Tak terasa, sedikit lagi menjelang dua tahun perkenalan pertamaku dengan Tuan Midnight Poem Pertama. :)
Dan tak terasa, perjalanan Midnight Poem sudah sepanjang ini. Bayangkan, sudah ada setidaknya 3 orang tuan, malah mungkin seharusnya kalau mau jujur... sudah 4, hanya saja aku dengan Tuan Midnight Poem Ketiga belum tuntas usai, tak seperti dengan Tuan Pertama dan Tuan Kedua, sehingga Calon Tuan Keempat ini belum betulan kumasukkan ke dalam daftar Midnight Poem. Tuan Kedua sudah 99% berhenti, dan sejauh ini dia 99% tak masuk daftar orang yang kuberi kesempatan. Tuan Pertama juga sudah usai, namun dari awal dia menempati posisi pertama dalam daftar orang yang kuberi kesempatan, karena ia punya "rumah".
Dengan Tuan Ketiga? Secara status sudah usai, namun secara hubungan tentu belum usai. Aku masih mencintainya dan berharap padanya. Dan kurasa memang masih ada harapan walau hanya sedikit sekali, bahkan mungkin harus mengandalkan keajaiban. Tapi tak masalah, selama masih ada harapan, aku masih ingin berharap meski tentu tak sebesar dulu. Apalagi memang ia memiliki "rumah" juga seperti Tuan Pertama. Jadi, meski usai pun, tentu ia termasuk orang yang namanya ada di daftar kesempatanku. Tak seperti Tuan Kedua, yang walau sesuka dan senyaman apapun aku dengannya, tapi tak bisa kutemukan "rumah" dalam dirinya. Apalagi kami berakhir karena sesuatu yang "fatal".
Selain ketiga Tuan tersebut, ada satu lagi yang kuduga Calon Tuan Midnight Poem Keempat. Baru dugaan, karena memang aku yang (mungkin) setia ini tak ada niat mengeksekusi orang baru sebelum keadaanku dengan Tuan Midnight Poem Ketiga betul-betul kandas (dan kuharap tidak sih, aku ingin bersatu dengannya selamanya, bukan malah kandas). Sekaligus kuduga demikian pula karena... tanpa sengaja aku sudah menangkap tanda-tanda yang menjurus kepada kecocokan jiwa antara diriku dengan Sang Calon Tuan Keempat ini. Menurut dugaanku, misal aku mendekatinya terus hingga berhasil ke tahap personal dan menjadi dekat secara personal, ada kemungkinan aku akan menemukan "rumah" juga pada dirinya. Baru dugaan, karena kedekatan kami belum seberapa, dan "rumah"nya memang belum terlihat ada padanya. Hanya saja, aku sudah sempat merasakan air mengalir lembut walau hanya sekilas kala melihat guratan tangannya di atas kertas. Omong-omong, memang guratan tangannya satu nuansa denganku, ia sendiri pun mengakui itu. Artinya... memang ada kecocokan secara jiwa di antara kami berdua. Walau ujung dari kecocokan itu dalam perihal apa, itu yang masih misteri.
Setelah kuamati alur kehidupan yang kujalani selama ini, tidak semua kecocokan jiwa itu harus dijadikan pasangan, walau jelas sangat berpotensi menimbulkan ketertarikan antara satu dengan lainnya. Tapi hubungan kan memang tidak melulu pasangan ya? Ketertarikan kan tak cuma dalam hal berpasangan, berkawan akrab juga bisa kan? Nah, makanya aku tak berharap macam-macam padanya, bahkan mendekatinya saja aku juga tidak ada niat. Biarkan mengalir wajar sewajar-wajarnya, laiknya teman, aku takkan mengejar seperti dulu. Apalagi aku masih punya hubungan yang belum betulan usai dengan Tuan Midnight Poem Ketiga.
Hahahahaha... memang yaaa poliamori itu menyusahkan kalau tidak ada "status hubungan" -_- hahaha. Aku tipe yang sangat setia kala memiliki status hubungan, namun di kala tidak, maka... jika aku tertarik 2 ya dua-duanya kusukai, kalau tertarik 3 ya 3 sekaligus kusukai. Memusingkan, walau sekaligus menghibur. Memusingkan karena aku sukanya akan serius. Poliamori kan memang begitu, hati bercabang dan suka semua, tak ada dan tak perlu mencari pelampiasan lagi misal gagal dengan satu, karena masih ada yang lain dan memang sudah suka pada semuanya.
Sekarang, mungkin yang paling kusukai, kuharapkan, dan kufokuskan hanya seorang, Tuan Midnight Poem Ketiga. Namun, sesuai petunjuk sementara dari shalat istikharahku, selain berdoa untuk hubunganku dengan My Master, aku pun mendoakan hubunganku dengan Tuan Pertama, dan... belajar dari pengalaman, daripada aku berlelah-lelah mengejar orang di realita belum tentu dapat, mending sekalian berdoa untuk hubunganku dengan Calon Tuan Keempat. Memang hubunganku dengan Calon Tuan Keempat baru sebatas kenal begitu saja dan samasekali tak ada arahnya, namun, siapa tahu doa bisa mendekatkan kami. Jikalau tak sekarang, mungkin nanti kami akan dekat. Anggaplah misal itu betulan terjadi nantinya, berarti doaku macam tabungan jangka panjang.
Yah, jadi, sejak saat kutemukan guratan tangan Calon Tuan Keempat, kudoakan 3 orang sekaligus, agak gila memang hahaha... Tapi tak apa lah, namanya juga berusaha mendapatkan yang paling tepat menurut-Nya, dan ya kalau bisa menurutku sendiri pula. :)
Sejak awal kemunculannya, memang Calon Tuan Keempat sudah berhasil mencuri perhatianku dengan daya tariknya. Tulisannya juga "bercahaya", mirip seperti milik Tuan Ketiga, hanya saja mereka punya ciri khas masing-masing, dan tentu saja keduanya memiliki nuansa yang terasa sangat berbeda. Namun aku suka keduanya, dengan daya tarik masing-masing.
Pertama kali menemukan tulisan Calon Tuan Keempat, aku merasa bagaikan menemukan harta karun. Rasanya tiba-tiba ingin menjadi fansnya. Memang sekuat itu daya tariknya.
Namun kuteringat My Master, tuan ketiga. Dan kalau dipikir-pikir lagi... aneh, kenapa aku bisa tertarik pada tulisan orang lain selain dia ya? Kupikir dia sudah paling "unik". Memang paling unik tetap dia sih, mau sampai kapanpun tetap My Master sudah punya tempat khusus yang tak tergantikan oleh siapapun, dan posisinya di atas. Hanya saja... haruskah aku juga membuatkan tempat untuk Calon Tuan Keempat pula?
Hmm... ribet kalau menyebutnya Calon Tuan Keempat, jadi kusebut saja dia Sang Mawar.
Aku mulai berpikir untuk ngefans dengan Sang Mawar juga, tapi... rasanya aneh, aku tak ingin saja mengidolakan laki-laki lain selain My Master. Dan jika dibandingkan, tetap My Master lebih unggul, namun bukan berarti Sang Mawar tak berarti sama sekali. Entah mengapa kuanalogikan seperti ini... Jika My Master adalah juara utamanya, nomor 1, maka Sang Mawar adalah juara favorit. Kira-kira seperti itu posisinya.
Lalu, juara 2 dan 3 nya siapa?
Hmm... nggak ada sih. Itu kan cuma analogiku supaya bisa terbayang kira-kira caraku "memandang" My Master dan Sang Mawar itu seperti apa. Pokoknya, meski bukan pemenang utama, tapi Sang Mawar dapat tempat tersendiri juga dalam "pandanganku".
Hanya saja ya begitu, aku tak ingin ada orang lain selain My Master. Apalagi setelah kuingat ke belakang, aku dan My Master bisa sedekat sekarang juga awalnya karena aku ngefans kan? Nah, jika aku ngefans laki-laki lain, dan ketahuan My Master, tidakkah ia akan berpikir macam-macam? Atau, jangankan dia, aku saja mencurigai diriku sendiri. Aku takut bakal tak setia misal keinginanku dituruti. Berawal dari fans, kalau nanti lama-lama jadi suka betulan pada Sang Mawar seperti diriku suka pada My Master, bagaimana? Ya untungnya sih aku poliamori, jadi misal suka pada Sang Mawar pun takkan bisa jadi alasanku untuk tidak suka lagi pada My Master, lalu menjalani hubungan dengan setengah hati dan hambar dengan My Master, hingga akhirnya kami berakhir. Nggak sih, aku tetap bisa berapi-api dengan keduanya, jika aku mau. Malah jadi double fire kan? :v wkwkwk
Cuma... aku kan maunya memang kalau bisa suka 1 saja, setia 1 untuk 1, kalau bisa di hatiku hanya ada nama 1 orang saja, apalagi orangnya memang sudah jadi pasanganku (waktu itu), ngapain nambah penghuni hati lagi? Bikin ribet aja. Menyukai banyak orang sekaligus walaupun aku bisa, tapi jujur itu melelahkan juga sih hahaha... Makanya saya pengen punya pasangan, biar cukup fokus pada 1 orang saja, nggak perlu ngarep, pdkt in dan ngehaluin sana-sini T_T hahahahaha...
Jadi lebih baik demi keamanan dan kenyamanan bersama, tak perlu lah aku menjadi fansnya Sang Mawar segala, biasa saja. Tapi sialnya... tanpa sengaja... ok, sengaja, tapi aku bukan pdkt, murni interaksi user normal, ke siapapun aku juga bakal begitu, gara-gara aku komentar, kami malah jadi akrab, lebih akrab dari seharusnya, karena memang ternyata nyambung. Sehingga, saking takutnya aku nantinya tak setia pada My Master (dulu aku pernah "selingkuh sehari" juga waktu dengan Tuan Pertama my soulmate, dan rasanya nggak enak banget, nggak tenang, merasa bersalah, makanya aku sampai bertekad nggak bakal mendekati perselingkuhan lagi, bahkan meski aku poliamori sekalipun), aku memutuskan mulai hiatus untuk menjauh sementara darinya dan... anggap dia teman baik, teman akrab. Ujung-ujungnya sih jadi kakak-adik zone di kolom komentar.
Ketika aku hiatus, otomatis cukup lama aku tak tahu kabar Sang Mawar. Dan akhirnya aku mulai tenang lagi menjalani kisah cintaku dengan My Master. Tapi ternyata... perkembangan hubunganku dengan My Master malah jadi... begitu -_-
T_T huhuhuhuhu...
Lalu, apakah setelah "putus" dengan My Master, aku langsung teringat pada Sang Mawar?
Nggak samasekali. Malah aku sudah lupa lho kalau pernah tertarik padanya sampai baper, saking takutnya menjurus ke arah "selingkuh" hingga aku berusaha membuat dia jadi teman akrab/kakak-adek zone ku. Apalagi aku hiatus kan, jadi agak lama tak melihat dia, dan meninggalkan dia dalam keadaan sudah kakak-adek zone pula, makanya tentu tak terpikir untuk memandangnya sebagai laki-laki lagi. He is just my friend, my brother.
Hingga, seperti yang sudah kusebutkan sebelumnya. Suatu hari aku tak sengaja melihat hasil goresan tangannya, gambar abstrak dan ada sedikit tulisan tangannya. Ketika melihat itulah aku merasa...
"Eh, kok... familiar ya? Kok... rasanya... mirip ya? Kok nuansanya mirip tulisan gue sih? Ini mirip deh, asli. Tarikan garisnya, tekanannya, pancaran "nuansa" yang memancar dari tiap garisnya. Mirip, seriusan, asli, nggak bohong. Bahkan walaupun bentuknya nggak terlalu mirip tulisan gue, tapi "nuansa" nya sama. Kok bisa gitu yaaa?? Asli, mirip, jangan-jangan... tanda kecocokan jiwa?"
Kuamat-amati gambarnya, dan makin diamati malah makin terasa mirip. Lalu tahu-tahu muncul perasaan "terseret" walau cuma sekilas, mungkin hanya 1-2 detik saja. But, it means a lot for me.
Benar-benar pertanda ada koneksi jiwa. Gila sih. Perasaan terseret itu kan tanda ada "aliran air" yang merupakan salah 1 komponen yang bisa membuatku jatuh cinta. Jangan-jangan... misal aku bisa benar-benar dekat personal dengannya, bakal ada "rumah" juga ya? ._.
Dan kuingat-ingat kembali, perasaanku yang dulu mendadak ingin ngefans padanya juga, seperti aku ngefans pada My Master, jangan-jangan memang pertanda ada koneksi jiwa ya? Dan itu kuabaikan di awal, tapi lagi-lagi aku disadarkan bahwa memang ada koneksi jiwa antara aku dengannya? Hahaha...
Lucu, lucu sekali, hidup ini sangat menarik walau kadang sangat menyebalkan bahkan kadang amat sangat menyedihkan.
Belajar dari pengalaman, aku tak mau cepat menjatuhkan hatiku lagi pada orang yang cocok. Apalagi aku masih punya Tuan Ketiga My Masterku, urusanku dengannya belum 100% tuntas, bahkan kuberharap dengannya akan selamanya.
Mungkin, di dunia ini memang ada beberapa orang yang cocok, bahkan sangat cocok dengan kita. Yang bisa membuat kita mengalami jatuh cinta beberapa kali. Tapi pada akhirnya, biasanya seseorang hanya berpasangan dan menikah dengan 1 orang saja kan? Jadi, menurutku, memang tak semua koneksi jiwa harus dibawa ke arah romansa.
Hanya saja, mendoakan kebaikan tak ada salahnya kan? Apalagi masa depan memang tak ada yang pasti, dan aku cukup senang dengan banyak peluang. Makanya Calon Tuan Keempat turut kusertakan sekalian dalam doaku, bahkan meski aku belum sampai jatuh cinta padanya. Siapa yang tahu, bagaimana jika ternyata yang jodohku adalah dia? Kurasa tak ada salahnya mendoakan dari sekarang.
Yah, begitulah, makanya dia masih kusebut Calon Tuan Keempat, belum seorang Tuan. Karena siapa tahu aku bisa bersatu dengan Tuan Ketiga, sehingga Tuan Ketiga akan jadi Sang Tuan Pamungkas, yang menjadi penutupan di Midnight Poem. Jika itu yang terjadi, maka tak perlu lah ada Tuan-Tuan berikutnya.
Namun memang, kutuliskan ini, salah satu alasannya adalah: biar bagaimanapun, kamu pernah ada kok di hatiku, pernah kuanggap, dan kuakui bahkan sampai di sini, wahai Sang Mawar merah yang merekah dengan indahnya. 🌹🌹🌹 Kau adalah Calon Tuan Keempat, yang walaupun baru calon dan belum tentu bakal ada gelar Tuan Keempat, tapi laksana pembawaan seorang juara favorit, kau memang mampu membawa nuansa tersendiri yang bisa membuatmu mencolok bahkan meski sudah ada juara utama sekalipun.
Every people have their own shine, and yours is very bright. Very very bright.
Sebetulnya, tak ada menang kalah disini. Semua punya tempat masing-masing di hatiku kok. :) cuma memang, khusus untuk saat ini, aku masih ingin fokus dengan Tuan Ketiga yang kucintai. ♡♡♡
Namun, apapun hasilnya nanti, semoga yang terbaik untukku, dan untuk kita semua. Aamiin yaa rabbal aalamiin.
Ohya, dari sini aku juga makin belajar sih... belajar bahwa komitmen dan kesetiaan itu memang tak turun dari langit, namun memang diusahakan. Misal, aku yang ingin setia dengan My Master ternyata harus diuji kesetiaannya dengan keberadaan Sang Mawar, dan juga... Tuan Pertama. Sang Mawar dan Tuan Pertama tak salah apapun selama tiada niat mengusikku. Aku yang salah dan macam selingkuh misal ada hati pada mereka dan berniat mengeksekusi isi hatiku. Tapi selama tak dieksekusi, atau kueksekusi ketika memang aku tak ada komitmen yang mengharuskan setia 1 untuk 1 dan tak boleh selingkuh, tak masalah bukan?
Aku sayang kalian semua. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)