga korban memiliki suatu keunikan tersendiri, yang membuatnya terlihat sangat berbeda dibandingkan orang lain, sehingga hal tersebut bisa dijadikan bahan bully.

Biasanya jika ada kasus bully, pasti ada pro dan kontra. Terkadang malah banyak juga yang kontra dengan kasus bully. Alasannya: "Ah si korban aja yang emang lemah, payah. Masa digituin doang aja takut sih. Harusnya dia bisa lawan dong! Masa ngelindungin diri sendiri aja nggak bisa?"

Menurut saya dan setahu saya, sebenarnya tidak semua korban bully itu pembawaannya lemah. Ada juga orang yang sebenarnya pembawaannya kuat, hanya saja ia kalah jumlah dengan pembully-nya. Misalnya seorang yang punya sifat pemberani. Ketika orang tersebut dibully, biasanya ia akan menunjukkan sikap tidak takut. Ia akan berusaha melawan pembully-nya agar pembully-an terhadap dirinya bisa berakhir. Namun jika ia selalu dibully oleh teman-teman sekelasnya misalnya, lama-lama ia akan kesulitan juga untuk melakukan perlawanan dan pertahanan diri. Musuh terlalu banyak. 1 lawan sekelas, tentu saja peluang menangnya sedikit kan? Dalam kasus ini, walaupun ia tidak lemah secara pribadi, namun ia lemah secara jumlah.

Bukannya saya hanya membela korban bully. Menurut saya, korban bully yang terlalu lemah sikapnya juga salah. Lebih tepatnya punya kekurangan, karena dia punya kelemahan karakter itu. Karena itu, harus diusahakan untuk mengatasi kelemahannya. Ia harus berusaha menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih berpendirian, lebih berani dari sebelumnya, dan harus bisa melindungi, minimal dirinya sendiri.

Tetapi memang sulit juga untuk melakukan itu, terutama bagi orang yang bawaannya memang berkarakter lemah. Jadi menurut saya, bantuan dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya sangat dibutuhkan oleh korban/orang-orang yang merasa lemah, supaya bisa menjadi orang yang lebih kuat.

Lalu bagaimana dengan orang berkepribadian kuat namun ia dibully?

Tiap korban bully, setidaknya hampir semuanya pernah melakukan pertahanan diri sebelum di bully. Yang menjadi bedanya adalah keberhasilannya mempertahankan diri dari gangguan atau tidak. Yang gagal mempertahankan diri biasanya akan dibully. Biasanya, si kepribadian lemah sangat mengalami kesulitan dalam mempertahankan diri. Bahkan mungkin karena takut, ia langsung pasrah saja, tidak melakukan perlawanan sedikit pun.

Padahal seharusnya, tiap orang paling tidak berusaha dulu mempertahankan dirinya sendiri. Seperti korban yang kalah jumlah misalnya. Biasanya korban macam ini sudah berusaha maksimal, namun karena terlalu sulit rintangannya, ia sulit terbebas.

Lalu bagaimana jika sudah berusaha maksimal mempertahankan diri, namun tidak berhasil?

Setahu saya, dari pembahasan pencegahan bullying, baik yang ada di internet maupun saya baca dari komik dengan tema anti-bullying, jika memang sudah tidak bisa dilawan sendiri, bisa minta bantuan pihak ketiga yang lebih kuat posisinya dibanding si pembully, misalnya jika pembully dan korbannya anak sekolah, maka pihak ketiga bisa guru mereka, bisa orangtua murid dsb. Bahkan, seharusnya kasus bullying segera dilaporkan sejak tanda-tanda awalnya sudah terlihat. (Sepertinya ini yang dilakukan orangtua korban dalam berita yang saya baca, mereka menjadikan polisi pihak ketiga untuk memperjuangkan hak anaknya)

Tetapi, jika melakukan hal macam itu, buntut di belakangnya akan panjang biasanya, misalnya korban bully malah dicap "anak mami" atau "pecundang" dari masyarakat di pihak kontra. Hal itu bisa mempersulit pemulihan mental korban pasca bully. Ditambah lagi, belum tentu masalahnya akan bisa diselesaikan tuntas oleh orang-orangtua, karena biasanya pembully sangat lihai menyembunyikan kejahatannya, sehingga yang nampak dipermukaan bisa menjadi hanya secuil dari seluruh perbuatannya.

Kejahatan? Apakah menurut saya pembully itu jahat? Ya, tentu saja jahat.

Menurut saya, pada kasus bullying itu, yang jahat adalah pelaku bullyingnya, orang yang melakukan bullying. Yang jahat adalah si pembully. Mengapa? Karena misalnya ada orang yang lemah, ia diam saja, anteng, tidak mengganggu orang lain, tidak melakukan apa-apa yang merugikan orang lain, apa ia salah? Apa ia harus diganggu? Mengapa orang seperti itu harus diganggu? Tentu yang salah adalah orang yang mengganggunya kan?

Sebenarnya korban tidak salah. Dan korban harus menyadari hal ini agar dirinya tidak memasrahkan diri begitu saja untuk diinjak-injak. Biasanya, pembully selalu berbuat dan menanamkan pikiran pada korban seolah-olah si pembully adalah pihak yang benar, dan korban telah melakukan kesalahan padanya. Padahal itu semua belum tentu benar.

Ada juga sih sebenarnya orang yang dibully, misalnya dikucilkan atau dikata-katai, karena kelakuannya menyebalkan/salah/mengganggu orang lain secara umum. Secara umum ya, benar-benar secara umum. Jadi, mau ada di belahan bumi mana pun orang tersebut berada, setidaknya bukan hanya di satu daerah saja, perbuatannya memang tidak bisa dibenarkan. Kalau yang semacam itu, menurut saya itu sanksi sosial, bukan bullying. Jadi wajar jika orang tersebut mendapatkannya. Hanya saja jika bisa, sebaiknya sebelum memberi sanksi sosial yang keras seperti itu, orang tersebut diingatkan dulu dengan baik sebelum diberi sanksi sosial yang keras.

Terus sebenarnya, apa inti postingan saya yang panjang lebar ini? Intinya menurut saya adalah, korban bullying itu, mau selemah apapun dia, dia adalah korban. Dia tidak salah. Yang salah adalah pembully-nya.

Sebaiknya korban bully/mantan korban bully diberi dukungan moril dan diberi bantuan oleh orang-orang disekitarnya untuk memperkuat dirinya. Jangan lupa cari tahu cara-cara penanganan untuk korban bullying pasca bullying.

Di dunia ini, memang ada kasta dan ragamnya, termasuk kasta sosial. Hanya saja, walaupun berbeda kasta, misalnya posisi anda lebih rendah, usahakan jangan sampai ada orang yang mengusik anda bahkan meski orang tersebut dari kasta yang lebih tinggi. Mereka boleh memandang anda lebih rendah, namun, jangan pernah biarkan mereka menginjak anda, meskipun anda ada di tempat yang lebih rendah. Anda dan dia ada di tempat yang berbeda, kedudukan yang berbeda, dan anda dan dia adalah orang yang berbeda. Jadi, anda dan dia harus berdiri sendiri-sendiri, tidak saling menginjak, meskipun tinggi kalian berbeda. *quote from me *saya berusaha untuk mempraktikkannya juga

Semoga pada praktiknya bisa dipermudah yaa.... Aamiin. Semoga kasus bullying lebih mendapat perhatian dan tidak diremehkan lagi. Karena ini bukan kasus yang sepele bagi korbannya.

Oiyaaa, sebaiknya setiap orang membaca artikel mengenai cara-cara pencegahan bullying dan tips-tips memantapkan kepribadian agar terhindar dari bullying.

Bagi orang yang berpotensi akan melakukan bully bahkan memang sudah merencanakannya atau melakukannya, saya tidak tahu mau berharap apa. Apakah jika saya tulis, saya berharap kalian mengurungkan niat kalian atau mundur, kalian akan mengurungkannya/mundur?

Dan bagi orang-orang baik hati yang kuat, jika disekitar anda terdapat kasus bullying, saya harap kalian tidak menutup mata saja atas kejadian tersebut dan bisa membantu korban dengan ikhlas untuk mengeluarkannya dari penderitaan bullying.

Untuk pihak ketiga (orang-orang yang lebih senior) yang menangani kasus bullying, saya harap kalian bekerja lebih serius dan teliti lagi jika menangani kasus bullying. Ungkapkan sampai benar-benar terungkap dan benar-benar basmi suatu kasus sampai ke akar-akarnya. Serta tolong usahakan agar keadaan korban pasca kasus terungkap tidak terganggu oleh "buntut-buntut" lagi.

Sekian dari saya, ini hanya sekedar opini. Mohon maaf jika ada yang kurang tepat. Dan jika ada perbedaan pendapat, harapan saya adalah mohon dihargai, karena ini pendapat saya.

Sampai jumpa di post berikutnya. Dadaaahhh....

Sabtu, 16 Juli 2016

Pokok-Pokok Penting Matematika dan Kaitannya dengan Penelitian dan Terapan Psikologi



Matematika dengan psikologi sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu dibutuhkan dan digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi juga menerapkan ilmu matematika dalam pengerjaannya.

Sebagai contohnya dalam penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut merupakan sebagian kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita bisa lihat kalau tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan hasilnya. Tes-tes dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu matematika.

Statistika ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut, dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam bentuk angaka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif dalam membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang didapat setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes.

Selain itu kita juga bisa pikirkan lebih kedepan kalau matematika dan psikologi sangat penting dalam psikologi,atau bisa dibilang saling berhubungan ,mengapa???

Karena psikologi juga membutuhkan bidang matematika yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi, kalkulasi, estimasi, dan ketelitian prilaku seseorang

Psikologi Matematika adalah sebuah pendekatan untuk penelitian psikologis yang didasarkan pada model matematis persepsi, proses kognitif dan motor, dan pada pembentukan aturan hukum seperti yang berhubungan karakteristik stimulus diukur dengan perilaku terukur. Dalam prakteknya “perilaku kuantitatif” sering didasari oleh “kinerja tugas”. Sebagai kuantifikasi perilaku adalah fundamental dalam upaya ini, teori pengukuran adalah topik sentral dalam psikologi matematika. Psikologi Matematika Oleh karena itu terkait erat dengan psikometri. Namun, di mana psychometrics berkaitan dengan perbedaan individual (atau struktur populasi) di sebagian besar variabel statis, psikologi matematika berfokus pada model proses persepsi, kognitif dan motor proses sebagai disimpulkan dari ‘individu rata-rata’ itu.

Selain itu, di mana psychometrics menyelidiki struktur ketergantungan antara variabel seperti yang diamati dalam populasi, psikologi matematika hampir secara eksklusif berfokus pada pemodelan data yang diperoleh dari paradigma eksperimental dan karena itu, bahkan lebih erat terkait dengan psikologi eksperimental / psikologi kognitif / psychonomics. Seperti neuroscience komputasi dan ekonometri, teori psikologi matematika sering menggunakan optimalitas statistik sebagai prinsip penuntun, dengan asumsi bahwa otak manusia telah berevolusi untuk memecahkan masalah dengan cara yang dioptimalkan.



Dalam penelitian terdapat data yang harus di perhatikan yaitu:



1. Primer dan Sekunder

Primary Data, adalah data mentah yang dikumpulkan langsung dari sumbernya oleh peneliti baru kemudian diolahnya.

Secondary Data, adalah data olahan yang diambil peneliti dari pihak kedua (pihak yang mengumpulkan langsung dari sumber dan mengolahnya).

#Catatan: Jika menggunakan data dari pihak ketiga, maka datanya disebut data tersier, dan seterusnya.



2. Utama dan Pendukung

Prominent/Eminent Data, adalah data pokok dalam suatu penelitian. Jika data ini tidak ada, maka jawaban terhadap pertanyaan penelitian tidak akan didapat.

Supporting Data, adalah data yang meskipun tidak ada pada suatu penelitian namun jawaban atas pertanyaan penelitian masih dapat dibuat, meskipun mungkin dapat dianggap kurang memadai.



3. Kualitatif dan Kuantitatif



Qualitative Data,
adalah data yang bukan berupa angka seperti atribut/kategorik.

#Catatan: Data kategorik (dengan skala nominal maupun ordinal) dapat dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus matematika/statistika setelah diberi kode (coding) berupa angka.



Quantitative Data,
adalah data yang berupa angka/numerik (dengan skala ordinal, interval, ataupun rasio)



4. Categorical data dan numerical data

Jika dilihat dari skala pengukurannya (Measurement Scale), maka data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:



a. Categorical Data

Data kategorik adalah data kualitatif sehingga untuk dapat dianalisis dengan menggunakan rumus matematika/statistika perlu diberi kode (coding) berupa angka. Analisis matematika/statistika yang digunakan adalah berdasarkan hasil membilang (counting) pada setiap kategori/pasangan kategori.

Klasifikasinya adalah:



1) Kategorik Nominal, yaitu data kategorik yang tak dapat dinyatakan bahwa kategori yang satu lebih baik dari kategori lainnya atau dengan kata lain kategori yang tidak memiliki urutan tertentu.

Contoh: Pria – wanita, ungu – biru, dan lain-lain.

Karena tidak memiliki urutan tertentu, maka dapat saja kategori ”pria” diberi kode ”0” dan ”wanita diberi kode ”1” maupun sebaliknya.



2) Kategorik Ordinal, yaitu data kategorik yang mempunyai urutan tertentu namun ”jarak” antar kategori sulit untuk dinyatakan sama.

Contoh: Alat dalam kondisi ”baik”, ”sedang”, ”rusak”.

Karena memiliki urutan, maka jika ”rusak” diberi kode ”1”, maka urutan berikutnya adalah ”sedang’ yang diberi kode ”2”, dan kategori ”baik” diberi kode ”3” atau sebaliknya. Urutan pengkodean di atas tidak dapat ditukar-tukar secara acak, karena akan menjadi tidak sesuai dengan urutan kategorinya.



b. Numerical Data

Data numerik adalah data metric atau data yang merupakan hasil pengukuran. Jika data hasil pengukuran eksakta menghasilkan data metrik murni (pure metric data), maka pada pengukuran sosial – humaniora, data yang dihasilkan bukan data metrik murni.



1) Numerik Ordinal

Data numerik ordinal adalah data yang berupa angka yang menunjukkan urutan.

Contoh:



a) urutan antrian

b) urutan tempat duduk

c) urutan nomor rumah

d) urutan kemunculan



Bentuk khusus data numerik ordinal ini adalah data ranking (rank– order), yaitu data yang dihasilkan dari pengurutan data interval atau rasio baik secara meningkat (ascending) maupun menurun (descending).

Seperti data kategorik ordinal, operasi matematika tak dapat dilakukan pada data ini.

Contoh: Tidak dapat dikatakan bahwa; ranking 3 – ranking 2 = ranking 1

Juga tidak dapat dikatakan bahwa; 2 x kali ranking 1 = ranking 2.



2) Numerik Interval

Data numerik interval selain mengandung unsur urutan juga memiliki unsur kesamaan jarak antar urutan. Karena itulah operasi bilangan dapat dilakukan.

Contoh: 40° C – 30° C = 10°C

40° C adalah 2x lebih panas dari 20° C.

Namun data numerik interval tidak memiliki 0 yang absolut.

Contoh: 0° C = 32° F



Siswa yang mendapat nilai 0 pada tes Statistika tidak dapat diartikan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang Statistika.

Kesamaan jarak ukuran ini yang sulit dijamin pada suatu pengukuran sosial – humaniora. Karena itulah hasil pengukuran sosial – humaniora dianggap bukan data interval, tetapi data ordinal yang diperlakukan sebagai data interval.



Data numerik interval ini dapat diubah menjadi data:

a) numerik ordinal,
dengan cara me-ranking-nya

b) kategorik ordinal,
dengan cara mengkategorikannya.

3) Numerik Rasio

Data numerik rasio adalah data yang selain mengandung unsur urutan, memiliki jarak ukuran yang sama, serta memiliki nilai 0 absolut.

Contoh: Jika tidak ada sesuatu yang diletakkan di atas timbangan emas, maka angka digital yang tertera tetap angka 0,00.

Seperti data numerik interval, data numerik rasio ini dapat diubah menjadi data:



a) numerik ordinal,
dengan cara me-ranking-nya

b) kategorik ordinal,
dengan cara mengkategorikannya.



Seperti halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi seperti tes IQ, tes Intelegensi,tes bakat,antara lain :



· Tes Pemikiran Numerik

Tes ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara mendatar atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak kosong yang harus diisikan.



· Tes Pemikiran Perseptual

Tes ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta tes terutama dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.



· Tes Kemampuan Spasial

Dslsm tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai “jenis” soal tes ini dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran cepat memindahkan potongan2 gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai.



· Tes Berhitung cepat

Disini tes ini diberikan selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan cepat ,baik. Dan benar.



Tes ini bertujuan untuk menguji kecepatan berhitung dan keseimbagan otak atau cara berpikir.




Referensi:
http://shintareens11.blogspot.co.id/2016/07/pokok-pokok-penting-matematika-bagi.html
http://azliaivonisevic.blogspot.co.id/2016/07/pokok-pokok-penting-matematika-dan.html

Selasa, 12 Juli 2016

Penyebab Perasaan Galau yang Tak Terduga


repost from: http://health.kompas.com/read/2016/07/09/180000923/Penyebab.Perasaan.Galau.yang.Tak.Terduga




KOMPAS.com - Perasaan sedih, kesepian, dan tak tenang, atau biasa disebut sebagai rasa galau, sering datang tanpa diduga. Terkadang, kegalauan itu tetap melanda batin walau kita sebenarnya baik-baik saja.

Kegelisahan hati itu ternyata tak cuma bersumber dari rasa kesepian atau patah hati. Banyak kebiasaan sehari-hari, misalnya pola makan atau mengamati sosial media, yang berkontribusi pada timbulnya perasaan galau.

Cek penyebab rasa galau yang tak terduga ini dan cari tahu bagaimana mengatasinya:

1. Hidup di dunia virtual
Kecanduan gadget? Selalu online? Semua hal yang kita posting di media sosial, email, atau berjam-jam "ngobrol" di grup percakapan di ponsel, sebenarnya berkaitan dengan perasaan hati kita.

Dalam sejumlah penelitian, wanita yang menghabiskan waktu lama dengan gadgetnya (sampai 150 jam seminggu) merasa lebih depresi. Para ahli mengatakan, rasa depresi itu juga bisa timbul akibat berkurangnya waktu tidur karena kebanyakan "main gadget".

Meski kita tak bisa menghindar dari teknologi, tetapi usahakan untuk berpuasa gadget beberapa jam dalam sehari di luar waktu tidur. Perbanyak komunikasi tatap muka dengan orang lain.

2. Bekerja terlalu keras
Mencintai pekerjaan adalah hal yang baik, asalkan kita bisa membuat batasan dengan kehidupan pribadi. Menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja tanpa disadari menimulkan stres.

Dampak stres pada otak antara lain menghambat pembentukan koneksi saraf baru, membuat bagian prefrontal cortex mengerut, dan memicu perasaan sedih dan depresi. Stres juga akan memompa hormon adrenalin dan kortisol sehingga kita gampang merasa lelah dan emosi.

Ambilah waktu jeda untuk berlibur. Liburan tak berarti harus ke luar kota, menikmati waktu santai di rumah, melakukan hobi, atau mengabiskan waktu dengan teman dan keluarga, akan mengembalikan mood.

3. Selalu diet
Membatasi asupan lemak dari makanan sehari-hari memang taktik yang baik untuk mempertahankan berat badan. Tetapi, tahukah Anda bahwa berpantang banyak makanan sebenarnya bisa membuat kita memiliki mood yang buruk.

Salah satu sumber tenaga otak berasal dari lemak, bahkan area abu-abu di otak sekitar 50 persennya mengandung asam lemak tidak jenuh (omega 3). Tak heran jika banyak penelitian menyimpulkan bahwa asam lemak omega 3 sangat penting bagi fungsi dan perkembangan otak.

Membebaskan diri untuk makan apa saja tanpa batasan memang tidak baik, tetapi diet terlalu ketat juga berdampak sama buruknya. Agar sehat, pelajari sumber-sumber lemak yang baik, dan batasi konsumsi gula dan karbohidrat.

4. Kehidupan sosial kurang
Ikatan sosial yang kuat dari orang di sekitar merupakan salah satu resep hidup bahagia dan panjang umur. Bertemu dan berkomunikasi secara teratur dengan sahabat dan keluarga sebaiknya masuk dalam agenda kita.

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rasa kesepian berdampak buruk bagi tubuh. Rasa kesepian ini bahkan bisa timbul walau kita sedang berada di tengah banyak orang atau keluarga.

Salah satu cara mengusir kesepian bukan cuma memiliki sahabat yang baik, tapi juga membuat hidup kita bermakna bagi orang lain. Cobalah mengikuti komunitas sosial atau membuat kegiatan yang dapat membantu orang di sekitar kita.

8 Emosi yang Mungkin Tidak Pernah Kita Ketahui


repost from: http://health.kompas.com/read/2016/07/05/114000623/8.Emosi.yang.Mungkin.Tidak.Pernah.Kita.Ketahui



KOMPAS.com - Setiap waktunya ada 154 emosi yang tanpa disadari dimiliki kita. Hal ini disebutkan oleh Tiffany Watts Smith, seorang peneliti di Centre for the History of the Emotions di Queen Mary University of London dalam bukunya “The Book of Human Emotions”.

Ia menuliskan bahwa scan otak menunjukkan manusia memiliki lebih banyak emosi dari yang diperkirakan sebelumnya. Dan, inilah 8 emosi yang mungkin tidak pernah kita ketahui sebelumnya:

1. Torschlusspanik

Emosi ini menggambarkan perasaan bahwa hidup tiba-tiba berjalan dengan sangat cepat dan kita tidak terasa melewatinya. Peneliti menebak perasaan ini merupakan penyebab dari terlalu banyak petualangan atau olahraga ekstrim yang dilakukan, seperti mendaki gunung.

2. Iktsuarpok

Kata ini berasal dari suku Inuit, dimana menggambarkan perasaan yang mengharapkan kehadiran seseorang dan kita tetap serta selalu memeriksa apakah orang itu sudah datang atau belum.

3. Ambiguphobia

Ini merupakan perasaan yang tercipta ketika ada suatu hal yang ambigu, misalnya tentang saran kebugaran atau kesehatan secara umum.

4. Basorexia

Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami perasaan ini, yaitu dimana dorongan atau hasrat tiba-tiba untuk mencium seseorang.

5. Ilinx

Emosi atau perasaan ini adalah dorongan untuk menciptakan “kekacauan kecil”, biasanya digambarkan sebagai perasaan yang sedang jatuh atau kehilangan kontrol.

6. Mono no aware

Emosi ini menggambarkan perasaan tenang terhadap kesementaraan hidup di dunia ini, dengan keindahan dari semua benda hidup maupun mati. Alasan ini biasanya membuat orang-orang pergi hiking di tempat-tempat terpencil.

7. Pronoia

Pada dasarnya, perasaan ini kebalikan dari paranoid, dimana merasa bahwa setiap orang membantu kita.

8. Vergüenza ajena

Emosi yang mungkin tidak pernah kita ketahui yang terakhir ini berasal dari bahasa Spanyol, dimana menggambarkan rasa sakit yang luar biasa ketika melihat orang lain mempermalukan dirinya sendiri di depan umum.


Secara bersamaan, kita ingin membantu mereka dan menutup mata, sehingga kita tidak perlu menyaksikan semua hal yang memalukan tersebut. (Intisari-online/Monalisa Darwin)

Jangan Berlebihan Memuji Anak Cantik atau Ganteng

Repost from: http://health.kompas.com/read/2016/06/22/120600123/Jangan.Berlebihan.Memuji.Anak.Cantik.atau.Ganteng.



KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu bangga memiliki anak yang secara fisik cantik atau pun ganteng. Meski demikian, jangan terlalu berlebihan memuji kelebihan fisik anak karena bisa berakibat negatif pada perkembangan mentalnya.

Menurut psikolog remaja dan keluarga Sutji Sosrowardojo, pujian yang lebih ditekankan pada penampilan fisik akan membuat anak merasa bahwa hal itu yang harus dikedepankan.

"Anak akan menjadi terlalu self concious, dunia seolah berputar pada penampilan fisik dia saja. Jadi bukannya tidak boleh memuji, tapi proporsional saja," kata Sutji di sela acara talkshow bertema Isu Body Image pada Anak Usia Pra-Remaja yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta (21/6/2016).

Sutji mengatakan, orangtua seharusnya jangan menilai anak semata hanya dari penampilan atau bentuk tubuhnya saja. Itu berarti, tidak memuji berlebihan atau pun mengkritik bentuk tubuh anak.

"Orangtua memberi pengaruh yang besar pada cara anak mempersepsikan citra dirinya. Hasilnya bisa positif atau negatif," kata psikolog yang aktif dalam komunitas Joy Parenting ini.

Daripada terlalu fokus pada fisik anak, sebaiknya orangtua lebih menonjolkan nilai positif dari karakter atau kepribadian anak.

"Kecerdasan anak juga tidak melulu soal akademi, tapi juga kemampuan beradaptasi di lingkungan baru atau sifatnya yang periang. Jadi pujian kecantikannya itu dikaitkan dengan kepribadiannya, dia akan lebih merasa diapresiasi," paparnya.

Anak yang mendapat pujian akan kepribadiannya akan merasa batinnya juga cantik, sehingga kecantikan itu terpancar meski tubuhnya tidak sempurna.

"Tekankan pada anak bahwa kecantikan atau ketampanan itu tidak ada yang standar, tergantung siapa yang melihat. Beri tahu anak bahwa cantik itu berarti cantik batin dan lahir. Dengan cantiknya batin, pasti akan terpancar ke luar," ujarnya.

Sutji mengatakan, memang tidak mudah meyakinkan anak bahwa penampilan fisik itu tidak terlalu penting. Tapi, sebagai orangtua kita bisa menanamkan pentingnya menilai seseorang dari kepribadiannya sehingga anak akan memiliki citra diri yang positif.

Alam Semesta Berkembang Lebih Cepat dari yang Kita Duga


Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa alam semesta saat ini berkembang lebih cepat dari yang kita duga.

Jarak Kosmik. (NASA / ESA / A. Field, STScI / A. Riess, STScI & JHU)


Para astronom telah menemukan bahwa alam semesta berkembang antara 5% dan 9% lebih cepat dari yang dihitung sebelumnya. Penemuan dilakukan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA dan ESA .

Para ilmuwan, yang dipimpin oleh Adam Riess, profesor penerima Nobel Laureate dan astrofisikawan dari Institut Space Telescope Science dan Universitas Johns Hopkins, menggunakan Hubble untuk mengukur jarak ke bintang di 19 galaksi dan hasilnya lebih akurat dari sebelumnya.

Mereka menemukan bahwa alam semesta saat ini berkembang lebih cepat dari laju yang berasal dari pengukuran Semesta tak lama setelah Big Bang. Hasil penemuan mereka ini kemudian dipublikasikan di Astrophysical Journal.

Jika dikonfirmasi, ketidak konsistenan ini mungkin merupakan petunjuk penting untuk memahami tiga komponen yang paling sulit dipahami alam semesta, yaitu materi gelap, energi gelap dan neutrino.

"Temuan mengejutkan ini mungkin merupakan petunjuk penting untuk memahami bagian-bagian misterius dari alam semesta yang membentuk 95% dari segala sesuatu dan tidak memancarkan cahaya, seperti energi gelap, materi gelap, dan radiasi gelap," kata Riess.

"Salah satu penjelasan yang mungkin untuk ekspansi dengan kecepatan yang tak terduga dari alam semesta ini adalah adanya jenis baru partikel subatomik yang mungkin telah mengubah keseimbangan energi di alam semesta awal, yang disebut radiasi gelap."

Tim membuat penemuan dengan menyempurnakan pengukuran seberapa cepat alam semesta berkembang dengan nilai yang disebut konstanta Hubble. Akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini berhasil mengurangi ketidakpastian sekitar 2,4%.

Pengukuran dari Big Bang, dari Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) nya NASA dan dari misi satelit Planck ESA menghasilkan prediksi yang lebih kecil untuk konstanta Hubble.

"Membandingkan tingkat ekspansi alam semesta yang dihitung oleh WMAP dan Planck untuk waktu setelah Big Bang serta Hubble untuk alam semesta modern kita seperti membangun jembatan," kata Riess.

"Anda mulai dari dua ujung, dan Anda berharap untuk bertemu di tengah jika semua gambar Anda benar dan pengukuran Anda benar. Tapi sekarang ujung-ujungnya tidak tepat di tengah dan kami ingin tahu kenapa."

Untuk kalibrasi jarak pendek, Riess dan rekannya mengamati variabel Cepheid - denyutan bintang yang memudar dan mencerah pada tingkat yang sebanding dengan kecerahan mereka (properti ini memungkinkan para astronom untuk menentukan jarak mereka).

Mereka mengkalibrasikan jarak ke Cepheids menggunakan teknik geometris dasar yang disebut paralaks. Dengan Hubble Wide Field Camera 3, mereka memperpanjang pengukuran paralaks dari sebelumnya.

Untuk mendapatkan jarak yang akurat ke galaksi terdekat, tim kemudian mencari galaksi yang mengandung Cepheids dan supernova Tipe Ia (pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen). Galaksi seperti ini selalu memiliki kecerahan yang sama dan juga cukup terang untuk dilihat pada jarak yang relatif besar.

Dengan membandingkan kecerahan yang diamati dari kedua jenis bintang di galaksi terdekat, para astronom kemudian bisa secara akurat mengukur kecerahan sebenarnya dari supernova. Menggunakan anak tangga yang dikalibrasikan pada jarak tangga, akurat untuk menghitung tambahan 300 supernova Tipe Ia di galaksi berjauhan.

"Kami membandingkan mereka dengan mengukur jarak cahaya dari supernova yang membentang dari panjang gelombang dengan perluasan ruang," kata astronom. "Akhirnya, kita menggunakan dua nilai tersebut untuk menghitung konstanta Hubble."



sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/06/alam-semesta-berkembang-lebih-cepat-dari-yang-kita-duga

Teknologi Benih (Bioteknlogi Pertanian)


Teknologi Benih - Saat ini teknologi pertanian telah berkembang pesat, banyak sekali teknologi yang dapat kita terapkan untuk dapat meningkatkan hasil panen dan salah satu contoh dari teknologi pertanian adalah teknologi benih. Teknologi benih adalah metode untuk memperbaiki karakteristik benih tanaman baik secara genetik dan fisik. Metode tersebut meliputi praktek-praktek seperti pengembangan varietas benih, evaluasi, penaburan benih, produksi benih, memproses, penyimpanan dan sertifikasi. Banyak sekali tujuan dari dikembangkannya teknologi benih antara lain :
1. Berlipat ganda dengan cepat : untuk meningkatkan produksi pertanian
2. Pasokan benih tersedia tepat waktu : varietas benih baru dapat tersedia kapan saja
3. Benih yang terjamin mutunya : lebih tahan lama dan berkualitas tinggi
4. Harga yang wajar : harga benih haruslah murah agar dapat dijangkau oleh banyak petani

Cara memodifikasi benih secara genetik


Pengertian Dari Teknologi Benih
Perusahaan Monsanto Co memproduksi 90 persen tanaman transgenik menggunakan perkawinan komplek dengan cara menerapkan teknik lama yaitu dengan cara menyilangkan dua tanaman yang berbeda untuk memproduksi sifat tanaman yang diinginkan. Selainitu ada beberapa langkah untuk mendapatkan benih yang diinginkan, contohnya sebagai berikut :

Step 1 : menemukan sifat tanaman yang baru
Untuk memproduksi organisme yang dimodifikasi secara genetik, kita harus mengenali sifat tanaman yang ingin kita tanam dan menemukan organisme lain yang memiliki sifat tersebut. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan Mosanto yang pertama kali memproduksi “Roundup Ready” yaitu tanaman glyphosate tahan lama yang menggunakan gen yang ditemukan tumbuh dekat pabrik Roundup. Sebagai contoh kita dapat menuangkan komposisi asam lemak kepada suatu objek, misalnya saja ketika kita ingin melakukan tes terhadap ratusan bunga dan jamur sehingga kita dapat menemukan sifat tanaman yang kita inginkan melalui asam lemak yang memproduksi enzim dari sifat tanaman tersebut. Contohnya enzim yang ditemukan pada bunga yang berwarna kuning muda serta enzim yang disebut neurospora pada jamur. Selain itu untuk menciptakan benih kedelai transgenik, kita juga harus mengujinya terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Step 2 mengambil gen
Dulu untuk mempelajari kode genetik dari suatu benih, kita harus menanamnya terlebih dahulu, menumbuhkan tanaman sampai ukuran tertentu, lalu lubangi daun menggunakan pembolong kertas untuk membuat sampel tanaman. Namun proses tersebut memakan waktu yang cukup lama dan merepotkan. Para ahli mesin perusahaan Monsanto menemukan alat pemotong khusus yang dapat memotong hanya bagian yang kecilnya saja dan menghaluskannya hingga menjadi bubuk yang dapat dianalisis dengan teknologi genome-mapping. Sedangkan sisanya yang masih bagus diawetkan untuk ditanam dan diolah.

Step 3 : Memasukkan sifat
Apabila kita telah menemukan sifat yang diinginkan, maka langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam tanaman. Butuh waktu dua hari untuk menerapkan sistem ini, termasuk menggunakan gen yang sebenarnya adalah potongan dari DNA.A.22 yaitu partikel logam yang dilapisi dengan DNA dan dimasukkan ke dalam jaringan tanaman. Sedangkan untuk mendapatkan omega 3 dalam kedelai, kita dapat memanaskan bibit kedelai untuk memberikan tekanan sehingga bibit tersebut rentan terhadap hama yang disebut Agrobacterium tumefaciens. Organisme khusus dimasukkan ke dalam DNA tanaman dan mengubahnya menjadi zat gula dan asam amino sebagai supply makanan bagi bakteri.

Step 4 : Menempatkan bibit pada wadah ember atau sarung tangan plastik
Wadah emeber tersebut adalah rumah untuk ribuan bibit yang sedang diteliti untuk daya tahan terhadap kekeringan, kekurangan garam atau mineral, hama, tahan penyakit dan lain-lain. Wadah ember yang berisikan ribuan bibit tersebut kita tempatkan pada green house sehingga kita dapat memantaunya kapan saja. Sekarang ini ahli tanaman harus mempelajarinya dengan tangannya sendiri seperti dengan mengambil gambar akar tanaman dan menguji coba kelangsungan hidupnya.

Step 5 : menanam
Teknologi otomatis bertujuan untuk mempermudah pekerjaan ahli genetika, namun seseorang tetap harus menanamnya untuk melihat hasil panennya.

Step 6 : gen memperlihatkan dirinya sendiri


sumber: http://www.hometekno.com/2015/12/teknologi-benih.html

Prestasi Putra/Putri Indonesia dalam Bidang IPTEK

Pada Agustus 2015, salah satu putra Indonesia memenangkan juara pertama lomba robotic internasional yang diselenggarakan di Korea Selatan. Putra Indonesia ini bernama Salman Trisnadi Wajrasena, yang biasanya dipanggil Salman. Pada saat mengikuti lomba robotic internasional tersebut, Salman masih berusia tujuh tahun. Namun di usianya yang masih sangat muda, Salman sudah berhasil mencetak prestasi kelas dunia. Ia mendapat penghargaan kategori Creative Design. Selain itu ia juga  mengikuti kategori lainnya seperti Steam Mission. Namun hanya sebagai Participation Prize.


Salman bersekolah di SD Prestasi Global, Jalan Palem I nomor 1 Mampang Indah, Rangkapan Jaya, Kota Depok, Jawa Barat. Sebelumnya Salman bersekolah di TK Prestasi Global. Pembina Yayasan  Graha Cendekia (yang membawahi TK dan SD  Prestasi Global)  Naba Aji Notoseputro mengatakan, kemampuan Salman diasah di Sekolah Prestasi Global dalam kegiatan ekskul yang diadakan rutin di sekolah. Kesenangan Salman  akan robot tidak terlepas dari lingkungan keluarganya. “Ayahnya adalah trainer untuk pelatihan pembelajaran robotic di sekolah-sekolah,” ungkap Naba.

Naba mengemukakan, saat ini SD Prestasi Global juga sedang mengembangkan pembelajaran berbasis IT dimana tidak hanya pelajaran robotic saja namun proses pembelajaran yang menyenangkan dengan sarana IT yang memadai, baik dalam proses learning maupun dalam approach learning.

“Sekolah Prestasi Global juga menyeimbangkan nilai-nilai keagamaan Islami dalam setiap pembelajarannya sehingga siswa diharapkan mampu berkembang dengan IMTAK dan IPTEK yang sejalan dengan tantangan zaman,” papar Naba Aji Notoseputro.

Setiap anak mempunyai bakat dalam dirinya, tergantung bagaimana ia mengasahnya. Apabila bakat terus diasah, maka bakat tersebut akan berkembang menjadi lebih baik. Dari contoh diatas, bisa kita lihat bahwa bakat tersebut bisa diasah dan menjadi prestasi. Oleh karena itu, salurkanlah bakat anda dengan cara anda sendiri. terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/08/20/ntddlc374-murid-sd-prestasi-global-juara-robotic-internasional

Jonathan Kwok, Tembus Level Asia Lewat Matematika

Tembus Level Asia Melalui Matematika

Jonathan Kwok, siswa Kelas VIII SMP Darma Yudha

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebanyakan, pelajar menghindari Matematika karena dianggap sulit. Tapi tidak bagi Jonathan Kwok, kesukaan terhadap pelajaran berhitung ini malah mengantarkannya menuju segudang prestasi.

Siswa kelahiran Pekanbaru tanggal 18 Juli 2002 ini tak hanya memimpin nilai akademik di kelas saja, prestasinya khususnya di bidang matematika ini telah menembus level nasional bahkan Asia.

“Saya enjoy dengan matematika karena ketemu soal-soal baru dan menantang,” ungkap Jojo, begitu ia disapa.

Anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Rianto dan Angelia ini, memiliki moto "kerja keras akan membuahkan hasil yang bagus". Hal ini diakuinya cocok dengan kesukaannya terhadap mata pelajaran matematika.

Berbagai prestasi yang telah ia raih bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Seperti lolos ke tahap II International Maths and Science Competition di Jakarta, juara II Olimpiade Matematika Universitas Riau (Unri), medali perak OSN di Bandung, juara I lomba matematika di UIN Suska, meraih medali preak dalam Singapura International Maths Competition di Singapura, medali perunggu dalam MASMO di Malaysia, dan medali perunggu dalam Korean International Maths Competition Individu, Tim perunggu, dan Group perak.

Saat duduk di bangku SMP Darma Yudha, prestasi yang diraih Jojo yakni, harapan I Lomba Matematika Nasional UGM di Yogyakarta, juara II Kompetisi Literasi Matematika se-Riau, harapan II Logika tingkat SMA di UI, medali emas ICAS di SMP Darma Yudha, juara I Olimpiade Matematika di UR, individu, tim, dan kompleks, dan juara III lomba matematika di UIN Suska tahun 2015, dan juara II tahun 2016.

Ternyata tidak ada formula khusus baginya untuk menorehkan prestasi baik di kelas maupun dalam berbagai lomba. Malah ia mengaku jam belajarnya pun tidak menentu. Sesuai dengan keinginannya saja serta memanfaatkan waktu luang. Bahkan saat belajar ia selalu menghidupkan musik.



sumber: http://pekanbaru.tribunnews.com/2016/04/08/tembus-level-asia-melalui-matematika

Senin, 11 Juli 2016

Semua Akan Tiba pada Waktu yang Telah Ditakdirkan

Yak, hello blog & readers.

Setelah merepost & mempost tugas yg diwajibkan, karena sinyal yg sedang kurang bersahabat, saya yg tadinya online via laptop terpaksa harus berpindah via smartphone. Yaaa tapi gapapalah.

Saya anggap saja sekarang waktunya saya beristirahat sejenak dari pengerjaan tugas softskill (yg udah mepet deadline) jadi saya mau curhat-curhat dikit soal pengalaman saya. Menurut saya pengalaman saya cukup penting untuk saya share disini (menurut saya ya, gatau menurut kalian wkwk).

*****

Ini pengalamanku di suatu siang, di Bulan Ramadhan.

Ketika Ramadhan, bukankah rasanya lebih cepat lelah daripada biasanya? Ditambah jam tidur yang agak berubah, menjadi bangun lebih awal dan tidur lebih malam (saya sih gitu) terkadang membuat lebih cepat mengantuk saat sedang beraktivitas dibanding hari-hari biasa.

Waktu itu, kelasku pulang cepat. Dan aku amat sangat senang sekali dengan hal tersebut (ceritanya senengnya kebangetan sampe kalimatnya nggak efektif gitu). Aku sudah merencanakan akan langsung pulang dan....... tidur siang. Karena aku amat sangat mengantuk di kelas tadi. Aku yang biasanya selalu tahu dan ingat apa-apa saja yang diucapkan pengajar, tadi tidak tahu apa-apa sama sekali. Yang kupikirkan tadi hanya 1 hal saja, kasur kesayanganku :* (i love you my bed)

Ketika sudah waktunya pulang, inginnya sih aku langsung ngeloyor pulang saja. Namun aku agak tidak enak dengan teman-temanku. Dan si*lnya, entah kenapa rasanya teman-temanku itu bersemangat semua -_- aku jadi takut diajak pergi main/jalan2 dsb dengan mata yang sudah 5 watt & tubuh yang sudah seperti dirayapi ini (maksudnya kayak kayu kena rayap gitu, dari luar sih keliatannya masih kokoh tapi dalamnya sudah rapuh, nggak bisa diharapkan).

Untungnyaaa..... oke kuceritakan dulu, temanku itu ada 4, bersamaku jadi ber5. Nah untungnya, temanku yang 3 itu ada urusan ber3, jadi pasti hari itu mereka tidak akan mengajak main :D jadi tinggal aku dan seorang lagi temanku yang tidak ada kegiatan wajib kala itu.

Kami pun berpisah di koridor karena 3 orang temanku itu buru-buru. Aku yang sudah merasa tidak dikejar oleh apa-apa lagi akhirnya malah santai. Kuputuskan untuk mengantar temanku yang seorang itu sampai ke gerbang terlebih dahulu, baru kemudian aku masuk kembali untuk mengambil motorku dan, pulang! Toh aku sudah bebas, tidak akan ada lagi yang menggangguku pulang setelah ini, semua potensi hambatan sudah beres, tinggal 1 ini saja lalu, selesai! Hehehe *mau tidur siang aja lebay banget yak?*

Namun, setelah kepergian ketiga temanku, si temanku yang satu lagi ini, sebut saja namanya Mawar *jiaaahh* entah mengapa terlihat seperti tidak ingin pulang. Nah lho ._. Aku yang melihat gelagatnya ini langsung bertanya sambil pura-pura santai (padahal dalam hati gregetan).

"Mawar, kenapa, bingung ya mau ngapain abis ini? Belum mau pulang ya?"

Mawar menjawab (ini kenapa nama samarannya jadi betulan mawar? Ah bodoamat :v ): "Iya nih, Al, belum mau pulang, nanggung soalnya baru jam segini."

**Gue dalem hati: "Wahiya bener perkiraan gue, haduuuuu...."**

Tetapi entah mengapa, perasaan kantukku berangsur lenyap sedikit demi sedikit. Dan entah mengapa pula, tiba-tiba aku juga jadi merasa sedikit sayang jika langsung pulang saat itu juga. Belum juga dzuhur.

Kemudian aku berkata padanya, "Hmm... iya nih nanggung juga ya baru jam segini, kepagian juga kalo pulang. Tapi enaknya ngapain ya? Kemana ya? Hmm...."

Mawar: "Emang Al nggak mau pulang sekarang?"

**Gue (dalem hati lagi): "Hmm... pengen pulang sekarang nggak ya? Pulang nggak ya? Masih ngantuk sih tapi males pulang juga, gimana dong? Apa harusnya tadi nggotong kasur dari rumah ya buat dibawa kesini?"

Aku pun menjawab: "Sebenernya sih rada ngantuk (padahal mah ngantuk beuuddd tadinya, ya, tadinya) tapi nanggung juga kalo pulang jam segini, entar aja deh pulangnya." (Naaaahhh itu rada aneh deh, kenapa tau-tau gue ngomong gitu)

Dan akhirnya aku pun tidak jadi pulang. Kuputuskan untuk mengobrol dengan temanku yang satu ini saja, Si Mawar (bukan nama sebenarnya :v ). Kuakui, diantara seluruh temanku yang kusebut ada 4 tadi, aku paling suka si Mawar ini sih. Makanya aku senang jika ada saat-saat berdua semacam ini, aku jadi bisa fokus mengobrol dengannya (biasanya rebutan sama yg lain :'v ).

Kemudian, kami pun mencari tempat duduk, lalu mulai mengobrol. Tiba-tiba di tengah obrolan:

Mawar: "Eh, tunggu deh, Al."
Gue: "Kenapa, war?"
**gue dalem hati: "lah kita kan lagi duduk, ngapain minta ditungguin? Emang lagi lomba gerak jalan? Wkwk"
Mawar: "Kayaknya aku de javu."
Gue: "Haa? De javu? Serius?"
Mawar: "Iya, bener. Ini tempatnya sama persis, omongan kita tadi juga sama persis!"
Gue: "Hoooouuu....."

Itu sebenarnya aku.... (aku atau gue sih? Whatever lah~ saya aja dah ). Itu sebenarnya saya sedang terkesima.

What?? Terkesima??

Iya, terkesima. Mengapa saya terkesima?

De javu itu setahu saya (dan yang pernah saya alami juga sih) adalah keadaan dimana kita merasa sudah pernah mengalami suatu peristiwa, jadi seperti ada peristiwa yang terulang kembali. Kadang ada orang yang merasa (misalnya saya) bahwa dia sudah memimpikan suatu peristiwa, dan peristiwa tersebut betul-betul terjadi dalam kenyataan beberapa waktu setelah dia bermimpi itu. Ada juga sih yang merasanya bukan mimpi, tetapi memang dia mendapat pengalaman langsung. Yang jelas de javu itu rasanya seperti merasakan suatu peristiwa yang sama persis yang sudah terjadi sebelumnya.

Ada yang percaya bahwa de javu itu adalah pertanda tentang masa depan. Saya cukup percaya ini sih, saya anggap de javu itu bagian dari takdir.

De javu yang saya alami nggak penting-penting amat sih, seperti yang dialami teman saya, menurut saya itu nggak terlalu penting, untuk sejarah dunia misalnya, itu hal yang amat sangat remeh sekali. Dua orang mengobrol setelah selesai kelas, hampir semua orang di dunia bisa dan pernah melakukannya.

Namun, yang membuat saya terkesima adalah, bagaimana skenario Tuhan terjadi sedemikian rupa.

De javu yang terjadi tadi adalah antara Mawar dan saya. Peristiwanya adalah mengobrol sepulang kelas di teras gedung.

Dalam de javu tersebut, ada saya. Saya, orang yang pada awalnya sangat ingin sekali pulang ke rumah secepat mungkin untuk tidur siang, mengapa malah tidak jadi pulang dan malah mengobrol dengan teman saya? Mengapa de javu teman saya menjadi kenyataan? Atau mengapa ada saya di dalam de javu tersebut?

Karena hal di atas, makanya saya percaya de javu itu bagian dari takdir dan saya merasa terkesima. Saya terkesima dengan takdir Tuhan yang akan tetap terjadi jika telah ditetapkan oleh-Nya. Mau bagaimana pun keadaan pelakonnya, takdir itu akan tetap terjadi (kalo dalam Islam yang saya maksud adalah takdir yang tidak bisa diubah ya). Dalam sekejap saja, Tuhan bisa mengubah keadaan dan hati seseorang. (misalnya seperti saya yang awalnya sangat mengantuk dan ngebet pulang, tiba-tiba malah jadi mengobrol dengan teman saya, entah kemana ngantuk itu pergi).

Subhanallah. Luar Biasa. Maha Hebat Allah. Allah Maha Segalanya. (Saya pemeluk Islam)

****

Yak, jadi begitulah curcolan saya kali ini. Sungguh saya merasa sangat kagum dengan kehebatan Tuhan. Percayalah, Tuhan itu ada, dan ada takdir yang tak bisa diubah. Takdir itu pasti akan terjadi. Pasti dia akan tiba, suatu saat nanti, pada waktu yang telah ditentukan, waktu yang telah ditakdirkan.

Sekian dari saya, sampai jumpa di post selanjutnya, dadah~

*btw itu akhirnya saya sama teman saya sampai jam setengah 3 sore wkwkwk

Penemuan Terbaru Terkait Alam Semesta

"Cincin Einstein" nan Langka di Alam Semesta Ditemukan


Cincin Einstein atau lensa gravitasi kuat lebih langka ditemui karena pengamat, sumber dan lensa harus benar-benar berada di satu garis lurus.

''Cincin Einstein'' nan Langka di Alam Semesta Ditemukan
Cincin Einstein Canarias. Lingkaran hijau berasal dari galaksi sumber, sementara titik merah merupakan galaksi lensa. (DECam camera/Blanco 4m telescope observatory)
Tim peneliti dari Stellar Populations Group di Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC), Spanyol, baru-baru ini menemukan objek langka yang dikenal sebagai Cincin Einstein, salah satu tipe lensa gravitasi.
Suatu lensa gravitasi terbentuk ketika cahaya dari sumber yang sangat jauh dan terang (seperti quasar) "dibelokkan" disekitar objek yang sangat besar (seperti gugusan galaksi) di antara benda sumber cahaya dan pengamat. Lensa gravitasi merupakan salah satu prediksi dalam Teori Relativitas Umum Einstein.
Meski Teori Relativitas Umum dipublikasikan pada 1915, namun beberapa tahun sebelumnya, pada 1912, Einstein memprediksi pembengkokan cahaya. Einstein bukanlah ilmuwan pertama yang menemukan pembengkokan cahaya. Fisikawan Rusia, Orest Chwolson, adalah orang pertama yang menyebutkan “efek cincin” dalam literatur ilmiah pada tahun 1924. Itulah sebabnya cincin itu juga disebut sebagai Cincin Einstein-Chwolson.
Lensa gravitasi cukup terkenal dan banyak diamati. Namun, Cincin Einstein atau pelensaan kuat, lebih langka ditemui, karena pengamat, sumber dan lensa harus benar-benar berada di satu garis lurus. Einstein sendiri pernah mengatakan bahwa pelensaan kuat tidak akan pernah diamati. “Tentu saja, tidak ada harapan untuk mengamati fenomena ini secara langsung,” tulis Einstein pada 1936.
Tim dibalik penemuan baru ini dipimpin oleh Margherita Bettinelli, mahasiswa doktoral di University of La Laguna dan Antonio Aparicio serta Sebastian Hidalgo dari Stellar Populations Group di IAC. Karena kelangkaan dan kepentingan ilmiah, objek ini diberi nama “The Canarias Einstein Ring”.
Ada tiga komponen pembentuk cincin Einstein. Pertama adalah pengamat, dalam hal ini bisa berarti teleskop di Bumi. Kedua adalah galaksi lensa, sebuah galaksi besar dengan gravitasi yang sangat kuat. Gravitasi ini membengkokkan ruang-waktu sehingga bukan hanya objek-objek yang tertarik ke arahnya, tetapi bahkan cahaya dipaksa untuk melalui jalan melengkung itu. Lensa terletak di antara pengamat dan komponen ketiga, galaksi sumber. Cahaya dari galaksi sumber dibengkokkan menjadi bentuk cincin oleh kekuatan dari galaksi lensa.
Cincin Einstein LRG 3-757
Cincin Einstein lain yang bernama LRG 3-757. Cincin Einstein ini ditemukan oleh Sloan Digital Sky Survey. (NASA/Hubble/ESA)

Ketika ketiga komponen tersebut tepat berada di satu garis lurus (hal ini sangat jarang terjadi), cahaya dari galaksi sumber dibentuk menjadi lingkaran dengan galaksi lensa berada tepat di tengahnnya. Lingkaran memang tidak akan sempurna karena memiliki penyimpangan yang mencerminkan penyimpangan dalam gaya gravitasi dari galaksi lensa.
Cincin Einstein bukanlah sekedar artefak alam nan rupawan. Mereka memiliki segudang informasi tentang sifat-sifat galaksi lensa.
“Mempelajari fenomena ini memberi kami informasi yang sangat relevan tentang komposisi galaksi sumber dan juga tentang struktur medan gravitasi serta materi gelap pada galaksi lensa,” tutur Aparicio.
Menatap ke objek ini ibarat menatap ke masa lalu. Galaksi sumber berjarak 10 milyar juta tahun dari Bumi. Perluasan alam semesta berarti bahwa cahaya membutuhkan waktu 8,5 milyar tahun cahaya untuk mencapai kita. Itulah sebabnya cincin berwarna biru, dulu sekali, galaksi sumber itu masih muda, dipenuhi bintang biru panas.
Galaksi lensa lebih dekat dengan kita, tetapi jaraknya tetap saja jauh, 6 milyar tahun cahaya! Pembentukan bintang pada galaksi tersebut kemungkinan besar sudah akan berhenti, dan populasi bintangnya sekarang sudah tua.
Cincin Einstein Canarias sebenarnya tak sengaja ditemukan. Saat itu, Bettinelli tengah mengamati data dari Dark Energy Camera (DEcam) di Teleskop Blanco di Observatorium Cerro Tololo, Chile. Ia tengah mempelajari populasi bintang di rasi bintang Sculptor untuk disertasinya ketika Cincin Einstein mencuri perhatiannya. Anggota grup Stellar Population lain kemudian menggunakan spektograf OSIRIS pada Gran Telesopio CANARIAS (GTC) untuk mengamati dan menganalisisnya lebih lanjut.

(Lutfi Fauziah/Sumber: Universe Today)

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/06/cincin-einstein-nan-langka-di-alam-semesta-ditemukan

Pentingnya Pemahaman Matematika (Khususnya Statistika) dalam Psikologi


·         Pengertian Matematika

Kata Matematika berasal dari bahasa Yunani Kuno Î¼Î¬Î¸Î·Î¼Î± (máthÄ“ma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, dan perubahan. Dibawah ini adalah definisi matematika menurut para ahli:

1.      Dadi Permana
Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu, seperti: ekonomi, akuntasi, astronomi, geografi, dan antropologi.
2.      James dan James (1976)
Dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu: aljabar, analisis, dan geometri.
3.      Ani Ismayani
Matematika adalah segala hal yang berkaitan dengan pola dan aturan bagaimana aturan itu dipakai untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
4.      Reys, dkk. (1984)
Mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
5.      Johnson dan Rising (1972)
Dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logika, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berfikir yang didasarkan pada berfikir logis, konsisten, inovatif, dan kreatif.



·         Bidang Kajian dalam Matematika
Secara umum, setidaknya ada 12 bidang kajian dalam matematika, yaitu:

1.                      Teori Himpunan 

2.                      Teori Bilangan 
3.                      Logika 
4.                      Aljabar, meliputi: Aljabar Elementer, Aljabar Linear dan Aljabar Abstrak 
5.                      Geometri 
6.                      Trigonometri 
7.                      Topologi 
8.                      Analisis 
9.                      Probabilitas 
10.                  Statistika 
11.                  Matematika Diskret 
12.                  Matematika Terapan 

Pembagian bidang kajian di atas, bukanlah satu-satunya pembagian bidang. Mungkin pula terdapat pembidangan lain, oleh karena mungkin juga dua atau lebih bidang di atas saling bersinggungan (terdapat beberapa topik sama yang dipelajari). Mungkin pula suatu bidang merupakan dapat di anggap sebagai pengembangan atau (atau beberapa) bidang yang lain.


·         Kaitan Matematika (Secara Umum) dengan Psikologi

Kita tentunya dapat menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan jika telah terbiasa dengan hal tersebut, maka secara tidak langsung dapat mempengaruhi pola pikir kita menjadi sistematis. Dan hal tersebut rupanya bermanfaat, termasuk untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
1.      Cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu. Dengan belajar matematika, otak akan terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis sehingga masalah lebih mudah teratasi.
2.      Cara berpikir matematika itu secara deduktif. Kesimpulan di tarik dari hal-hal yang bersifat umum, bukan dari hal-hal yang bersifat khusus. Sehingga kita menjadi terhindar dengan cara berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”.
3.      Belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak.
4.      Belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam menghadapi semua hal dalam hidup ini.

Cara berpikir matematis seperti yang telah dijabarkan di atas tentu diperlukan pula oleh bidang-bidang ilmu lain, termasuk psikologi. Seorang psikolog misalnya, harus memiliki kecakapan analisis yang baik untuk menganalisis permasalahan. Untuk dapat menganalisis diperlukan kemampuan berpikir sistematis, silogisme dan juga berpikir deduktif.

Selain itu, di dalam penelitian psikologi, perhitungan matematika pasti ada dan digunakan, walaupun mungkin hanya dalam kategori perhitungan sederhana. Misalnya psikologi akan meneliti “pengaruh MSG (monosodium glutamat) pada tingkat kecerdasan anak”. Disini kita perlu mencari tahu, batas dosis aman MSG, contohnya dalam X gram makanan, maksimal MSG yang terkandung X gram. Atau kita dapat membuat grafik yang menunjukkan pengaruh tersebut. Anak yang kesehariannya selalu mengonsumsi MSG tingkat IQ nya pasti lebih rendah dibandingkan teman-temannya yang tidak mengonsumsi MSG.
Kemudian, psikolog perlu mengelompokkan data-data saat membantu memecahkan masalah pasien mereka. Pengelompokan ini dapat berupa himpunan-himpunan, seperti himpunan anak yag takut gelap dan bagaimana penyelesaiannya, himpunan anak yang tidak suka menulis serta apa yang menjadi penyebabnya. Penyebab itu  misalnya berupa trauma, atau si orang tua tidak pernah memberi pujian akan hasil karyanya, semua itu akan terasa lebih mudah jika dibuat dalam bentuk tabel atau grafik, atau dapat pula kita tuliskan seperti notasi himpunan pada matematika.


·         Statistika

Ada satu bidang kajian matematika yang paling berkaitan dengan psikologi, yaitu Statistika.

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). 

Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri.

Dalam psikologi, statistika ini lah yang berperan untuk mengolah data-data untuk penelitian atau pengukuran yang telah didapatakan.



  • Aplikasi Matematika dalam Psikologi

Aplikasi matematika dengan psikologi, dan materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang berhubungan dengan psikologi,antara lain :
1.      Berhitung Cepat
Berhitung cepat disini biasa dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna dalam psikologi ,yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan estimasi seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta ketahanan berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
2.      Deret Angka
Deret angka adalah susunan angka atau huruf yang memiliki pola tertentu. Deret angka pun dipelajari dalam matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa dipelajari .deret angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan ketelitian seseorang.
3.      Gambar
Gambar yang dimaksud adalah gambar yang menggunakan bangun-bangun yang terdapat dimatematika.seperti lingkaran, segitiga, kotak, kubus, balok dll. mempelajari gambar disini bertujuan untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan bentuk bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada sistematika  berpikir logis dan ketahanan berpikir.
4.      Matematika berpola
Matematika berpola disini untuk menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan pola tertentu melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
5.      Statistik
Statistik disini utuk mengukur  daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat serta ketelitian seseorang.
Didalam  materi ini kita dapat mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah lemah,kuat,atau sebaliknya. Diatas tadi adalah hubungan-hubungan materi  atau teori yang ada didalam bidang matematika,jika anda sering mengikuti-mengikuti tes psikologi pasti anda pernah menemukan soal soal yang tercantum diatas tadi.
Matematika juga penting dalam tes tes psikologi. Disiini saya juga akan membahas tentang tes-tes psikologi yang menggunakan matematika.seperti,
·         Tes intelegensi
·         Tes IQ
·         Tes bakat atau bakat skolastik
·         Tes psikotes melamar pekerjaan serta tes psikotes dalam PNS
Seperti halnya yang ada matematika dalam tes-tes psikologi,seperti tes IQ, tes Intelegensi,tes bakat,antara lain :
·         Tes Pemikiran Numerik
Tes ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan menjawab soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya berbentuk barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang secara mendatar atau bias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak kosong  yang harus diisikan
·         Tes Pemikiran Perseptual
Tes ini merupakan salah satu bentuk tes dan tes irama bergambar.tes ini paling sering diujikan oleh perusahaan ,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang baik.Didalam ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian,kecepatan,dan kepribadian yang dimiliki peserta tes  terutama dalam berpikir dengan symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.
Matematisasi verikal merupakan proses yang terjadi di dalam sistem matematika itu sendiri; misal penemuan strategi menyelesaikan soal, mengkaitkan hubungan.
·         Tes Kemampuan Spasial
Dalam tes ini adalah tes gambar,baik berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat” dan memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai “jenis” soal tes ini  dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran cepat memindahkan potongan-potongan gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi secepat yg anda mampu.Dalam contoh anda hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai.
·         Tes Berhitung cepat
Disini tes ini diberikan selembar kertas yang seperti kertas Koran yang berisi penuh dengan angka-angka yang akan dijumlahkan debgan cepat ,baik. Dan benar. Tes ini bertujuan untuk menguji kecepatan berhitung  dan keseimbagan otak atau cara berpikir
Study kasus :
Contoh kasusnya adalah seorang psikolog akan mengukur sikap seseorang terhadap game online pada saat ini, setelah itu psikolog akan membuat alat ukurnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk angket, misalnya “apakah anda setuju dengan berkembanganya game online pada saat ini ?” jawaban yang ada pada angket tersebut contohnya “ya, karena……” “tidak, karena…”, setelah itu angket tersebut disebarkan pada lingkungan tertentu misalkan dilingkungan kampus. Setelah itu lalu kita kumpulkan data tersebut dan analisa hasilnya, setelah itu kita simpulkan hasil dari angket yang telah disebarkan tadi dengan menggunakan ilmu statistika.


  • Kesimpulan.

Melihat cukup banyak hubungan antara matematika dengan psikologi, maka pemahaman matematika itu penting dan harus dimiliki oleh seorang yang berkecimpung dalam dunia psikologi.


Referensi:
http://snelaisnaenh.blogspot.co.id/2014/04/hubungan-matematika-ilmu-alamiah-dasar.html
http://belajarmenyukaimatematika.blogspot.co.id/2012/05/matematika-pengertian-dan-bidang-kajian.html
http://evilaelawati.blogspot.co.id/2016/06/pentingnya-pemahaman-matematika.html
http://firdanurzanah.blogspot.co.id/2016/06/pokok-penting-matematika-dan-kaitannya.html