Kamis, 02 Juli 2020

Bagian dari Midnight Poem another side: why must you?

Why must you?

Mengapa harus kamu?

Itulah yang akhir-akhir ini kupertanyakan.

Mengapa harus kamu? Mengapa?

Tak bisakah aku dibiarkan menyukaimu

Tentu jawabnya tidak bisa, karena ini semua telah terlanjur terjadi.

Terkadang aku sedih, mengapa harus kamu orangnya? Maksudku... sebelum kita mulai dekat, aku selalu anggap kamu itu sosok yang berharga, sosok yang sangat kusukai, kukagumi, tapi samasekali bukan ke arah hubungan personal.

Mungkin lebih mirip "benda berharga" yang hanya perlu kupandangi dan kunikmati dari kejauhan saja. Aku merasa tak perlu terikat denganmu, hanya perlu menghargai tiap tulisanmu dengan apresiasi, dan mengagumimu dari jauh saja.

Dan... menyenangkan. Setelah memilikimu sebagai idola, aku merasa punya kesenangan kecil yang terkadang bisa membuatku tersenyum kecil ketika penat, atau sedikit meningkatkan moodku di kala turun. Aku menikmatinya. Kesenangan kecil itu, walau kecil namun berarti bagiku. Menebak-nebak sosok atau pemikiranmu pun merupakan kesenangan tersendiri bagiku.

Walau ternyata kita bisa pula menjalani hubungan personal, namun...

Bagaimana jika salah satu sosokmu "rusak", apakah semuanya akan "rusak" ?

Jujur, aku melihatmu selama ini dalam dua sosok, sebagai kekasihku dan seorang yang kukagumi, idolaku.

Sejak awal aku takut, takut jika suatu saat sisi fans itu nanti rusak, terlukai, berubah jika kita sekaligus menjalin hubungan personal. Sayangnya, semua terlanjur terjadi. 

Seandainya saja aku menyukai seseorang yang hanya bisa kulihat dalam 1 sosok, mungkin takkan serumit ini.

Terkadang aku merasa dipermainkan oleh kehidupan. Bahkan aku punya kesenangan yaitu memiliki seorang idola saja, lagi-lagi kesenangan itu diberikan ujian ya? Apa tak bisa dibiarkan saja itu idolaku tetaplah menjadi idolaku saja? Mengapa takdir malah menyodorkannya padaku?

Dan sekarang, misal ingin kembali seperti mulanya, semua telah terlambat. Keadaan telah terlanjur menjadi begini... jika saat ini aku hanya menginginkan sosok idolaku saja, berarti... bagaimana dengan sosok kekasihku? Bukankah artinya dia harus menghilang? :"

Aku tak mau kehilangan kekasihku, namun tak jua ingin kehilangan idolaku, apalagi suatu saat kehilangan keduanya sekaligus.

T_T

Memang, setelah bersamamu, rasa senangku bertambah berkali lipat. Namun sekaligus rasa sedihku misal ternyata berakhir buruk akan berlipat pula kan? :")

Aku tak ingin kehilangan sampai keduanya. Seburuk-buruknya, jika misal menghilang, semoga yang menghilang hanya satu saja. :")

HAHAHAHAHAHA #menggila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)