In A Dream
Itu adalah salah satu judul webtoon favorit saya. Kenapa favorit?
Karena selain ceritanya memang menarik menurutku, sangat, saya makin suka karena hanya webtoon itulah sepertinya yang paham benar bagaimana perasaan saya yang sebenarnya.
HA?
Iya, webtoon In A Dream meskipun kasusnya tidak seperti saya, namun karakternya menggambarkan perasaan saya dengan sangat akurat. Khususnya tokoh Oliver Kent Archer yang menurut sebagian orang macam bucin parah.
***
In A Dream adalah sebuah webtoon asal Indonesia karya Angellina dan Cindy Chwa yang terdiri dari 3 season. Menceritakan tentang kisah cinta mendalam yang diikat oleh takdir reinkarnasi antara Oliver Kent Archer dengan Valerie. Karena reinkarnasi, mereka berkali-kali dilahirkan, lalu bertemu saat sudah remaja, saling mencintai, memiliki hubungan yang tidak mulus karena tidak direstui orangtua, namun mencoba mempertahankan hubungan hingga selanjutnya meninggal bersama di usia muda. Kemudian mereka lahir kembali, dan mengulangi alur yang sama.
Sweet, tapi tragis. Tapi sweet.
Sebenarnya ikatan mereka tidak alami. Dulunya, mereka (yang saat itu bernama Hideki dan Yuuki) meminta dibuatkan suatu tato kepada seorang Dewa bernama Zacheus untuk "mengikat" mereka ke dalam takdir reinkarnasi agar bisa selalu bertemu di kehidupan selanjutnya. Makanya mereka bisa bereinkarnasi berkali-kali.
Namun sebelum memasang tato, Zacheus sudah memberi tahu bahwa tato tersebut hanya tato untuk mempertemukan mereka (diawali dengan bertemu di alam mimpi) dalam kehidupan mereka selanjutnya, namun samasekali tidak menjamin perasaan di antara mereka dan apa yang akan terjadi selanjutnya, kecuali cinta mereka tak direstui (karena saat pertama kali meminta tato, hubungan Hideki dan Yuuki tidak direstui orangtua mereka) dan takdir meninggal muda (karena Hideki dan Yuuki nantinya meninggal muda, reinkarnasinya pun akan meninggal muda).
 |
Romantis kan? Iya Yuuki, aku pun setuju :) |
 |
Nggak diragukan lho... XD
Mau satu yang kayak Kent!
Eh, tapi saya mau juga sih jadi seperti Kent :) |
 |
Scene ketika Hideki dan Yuuki membuat tato ikatan takdir. |
Di satu sisi sweet, namun di sisi lain seperti kutukan. Karena mereka dipertemukan berkali-kali, saling jatuh cinta berkali-kali, saling mencintai berkali-kali, namun pada akhirnya harus meninggal muda, walau nantinya bertemu lagi sih.
Pada suatu generasi, yaitu generasi Oliver Kent Archer dan Valerie Frances, alur hidup mereka agak berubah. Nah, di sinilah alur webtoon ini dimulai. Sebetulnya alur webtoon ini campuran sih, tapi anggaplah begitu (dimulai dari situ), saya mau ceritakan dengan alur maju saja.
Yang biasanya mereka meninggal muda berdua, pada masa Oliver Kent Archer, yang meninggal hanya Valerie Frances. Ia meninggal karena kecelakaan. Mereka berdua hampir tertabrak truk, namun Oliver Kent selamat karena didorong oleh Valerie yang malah tidak terselamatkan.
Oliver Kent harus hidup menduda hingga tua, dan kehilangan sebagian ingatan akibat kecelakaan tersebut.
Suatu hari, muncul reinkarnasi istrinya bernama Valerie Agatha, yang sudah menjadi siswi SMA. Dan ia bertemu lagi dengan Oliver Kent sebagai pasiennya. Saat itu Oliver adalah seorang psikiater.
Valerie Agatha diduga memiliki penyakit mental akibat sering bermimpi berada di suatu bakery dan bertemu seorang laki-laki bernama "Kent". Valerie Agatha dan makhuk mimpi tersebut, si "Kent", pada akhirnya menjadi sepasang kekasih karena saling mencintai setelah berkali-kali bertemu di mimpi Valerie. Sayangnya, itu hanya di dunia mimpi. Namun saking cintanya pada Kent, Valerie sampai menenggak banyak obat tidur agar terus tertidur supaya bisa selalu bersama kekasihnya. Hingga ia koma.
Bucin? Ya gimana? Dia cinta. Cowok yang di dunia nyata tidak ada yang mampu membuat Valerie jatuh cinta, hanya Kent seorang yang mampu. Apalagi Valerie memang kesepian karena orangtuanya pergi bekerja di luar negeri sejak ia kecil. Di sekitarnya pun tidak ada orang yang tulus. Bahkan orang yang disebut sahabat pada akhirnya meninggalkan dia karena mereka saling salah paham soal cowok.
Karena keadaannya yang mengkhawatirkan, akhirnya orangtua Valerie mengutus seorang psikiater, yaitu Oliver Kent yang merupakan teman orangtua Valerie, untuk membantu Valerie mengatasi permasalahan mimpinya.
Ternyata eh ternyata, itu semua hanyalah taktik. Orangtua Valerie rupanya sudah tahu ada ikatan takdir antara Oliver Kent dengan Valerie Agatha. Mereka juga tahu bahwa Valerie Agatha adalah reinkarnasi dari Valerie Frances, yang ternyata adalah tantenya sendiri!
Ayah Valerie Agatha adalah Rhodes Arthur Gaille dan ibunya Kimberly Frances. Nah, Kimberly Frances adalah kakak dari Valerie Frances. Semasa muda, Rhodes-Kim dan Oliver-Valerie Frances sering jalan bareng, mereka bersahabat sekaligus bersaudara dan sering double date.
Hanya saja semua fakta tersebut tidak mereka ceritakan pada Oliver Kent yang lupa ingatan sebagian, dan pada Valerie Agatha yang memang belum tahu apa-apa.
 |
Scene ketika Kimberly mengetahui fakta soal anak dan adiknya. |
Tapi akhirnya mereka berdua tahu juga setelah berhasil mencerna mimpi Valerie dan ingatannya kembali!
 |
Scene ketika ingatan Valerie Agatha kembali. |
Dan... begitulah, tentu saja cerita tidak mulus, ada banyak cerita, termasuk cinta segitiga antara Valerie Agatha, Oliver Kent dan Noel yang tahu-tahu menjadi sahabat setia Valerie, berusaha menemani Valerie kemana pun.
Melihat realita yang sulit, awalnya dokter Oliver yang memutuskan menghindari Valerie Agatha, padahal Valerie sangat mengharapkannya.
 |
Aaahhh... Valerie, I FEEL YOU!! Lebih baik diam aja, ikuti permainan dia, daripada dia pergi.
ITU baru penderitaan. :") |
Eh ujung-ujungnya di season 3 malah Oliver yang mengharapkan bersatu kembali dengan Valerie, namun Valerie malah berusaha move on ke Noel, yang juga setia menyukai Valerie setelah 3 tahun lebih terfriendzone.
Di season 3 inilah makin terlihat bagaimana mendalamnya perasaan mereka masing-masing, terutama Oliver Kent Archer. Ah, sumpah, dia tuh... :")
Terlalu dalam. Cintanya terlalu dalam. Kesetiaannya terlalu dalam. Sempat dikira terobsesi pada Valerie, namun akhirnya ia membuktikan bahwa ia sangat rela berkorban demi kebahagiaan Valerie Agatha.
Valerie Agatha yang ingin memilih Noel awalnya sangat kesulitan karena ia terhubung tato dengan Oliver. Tiap kali Oliver atau Valerie merasakan perasaan menyakitkan, entah sedih, kecewa, marah, maka pasangannya juga akan merasakan sakit pada tatonya. Misalnya sensasi seperti terbakar.
Susah banget kan? Gimana Valerie mau move on kalau selalu tahu ketika si Oliver tersakiti? Gimana mau move on kalau tatonya selalu sakit, dan cara menyembuhkannya ya dengan menenangkan Oliver yang tidak akan tenang kecuali bisa selalu bersama Valerie? Gimana mau move on kalau orang yang dicintainya belum bisa bahagia?
Aih, pokoknya deep parah, keduanya sama-sama saling mencintai sekaligus terluka amat dalam karena mau tidak mau tidak bisa bersatu. Valerie, selain memikirkan Noel, dia juga tidak mau meninggal muda lagi karena kasihan dengan orangtuanya, khususnya Kim. Karena masa dia kehilangan Valerie lagi untuk kedua kalinya?
Kehilangan adik saja sudah sangat menyakitkan, apalagi kehilangan anak?
Padahal sebetulnya Kim dan Rhodes sudah merestui jika Valerie ingin bersama Oliver (yang sudah om-om tapi badassss). Namun Valerie tidak mau, karena ia tidak ingin hanya menjadi bayang-bayang tantenya. Apalagi sudah ada Noel yang menerima dia apa adanya, meski Valerie adalah gadis yang memiliki kisah hidup dan takdir yang aneh.
Pokoknya, ujung-ujungnya, demi kebahagiaan Valerie Agatha, akhirnya Oliver Kent yang awalnya sempat egois mau berkorban. Ia rela tato dan ikatan mereka diputus dengan cairan yang bisa membuat lupa ingatan.
Dan awalnya, Dewa Zacheus (yang muncul lagi) menyarankan agar Oliver saja yang meminum cairan pelupa ingatan itu, toh ia telah "dicampakkan" Valerie Agatha, pasti menyakitkan. Zach saja sudah sempat menyuruh agar Valerie Agatha tidak melawan takdirnya dan kembali kepada Oliver Kent, namun ditolak mentah-mentah dan ia lebih memilih Noel. Karena keadaannya begitu, lebih baik Kent saja kan yang minum cairan itu?
Namun Kent malah memilih memberikan cairan tersebut pada Valerie, agar Valerie bisa melupakannya dan fokus pada Noel. Karena Oliver tidak ingin melupakan Valerie, ia tidak sanggup melupakan kenangan ratusan tahunnya mencintai Valerie, sejak menjadi Hideki hingga saat ini sebagai dokter Oliver yang mencintai Valerie Agatha. Lebih baik Valerie yang melupakannya, daripada dia yang disuruh melupakan Valerie.
AAAAAAAA.... OLIVER, I FEEL YOU SO MUCH!! Melupakan memang tidak mudah, tidak pernah mudah. T_T
Lebih baik tidak pernah mengenalmu daripada disuruh melupakanmu. :")
Dan... endingnya sih... Valerie lupa. Iya, lupa :")
Lalu ia masih bermimpi bakery, namun mimpinya kosong, maksudnya tidak ada orang lain selain dirinya. Dan ada sekat yang tidak bisa ditembus dan dilihat ada apa dibaliknya.
Ternyata, dibalik sekat tersebut ada Oliver! Ya, Oliver yang bisa melihat sekat tempat Valerie berada, bisa melihat Valerie disana, tapi tidak bisa menembusnya. :")
Hal ini adalah efek dari sebagian tato dan ikatan yang masih ada. (Kenangan dan tato Oliver masih ada).
Tapi... Oliver sangat lega karena keputusannya tepat. Tak bisa ia bayangkan, jika dia yang minum cairan tersebut, dan Valerie yang ada di posisinya, bagaimana perasaan Valerie??
Oliver pun memutuskan akan mencintai Valerie dalam mimpi selama sisa hidupnya.
 |
Awalnya masih berharap di mimpi.
Kalau di dunia nyata Valerie sama Noel, setidaknya di mimpi mereka bisa bersama :)
Gue paham banget dah perasaan Oliver :") |
 |
Terpisahkan oleh sekat. :") |
 |
Namun pada akhirnya bersyukur. I FEEL YOU SO MUCH Olv!!
Paham banget, paham banget perasaan Oliver. |
 |
Tidak bisa mencintai dan memilikimu...
Berteman denganmu pun (sepertinya) sudah cukup
*eh, apaan? |
 |
Pada akhirnya setia mencintai satu orang aja kan? Iya, aku paham.
IYA AKU PAHAM.
Misalkan jadi Oliver gue juga akan mengambil keputusan yang sama!
Mana bisa sih disuruh ngelupain yang udah terikat takdir (apalagi udah ratusan tahun bersama) ?? AELAH! wkwkwk |
Sementara Valerie dan Noel akhirnya menikah, dan hidup bahagia hingga... maut memisahkan.
Ya, Valerie Agatha meninggal duluan.
Dan hari kematiannya sama dengan Oliver Kent Archer.
Dan di alam penantian mereka sempat bertemu kembali. Sekatnya masih ada namun Valerie dan Kent sudah bisa saling melihat.
Kemudian, di kehidupan yang baru akibat reinkarnasi (yang ternyata terus berlanjut), mereka bertemu kembali. Hanya reinkarnasi Kent yang memimpikan reinkarnasi Valerie. Namun, karena reinkarnasi Valerie di kehidupan itu lagi-lagi mencintai reinkarnasi Kent, akhirnya... ia pun bermimpi juga. Di mimpi tersebut masih ada sekat, namun sekat tersebut bisa ditembus oleh reinkarnasi Kent karena Valerie telah mencintainya. :)
Akhirnya tato mereka muncul kembali, ikatan mereka ada lagi. Hanya ingatan reinkarnasi Valerie tentang kehidupan sebelumnya yang hilang, namun masa depan mereka tidak hilang. :)
***
Begitulah kira-kira kisah webtoon In A Dream. Lalu, apa hubungannya In A Dream dengan saya?
Yaaaa....In A Dream ceritanya bikin baper banget dong!! Dan tokoh-tokohnya juga pada baperan parah, perasaan mereka very deep! Terutama Oliver Kent.
Seperti saya yang perasaannya juga sangat mendalam. :")
Iya, jadi saya ini sebagai seorang INFP adalah "alien" yang pikirannya rumit dan perasaannya sangat mendalam. Sangat mendalam. Saya ulangi, sangat mendalam.
Wkwkwk.
Saya pernah patah hati. Karenamu. Kamu tidak tahu, tentu saja. Dan tidak perlu tahu.
Tapi blog ini perlu tahu, makanya saya cerita di sini. Hahaha.
Teman-teman saya juga banyak yang pernah patah hati, namun yang mereka rasakan tidak seperti saya. Tidak sesakit yang saya rasakan. Sakitnya tidak sekuat yang saya rasakan. Dampaknya tidak sedahsyat yang saya rasakan.
Saya sakit. Awalnya saking sedihnya sampai tidak bisa menangis. Lalu ketika sudah menangis, malah tidak bisa berhenti. Seminggu berturut-turut saya menangis parah. Seminggu kemudian masih menangis tapi sudah mendingan. Badan saya kurusan, ciri khas patah hati yang patah sepatah-patahnya. Saya baca berbagai artikel soal patah hati. Dan akhirnya saya sadar mengapa banyak orang yang tidak bisa move on bertahun-tahun, atau trauma, atau bahkan sampai ingin bunuh diri karena patah hati atau putus cinta. Saya tidak sampai ingin mati sih, namun saya jadi paham ternyata memang "sesakit itu".
Sedih, kesedihan yang sangat menyakitkan. Tubuh seolah-olah kehilangan rohnya, yang tertinggal hanya seonggok daging hidup. Lemas tubuh saya, namun tetap harus beraktivitas. Kemudian setelah beberapa waktu berlalu, saya pikir sudah waktunya "berdamai" dengan kenyataan ya, akhirnya saya memaksa pikiran saya untuk "berdamai", memulihkan mental.
Perlu waktu hampir tiga bulanan untuk saya memulihkan mental. Kemudian saya sempat merasa lebih tenang sih. Namun ketika psikosomatis (penyakit diakibatkan kondisi psikis yang bermasalah) malah menyerang, saya sadar bahwa ternyata saya memang belum benar-benar berdamai, pikiran saya bisa bohong, tapi tubuh saya tidak. Perasaan negatif saya jadi lari ke tubuh. :")
Itulah yang terjadi disaat-saat saya masih merasa kehilangan.
Saya baru sadar soal perasaan saya yang "lebay" itu, sebagaimana saya baru menyadari bahwa saya adalah "alien" yang pikirannya rumit dan perasaannya sangat mendalam setelah mengalami itu semua dan mencari tahu mengenai itu semua. Tentang cinta, patah hati, maupun diri sendiri.
Tidak ada orang di sekitar saya yang bisa paham saya, karena jarang merasakan hal yang persis. Mereka bisa bangkit setelah seminggu-dua minggu, dan samasekali tidak terkena psikosomatis. Hanya saya sendirian, hanya saya yang mengalami itu semua.
Saya juga... apa ya?
Kadang ada yang menyuruh saya untuk melupakanmu. Hey, mana bisa? Lagian, buat apa?
Ada pula yang menyuruh saya untuk meninggalkanmu. Hmm... aku masih ingin jadi temanmu bahkan meski (nanti) tak cinta lagi.
Atau menyuruh saya untuk membencimu. Gimana caranya, dan buat apa??
Atau menyuruh saya untuk realistis. HALAH, DI MIMPI LEBIH ENAK! In A Dream! Hahahahaha. XD
Atau menyuruh saya untuk segera mencari penggantimu. Move on. Bahkan dirimu sendiri. Sedih amat dah gue... coba woyyy lihat itu Oliver, perasaan gue persis kayak dia woyyy!!
Ah, sumpah, nggak ada yang paham bagaimana perasaan saya.
Namun ketika membaca ulang webtoon In A Dream, akhirnya saya sadar bahwa ada yang perasaannya mirip saya, meskipun fiksi. Oliver Kent Archer. :)
Ah, Valerie Agatha juga agak mirip saya sih (tapi miripan sama Kent). Saya sebaiknya melakukan hal yang sama seperti dia, hanya saja saya belum bertemu Noel. Hahaha. XD
Mungkin yang agak mirip lainnya adalah, sepertinya aku dan kamu terikat takdir juga. Tapi khusus untuk yang satu ini ada kemungkinan saya "halu" sih, walau kita sama-sama sudah saling merasa dan (mau tidak mau sih saya) mengakui bahwa kita adalah soulmate yang (mengikuti maumu) tidak akan jadi pasangan romantis. Cukup berteman saja.
:")
Tapi ya gitu, serius deh, saya merasa seperti diikat takdir denganmu. Entah takdir apaan wkwkwk. Oh iya, takdir
soulmate itu sih! Atau kalau menurutku malah
twinflame.
Pada akhirnya, aku berharap, meski nantinya aku sudah tak cinta lagi, dan sudah menemukan penggantimu, kita tetap bisa berteman.
Dan kamu, semoga menemukan wanita yang terbaik. Aamiin.
*ini doa kalau misalnya kita memang tidak berjodoh sampai akhir yaa... kalau jodoh ya nggak gitu doanya wkwkwk. Udah nggak sengarep dulu, tapi aku masih buka peluang untukmu. Selalu sih sepertinya, selama aku belum memutuskan bersama dengan orang lain. Oh, tapi jangan khawatir, aku juga mencoba berusaha mencari penggantimu kok walau sulit, sambil tetap sedikit berharap kamu. Dan... aku tidak mau memaksakan diri (lagi). Kalau belum move on ya belum, yaudah biarkanlah... karena aslinya aku ingin seperti Oliver!
Oiyaaaa... aku senang, dan bersyukur misalkan memang kau tidak merasakan apa yang (sempat) kurasakan: berpura-pura sudah tidak ada rasa padahal masih suka.
Lebih baik kamu sudah tidak ada rasa betulan daripada merasakan seperti itu. Sumpah, sakit. Biar aku saja. :)
Seperti Oliver yang membiarkan dirinya dilupakan oleh Valerie yang meminum cairan, daripada membuat Valerie merasakan sakit karena dilupakan olehnya. :)
 |
:) |
***
Berikut adalah scene dalam In A Dream lainnya yang sangat menyentuh saya!
- Di parallel universe. Misalkan yang meninggal tertabrak truk adalah Oliver Kent Archer, bukan Valerie Frances.
 |
Sedih banget Valerie Frances masih bisa nangis padahal udah bertahun-tahun berlalu.
TAPI IYA GUE PAHAM KENAPA, GAUSAH DITANYA. :")
|
 |
Aslinya sih Valerie itu setia dan nggak mau memutuskan hubungan lah! XD
Cuma karena keadaan aja makanya akhirnya Valerie Agatha... memilih realita daripada mimpi.
:") |
- Ketika alam bawah sadar masing-masing yang berbicara. :")
 |
Akhirnya tersadarkan ya Kent :") |
 |
Untungnya sih memang dicintai balik :")
nggak kayak saya yang cuma sempat disukai bentar banget sama dia
Tapi tetap saja menyakitkan, huaaaaa T_T |
 |
Sakit banget jadi Valerie, sakiiitttt T_T
Susah banget gila ngelepasin orang yang dicintai karena terpaksa (apalagi kalau tahu si dia sebenarnya mencintai juga).
Nangis beneran gue pas scene ini, baper banget!
Nyesek parah. T_T |
 |
Oliver Kent yang merelakan, gue yang nggak rela T_T
Cukup cintaku saja yang tidak bersatu dengan dia Pak Dokter, cintamu jangan T_T |
Konyol tapi realita, waktu episode ini sama episode Valerie-Noel menikah, saya galau betulan, sedih betulan, sampai update status atau apa gitu. Sampai saya dikira lagi galauin kamu (iya, si kamu yang soulmate saya itu) padahal bukan. Saya lagi galauin nasib Pak Dokter. Huaaaaa... emang webtoon ini bikin baper parah, apalagi saya orangnya pun baperan parah. Udah deh, combo maut. Moodku hancur berantakan selama dua hari cuma gara-gara baca webtoon doang. T_T
4 hari deng, kan saya baca 2 episode. 1 episode mampu menyebabkan kegalauan selama 2 hari.
"Yaelaahh... gue kira kenapa. Kirain galau gara-gara Mr. X (ini sebutan buat kamu. Tenang, walaupun aku cerita-cerita tentang kamu ke beberapa temanku, tapi identitas aslimu kupastikan aman, cuma aku yang tahu) ternyata gara-gara Oliver doang!" komentar seorang teman saya yang juga pembaca In A Dream dan sesama tim Oliver.
Nggak doang dong! Lu nggak tahu aja INFP itu kalau baper separah apa? T_T
Nih deh kukasih sekalian meme INFP :
 |
Dibaikin dikit aja langsung mau baikin berkali-kali lipat. :") |
 |
Ini nih, sereaktif ini, sebaper ini aslinya!! :") |
Ada omongan manis dikit aja... kepikiran terus baper T_T
INFP tuh gabisa dibaikin tapi gabisa juga dijahatin wkwkwk.
#dasarINFP #dasarakuhh |
Gitu deh kira-kira, INFP (aslinya) baperan parah. Tapi, nggak bego. Maksudnya nggak selalu bego. Kalaupun bego, biasanya itu pilihan yang memang disengaja, bukan karena nggak paham-paham kalo lagi dimanfaatin. :")
Dan... karena udah kebiasaan baperan, kadang malah udah terlatih menghadapi hal-hal yang bikin baper. Jadi misalkan tetap baper, bapernya sih tetap, namun reaksi dalam menghadapi kebaperan yang kami tunjukkan di depan orang lain nggak payah-payah amat lah. Malahan sebagian INFP terkenal sebagai jagoan pokerface lhoo... atau macam saya yang (mantan) heartless.
Padahal kalian nggak tahu aja isi hati saya, ada berbagai jenis gelombang perasaan yang menghantam hati saya (dan INFP lain) selama ini dibalik reaksi yang normal cenderung datar/cuek atau malah galak. Wkwkwk.
Dan juga... kami sensitif, baperan itu sensitif kan? Sehingga kelebihannya kami cukup peka menghadapi orang lain. :)
#ngapa malah bahas INFP? lanjutkeun In A Dreamnya!
- Ini gue demen banget kata-katanya! Setia banget!
- Kalau masih bisa bermimpi, BERMIMPI LAH!
 |
Monmaap kiss-scene tidak disensor wkwkwk |
***
#NOTE: mungkin saya sudah gila karena menulis beginian. Sok-sokan "berkorban", padahal dicintai saja tidak XD wkwkwk. Tapi ya itu, cintaku aslinya sedalam ini. Kalau saja kau tahu dan mau tahu, serta mau dicintai olehku wkwkwk.
Semoga deh nanti aku menemukan penggantimu, yang lebih layak untuk kucintai dan mau dicintai olehku (kalau kita tidak berjodoh, jodoh kan nggak ada yang tahu sampai bersatu nanti).
Sebenarnya menurutku kamu cukup layak untuk kuberi cinta, namun kamu sendiri yang menolak dan malah merendahkan dirimu sendiri. Jadi, bukan salahku kan? :")
Semoga, apapun yang terjadi ke depannya, itu yang terbaik bagi kita berdua. Aamiin. :)
~dan entah sampai kapan tulisan Midnight Poem ini masih berlanjut di orang yang sama, sekarang sih aku masih senang berada di mimpi~