Sabtu, 09 November 2019

Midnight Poem another side (3)

Aku, Kelabilanku, dan Kesakitanku
-adoralic-

Aku mencintaimu, sayangku
Namun tak terlalu berharap kita bersama
Kecuali hanya untuk membuatmu bahagia
Hanya sebatas itu

Karena setahuku, kamu banyak menderita
Dikecewakan, dan disakiti oleh kehidupan
Dan jika kamu butuh orang seperti diriku
Aku siap berada di sisimu

Karena aku punya kemampuan di atas rata-rata
Bukan maksudku pamer, namun aku serius
Dan kurasa kamu akan nyaman jika bersama orang sepertiku
Apalagi bila kubertekad jadi yang terbaik buatmu

Aku mencintaimu, aku sayang kamu
Aku ingin kamu bahagia
Dan memang jika bukan aku, aku pun tak masalah
Selama kamu bahagia, dengan siapapun pilihanmu

Semoga dia bisa mengerti kamu
Benar-benar sayang kamu
Dan bisa membuatmu bahagia
Serta bisa membuatmu jadi sosok pria paling baik di dunia ini

Lalu aku?
Rasanya masih campur aduk
Sedikit kecewa dan cemburu pasti ada
Tentu saja, aku pun punya hati pada diriku sendiri

Kau tak kunjung membalas pesanku
Tanpa keterangan, tanpa alasan
Rupanya sedang mencintai yang lain
Baiklah kupaham

Walau normalnya aku merasa teriris
Namun aku sudah terlalu terbiasa menghadapi tingkahmu
Jadi kubiarkan saja, bagai angin lalu
Meski bagi orang biasa tingkahmu mungkin keterlaluan

Yah begitulah, sudah kubilang kemampuanku di atas rata-rata
Makanya aku sempat tak mau meninggalkanmu
Selama aku belum melihatmu bahagia dengan orang lain
Namun sepertinya kini tak mengapa

Mungkin bisa mulai kubuka hatiku
Bagi si manis, yang secara ajaib mampu menggoyahkan diriku
Dan membangun tempatnya sendiri
Di dalam hatiku

Dia adalah dirinya, tanpa bayang-bayang kamu
Hanya saja kemarin aku sempat takut
Takut kamu menyesal misalkan kehilangan aku
Namun sepertinya tidak, aku hanyalah temanmu

Baiklah, kamu juga hanyalah temanku
Mungkin, kini saatnya berhenti mencintaimu
Meski aku belum yakin
Karena jika terkait dirimu aku sering labil

Tapi mungkin kini saatnya memulai lembar baru
Aku mulai tertarik dan ingin mencoba dengan si manis
Bahkan meski kelak bernasib sama seperti ketika bersamamu
Membuatku terluka hingga berdarah-darah pada akhirnya

Begitulah, namun masih tak tahu
Karena masa depan tak ada yang tahu pasti
Kecuali setelah mengalaminya
Ketika masa depan telah menjadi masa kini, bahkan masa lalu

*10 November 2019
Ingin kumenangis namun tak bisa, saking sudah terlalu terbiasanya menangis karenamu mungkin. Hahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)