-adoralic-
Setelah sekian sulitnya menerima realita
Aku harus kehilangan "rumahku"
Aku tak bisa bersamanya
Harus melanjutkan hidupku
Tanpa berharap lagi, tanpa harus "rumah"
Setidaknya mungkin menemukan orang lain
Yang membuatku nyaman
Meski tiada lagi "rumah"
Ketika menemukan, rasanya lebih baik
Aku bisa menyukai orang itu
Namun tetap saja, tidak senyaman "rumah"
"Rumah" tetap yang terbaik
Dan ajaibnya... aku menemukanmu
Bintang jatuhku yang jatuh untukku
Dengan cara yang ajaib
Namun perpaduannya lebih ajaib lagi
Kau adalah bintang, aku adalah makhluk bumi
Dan kita butuh jembatan untuk menjembatani perbedaan
Sayangnya hingga kini belum ditemukan
Bahkan malah kini kita terhalang jurang
Tapi lucunya, aku tahu... kamu punya "rumah" juga
Aku bisa "pulang" kepadamu
Asalkan... kutemukan jembatannya
Hingga aku bisa menggapaimu
Sayangnya, kita malah terkena masalah
Yang mungkin akan membuat kita kandas
Dan kau akan pergi dariku
Aku akan kehilangan lagi
Mungkin memang perpisahan yang terbaik bagi kita
Namun... seandainya boleh memaksa...
Master, jangan pergi
Kumohon, jangan pergi
Tuhan, kali ini kumohon, tolong dia jangan pergi
Jangan biarkan ia pergi dariku
Aku "lelah" harus kehilangan lagi
Aku mau "pulang"
Tolong jangan iming-imingi aku dengan "rumah"
Jika tak kumiliki kesempatan menemukan jalan "pulang"
*23 Mei 2020
Dear Master, sesungguhnya aku berharap kau mau bertahan untukku, sebagaimana kau jatuh padaku.
Namun, jika berpisah memang lebih baik bagi kita semua, terutama kamu, aku terima.
Meski lagi-lagi dengan hati yang berdarah. :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)