Sepertinya saya sedang stres, dan entah mengapa kali ini saya memilih platform ini untuk menumpahkan isi kepala saya.
Kenapa juga saya membuat pertanyaan ini, dan mengapa pertanyaannya seperti ini?
Jawabannya adalah… mungkin karena saya agak "lelah" sehabis menghadapi drama "beda alam" hahaha.
Nggak hanya sebuah, namun beberapa drama yang intinya sih sama, "beda alam".
Dia introver, kamu ekstrover. Atau kebalikannya.
Beda alam itu nggak mudah. Bisa kok bersatu, tentu saja, tapi nggak mudah.
Nggak semudah pasangan yang berada di alam yang sama. Bahkan di alam yang sama saja nggak mudah kok, apalagi beda alam?
Nggak semudah: berlawanan sifat akan menciptakan ketertarikan dan daya tarik-menarik yang bisa menciptakan persatuan.
Oke, anggaplah menciptakan ketertarikan dan persatuan itu mudah, namun bagaimana dengan mempertahankannya?
Apakah kalau misalnya terjalin hubungan, ingin sebatas hubungan untuk bersenang-senang, atau untuk jangka panjang?
Sebetulnya, hubungan apapun, mau di alam yang sama mau yang berbeda, pasti sama-sama butuh effort agar bisa bertahan. Antara lain butuh sikap saling pengertian, kesabaran, toleransi, bisa berkomunikasi yang baik, bisa berdiskusi dengan baik, berpikiran terbuka, bisa membuat kesepakatan jalan tengah, sesekali mau mengalah, dan tentunya ada kasih sayang.
Tapi effort untuk bertahan yang harus dikeluarkan pasangan "beda alam" kemungkinan lebih besar sih daripada pasangan yang berada di alam yang sama, kecuali jika bertemu pada saat sudah sama-sama berkepribadian matang.
Dan pada kasus yang beberapa kali saya jumpai, ekstrover kesulitan memahami pasangannya yang introver, dan para introver lama-lama lelah berusaha memahamkan ekstrovernya.
Biasanya sih perbedaannya di mindset, sudah sama-sama kaku di mindset masing-masing. Introver dengan kecenderungan individual dan subjektivitasnya yang lebih kental, sedangkan ekstrover dengan kecenderungan sosial dan komunalnya.
Jadi… apa hubungannya dengan pertanyaan yang saya buat?
Menurut saya, introver dengan introver itu kemungkinan besar cocok. Ya asalkan kaliannya bisa nyambung dan saling merasa nyaman aja sih. Setidaknya, alam yang sama membuat mindset kalian secara garis besar terdapat kesamaan lah, jadinya nggak beda-beda amat gitu.
Malah saya merekomendasikan introver—introver, dengan catatan minimal salah satu di antara kalian ada yang cerewet. Karena tidak semua introver itu pendiam, dan tidak semua pendiam itu introver.
Setidaknya kalian masing-masing tidak terlalu sulit menerjemahkan pasangan masing-masing, dan… tidak menyulitkan orang lain (maksudnya ekstrover) dalam menerjemahkan kalian.
Saya bukannya bermaksud melarang atau mencegah untuk menjalin hubungan "beda alam" ya. Tentu saja boleh, malah bagus kalau berhasil. Sangat bagus, kalian luar biasa!
Namun, ada baiknya sebelum memasuki hubungan, terutama "beda alam", plis tingkatkan dulu ini:
Sikap saling pengertian, kesabaran, toleransi, bisa berkomunikasi yang baik, bisa berdiskusi dengan baik, berpikiran terbuka, bisa membuat kesepakatan jalan tengah, sesekali mau mengalah, dan tentunya ada kasih sayang.
Sekian dari saya. Terimakasih buat yang sudah menghabiskan waktu membaca tulisan ini.
Saya pribadi pun dari dulu berusaha mencari pasangan sesama introver. Untuk berteman sih oke dengan siapa saja, tapi untuk berpasangan, kalau bisa ya introver saja. Dan saya tipe yang termasuk cerewet jika sudah nyaman dengan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih buat semua yang udah sempat baca sampai akhir :D
Hmm... isi blog ini sebagian copas dan saya sertakan url, sebagian ada yang saya tulis sendiri. Pengennya sih, kalo misalnya ada yang copas dari sini, url saya disertakan juga :v wkwk
Silakan berkomentar. Oiya, jangan lupa ya, sopan-santun dan saling menghargai itu penting bagi manusia :)