Sabtu, 28 Maret 2020

Midnight poem part 2 (27)

Tak Kusangka
-aeliceyu-

Kupikir semua sudah berlalu
Aku telah damai
Dan menghapusmu dari hatiku
Hanya menyisakan kenangan indah saja dalam benakku

Menjauh, jaga jarak
Biar rasa ini berhenti
Dan hati ini tenang
Lalu hidup dengan lebih baik

Hanya saja, hidup memang lucu
Hidup memang selucu itu
Siapa sangka diriku akan mengenangmu lagi
Dengan alasan selucu itu

Aku ingin membantu seseorang
Dan, tak kusangka dia mirip dirimu
Ah, pasti kamu sebal dengar perkataanku
Tapi nyatanya, aku teringat kamu karenanya

Kamu, oh kamu
Mengapa lagi-lagi kuteringat kamu
Kupikir telah terhapus namamu dari dinding hatiku
Rupanya belum

Malahan aku makin tersadar
Alasanku menyukaimu
Karena kamu adalah kamu
Sebagai dirimu

Meski ada yang mirip denganmu
Atau masuk kriteriaku
Dan baik pula kepadaku
Tapi tetap tak sembarang orang bisa seperti kamu

Kamu, yang pernah menjadi penghuni hatiku

*28 Maret 2020
Dear marshmallow... masih kupanggil kamu dengan nama ini :") karena sejak awal kenal kamu memang kunamai demikian.
Hari ini lucu, aku dapat teman baru yang... mirip kamu, hingga aku tak sanggup berteman dengannya untuk sementara, karena mengingatkanku padamu.
Kamu tahu, aku masih sayang kamu, dan kadang masih berharap ini semua cuma mimpi.
Semoga kamu baik-baik saja, bahkan meski kau tak anggap aku lagi, dan aku bukan siapa-siapa yang berarti bagimu. :")
I love you.


Sabtu, 21 Maret 2020

Midnight Poem part 2 (26)

Berakhir, yang Tak Pernah Berakhir
-aeliceyu-

Tak kusangka, secepat ini
Semudah ini
Lima hari mulanya mengubahku
Lima hari kelaknya memisahkan

Yang awalnya sering bersama
Tiba-tiba menjauh
Untuk kemudian berjarak
Hingga akhirnya berakhir

Sesungguhnya wajar
Menjauh kala jenuh
Dalam berteman itu biasa
Ya, dalam berteman

Hanya ada sesuatu yang mengganjal kala itu
Entah apanya, aku tak paham
Yang jelas, ini semua sudah berakhir
Berakhir, karena aku memilih mengakhirinya

Atau berakhir, tanpa pernah berakhir?
Benarkah ini semua berakhir?
Kurasa ini adalah
Berakhir yang tak pernah berakhir

Mengapa?
Karena kita semua tahu jawabnya, tak pernah ada yang dimulai :)
Jadi... bagaimana mau diakhiri
Jika bahkan dimulai saja tak pernah? :)


*21 Maret 2020
Dear marshmallow, terimakasih untuk semuanya selama ini. Terimakasih atas kehadiranmu, bantuanmu "menyelamatkanku", pertolonganmu, dan berbagai kenangan indah yang kau torehkan dalam hidupku. Terimakasih banyaaakkk ♡♡♡ Aku cinta kamu, aku sayang kamu, tapi akhirnya aku memilih menjaga jarak. :) Semoga kamu tetap baik-baik saja ya, sayangku. Bahkan meski kita sudah tak dekat lagi. :)
Kamu tetap temanku, you're still my friend, if you want. Yeah... if you want. Hehehe... :")
Perlu waktu 5 hari pula untuk merelakanmu dan menulis ini. Tapi tidak apa, aku kuat, dan baik-baik saja, seperti biasanya. Seperti dulu, sebelum aku kenal kamu. I still me. :) Terimakasih banyak, sekali lagi... terimakasih, sayang. ♡♡♡

Jumat, 13 Maret 2020

Midnight Poem part 2 (25)

Aneh
-adoralic-

Aneh
Perasaan ini
Aneh
Sungguhan nyata

Apa aku hanya terbawa huru-hara sesaat
Huru hara hatiku karena merindukanmu?
Hmm... aku tak mengerti
Sungguh aneh

Rasanya kemarin aku mulai mencintaimu, namun...
Kemana perasaan itu kini?
Cinta macam apa yang mudah memudar?
Sungguh aku tak paham

Dan mengapa sebabnya, itu yang lebih ingin kuketahui
Apa karena kamu baik-baik saja makanya diriku...
Atau karena kamu "biasa saja" makanya aku...
Atau... kenapa?

Memang harusnya kamu bagaimana?
Atau harusnya aku bagaimana?
Entahlah, rasanya ada yang aneh
Meski jelas bisa didiamkan

Aku jelas tak masalah dengan diam ini
Sebagaimana misal kita bicara pun tak mengapa
Aku cuma bingung
Karena kalau dipikir-pikir... memang aneh, selain perasaanku yang aneh pula

*14 Maret 2020
Eh, besok 1 bulan sejak aku "menghilang" hahaha...
Apakah gantian dirimu yang menghilang, atau bagaimana?

Sabtu, 07 Maret 2020

Midnight Poem part 2 (24)

Bukan Begitu, Sayang
-adoralic-

Aku mencintaimu
Dan menyatakan kebahagiaanmu adalah bahagiaku jua
Apakah kau anggap dusta?
Atau kau anggap itu menggantungkan pada faktor eksternal?

Jikalau dirimu berpikir demikian
Maka kau harus tahu
Bukan begitu, sayang
Ada penjelasannya

Mencintai itu artinya
Berharap yang terbaik bagi yang dicintai
Maka banyak yang mengatakan...
Cintailah dirimu dulu

Begitulah, duhai kasihku
Aku mencintaimu dengan harapan yang wajar
Dan bukan hanya kamu, siapapun yang (pernah) kucintai
Maka bahagianya jadi harapku pula

Aku berdiam diri, tak mencari kabarmu
Tak seperti biasanya, kali ini sengaja diam
Apakah diriku tak acuh padamu?
Bukan begitu, sayang

Tentu aku rindu kamu
Ingin tahu kabarmu
Persis ketika aku yang menghilang
Hanya saja kali ini, kamu yang menjauh sementara

Aku sabar
Aku pengertian
Aku senang memberi ruang dan waktu
Karena aku pun sering membutuhkan mereka

Begitulah sayang
Bukan seperti yang diduga
Entah siapa yang menduga jika bukan kamu
Mungkin pikiran burukku sendiri :)

*7 Maret 2020
Dari aku, yang sedang nethink. Tapi aku sayang, kok.

Jumat, 06 Maret 2020

Midnight Poem part 2 (23)

Labirin Dilema
-adoralic-

Isi pikiranku, berkecamuk
Dan sangat ribut, minta dikeluarkan
Dari kerumitan ini
Yang bagaikan labirin tak berujung

Dilema, itulah yang kurasakan
Mau memperlakukanmu seperti apa
Aku sayang kamu, bahkan mungkin mencintaimu
Namun kamu tidak

Ingin kuentaskan perasaan ini
Dan jadi temanmu, agar kita bisa selamanya bersama
Mirip, mirip sekali seperti kemarin
Lagi-lagi kasusnya terulang

Namun di sisi lain, aku takut
Takut ketika perasaanku benar-benar kuentaskan
Semua akan menghilang dari hatiku
Ya, semua kebersamaan kita akan menghilang, tak berarti

Takut, takut, takut
Takut yang lain adalah...
Jika membiarkan perasaanku padamu
Dia akan makin dalam, lalu kelak melukaiku

Kamu tak mencintaiku
Biar bagaimana pun, aku takkan memaksamu
Tapi kupikir terus pula perasaanku sendiri
Karena tak rela melukainya lagi, meski bisa saja

Aku bingung dengan labirin ini
Dilemaku, terus mencintaimu atau tidak
Aku takut berjalan untuk melaluinya
Namun berdiam diri pun membuatku takut makin terjebak

Dilema oh dilema
Membingungkanku sedemikian rupa
Hanya satu hal yang pasti
Kebahagiaanmu penting buatku, sayang

*7 Maret 2020
Pagi-pagi gloomy, sisa yang semalam :)

Midnight Poem part 2 (22)

Tangis
-adoralic-

Ingatkah dirimu pada percakapan malam kita?
Suatu hari kala tak sengaja kau buatku menangis
Akibat teringat dirinya, yang amat kucintai di masa lalu
Lalu kau menyesalinya

Namun kukatakan padamu
"Ini bukan tangisan sedih, ini adalah... tandaku mencintainya"
Lalu kulanjutkan
"Ketika kau menemukan seorang gadis yang sangat mencintaimu, dia akan menangis untukmu"

Dan kini... diriku
Tersungkur disini, dengan air mata bercucuran
Mengalir deras membasahi pipiku
Menangis, karena membayangkanmu

Bukan membayangkan kesedihanku ditinggal kamu
Daripada itu, aku lebih membayangkan
Apakah keberadaanku baik buatmu?
Atau lebih baik ku menghilang selamanya?

Aku tak tahu sejak kapan
Kabar baikmu dan kebahagiaanmu jadi harapku
Dan melukaimu, sengaja ataupun tidak
Adalah hal terakhir yang kuharapkan di dunia ini

Tanpa kusadari, aku insecure
Sampai tak kusadari pula perasaanku padamu
Rupanya dalam juga, mungkin aku mulai mencintaimu
Namun tetap tak merasa pantas untukmu

Jika diriku menghilang bisa membuatmu bahagia
Rasanya itu lebih mudah dilakukan
Daripada harus terus meyakinkan diriku sendiri
Jika aku layak ada di dekatmu, bersamamu

Aku mencintaimu
Namun aku pilu
Merasa tak pantas bersanding denganmu
Dan lebih baik menghilang saja

Tapi meski begitu
Aku tulus menyayangimu
Dan seandainya kau tahu
Air mata kala ini, milikmu seutuhnya

Setidaknya ada satu wanita yang sudah menangisimu
Aku, yang sepertinya mencintaimu namun ragu

*6 Maret 2020
Dear sayangku, Marshamallow... entahlah ingin bilang apa kali ini. Yang jelas, kini perasaanku lebih dalam dari yang kutahu selama ini.