Minggu, 15 November 2015

Aliran Psikologi: Fungsionalisme

Halo, lama tak jumpa yaa :D memang saya sudah lama tidak posting dikarenakan kesibukan kuliah. Menurut saya sih, kuliah itu bikin sibuk, he he he  ._.

Kali ini saya mau sedikit berbagi materi kuliah saya di jurusan psikologi. Ini bukan tugas yang harus di posting di blog sih, tapi barangkali materi ini (yang saya sebenarnya juga co-pas dari blog lain, hehe) ada manfaatnya jika saya pajang di blog ini ^^

Oke, langsung saja yaa kita masuk ke materi, yaitu FUNGSIONALISME.

a. Pengertian Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan pada proses mental dan menghargai manfaat psikologi serta mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya.
Fungsionalisme memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Fungsionalisme lebih menekankan pada fungsifungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang dimainkannya dalam kehidupan.
Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekatan fungsionalisme berlawanan dengan pendahulunya, yaitu strukturalisme. Aliran fungsionalisme juga keluar dari pragmatism sebagai sebuah filsafat. Aliran fungsionalisme berbeda dengan psikoanalisa, maupun psikologi analytis, yang berpusat kepada seorang tokoh. Fungsionalisme memiliki macam-macam tokoh antara lain Willian James, John Dewey, J.R.Anggell dan James Mc.Keen Cattell .


b. Tokoh-tokoh

John Dewey (1859-1952

Latar belakangnya adalah seorang guru dan mendapat gelar PH.D dalam bidang filsafat. Ia kemudian mengajar di University of Chicago dan ikut dalam perkembangan fungsionalisme di Chicago. Tahun 1904 pindah ke Columbian University dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya.
Pandangan utamanya bahwa sebuah aksi psikologis adalah suatu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipecah ke dalamm bagian-bagian atau elemen (seperti yang dilakukan oleh strukturalisme). Maka setiap psychological events tidak bisa dipandang sebagai konstruk-konstruk abstrak. Akan lebih bermanfaat apabila difokuskan pada fungsi psy. Events tersebut, yaitu dalam konteksnya sebagai adaptasi manusia.


James Rowland Angell (1867-1949)

Berasal dari keluarga terpelajar, ayah dan kakeknya pernah menjabat sebagai rektor dari universitas besar di AS. Ia memperoleh gelar M.A. dari Harvard dan menjadi murid William James di sana. Sepanjang karirnya ia tidak pernah mendapat gelar Ph.D namun memperoleh 23 gelar doktor honoris causa. Ia menjabat kepala departemen psikologi dan pernah menjabat sebagai presiden dari APA.
Functional psychology adalah sebuah studi tentang operasi mental, mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan mind and body.


Harvey A. Carr (1873-1954)

Carr menggantikan Angell sebagai Kepala Departemen Psikologi di Chicago setelah menerima gelar Ph.Dnya. Pada masa ini fungsionalisme sudah menjadi aliran yang mapan dan tidak terlalu bersaing lagi dengan strukturalisme.
Bagi Carr, aspek penting dari psikologi adalah perilaku adaptif manusia. Ia menjelaskan berbagai fungsi mental manusia (perception, learning, emotion dan thinking )dengan kerangka berpikir perilaku adaptif manusia.


c. Ciri – ciri Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme memiliki beberapa ciri khas, yaitu :

  1. Menekankan pada fungsi mental dibandingkan dengan elemen-elemen metal.
  2. Kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan dalam hubungannya dengan lingkungan adalah sesuatu yang terpenting.
  3. Sangat memandang penting aspek terapan atau fungsi dari psikologi itu sendiribagi berbagai bidang dan kelompok manusia.
  4. Aktivitas mental tidak dapat dipisahkan dari aktivitas fisik, maka stimulus danrespons adalah suatu kesatuan.
  5. Psikologi sangat berkaitan dengan biologi dan merupakan cabang yangberkembang dari biologi.
  6. Menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia, Metodeyang digunnakan sangat tergantung dari permasalahan yang dihadapi.


d. Metode – metode dalam Fungsionalisme

Aliran ini mempelajari fungsi dan tingkah laku atau proses mental, bukan hanya mempelajari struktural. Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme dikenal sebagai metode observasi tingkah laku dan instropeksi.

1. Metode observasi tingkah laku terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

-Metode Fisiologis
Menguraikan tingkah laku dari sudut pandang anatomi dan ilmu faal. Jadi,mempelajari perilaku yang dikaitkan dengan organ-organ tubuh dan sistemsarafnya.
b     
       -Metode Variasi Kondisi
Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi iniah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.

2. Metode Instrospeksi
Stimulus berasal dari lingkungan secara alamiah, bisa pada banyak bagiansekaligus sehingga jiwa menunjukkan fungsinya. Metode ini terlalu bersifatsubjektif sehingga sulit di sistematikan dan sulit dikuantitatifkan.

***


Yaa, begitulah sedikit materi mengenai fungsionalisme, semoga ada manfaatnya di post disini :) Sekian dulu postingan kali ini, sampai jumpa di postingan berikutnya.



Sumber: 

http://humamsyaharuddin.blogspot.co.id/2011/02/makalah-aliran-aliran-dalam-psikologi_22.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D

Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk

Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)