Jumat, 22 Mei 2020

Midnight Poem part 3 (8)

Air Mengalir dan Rumah Itu
-adoralic-

Aku pernah jatuh cinta
Satu kali
Rasanya tentu berbeda
Amat berbeda dari suka yang biasanya

Ketika merasa padanya
Gravitasi seolah berpindah
Menjadi dia
Duniaku bukan lagi milikku seutuhnya

Aku yang mulanya egois
Segala hal hanyalah tentangku
Pada suatu hari berubah
Kebahagiaannya kini yang lebih penting

Seperti itulah
Dan dirinya memiliki sesuatu
Yang kusebut air mengalir
Dan juga sebuah "rumah"

Air mengalir ini, tenang
Menenangkan
Membuatku tercandu
Hingga selalu mendambakan dirinya

Dan yang kusebut "rumah"
Tempatku untuk "pulang"
Tempat yang paling nyaman
Bisa jadi diri sendiri apa adanya

Air mengalir dan sesuatu yang disebut "rumah"
Ketika aku menyadari kedua hal tersebut
Itulah komponennya
Sesuatu yang hanya ia yang punya

Ia adalah
Apa yang kusebut dengan cinta pertama
Ialah cinta pertamaku
Seseorang yang akhirnya bisa membuatku paham "apa itu cinta"

Yang hubungannya denganku terasa mengalir menenangkan
Bahkan mau seberapa kacaunya
Karena ia punya air mengalir itu
Yang sebelum maupun sesudahnya tak kutemukan pada orang lain

Yang mau semenyebalkan apapun ia, aku tetap bisa "pulang"
Selalu menyenangkan, merasa yakin ada orang yang akan selalu ada di sisimu
Yang mungkin tak bisa selalu kau temui
Namun ia selalu ada di pihakmu

Ia adalah apa yang kusebut cinta
Ia adalah orang yang kucintai
Yang membuatku ingin jatuh bangun untuknya
Dan berharap bisa bersama

Kamu, tahukah kamu?
Mengapa kuceritakan ini padamu?
Karena cinta pertamaku telah kandas
Kami tak bisa bersama

Cinta pertama selalu buruk ya
Jarang sekali berakhir baik
Dan setelahnya pun tak kutemukan orang lain yang memiliki itu
Kedua hal yang bisa membuatku jatuh cinta

Tapi, tahukah dirimu
Bahwa ternyata kau juga memiliki air mengalir dan "rumah" itu?
Mungkin airmu adalah air terjun yang deras
Dan "rumahmu" adalah rumah di padang salju

Namun... bukankah itu lebih baik daripada tidak ada?

*22 Mei 2020
Dear my Master, aku belum terlalu yakin pada perasaanku, apakah sudah cinta atau belum. Tapi aku sadar, sejak awal kau memang potensial untuk membuatku jatuh cinta.
Bukankah jatuh cinta berasal dari kecocokan jiwa? Dan menurutku, kita cocok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)