Jumat, 06 Maret 2020

Midnight Poem part 2 (22)

Tangis
-adoralic-

Ingatkah dirimu pada percakapan malam kita?
Suatu hari kala tak sengaja kau buatku menangis
Akibat teringat dirinya, yang amat kucintai di masa lalu
Lalu kau menyesalinya

Namun kukatakan padamu
"Ini bukan tangisan sedih, ini adalah... tandaku mencintainya"
Lalu kulanjutkan
"Ketika kau menemukan seorang gadis yang sangat mencintaimu, dia akan menangis untukmu"

Dan kini... diriku
Tersungkur disini, dengan air mata bercucuran
Mengalir deras membasahi pipiku
Menangis, karena membayangkanmu

Bukan membayangkan kesedihanku ditinggal kamu
Daripada itu, aku lebih membayangkan
Apakah keberadaanku baik buatmu?
Atau lebih baik ku menghilang selamanya?

Aku tak tahu sejak kapan
Kabar baikmu dan kebahagiaanmu jadi harapku
Dan melukaimu, sengaja ataupun tidak
Adalah hal terakhir yang kuharapkan di dunia ini

Tanpa kusadari, aku insecure
Sampai tak kusadari pula perasaanku padamu
Rupanya dalam juga, mungkin aku mulai mencintaimu
Namun tetap tak merasa pantas untukmu

Jika diriku menghilang bisa membuatmu bahagia
Rasanya itu lebih mudah dilakukan
Daripada harus terus meyakinkan diriku sendiri
Jika aku layak ada di dekatmu, bersamamu

Aku mencintaimu
Namun aku pilu
Merasa tak pantas bersanding denganmu
Dan lebih baik menghilang saja

Tapi meski begitu
Aku tulus menyayangimu
Dan seandainya kau tahu
Air mata kala ini, milikmu seutuhnya

Setidaknya ada satu wanita yang sudah menangisimu
Aku, yang sepertinya mencintaimu namun ragu

*6 Maret 2020
Dear sayangku, Marshamallow... entahlah ingin bilang apa kali ini. Yang jelas, kini perasaanku lebih dalam dari yang kutahu selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)